Formalin

Pengertian formalin

Tahukah Anda apa itu formalin? Arti formalin ialah senyawa kimia sederhana yang terdiri dari hidrogen, oksigen dan karbon. Semua bentuk kehidupan menghasilkan formaldehida sebagai bagian dari metabolisme sel. 

Formaldehyde adalah nama lain formalin yang mungkin paling terkenal karena sifat formalin sebagai pengawet dan antibakterinya, tetapi bahan kimia berbasis formaldehyde digunakan untuk membuat berbagai macam produk bernilai tambah. Formaldehida adalah salah satu senyawa yang paling banyak dipelajari dan dipahami di pasaran.

Kandungan formalin

1 mL Produk ini mengandung 35,0 hingga 38,0% formaldehida (CH2O: 30,03), termasuk metanol sebagai aditif. Produk ini berupa cairan bening, tidak berwarna dan gasnya mengiritasi selaput lendir. Ini larut dengan air atau etanol dan dapat menjadi keruh jika disimpan dalam waktu lama, terutama dalam cuaca dingin.

Kegunaan dari formaldehida

Formalin adalah unsur kimia fundamental dalam produksi ratusan bahan yang meningkatkan kehidupan sehari-hari, hanya sedikit atau tidak ada formaldehida yang tersisa pada produk akhir yang digunakan konsumen.

Berikut beberapa fungsi formalin yang biasa digunakan dalam keseharian:

• Perawatan kesehatan. Kegunaan formaldehida dengan aman dalam pembuatan vaksin, obat anti infeksi dan kapsul gel keras telah teruji. Misalnya, digunakan untuk menonaktifkan virus penyebab penyakit, seperti virus flu dalam pembuatan vaksin influenza.
• Produk konsumen dan perawatan pribadi. Fungsi formaldehid sangat penting dalam produksi banyak barang konsumen dan perawatan pribadi. Manfaat pengawetan makanan dapat diperoleh dalam produk ini yang bertindak sebagai pengawet untuk melawan mikroorganisme dan mencegah pertumbuhan bakteri dan patogen lain, selain memperpanjang masa simpan produk.
• Mobil. Teknologi memungkinkan kendaraan menjadi lebih ringan dan lebih hemat energi. Manfaat formalin diambil dengan menggunakan resin yang terkandungnya untuk membuat komponen cetakan interior dan komponen di bawah kap, komponen ini harus tahan suhu tinggi. Resin ini juga digunakan dalam produksi primer eksterior tugas berat, cat lapisan bening, perekat ban, bantalan rem dan komponen sistem bahan bakar.
• Bangunan dan konstruksi. Kegunaan formalin untuk membuat produk kayu komposit dan rekayasa yang digunakan dalam lemari, meja dapur, trim, furniture, rak, sistem tangga, lantai, pelapis dinding, balok dan rangka penyangga. Lemnya adalah agen pengikat yang luar biasa, memberikan kinerja berkualitas tinggi yang sangat ekonomis.

Berbagai panel dan produk karton yang juga hasil dari pemanfaatannya, memungkinkan penggunaan sumber daya hutan secara berkelanjutan dan meminimalkan limbah. Misalnya, panel kayu komposit sering dibuat dari limbah kayu reklamasi yang akan dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Dosis formalin

Bergantung pada tujuan penggunaan, salah satu metode berikut biasanya digunakan pada peralatan medis, desinfeksi ruang operasi, kamar rumah sakit, furnitur, instrumen dan barang lainnya. Rendam atau bersihkan dengan larutan formaldehida 1-5% dan biarkan selama 2 jam atau lebih. Desinfeksi saluran akar yang terinfeksi di bidang gigi dilakukan dengan menambahkan kresol ke larutan murni.

Metode desinfeksi gas. Dalam wadah kedap udara atau dalam lingkungan tertutup, semprot atau evaporasi 15 mL atau lebih formalin dengan 40 mL atau lebih air untuk volume 1 m3 dan biarkan selama 7-24 jam atau lebih. Untuk mempercepat penguapan, metode pengenceran formalin 10% dan pemanasan hingga mendidih atau dengan menambahkan 40 mL atau lebih air dan 18-20 g kalium permanganat hingga 15 mL.

Efek formalin

Syok dan anafilaksis dapat terjadi, jadi amati dengan cermat dan lakukan tindakan yang tepat jika ditemukan kelainan seperti urtikaria, pruritus, dispnea dan hipotensi. Ini juga memiliki efek iritasi pada kulit dan selaput lendir. Jika ligamen periodontal meluap di luar foramen apikal, hiperstimulasi dapat diterapkan pada ligamen periodontal dan menyebabkan periodontitis.

Cegah kontraindikasi

Agar terhindar dari segala efek negatifnya, perhatikan dan lakukan hal-hal :

• Gunakan hanya untuk penggunaan luar
• Kontak yang cukup antara tubuh yang akan di disinfeksi dan disinfektan
• Berhati-hatilah saat menyimpan dan menangani untuk menghindari tertelan secara tidak sengaja
• Hindari penghirupan atau kontak karena uap memiliki efek iritasi pada selaput lendir saluran pernapasan
• Harap diperhatikan bahwa beberapa produk yang diwarnai pada produk kulit, dapat diubah oleh agen ini
• Gunakan perangkat vakum untuk desinfeksi gas, meskipun desinfektan sulit menjangkau bagian dalam
• Gunakan desinfektan baru yang tidak kurang dari konsentrasi yang ditentukan dan pertahankan waktu desinfeksi
• Jangan mencampur amonia, alkali hidroksida, logam berat, protein, yodium dan zat yang mudah mereduksi karena terurai
• Jumlah desinfektan harus ditambah atau dikurangi sesuai dengan pertimbangan jumlah desinfektan dan adsorpsi desinfektan
• Setelah desinfeksi, buang sisa formaldehida dengan metode yang sesuai. Misalnya mencuci dengan air, menyemprotkan air amonia atau dengan penguapan
• Cegah agar tidak menempel pada kulit dan selaput lendir. Jika melekat, cuci bersih dengan banyak air. Dalam kasus mata, segera dapatkan bantuan medis setelah dicuci dengan air
• Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi efek desinfektannya, jadi pertahankan pada 18° C atau lebih tinggi. Dalam kasus desinfeksi gas, pertahankan kelembaban pada 75% atau lebih secara bersamaan
• Paraformaldehyde dapat terbentuk dan keruh jika disimpan dalam waktu lama atau saat dingin, tetapi larut jika direndam dalam air hangat dan dihangatkan untuk waktu yang singkat. Namun, dalam kasus desinfeksi uap, tidak perlu melarutkannya.

Referensi

1. RxList : Definition of Formalin : https://www.rxlist.com/formalin/definition.htm
2. ChemicalSafetyFacts.org : Formaldehida: https://www.chemicalsafetyfacts.org/es/formaldehido/
3. KEGG : Medical drugs: formaldehyde : https://www.kegg.jp/medicus-bin/japic_med?japic_code=00057788