Inkubator

Apa itu inkubator

Saat bayi lahir prematur maupun sakit, mereka barangkali memerlukan perawatan tambahan dalam membantu mereka bertahan hidup di luar rahim ibu. Bergantung pada seberapa dini mereka lahir dan seberapa berkembang organ mereka, mereka sanggup ditempatkan di peralatan medis atau perangkat yang dikenal sebagai inkubator di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Inkubator adalah bagian dari peralatan ilmiah yang merupakan unit mandiri. Inkubator tersebut berukuran box standard serta mempunyai kuban plasma bening. Inkubator adalah peralatan yang menyediakan keadaan lingkungan yang terkendali untuk bayi prematur maupun bayi yang sakit. Fungsi inkubator adalah sanggup memberikan bayi prematur dengan kondisi lingkungan yang ideal ataupun ditentukan. Karena barangkali bayi kurang integritas kulit serta lemak tubuh, serta tidak sanggup mengatur suhu tubuh mereka. Suhu inkubator NICU sanggup diatur secara manual maupun otomatis, suhu inkubator sanggup diubah berdasarkan perubahan suhu bayi prematur tersebut. Fungsi inkubator untuk bayi prematur melindungi mereka dari alergi, infeksi, cahaya berlebihan, dan suara, dimana semuanya sanggup membahayakan mereka, karena bayi-bayi ini sangat sensitif dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Dengan kontrol kelembaban dan lampu khusus, fungsi inkubator juga membantu dalam mengatasi masalah ikterus neonatal, dimana lazim terjadi pada bayi baru lahir. 

Jenis inkubator

Dilihat dari pengertian apa itu inkubator, alat inkubator adalah alat tergolong peralatan ilmiah dimana sanggup tersedia dalam berbagai jenis. Jenis-jenis dari inkubator tersebut digunakan pada bayi sesuai kebutuhannya. 

Berikut adalah jenis inkubator dimana tersedia di unit perawatan intensif neonatal, meliputi:

  • Inkubator terbuka. Alat inkubator terbuka dikenal sebagai penghangat berseri-seri atau inkubator kotak terbuka serta terbuka dari atas. Bayi lazimnya diletakkan di atas permukaan datar dengan elemen pemanas diletakkan di bawah maupun di atas bayi. Inkubator juga dilengkapi dengan perangkat lain. Karena inkubator terbuka, kontrol kelembabannya tidak sebaik di inkubator tertutup. Sekalipun inkubator ini memungkinkan lebih banyak kontak fisik dengan bayi, inkubator ini tidak ideal untuk bayi yang membutuhkan perlindungan kuman.
  • Inkubator tertutup. Inkubator tertutup sanggup membuat bayi benar-benar tertutup di dalam inkubator. Inkubator tertutup maupun kotak tertutup memiliki port akses tangan dimana memungkinkan pengasuh untuk memberikan obat-obatan dan infus bila diperlukan. Fungsi inkubator bayi ini bertujuan untuk memberikan sirkulasi panas dan kontrol suhu yang lebih baik daripada inkubator terbuka. Dalam inkubator tertutup, kelembaban dan suhu inkubator sanggup dimonitor secara manual maupun lewat sensor berbasis kulit.
  • Inkubator berdinding ganda. Beberapa inkubator tertutup memiliki dinding ganda untuk memaksimalkan retensi panas dan kelembaban, yakni inkubator tertutup, inkubator berdinding ganda juga menciptakan lingkungan mikro dimana lebih terkontrol dan terlindungi untuk bayi.
  • Inkubator yang dikontrol servo. Fungsi inkubator bayi jenis ini adalah inkubator tertutup dimana sanggup bekerja pada sistem umpan balik elektronik. Cara kerja inkubator ini dengan mengontrol suhu dan kelembaban berdasarkan pembacaan sensor dimana telah menempel pada kulit bayi.
  • Inkubator portable. Fungsi inkubator bayi ini digunakan untuk memindahkan bayi dari satu area, lokasi, maupun rumah sakit ke yang lain bila diperlukan. Inkubator portable lazimnya lebih kecil dan dilengkapi dengan monitor cardio-respiratory, pulse oximeter, mini ventilator, suplai oksigen tambahan, dan pompa IV. 

Alasan mengapa bayi membutuhkan inkubator

Berdasarkan pengetahuan secara umum apa itu inkubator, inkubator bukan hanya digunakan untuk bayi prematur. Namun, alat inkubator sanggup digunakan dalam berbagai kondisi bayi saat lahir. Alat inkubator digunakan bersama dengan peralatan lain dalam memastikan bayi berada di lingkungan yang ideal dan sanggup selalu dikontrol di NICU. Bayi membutuhkan inkubator dengan berbagai alasan tertentu. 

