Ascariasis

Ascariasis adalah kecacatan benalu yang diakibatkan oleh Ascaris lumbricoides , warna embun cacing gelang milik keluarga nematoda. Kecacatan itu bisa tumbuh hingga sepanjang 20 cm. Manusia terinfeksi dengan menelan telur Ascaris yang terdapat dalam feses yang mencemari air, buah-buahan dan sayuran. Telur menetas dan melepaskan larva ke saluran pencernaan. Ini akan melewati dinding usus untuk bergabung dengan hati, di mana ia akan tinggal beberapa hari untuk meranggas, sebelum mencapai paru-paru kemudian ke faring (saluran otot terbuka di hidung dan mulut). Larva lantas ditelan ke arah saluran pencernaan (lebih tepatnya di usus halus) dimana ia akan menyelesaikan perkembangannya dan membentuk kecukupan umur. 

Dewasa Ascaris memakan isi usus kecil. Betina akan bertelur yang dikeluarkan melalui tinja. Ascaris ialah benalu usus manusia. Ini adalah penularan cacing terhadap manusia yang amat lazim. Larva dan cacing dewasa hidup di usus halus dan sanggup mengakibatkan penyakit usus. Secara menyeluruh pengertian ascariasis amat penting guna tindak lanjut oleh ahli dan korban agar memahami secara landasannya. Siklus hidup Ascaris lumbricoides. Bila seseorang menyantap telur Ascaris lumbricoides, cacing gelang akan bertumbuh melewati siklus hidupnya di dalam badan inang. cacing dewasa hidup di dalam lumen usus halus. Seekor betina sanggup mendapatkan kira-kira 200.000 telur per hari, yang disalurkan melewati ilustrasi feses. 

Telur yang tak dibuahi sanggup tertelan tetapi tidak infektif. Larva berkembang menjadi infektif dalam telur yang subur sesudah 18 hari sampai beberapa minggu, tergantung pada keadaan wilayah (optimal: lembab, hangat, tanah yang teduh). Sesudah telur infektif ditelan, larva menetas, menginvasi mukosa usus, dan diangkut melewati portal, lantas citra perputaran sistemik ke paru-paru. Larva matang lebih lanjut di paru-paru (10 sampai 14 hari), membobol tembok alveolar, naik ke pohon bronkial ke tenggorokan, dan yang tertelan. Setelah mencapai usus halus, mereka berkembang menjadi cacing dewasa. Diperlukan waktu antara 2 dan 3 bulan sejak menelan telur infektif hingga oviposisi oleh betina dewasa. Cacing dewasa bisa hidup 1 sampai 2 tahun.

Manusia dan babi adalah penghuni utama Ascaris. Infeksi alami A. lumbricoides terkadang terjadi pada monyet dan kera.  Kadang-kadang, Ascaris sp. telur sanggup dijumpai dalam kotoran anjing. Ini tak menggambarkan penularan yang sebenarnya, melainkan bagian telur palsu yang mengikuti coprophagy. Ascariasis adalah penularan cacing manusia yang amat lazim secara global. Beban tertinggi terbentuk di wilayah tropis dan subtropis, dominan di wilayah dengan sanitasi yang tak memadai. Penularan ini lazimnya jarang dijumpai di negara maju, tetapi kasus sporadis sanggup terbentuk di pedesaan, daerah miskin di negara tersebut. Beberapa kasus di wilayah ini di mana penularan manusia sanggup diabaikan memiliki hubungan epidemiologi langsung dengan peternakan babi. Pengertian ascariasis amat berkaitan dengan kecacatan yang dialami oleh korban.

Walaupun penularan berat pada kanak-kanak dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat karena kekurangan gizi, cacing dewasa lazimnya tak memunculkan gejala akut. Beban cacing yang tinggi sanggup mengakibatkan kesakitan abdomen dan obstruksi usus dan berpotensi terjadinya perforasi pada penularan dengan intensitas yang amat tinggi. Cacing dewasa yang bermigrasi sanggup menyebabkan oklusi simptomatik pada saluran empedu, usus buntu, atau pengeluaran nasofaring, dominannya terhadap penularan yang melibatkan satu cacing betina.

Penularan Ascaris lumbricoides terbentuk di seluruh dunia. Telur dari benalu ditularkan melewati kotoran manusia dan sanggup mencemari tanah. Telur bertahan paling baik di daerah yang suam dan lembab dan mesti tumbuh di tanah sebelum sanggup menularkan orang lain. Kebanyakan kasus terjadi di daerah tropis dan subtropis di Asia, sub-Sahara Afrika, dan Amerika.

Penyebab Ascariasis

Diagnosa Ascariasis

Para dokter pula akan mempelajari mengenai pengertian anti parasit, agar sanggup memperoleh diagnosa.Diagnosis Ascaridiosis amat kerap didasarkan pada ditemukannya telur dalam feses setelah pemeriksaan di bawah mikroskop, minimal 2 bulan setelah kontaminasi (waktu larva membentuk kecukupan umur dan bertelur secara bergantian). Tenaga kesehatan dapat mendiagnosis ascariasis dengan membawa contoh feses dan menggunakan mikroskop untuk mencari keberadaan telur. Beberapa orang mengalami infeksi ketika cacing keluar melalui tinja atau batuk. Jika ini terjadi, bawa spesimen cacing ke penyedia layanan kesehatan Anda guna didiagnosis. Identifikasi mikroskopis dari telur dalam tinja adalah metode yang paling umum untuk mendiagnosis ascariasis usus. Maka daripada itu pengertian ascariasis dan pengertian anti parasit amat berhubungan erat.

Prosedur yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

  • Kumpulkan spesimen feses.
  • Pertahankan spesimen dalam formalin atau fiksatif lain.
  • Konsentrasikan dengan teknik sedimentasi formalin-etil asetat
  • Periksa gunung sedimen yang basah.

Jika prosedur konsentrasi tidak tersedia, pemeriksaan spesimen basah langsung cukup untuk mendeteksi infeksi sedang hingga berat. Untuk penilaian kuantitatif infeksi, berbagai metode seperti Kato-Katz atau flotasi tinja kuantitatif dapat digunakan.  Larva dapat diidentifikasi dalam sputum atau aspirasi lambung selama fase migrasi paru (periksa organisme tetap untuk morfologi). Cacing dewasa kadang-kadang keluar melalui feses atau melalui mulut atau hidung dan dikenali dari karakteristik makroskopisnya (misalnya, adanya tiga “bibir”).

Metode molekuler untuk mendeteksi DNA telur / cacing dalam kotoran manusia semakin banyak digunakan dalam pengaturan penelitian, seringkali dalam format multi-paralel untuk mendeteksi cacing ini dan cacing yang ditularkan melalui tanah. Tindakan pencegahan standar untuk pemrosesan sampel tinja berlaku. Ascaris spp. telur membutuhkan waktu berminggu-minggu di lingkungan untuk berkembang ke tahap infektif; dengan demikian telur infeksius tidak mungkin ditemui dalam spesimen klinis. DPDx adalah sumber daya pendidikan yang dirancang untuk para profesional kesehatan dan ilmuwan laboratorium. 

Metode diagnosis yang paling umum melibatkan sampel tinja. Dengan menggunakan mikroskop, dokter dapat mencari telur parasit di tinja seseorang. Mungkin sulit bagi dokter untuk mendiagnosis investasi dini, karena telur mungkin tidak ada. Seorang dokter juga dapat memesan tes pencitraan untuk membantu mereka menentukan berapa banyak cacing di dalam orang tersebut dan untuk menemukannya.

Berbagai teknik pencitraan yang mungkin digunakan dokter meliputi:

  • Endoskopi guna melihat ke dalam usus
  • Pemindaian computed tomography (CT)
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI)
  • USG
  • Sinar-X

Penyebab Ascariasis

Penyebab ascariasis adalah tertelannya telur-telur cacing gelang yang terdapat dalam air atau makanan yang terkontaminasi. Telur cacing gelang yang hidup di komponen asupan yang berkembang di tanah pula membentuk penyebab dari ascariasis. Ascaris hidup di usus dan telur Ascaris ditularkan melalui kotoran orang yang terinfeksi. Jika orang yang terinfeksi buang air besar di luar (dekat semak-semak, di taman, atau ladang), atau jika kotoran orang yang terinfeksi digunakan sebagai pupuk, telur disimpan di tanah. Mereka kemudian bisa matang menjadi bentuk yang infektif. Ascariasis disebabkan oleh menelan telur infektif. Hal ini dapat terjadi jika tangan atau jari yang terkontaminasi kotoran dimasukkan ke dalam mulut atau dengan mengonsumsi sayur atau buah yang belum dimasak, dicuci, atau dikupas dengan hati-hati. 

Kontak dengan air atau makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan ascariasis.Kotoran manusia dapat menyebabkan kontaminasi jika orang yang terinfeksi buang air besar di dekat ladang pertanian atau sumber air, atau jika mereka menggunakan kotoran yang tidak diolah sebagai pupuk untuk tanaman. Seseorang dapat terjangkit ascariasis dengan makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi, terutama jika mereka tidak cukup mencuci makanan atau tangan mereka. Anak-anak mungkin terkontaminasi dengan bermain-main dengan tanah atau tanaman dan memasukkan tangan mereka ke dalam mulut.

Faktor Resiko

Parasitosis adalah kekacauan berpikir yang dimana tiap pribadi mempunyai kepercayaan yang kokoh serupa benalu. Cacing gelang hidup di daerah-daerah di seluruh dunia tetapi paling umum di daerah subtropis dan tropis. Mereka juga jauh lebih umum di bagian dunia yang sanitasi di bawah standar modern. Ascariasis jarang terjadi di A.S., sehingga faktor risiko lingkungan rendah. Faktor resiko untuk mengembangkan ascariasis meliputi: paparan kotoran yang terkontaminasi, mengunjungi atau tinggal di daerah subtropis atau tropis, tidak adanya sanitasi modern, kurangnya pembuangan tinja yang tepat, menggunakan kotoran yang terkontaminasi sebagai pupuk untuk tanaman Infeksi terjadi di seluruh dunia dalam iklim hangat dan lembab, di mana sanitasi dan kebersihan buruk, termasuk di zona beriklim sedang selama bulan-bulan hangat. Orang-orang di daerah ini berisiko jika tanah yang terkontaminasi kotoran manusia masuk ke mulut mereka atau jika mereka memakan sayuran atau buah yang belum dicuci, dikupas, atau dimasak dengan hati-hati. Dengan demikian amat jelas bahwa pengertian parasitosis adalah kekacauan yang kerap dialami oleh oleh masing-masih pribadi secara pikiran yang bersifat serupa benalu.

Gejala Ascariasis

Gejala parasitosis bergantung pada lokasinya di dalam tubuh. Jadi, selama fase migrasi larva, kita berbicara tentang sindrom Löffler (istilah yang menunjukkan hubungan berbagai manifestasi paru: batuk disertai demam dan terutama ketidaknyamanan pernapasan). Setelah larva berada di saluran pencernaan, gejalanya adalah diare, sakit perut. Gatal dan gangguan saraf (iritasi dan gangguan tidur) juga dapat diamati. Orang yang terinfeksi Ascaris seringkali tidak menunjukkan gejala. Jika gejala memang terjadi, bisa ringan dan termasuk ketidaknyamanan perut. Infeksi berat dapat menyebabkan penyumbatan usus dan mengganggu pertumbuhan pada anak. 

Gejala lain seperti batuk disebabkan migrasi cacing ke seluruh tubuh. Orang yang terinfeksi Ascaris seringkali tidak menunjukkan gejala. Jika gejala memang terjadi, bisa ringan dan termasuk ketidaknyamanan perut. Infeksi berat dapat menyebabkan penyumbatan usus dan mengganggu pertumbuhan pada anak. Gejala lain seperti batuk disebabkan migrasi cacing ke seluruh tubuh. Namun, saat investasi di dalam usus kecil tumbuh, seseorang mungkin mulai memperhatikan gejala, termasuk:

  • Sakit perut atau ketidaknyamanan
  • Kehilangan selera makan
  • Cacing terlihat di tinja
  • Muntah
  • Gangguan pertumbuhan pada anak-anak
  • Penurunan berat badan
  • Mual
  • Diare
  • Buang air besar tidak teratur

Pada investasi yang lebih lanjut, cacing dapat melakukan perjalanan ke paru-paru. Jika ini terjadi, seseorang mungkin juga mengalami gejala, termasuk:

  • Demam
  • Ketidaknyamanan di dada
  • Batuk tersedak
  • Lendir berdarah
  • Sesak napas
  • Mengi

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin mengalami komplikasi yang disebut pneumonia aspirasi.

Komplikasi

Dalam kasus kontaminasi masif dan berkepanjangan, komplikasi akibat akumulasi cacing dewasa dapat dijelaskan:

  • Apendisitis  
  • Sumbatan usus 
  • Perforasi usus
  • Pankreatitis (radang pankreas)
  • Angiocholitis (radang saluran empedu)

Pengobatan

Dipandang dari pengertian anti parasit, maka seorang dokter akan mengobati sebagian besar kasus ascariasis dengan obat antiparasit. Mereka mungkin mempertimbangkan pilihan pengobatan tambahan untuk infestasi yang parah. Seorang dokter mungkin tidak bertujuan untuk menyembuhkan infestasi tetapi hanya mengurangi jumlah cacing dan telur pada seseorang untuk meredakan gejalanya. Seorang dokter mungkin menyarankan operasi untuk membantu menghilangkan sejumlah besar cacing. Pembedahan juga merupakan pilihan yang baik jika infestasi menghalangi sebagian usus.

Ascariasis diobati dengan albendazole, mebendazole, atau ivermectin. Dosis untuk anak-anak sama dengan orang dewasa. Albendazole harus dikonsumsi dengan makanan. Ivermectin harus diminum saat perut kosong dengan air. Albendazole tidak disetujui FDA untuk mengobati ascariasis, dan keamanan ivermectin untuk merawat anak-anak dengan berat badan kurang dari 15 kg belum ditetapkan.

Obat antiparasit yang digunakan sangat efektif, yaitu:

  • Albendazole, tersedia sebagai tablet atau suspensi dosis tunggal; dosis 400 mg per oral sekali * Albendazole oral tersedia untuk digunakan manusia di Amerika Serikat
  • Flubendazol, juga tersedia dalam bentuk tablet atau suspensi, tetapi kali ini dalam 2 dosis (pagi dan sore) selama 3 hari.
  • Albendazole Mebendazole 100 mg per oral dua kali sehari selama 3 hari atau 500 mg per oral sekali
  • Ivermectin 150-200 mcg / kg secara oral sekali * Ivermectin oral tersedia untuk digunakan manusia di Amerika Serikat.
  • Mebendazole oral tersedia untuk digunakan manusia di Amerika Serikat.

Pencegahan & Pengendalian

Ada 2 jenis pencegahan:

  • Individual, yang pada dasarnya didasarkan pada kebersihan (mencuci tangan, membersihkan makanan, dll.);
  • Secara kolektif, melalui langkah-langkah seperti pemasangan jamban dan selokan, pengolahan air limbah, pelarangan penggunaan kotoran manusia sebagai pupuk, dll.
  • Di daerah panas dan lembab di dunia, wisatawan disarankan untuk memberi perhatian khusus pada kebersihan makanan:
  • Cuci tangan Anda secara teratur dengan sabun dan air (terutama sebelum makan dan setelah pergi ke toilet);
  • Ingatlah untuk selalu memiliki gel hidroalkohol untuk kasus di mana akses ke air bersih dan sabun tidak memungkinkan;
  • Konsumsi hanya air kemasan atau yang dapat diminum (dengan cara direbus atau disaring);
  • Hindari mengkonsumsi makanan berbahan dasar air seperti es batu, sorbet, dll. ;
  • Masak telur, daging, ikan dan kerang dengan baik;
  • Kupas buahnya;
  • Minumlah hanya susu rebus atau yang dipasteurisasi;
  • Hindari sayuran mentah, kerang, jus buah artisanal.
  • Hindari menelan tanah yang mungkin terkontaminasi oleh kotoran manusia atau babi, termasuk di mana kotoran manusia (“kotoran malam”), air limbah, atau kotoran babi digunakan untuk menyuburkan tanaman.
  • Cuci tangan Anda dengan sabun dan air setelah menyentuh atau menangani babi, membersihkan kandang babi, atau menangani kotoran babi.
  • Ajari anak pentingnya mencuci tangan untuk mencegah infeksi.
  • Awasi anak-anak di sekitar babi, pastikan mereka tidak memasukkan tangan yang tidak dicuci ke dalam mulut mereka.
  • Cuci, kupas, atau masak semua sayuran dan buah mentah sebelum dimakan, terutama yang ditanam di tanah yang telah diberi pupuk kandang.

Penularan infeksi Ascaris lumbricoides kepada orang lain dalam lingkungan komunitas dapat dicegah dengan:

  • Tidak buang air besar di luar ruangan.
  • Sistem pembuangan limbah yang efektif.

Referensi

  1. Content source: Global Health, Division of Parasitic Diseases and Malaria : https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/prevent.html
  2. Newsletter : Everything you need to know about  Ascariasis : https://www.medicalnewstoday.com/articles/322340
  3. Mayo Clinic : Ascariasis : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ascariasis/symptoms-causes/syc-20369593
  4. WebMD : What Is Uveitis? : https://www.webmd.com/eye-health/uveitis-inflammation-eye#1
  5. All Sarcoidosis: What Is Ascariasis : https://www.healthline.com/health/ascariasis

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *