Anak Hipersensitif

Pemahaman Anak Hipersensitif

Sesuai dengan namanya, hipersensitivitas adalah rasa sensitif yang sangat tinggi. Anak hipersensitif sangat memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya, apa yang dia rasakan dan apa yang dirasakan oleh orang lain. Karena alasan inilah, biasanya sering diliputi emosi dan biasanya bereaksi sangat kuat terhadap berbagai situasi dan sering merajuk artinya adalah anak hipersensitif.

Dalam psikologi orang yang mudah menangis karena dipengaruhi oleh emosi orang lain, pertama kali dikemukakan pada tahun 1996 oleh psikolog klinis Amerika Elaine Aron yang akhirnya muncul istilah “hipersensitif”.

Ciri-Ciri Anak Hipersensitif

Biasanya anak-anak dengan perasaan sensitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mudah menangis dan cenderung berlebihan
  • Memiliki toleransi yang rendah terhadap rasa frustasi
  • Memiliki reaksi yang keras terhadap hal baru
  • Sering kesulitan dalam menentukan pilihan
  • Cenderung pemalu dan mudah gugup
  • Peka terhadap suara, bau dan tekstur
  • Mudah tersentuh oleh seni dan kata kata sensitif
  • Mudah canggung
  • Memiliki banyak pertimbangan
  • Memiliki kemampuan yang hebat dalam memahami perasaan, seluk beluk situasi atau seseorang

Perilaku Anak Hipersensitif

Orang sensitif biasanya akan menjadi pribadi yang tertutup. Anak dengan sifat sensitif cenderung memiliki selera humor dan kosakata yang cukup baik untuk anak seusianya, mereka memiliki intuisi yang cukup berkembang, banyak bertanya pada dirinya sendiri, memiliki kesulitan saat harus memilih pilihan dalam waktu yang singkat, membutuhkan waktu untuk sendiri, memperhatikan rasa sakit dan emosi orang lain, sangat sensitif terhadap rasa sakit, melakukan tugas dengan baik saat tidak ada orang asing, dan malu saat berada di tempat yang ramai.

Menurut dr. Aron anak hipersensitif dapat memiliki hanya 1 atau 2 dari karakteristik di atas. Pada bayi, yang terlalu sensitif reaksinya akan sangat terlihat pada saat terjadi kebisingan, kecemasan orang tua, cahaya, kulit dan suhu bak mandi.

Anak Hipersensitif adalah

Cara Menghadapi Anak Hipersensitif

Pertama-tama sangat penting untuk diingat untuk membuat anak menerima perasaan sensitifnya. Hal yang dapat kita lakukan untuk membantu dan cara mengatasi anak cengeng karena hipersensitif adalah:

  • Mengajak anak untuk dapat menggambarkan emosinya baik melalui kata-kata maupun permainan yang menyenangkan
  • Membantu anak untuk mendapatkan waktu tenang yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak hipersensitif setelah beraktivitas dengan orang banyak atau beraktivitas di tempat yang berisik
  • Membicarakan tentang hal positif mengenai kepekaan emosinya
  • Membantu anak untuk mengetahui titik puncak emosionalnya agar dapat mengatasi atau menghindari sang anak untuk mencapai titik emosionalnya di kemudian hari atau saat sang anak mendapatkan kata2 tersinggung
  • Membantu sang anak untuk menghadapi perubahan dengan setenang mungkin terutama saat sang anak lagi sensi

Membandingkan anak yang sensitif dengan anak biasa merupakan hal yang benar-benar harus dihindari karena sama saja dengan mengejek bahwa anak itu anak cengeng atau anak labil dan dapat membuat sang anak menjadi lebih buruk. Pendidikan positif dan filosofi Montessori sangat bermanfaat bagi anak yang sensitif. Tidak ada cara menghilangkan sifat sensitif akan tetapi kita dapat menguranginya dan mengubahnya menjadi baper positif.

Pengaruh Temperamen Dan Lingkungan Pada Anak Hipersensitif

Hipersensitif sangat berkaitan dengan temperamen. Akan tetapi, terkadang temperamen dipengaruhi oleh lingkungan sang anak. Temperamen sangat menentukan bagaimana anak akan berperilaku, bereaksi, beradaptasi dan mengelola emosinya. 

Hal-Hal Yang Perlu Diingat

Perlu diingat bahwa:

  • Anak hipersensitif diliputi oleh emosi dan dapat bereaksi keras terhadap masalah yang sepele
  • Mereka tidak bertindak dengan sengaja, temperamennya yang membuatnya sangat memperhatikan apa yang terjadi pada sekitarnya
  • Sangat penting untuk membantu anak mengurangi intensitas reaksinya

Penyebab Anak Hipersensitif

Hipersensitif bersifat multifaktorial. Anak dapat menjadi hipersensitif dikarenakan:

  • Faktor keturunan
  • Pengalaman saat masih berada di kandungan, saat kelahiran atau di semua tahap awal kehidupan
  • Gangguan psiko afektif yang membuat anak menjadi lebih sensitif
  • Faktor toksisitas lingkungan

Referensi :

  1. Parents: Comment identifier et aider un enfant hypersensible :https://www.parents.fr/enfant/psycho/emotions-de-l-enfant/enfant-hypersensible/comment-identifier-et-aider-un-enfant-hypersensible-336635
  2. Naitre et Grandir: L’enfant hypersensible : https://naitreetgrandir.com/fr/etape/1_3_ans/comportement/fiche.aspx?doc=enfant-hypersensible
  3. Passeport Sante: Enfant hypersensible : https://www.passeportsante.net/fr/psychologie/Fiche.aspx?doc=enfant-hypersensible

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai