Degenerasi Makula

Mata manusia memiliki jaringan yang dinamai Makula. Makula melambangkan sebuah lingkaran di tengah retina mata. Retina sendiri melambangkan jaringan mata yang paling sensitif  terhadap sinar yang terletak di ekor mata. Seiring waktu, mata manusia dapat mengalami penurunan perkembangan atau degenerasi.terutama karena bertambahnya usia. Meski jarang menimbulkan kebutaan total, degenerasi makula merupakan salah satu bentuk kelainan yang harus dihindari. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terbentuknya degenerasi makula selain dikarenakan unsur umur dan paling banyak dialami kaum wanita. Penanganan degenerasi makula memang tak sanggup disebut sebagai pengobatan karena prosedur yang dilakukan hanya dapat memperlambat gejala yang amat serius.

Deskripsi Degenerasi Makula

Degenerasi Makula adalah menurunnya perkembangan makula yang memicu kekacauan pandangan. Selama ini kemunculan degenerasi makula amat dikaitkan dengan unsur umur atau yang biasa dinamai AMD (Aged – Related Macula Degeneration) dan sangatlah kecil kemungkinan kecacatan tersebut terbentuk di umur muda. Degenerasi Makula lazimnya dicirikan merosotnya pandangan dominan areal pandangan sisi pertengahan atau pusat. Kemerosotan pandangan ini mengakibatkan penderita memandang garis yang lurus nampak bergelombang dan remang di sisi pertengahannya.Secara lazim Degenerasi Makula sanggup dibedakan dalam dua tipe yaitu degenerasi makula kering dan basah.

  • Degenerasi Makula Kering : dalam kasus ini endapan kuning yang disebut drusen dapat ditemukan pada  penderita. Jika endapan tidak begitu besar maka gangguan penglihatan tidak terlalu dirasakan. Jika kondisi yang sama terjadi terus menerus diikuti dengan perluasan permukaan endapan pada makula barulah kesulitan melihat akan dirasakan terutama saat membaca. Dalam tahap yang amat serius penderita Degenerasi macula kering dapat kelepasan pandangan terutama pandangan disisi tengah objek atau sentral sebuah benda. Jenis gangguan ini dapat berlangsung menahun sebelum akhirnya benar – benar mempengaruhi penglihatan secara serius bahkan menyebabkan penderitanya sulit mengetahui benda atau pribadi di sekelilingnya.

  • Degenerasi Makula Basah disebabkan oleh  adanya kebocoran pada pembuluh darah mata atau munculnya pembuluh darah baru di sekitar dan di ekor makula. Kebocoran pembuluh darah mengakibatkan cairan merembes ke dalam retina dan mengendap di dalam makula. Jika cairan tersebut menghilang akan terbentuk bekas luka. Hampir semua Degenerasi Makula Basah sebelumnya diawali dengan degenerasi makula kering. Degenerasi makula basah lebih berbahaya karena dapat memicu  gangguan penglihatan yang lebih serius hingga kebutaan bahkan persentasenya mencapai 10 – 20%. Hanya dalam hitungan mingguan penderita dengan cepat dapat kehilangan sebagian penglihatannya.

    Degenerasi Makula

Penyebab Degenerasi Makula

Sampai saat ini penyebab degenerasi makula masih tak sanggup diprediksi,  namun resiko terserang gangguan ini semakin meningkat sejalan bertambahnya umur, mengingat kecacatan ini amat jarang ditemukan pada orang yang berusia di bawah 50 tahun. Meski demikian, tersedia berbagai unsur resiko yang ditengarai mampu meningkatkan peluang terjadinya degenerasi makula, diantaranya kebiasaan merokok, kadar kolesterol dan hipertensi. Faktor lain seperti kelebihan berat badan serta diet rendah sayuran berdaun hijau dan asam lemak omega 3 diduga pula sanggup menaikkan resiko degenerasi makula. Degenerasi Makula terkadang pula dapat terjadi karena faktor keturunan namun hal ini tidak dijumpai di semua kasus. Jika salah satu anggota keluarga ada yang mengalami gangguan ini, maka kecenderungan seseorang  untuk menderita degenerasi makula akan semakin tinggi. Warna mata yang amat cerah adalah unsur bahaya lainnya yang dapat  menaikkan peluang terbentuknya penyakit ini.  Degenerasi makula basah, umumnya juga  lebih banyak dijumpai pada mereka yang memiliki kesehatan jantung yang buruk. Sebagian besar kasus kebutaan salah satunya disebabkan oleh degenerasi makula yang terlambat dideteksi.

Gejala dan Komplikasi Degenerasi Makula

Gejala awal degenerasi makula adalah penglihatan yang terganggu terutama jika melihat garis lurus yang nampak bergelombang serta kemungkinan gangguan saat memandang objek. Objek akan terlihat kabur terutama di bagian tengah  bidang penglihatan atau sentral.

  • Kedua jenis degenerasi makula tak memunculkan perasaan kesakitan. Meski demikian korban secara lambat akan mengalami pandangan suram dan melemah di salah satu mata. Walaupun masih dapat melihat warna detail benda atau objek akan samar dan sulit dikenali. Penderita juga merasakan kesulitan jika melihat dengan cahaya yang redup. Stadium awal seringkali tidak diperhatikan, terutama jika mata lainnya masih dalam kondisi baik. Sayangnya, degenerasi makula jarang mempengaruhi hanya satu mata. Beberapa saat mungkin hanya akan terjadi pada salah satu mata namun seringkali berakhir dengan kelainan serupa pada mata yang lain.

  • Kehilangan penglihatan pada degenerasi makula basah jauh lebih cepat. Diawali dengan menyempitnya bidang penglihatan yang perlahan menjadi keruh bahkan dapat menghilang sama sekali, meninggalkan titik buta yang besar. Degenerasi makula basah biasanya terjadi pada salah satu mata dan lebih cepat memburuk. Pusat penglihatan akan memudar, kabur bahkan menghilang, pemeriksaan mata tahap lanjut diperlukan untuk memastikan diagnosisnya.

Seseorang dengan degenerasi makula akan melihat garis yang nampak bergelombang atau tidak melihat area tertentu dari kisi saat mereka melakukan tes. Dari gejala yang memperkuat tanda terjadinya degenerasi makula, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat Degenerasi Makula.  Komplikasi degenerasi macula akan sangat mengganggu penderita dalam melakukan aktivitas keseharianya, seperti sulit mengenali wajah orang bahkan tidak diperkenankan untuk mengemudi sendiri. Beberapa diantaranya dapat mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Karena menurunnya penglihatan sebagian kecil penderita Degenerasi makular juga dapat mengalami halusinasi visual.

Pengobatan dan Upaya Menekan Resiko Degenerasi Makula

Untuk membantu penderita dengan Degenerasi Makula kering penggunaan alat bantu penglihatan seperti teleskop sangat disarankan. disamping pemeriksaan secara rutin di dokter mata, Degenerasi makula basah tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan tertentu dapat membantu memperlambatnya. Upaya untuk memperlambat perluasan akibat degenerasi makular basah salah satunya dilakukan dengan campur tangan laser untuk menghancurkan pembuluh darah kecil yang baru saja muncul dan dapat mengakibatkan pendarahan pada makula. Pemberian obat – obatan seperti aflibercept, bevacizumab, ranibizumab, atau pegaptanib juga diyakini dapat memperlambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Melengkapi terapi pembedahan penderita disarankan  mengkonsumsi suplemen harian  yang mengandung seng, tembaga, vitamin E dan D, dan beta-karoten atau vitamin A.

Meski degenerasi makula tidak dapat dicegah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan resikonya antara lain : menghindari  bahkan sebisa mungkin meniadakan rokok dalam keseharian, menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur dan mempertahankan berat tubuh yang sehat, banyak mengkonsumsi sayuran berwarna hijau serta buah – buahan. Kebiasaan – kebiasaan baik tersebut diyakini mampu menghindarkan setiap orang dari degenerasi makula. Hal yang tak kalah penting adalah selalu melindungi mata dengan menggunakan kacamata hitam anti uv jika berada di luar ruangan terutama saat siang hari karena paparan sinar matahari yang cerah terbukti mempercepat terjadinya degenerasi makula. Semakin dini pemeriksaan dilakukan maka akibat lanjutan yang lebih serius dapat dihindari.

Referensi

  1. All About Vision : What is Macular Degeneration : https://www.allaboutvision.com/conditions/amd.htm

  2. WebMd : Age- Related Macular Degeneration : https://www.webmd.com/eye-health/macular-degeneration/age-related-macular-degeneration-overview#1

  3. NHS : Getting diagnosed Aged – Related Macular Degeneration :https://www.nhs.uk/conditions/age-related-macular-degeneration-amd/getting-diagnosed/

  4. Prevent Blindness: Eye Diseases and Condition (AMD; Aged – Related Macular Degeneration) :https://preventblindnes.org/amd-age-related-macular-degeneration/

  5. Healthline : Macular Degeneration : https://www.healthline.com/health/macular-degeneration

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *