Efek Samping Pemutih Pada Produk Perawatan Wajah

Kulit putih adalah dambaan setiap orang. Padahal seharusnya kita mengutamakan kesehatan dan kelembaban kulit. Kulit yang cerah itu karena sehat dari dalam dan terlindung dari luar. Oleh karenanya kita tidak bisa sembarangan memilih krim pemutih. Efek samping pemutih bisa jadi sangat berbahaya bagi tubuh kita. Tidak sedikit produk pemutih yang berbahaya berada di luar sana. Saat kita berlomba-lomba untuk menjadi bahagia dengan cantik dan putih sempurna, justru sebenarnya bahaya krim pemutih sedang mengintai.

Negara Indonesia pada tahun 2013, mengamankan lebih dari 74.000 unit produk pemutih yang berbahaya. Beberapa di antaranya tidak memiliki izin edar. Menyusul kemudian diumumkan merk pemutih yang berbahaya sebanyak 17 unit. Anda perlu mulai mencermati bahan-bahan apa yang terdapat dalam kosmetik maupun produk perawatan Anda, mulai dari produk untuk kulit wajah hingga tubuh. Bahaya bibit pemutih bisa mengintai siapapun. Lalu apa saja bahan pemutih yang berbahaya yang dapat ditemukan dalam produk kecantikan? Dan apa efek samping bibit pemutih terhadap tubuh kita?

Efek Samping Pemutih Pada Produk Perawatan Wajah

Jenis Bahan dengan Bahaya Krim Pemutih

Berikut ini adalah daftar bahan-bahan yang memiliki efek pemutih wajah yang cukup berbahaya. Edarannya telah dilarang oleh pemerintah Indonesia.

Hidrokuinon

Tahukah Anda jika hidrokuinon merupakan bahan kimia pada proses cuci cetak foto dan berfungsi sebagai penstabil dalam cat, minyak, bahan bakar kendaraan, dan pernis? Itulah mengapa hidrokuinon merupakan produk dengan efek samping bibit pemutih yang harus dihindari.

Hidrokinon boleh saja berada dalam kosmetik tetapi hanya sebesar 2% kadarnya. Sedangkan beberapa produk bisa lebih. Penggunaan bahan ini di atas 4% menyebabkan ruam pada kulit karena terbakar. Inilah bahaya bibit pemutih hidrokuinon. Indonesia telah melarang peredarannya sejak tahun 2008 dimana efek samping bibit pemutih harus dihindari dengan cara tidak boleh menggunakan hidrokinon sama sekali. Itu hanya dapat digunakan oleh tenaga profesional sebagai pengoksidasi warna pada cat kuku dan pewarna rambut.

Selanjutnya, bahaya krim pemutih dengan hidrokuinon dapat menyebabkan penyakit vitiligo (menghilangnya warna kulit secara keseluruhan), hiperpigmentasi (menggelapnya warna kulit), dan okronosis eksogen dimana bahaya pemutih wajah menimbulkan efek kulit menjadi biru kehitaman. 

Merkuri

Merkuri atau air raksa merupakan logam. Pada kondisi normal itu berbentuk cairan abu-abu, tanpa bau, dan tidak larut dalam alkohol dan air. Itu larut dalam asam sulfat panas, lipid, dan nitrat. Sebagai bahan yang paling keras, merkuri dapat memberikan efek pemutih wajah yang berbahaya seperti pengelupasan epidermis kulit. Jika menggunakan dalam jangka waktu yang lama, bahaya bibit pemutih merkuri menimbulkan kerusakan sistem saraf dan fungsi ginjal, hingga masalah psikologis dan kelainan fungsi otak pada janin karena ibu yang memakai produk tersebut.

Rhododenol

Efek krim pemutih berikutnya dapat terjadi karena bahan bernama rhododenol. Ini merupakan bahan kimia alami dari kulit pohon birch putih. Ini mengurangi produksi melanin kulit.

Sebelum diketahui adanya efek pemutih wajah dan kulit dari bahan rhododenol, itu dijual bebas di Jepang dan beberapa negara. Hingga akhirnya rhododenol terbukti memiliki dampak buruk bagi kulit. Tahun 2013 lalu Indonesia telah mengeluarkan pengumuman bahaya mengkonsumsi kapsul pemutih berbahan dasar rhododenol. Beberapa konsumen mengalami bercak-bercak putih pada kulit atau yang disebut dengan depigmentasi.

Steroid

Steroid atau kortikosteroid merupakan bahan yang umum digunakan untuk mengurangi peradangan. Efek memakai pemutih berbahan steroid yaitu menyebabkan pelemahan tulang dan katarak. Ini memang bahan pemutih berbahaya yang cukup keras jika digunakan dalam jangka waktu lama. Efek krim pemutih yang diberikannya juga membuat penipisan lapisan kulit. Kondisi tersebut akan membuat pasien lebih mudah terluka dan tergores. Selain hal tersebut, efek krim pemutih yang dioleskan di kulit dapat masuk hingga ke pembuluh darah, dan itu menyebabkan kondisi: jerawat, telengiektasis (pembuluh darah kapiler tampak pada permukaan kulit), dan luka yang sembuhnya lambat.

Ascorbic Acid

Bahan seperti ascorbic acid atau vitamin C dan turunannya sebenarnya dapat memutihkan kulit karena fungsi antioksidannya yang kuat. Ini bukan produk pemutih kulit berbahaya. Antioksidan yang kuat menekan reaksi oksidasi dalam sintesis melanin. Akan tetapi ascorbic acid dapat memberikan bahaya pemutih wajah jika dikonsumsi dalam kadar tinggi.

Biasanya ascorbic acid diberikan dalam bentuk suntik. Tetapi suntik vitamin C harus dihindari pada wanita hamil. Bahaya mengkonsumsi kapsul pemutih berbahan Ascorbic Acid adalah pusing, pingsan, batu ginjal, hingga memicu gagal ginjal.

Bahan Kombinasi (Hidrokuinon, Kortikosteroid, dan Retinoic Acid)

Agar tidak mendapat efek memakai pemutih, Anda harus hindari kosmetik yang menggunakan bahan campuran hidrokuinon, kortikosteroid, dan retinoic acid. Walaupun retinoic acid dan kortikosteroid merupakan bahan yang aman dalam pengobatan, tetapi ketika dicampur ke dalam produk pemutih berbahaya hidrokinon, maka itu akan memberikan efek yang buruk. Efek samping pemutih wajah dengan bahan ini menimbulkan dampak penipisan kulit dan membuat kulit menjadi berwarna merah muda.

Bahan yang Aman dari Pemutih Berbahaya

Anda dapat memilih bahan yang lebih lembut dan aman dalam mencerahkan kulit dan menyehatkannya dari dalam. Tetapi ingat selalu jika itu tidak bersifat putih instan. Dan jika digunakan dalam kadar yang berlebihan, sama saja bahaya pemutih wajah dapat terjadi.

Bahan-bahan pemutih yang aman dari pemutih berbahaya:

  • Kojic acid, bahan yang dihasilkan dari beberapa jenis jamur yang tergolong aman. Namun ini bisa menjadi produk pemutih kulit berbahaya yang menyebabkan iritasi kulit pada kulit sensitif.
  • Arbutin, ini adalah ekstrak tanaman bearberry yang menghambat kerja tirosinase (enzim yang berperan penting pada pembentukan melanin). Akan tetapi bahaya arbutin juga ada. Dalam penggunaan jangka panjang, bahaya arbutin menyebabkan depigmentasi.
  • Ekstrak kamomil, Ekstrak tumbuhan kamomil dapat menyerap pigmen melanin. Tidak ada efek memakai pemutih ini kecuali oleh orang yang alergi terhadap bunga.
  • Ekstrak likoris, tanaman sejenis polong-polongan ini menghambat enzim tirosinase. Bahan ini aman, kecuali dalam jangka panjang. Efek samping pemutih wajah ekstrak likoris ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Ekstrak mulberry, Ini bukanlah produk pemutih kulit berbahaya. Ekstrak mulberry menghambat tirosinase dan menangkal radikal bebas. Akan tetapi wanita hamil dan menyusui harus dibatasi penggunaannya terhadapnya.
  • Ekstrak teh hijau, tidak ada efek samping pemutih wajah pada produk ini, setidaknya untuk sementara waktu.
  • Antagonist alpha-MSH, sama seperti ekstrak teh hijau, efek samping belum diketahui seluruhnya.

Cara Kerja Melanin Pada Kulit dan Produk Pemutih

Melanin merupakan perangkat yang menentukan warna kulit manusia. Sama seperti warna rambut dan mata, warna kulit manusia ditentukan oleh warna dan kadar pigmen melanin. Itu ditentukan dari kombinasi faktor keturunan dan tingkat paparan sinar matahari. Melanin sesungguhnya adalah pelindung dari paparan sinar matahari. Pada kulit yang sering terkena sinar matahari banyak, melanin juga akan banyak terbentuk sehingga membuat kulit menjadi lebih gelap.

Melanin merupakan semacam tabir surya alami. Kulit beradaptasi dengan kondisi alam dimana mereka tinggal. Untuk itulah menggunakan produk pemutih kulit berbahaya sangat tidak masuk akal.

Pada kulit yang lebih gelap, efek buruk ultraviolet justru dapat dicegah. Melanin akan menyerap dan menghilangkan dampak negatif tersebut dari permukaan kulit. Ini bertentangan dengan produk pemutih yang pada akhirnya memberikan bahaya bibit pemutih karena cara kerjanya yang mengurangi melanin. Orang kulit putih lebih berisiko terkena kanker kulit dan penyakit kulit lainnya ketimbang mereka yang berkulit gelap.

Anda yang suka memutihkan kulit, sebaiknya mulai mengurangi kecenderungan ini. Bahan pada produk pemutih wajah dan kulit bisa memberikan efek samping pemutih yang tidak diinginkan. Produk pemutih sendiri cara kerjanya tidak baik bagi pertumbuhan melanin yang melindungi kulit dan karena itulah berbahaya bagi manusia. Memang kulit menjadi lebih putih. Tetapi apakah sebanding dengan efek samping bibit pemutih?. Kulit yang diberikan pemutih tubuh juga menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Menghindari Risiko Terkena Bahaya Krim Pemutih

Pemutih tubuh memang dapat memberikan efek yang buruk. Untuk itulah kita perlu mulai berhati-hati.

Tindakan-tindakan ini sangat mencegah efek pemutih wajah:

  • Pastikan kosmetik dan produk perawatan Anda terdaftar dalam BPOM.
  • Periksa juga, apakah pemutih tubuh Anda memiliki nomor izin edar. Produk juga harus mencantumkan nama dan alamat produsen di label. Jika tidak ada, jangan beli.
  • Baca selalu bahan kandungan yang terdapat pada pemutih tubuh. Termasuk tanggal kadaluarsa, komposisi, dosis, dan cara pakai. Jika tidak jelas, sebaiknya tidak usah gunakan.

Jika Anda ingin, ada sebuah cara untuk mengetes sendiri apakah terdapat efek krim pemutih pada produk Anda dengan cara:

  • Mengoleskan produk ke plester.
  • Tempelkan plester tersebut selama 24 jam di bagian dalam lengan bawah. Jaga agar tidak terkena air.
  • Lepas plester setelah waktunya cukup dan periksa apakah terdapat reaksi pada kulit Anda yang sebelumnya ditempeli plester.

Hentikan penggunaan produk jika kulit melepuh, nyeri, gatal, dan merah-merah. Namun jika tidak bereaksi buruk, kemungkinannya produk pemutih tubuh aman.

Referensi:

  1. Healthline: Skin bleaching products and procedures: https://www.healthline.com/health/skin-bleaching
  2. NHS: Skin lightening: https://www.nhs.uk/conditions/cosmetic-procedures/skin-lightening/
  3. Drugs: skin bleaching: indications, side effects, warnings https://www.drugs.com/cdi/skin-bleaching.html
  4. Very well health: skin lightening cream: types, benefits, risks: https://www.verywellhealth.com/skin-lightening-creams-5085383
  5. Health E-news: the dark side of skin lightening: https://health-e.org.za/2019/05/24/the-dark-side-of-skin-lightening/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai