Clotrimazole

Clotrimazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit yakni kaki atlet, jamur selangkangan, kurap, dan infeksi kulit jamur lainnya (kandidiasis). Clotrimazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi kulit dimana dikenal sebagai pityriasis (tinea versikolor), infeksi jamur dimana menimbulkan keringanan maupun penggelapan kulit leher, dada, lengan, maupun kaki. Clotrimazole adalah antijamur azole yang bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan jamur, itulah sebabnya mengapa obat clotrimazole sering digunakan sebagai obat selangkangan. 

Clotrimazole adalah obat dimana termasuk antijamur dengan golongan azone dimana berperan menghancurkan struktur membran sel jamur. Dengan peran clotrimazole tersebut jamur sanggup berhenti untuk berkembang. Clotrimazole adalah obat dimana terkategori obat resep serta sanggup tersedia dalam bentuk krim, larutan, bedak, serta merupakan clotrimazole tablet. Obat clotrimazole ini tersedia dalam beberapa merek, yakni Baycuten-N, Bernesten, Candacort, Cotristen, Canesten, Canesten Dex, Demy, Erphamazol, Fungiderm, Hufaderm, Heltiskin, Medisten, Neo Ultrasiline. Obat clotrimazole ini hanya sanggup digunakan pada orang dewasa. 

Aturan sebelum menggunakan clotrimazole

Perlu diketahui bahwa clotrimazole tidak sembarang untuk digunakan, dimana dikarenakan clotrimazole ini termasuk obat resep. Sebelum menggunakan clotrimazole, ada sejumlah dimana wajib diketahui agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. 

Berikut adalah sejumlah hal dimana wajib diketahui, meliputi:

  • Beritahu dokter bila alergi terhadap obat clotrimazole ini, maupun alergi terhadap obat antijamur lain yakni ketoconazole atau miconazole.
  • Beritahu dokter bila pernah maupun sedang mengalami sejumlah penyakit, yakni penyakit hati, penyakit menular seksual, demam, keputihan, muntah, mual, HIV/AIDS, infeksi jamur selangkangan yang berulang. Dengan informasi tersebut dokter sanggup memberi penjelasan serta dosis yang tepat. 
  • Beritahu dokter bila sedang mengkonsumsi suplemen maupun obat lain, termuat produk herbal. 
  • Beritahu dokter bila sedang hamil maupun menyusui, serta ingin merencanakan kehamilan. 

Informasikan semua hal tersebut dengan dokter saat melakukan konsultasi. Dan perlu juga diketahui bahwa clotrimazole sanggup digunakan pada kondisi dimana telah dijelaskan pada setiap kemasan produk serta tetap dibawah panduan dokter. Dimana telah dijelaskan bahwa semua jenis merek dagang dari obat clotrimazole yakni Neo Ultrasiline, Heltiskin, Baycuten-N, serta merek lainnya pasti akan menyediakan keterangan pada setiap kemasan.

Dosis clotrimazole

Dosis clotrimazole berbeda-beda pada setiap pasien. Dosis akan diresepkan oleh dokter sesuai dengan keluhan pasien serta bentuk dari obat clotrimazole. Dokter juga akan menjelaskan seberapa lama obat bekerja dengan baik. 

Berikut adalah pembagian dosis obat clotrimazole berdasarkan bentuk obatnya, meliputi:

  • Krim clotrimazole. Pada kondisi infeksi jamur, cukup oleskan krim clotrimazole dengan kandungan 1% sebanyak 2-3 kali sehari selama 2-4 minggu secara rutin. Serta pada kondisi kandidiasis vagina termuat jamur selangkangan, clotrimazole dalam bentuk krim juga sanggup digunakan sebagai obat selangkangan. oleskan krim clotrimazole dengan kandungan 1% pada area jenis kelamin yang gatal sebanyak 2-3 kali sehari selama 2 minggu secara rutin.
  • Larutan clotrimazole. Pada kondisi otitis eksterna, teteskan 2-3 larutan clotrimazole ke telinga dengan kandungan 1% di area yang terkena infeksi sebanyak 2-3 kali sehari selama 2 minggu secara rutin. 
  • Clotrimazole tablet. Pada kondisi kandidiasis vagina, termuat jamur selangkangan, masukkan clotrimazole tablet sebanyak 100 mg sehari kedalam vagina selama 6 hari secara rutin. 

Metode menggunakan obat clotrimazole dengan benar

Dalam mengkonsumsi obat clotrimazole, ikuti petunjuk resep dari dokter serta baca petunjuk dari setiap kemasan merek dagang obat clotrimazole, yakni Neo Ultrasiline, Heltiskin, Baycuten-N, serta merek lainnya. Pakai obat clotrimazole sesuai dengan dosis yang diberikan. Hindari menambah maupun mengurangi dosis tanpa seizin dokter. Sebelum menggunakan obat clotrimazole ini, harap mencuci tangan dengan bersih. Hindari terkena area mata, hidung serta mulut. 

Krim clotrimazole sanggup dioleskan pada area dimana terinfeksi jamur, agar tidak sanggup menyebar kemana-mana. Hindari berbagi handuk dengan orang lain karena sanggup menimbulkan terjadinya penularan infeksi jamur. Sedangkan clotrimazole tablet hanya sanggup digunakan obat selangkangan area vagina, dimana timbulnya jamur selangkangan. Tetap masukkan clotrimazole tablet ke vagina dengan tangan yang bersih. Untuk kondisi otitis eksterna, harap untuk tidak berenang terlebih dahulu dalam menghindari terjadinya infeksi. Juga tidak bahan kimia, yakni sabun maupun shampo yang masuk ke telinga. Untuk menghindari hal tersebut, tutup telinga dengan kapas bila sedang mandi. 

Hindari menghentikan maupun memperpanjang penggunaan obat clotrimazole ini tanpa izin dari dokter. Gunakan obat clotrimazole ini secara rutin setiap hari di waktu yang sama dalam memperoleh hasil yang maksimal. Simpan obat clotrimazole ini dalam suhu ruangan, jauhkan dari paparan sinar matahari, suhu panas, serta kelembapan, juga jauhkan dari jauhkan dari jangkauan anak-anak. 

Clotrimazole

Interaksi clotrimazole dengan obat lain

Sama halnya dengan obat maupun krim lain bila digunakan secara bersamaan dengan obat lain sanggup menimbulkan interaksi yang sanggup mengganggu mekanisme kerja dari obat clotrimazole tersebut. 

Berikut adalah interaksi obat clotrimazole yang sanggup terjadi bila digunakan secara bersamaan dengan obat tertentu, meliputi:

  • Efektivitas obat antijamur sanggup menurun bila digunakan secara bersamaan dengan nystatin dan amphotericin B
  • Efektivitas obat lain, yakni nimodipine, lomitapide, tacrolimus sanggup menurun bila digunakan secara bersamaan.
  • Risiko efek samping berbahaya sanggup terjadi, yakni muntah, pendarahan bila digunakan secara bersamaan dengan progesterone
  • Untuk clotrimazole tablet dimana khususnya untuk vagina, bila digunakan secara bersamaan dengan alat kontrasepsi yakni diafragma maupun kondom akan sanggup menimbulkan penurunan efektivitas alat kontrasepsi tersebut. 

Efek samping clotrimazole

Sama dengan obat pada umumnya dimana sanggup menimbulkan sejumlah efek samping dimana sangat tidak diinginkan, mulai dari yang ringan hingga berbahaya. 

Berikut adalah sejumlah efek samping clotrimazole yang sanggup muncul setelah digunakan, meliputi:

  • Gatal-gatal
  • Alergi.
  • Kesulitan bernapas.
  • Wajah, bibir, lidah menjadi bengkak.
  • Muntah
  • Mual
  • Kulit terkelupas.
  • Kulit kemerahan.
  • Sensasi terbakar.

Pada clotrimazole tablet vagina, efek samping samping yang sanggup terjadi adalah nyeri vagina, kram perut, hingga keputihan dimana sanggup berbusuk. Bila semua efek samping tersebut tidak berhenti dalam waktu dekat, segeralah temui dokter dalam memperoleh penanganan lebih lanjut karena sanggup menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak segera ditangani. 

Referensi:

  1. WebMD : side effects of clotrimazole : https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4316/clotrimazole-topical/details
  2. Drugs.com : clotrimazole : https://www.drugs.com/mtm/clotrimazole.html 
  3. Mayo clinic : clotrimazole topical :  https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/clotrimazole-topical-route/proper-use/drg-20063212 
  4. Medline plus : what is clotrimazole : https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682753.html 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai