Cartilage maupun Tulang Rawan
Tulang rawan maupun cartilage adalah jaringan keras, namun fleksibel dimana sanggup menutupi ujung tulang pada persendian. Tulang rawan juga memberikan bentuk serta dukungan ke bagian lain dari tubuh yakni telinga, hidung, dan tenggorokan. Jaringan kartilago yang sehat sanggup membantu kita bergerak dengan membiarkan tulang untuk saling meluncur. Hal tersebut juga sanggup melindungi tulang dengan mencegahnya bergesekan satu sama lain.
Jaringan kartilago yang cedera, meradang, maupun rusak sanggup menyebabkan gejala yakni nyeri serta keterbatasan gerak. Hal tersebut sanggup menyebabkan kerusakan sendi dan deformitas. Kerusakan tulang rawan maupun cartilage adalah jenis cedera yang relatif lazim. Hal itu sering melibatkan lutut, sekalipun sendi yakni pinggul, pergelangan kaki serta siku juga sanggup terpengaruh. Cedera tulang rawan lazimnya terjadi karena berolahraga maupun mengalami kecelakaan. Cedera tulang rawan sanggup membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu, namun dengan kerusakan yang parah harus membutuhkan pertolongan medis.
Perlu diketahui bahwa jaringan kartilago ini memiliki fungsi yang bermacam-macam, mulai menyambung satu tulang dengan yang lain, menyokong jaringan tubuh sekitarnya, mengurangi gesekan antar tulang, menghindari kerusakan sendi, menopang berat badan, hingga membantu bergerak dengan bebas. Namun contoh tulang rawan yang sangat mudah terkena cedera adalah cedera pada lutut.
Jenis tulang rawan
Jaringan tulang rawan (jaringan kartilago) ada tiga jenis di dalam tubuh, yakni kartilago hialin, kartilago fibrosa, serta tulang rawan elastik.
Berikut adalah penjelasan masing-masing dari ketiga jenis jaringan kartilago tersebut, meliputi:
- Kartilago hialin. Kartilago hialin adalah jenis jaringan kartilago yang paling lazim dalam tubuh. Contoh tulang rawan hialin ditemukan di laring, hidung, tulang rusuk, serta trakea. Lapisan tulang rawan yang sangat tipis juga terdapat pada permukaan tulang, yakni di atas sendi berperan untuk melindunginya. Kartilago hialin dikenal sebagai kartilago artikular. Istilah hialin berasal dari kata Yunani hyalos, artinya seperti kaca. Jaringan kartilago hialin tampak sedikit seperti kaca di bawah mikroskop. Jenis jaringan kartilago hialin ini memiliki banyak serat kolagen tipis dimana sanggup membantu memberikan kekuatan. Namun, jaringan kartilago hialin dianggap paling lemah dari tiga jenis tulang rawan.
- Kartilago fibrosa. Ciri-ciri tulang rawan fibrosa ditemukan di bantalan khusus dimana dikenal sebagai meniscus serta di cakram di antara tulang belakang, yang dikenal sebagai vertebra. Ciri-ciri tulang rawan fibrosa tersebut sangat penting dalam mengurangi gesekan pada persendian, yakni lutut. Dengan ciri-ciri tulang rawan fibrosa yang lain adalah memiliki lapisan tebal serat kolagen yang kuat, sehingga dokter menganggapnya sebagai tulang rawan terkuat dari ketiga jenis tulang rawan yang ada.
- Tulang rawan elastik. Contoh tulang rawan elastis ditemukan di telinga, epiglotis dimana terletak di tenggorokan serta bagian hidung dan trakea. Tulang rawan elastik ini memiliki peran untuk memberikan kekuatan serta elastisitas pada organ serta struktur tubuh, yakni telinga bagian luar.
Penyebab tulang rawan bisa rusak
Cartilage adalah tulang rawan yang sanggup rusak setelah cedera maupun melalui degenerasi, dimana semakin lama semakin berkurang.
Berikut adalah penyebab dimana merupakan kondisi lazim terkait dengan degenerasi tulang rawan, meliputi:
- Chondromalacia patellae. Kondisi ini disebut sebagai lutut pelari, dimana sanggup terjadi terjadi ketika tulang rawan artikular di atas tempurung lutut rusak. Faktor-faktor seperti cedera, penggunaan berlebihan, keselarasan yang buruk, maupun kelemahan otot semuanya sanggup menimbulkan kondisi tersebut. Chondromalacia sanggup menimbulkan tulang bergesekan dengan tulang lain yang sangat menyakitkan.
- Costochondritis. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada menjadi meradang. Kondisi ini lazimnya memiliki ciri-ciri sementara, namun bisa menjadi kronis. Kondisi tersebut menimbulkan nyeri dada yang tidak nyaman.
- Disk hernia. Ketika bahan yakni gel di dalam disk tulang rawan menonjol melalui tulang rawan luar, hal itu dikenal sebagai disk hernia maupun slip. Kondisi ini lazimnya disebabkan oleh perubahan degeneratif yang terjadi sebagai efek samping dari penuaan. Di lain waktu, seseorang barangkali mengalami kecelakaan parah maupun cedera punggung dimana sanggup menimbulkan herniasi diskus. Kondisi ini menimbulkan sakit parah di punggung dan sering menyebar ke kaki.
Kerusakan tulang rawan, termuat cedera pada lutut sanggup menjadi bagian dari proses degeneratif alami tubuh. Langkah-langkah yakni menjaga berat badan yang sehat, melatih fleksibilitas dan latihan kekuatan, serta menghindari latihan berlebihan sanggup membantu mengurangi tingkat kerusakan tulang rawan maupun jaringan kartilago.
Pertolongan pertama cedera pada lutut
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa tulang rawan yang sangat sensitif untuk terkena cedera adalah pada lutut. Penyebab sakit pada lutut ini sanggup dikarenakan oleh benturan keras, bertumpu, maupun hingga menahan beban secara tiba-tiba. Tidak cuma itu, penyebab sakit pada lutut juga sanggup dikarenakan oleh sejumlah penyakit, yakni radang sendi, asam urat, hingga infeksi tulang rawan. Dengan penyebab sakit pada lutut tersebut sanggup menimbulkan pembengkakan, nyeri yang parah, serta sanggup membuat sulit dalam bergerak.
Nah, berikut adalah pertolong pertama untuk cedera maupun sakit pada lutut tersebut, meliputi:
- Lindungi tulang rawan dari cedera lebih lanjut.
- Istirahatlah minimal 48-72 jam setelah cedera terjadi.
- Kompres lutut yang cedera dengan air es.
- Balut lutut dengan perban setelah lutut dibersihkan.
- Angkat kaki sejajar dengan dada, dimana bertujuan untuk mengurangi pembengkakan di lutut.
- Hindari mandi dengan air panas.
- Hindari mengkonsumsi alkohol.
- Jangan berlari dulu sebelum lutut sembuh total.
- Hindari memijat lutut yang cedera.
- Temui fisioterapis bila keadaan tidak kunjung membaik.
Perawatan lebih lanjut untuk cedera pada lutut
Dimana diatas telah dijelaskan pertolongan pertama yang wajib dilakukan dalam mengatasi cedera pada lutut. Namun perlu juga mengunjungi dokter dalam memperoleh penanganan lebih lanjut agar lutut cepat pulih.
Berikut adalah perawatan lebih lanjut yang barangkali wajib dilakukan, meliputi:
- Mengikuti fisioterapi.
- Konsumsi obat penghilang rasa sakit, dimana telah diresepkan oleh tim medis. Lazimnya obat dengan golongan non steroid, bertujuan mengurangi nyeri lutut yang ada.
- Menggunakan alat bantu gerak, yakni tongkat maupun penjepit kaki.
- Bila cedera pada lutut parah serta tidak sanggup disembuhkan dengan sendirinya, maka jalan satu-satunya yang harus dilakukan operasi. Operasi tulang rawan pada lutut lazimnya dilakukan dengan memasukkan alat kecil ke sendi lutut. Namun untuk kerusakan yang lebih luas, maka akan dilakukan pembedahan besar pada lutut demi memperbaiki cedera tulang rawan pada lutut serta jaringan disekitarnya.
Bila mengalami cedera tulang rawan yang parah, termuat cedera pada lutut dimana menimbulkan nyeri parah, pembengkakan parah, hingga sulit dalam bergerak, segeralah kunjungi dokter bedah tulang maupun lazim disebut ortopedi. Semakin cepat cedera tulang rawan mendapat perawatan medis, maka semakin cepat proses pemulihannya.
Referensi:
- News medical : cartilage diseases : https://www.news-medical.net/health/Cartilage-Diseases.aspx
- Healthline : cartilago : https://www.healthline.com/health/cartilage
- ICRS : what is cartilage : https://cartilage.org/patient/about-cartilage/what-is-cartilage/
- Medline plus : cartilage disorders : https://medlineplus.gov/cartilagedisorders.html
- NHS : cartilage damage : https://www.nhs.uk/conditions/cartilage-damage/