Berikut adalah alasan mengapa bayi membutuhkan inkubator, meliputi:

  • Bayi prematur. Bayi yang lahir sebelum masa kehamilan 37 minggu dinamakan bayi prematur. Bayi prematur membutuhkan inkubasi karena mereka mengalami kesulitan mengatur suhu tubuh mereka sendiri. Alasan karena keratinisasi tidak memadai, artinya bayi prematur tidak memiliki integritas kulit, dimana mengakibatkan permeabilitas air yang tinggi. lazimnya, permeabilitas turun dalam tujuh sampai sepuluh hari setelah lahir. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelembaban untuk menghindari kehilangan panas dan kehilangan air melalui kulit bayi sehingga diperlukan inkubator tersebut. Alasan kedua dari bayi prematur adalah lemak tubuh rendah, artinya bayi prematur tidak memiliki lemak pelindung dan merasa dingin bahkan pada suhu kamar.
  • Masalah pernapasan. Sejumlah bayi baru lahir barangkali mengalami kesulitan bernapas karena paru-paru yang kurang berkembang. Akibatnya, organ prematur mereka barangkali tidak menerima suplai oksigen yang cukup. Bayi seperti itu mungkin memerlukan bantuan pernapasan melalui ventilator. Oleh karena itu, perawatan bayi dalam inkubator sanggup membantu pemantau kardio pernapasan mereka.
  • Infeksi. Bayi prematur dan bayi dengan masalah bawaan lazimnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang berkembang, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi. Dengan demikian, bantuan dari cara kerja inkubator sanggup melindungi bayi dari agen infeksi hingga fungsi kekebalannya membaik. Bayi juga sanggup diberikan cairan IV dan obat-obatan lewat port akses tangan, membantu mereka melawan infeksi yang ada.inkubator
  • Efek diabetes gestasional. Bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional sanggup ditempatkan di bawah inkubator segera setelah lahir dalam waktu yang singkat. Karena perawatan bayi dalam inkubator sanggup menjaga kadar gula darah mereka saat mereka tetap hangat dan nyaman.
  • Penyakit kuning. Penyakit kuning pada bayi baru lahir cukup lazim serta terjadi karena tingginya kadar bilirubin dalam darah. Sejumlah inkubator dilengkapi dengan fototerapi/lampu fluorescent khusus dimana sanggup membantu pengobatan penyakit kuning.
  • Persalinan yang lama maupun traumatis. Trauma terkait kelahiran sanggup menimbulkan cedera serta mengganggu fungsi tubuh bayi. Bayi-bayi tersebut sanggup ditempatkan dalam inkubator dalam pemantauan dan dukungan medis dimana sanggup  membantu pemulihan mereka melalui cara kerja inkubator yang disediakan.
  • Berat badan bayi saat lahir rendah. Bayi dengan berat badan kurang dari 5,5 pon atau 2500 gram saat lahir termasuk dalam kategori berat badan lahir rendah. Bayi-bayi  itu terlihat lebih kecil, memiliki lemak tubuh yang sangat sedikit, serta barangkali mempunyai masalah serupa, yakni masalah pernapasan dan infeksi, sebagai bayi prematur. Oleh sebab itu, mereka tidak sanggup mengatur suhu tubuh mereka sendiri tanpa alat tambahan. Perawatan bayi dalam inkubator sanggup membuat mereka tetap hangat dan mendukung perkembangan optimal mereka di lingkungan yang terkendali.
  • Pemulihan dari operasi. Sejumlah bayi baru lahir barangkali memerlukan operasi penyelamatan jiwa segera setelah lahir. Prosedur tersebut sanggup membuat bayi stres. Oleh sebab itu, dengan cara kerja inkubator sanggup memantau kemajuan mereka dan membantu mereka pulih di lingkungan yang diatur.  

Cara menggunakan inkubator

Setiap alat fasilitas mempunyai petunjuk bagaimana cara menggunakannya, begitupun dengan bagaimana cara menggunakan inkubator. Sebelum dipasang kepada bayi, semua prosedur mengenai alat inkubator ini telah dijelaskan ke orangtua. 

Berikut adalah cara bagaimana menggunakan inkubator yang benar, meliputi:

  • Inkubator diposisikan jauh dari sinar matahari langsung dan angin.
  • Inkubator dihangatkan terlebih dahulu hingga suhu sesuai dengan usia, ukuran, serta kondisi kesehatan bayi.
  • Di NICU, suhu inkubator default adalah 35℃, dan suhu inkubator disesuaikan tidak lebih atau kurang dari 0,5℃ setiap kali.
  • Suhu diatur dan dikontrol setiap jam.
  • Suhu bayi dicatat secara rutin menggunakan sensor kulit maupun termometer rektal.
  • Suhu aksila lazimnya diatur antara 36,5℃ hingga 37,2℃.
  • Akses ke bayi diperbolehkan melalui port akses tangan. Hal ini bertujuan meminimalkan kebutuhan untuk membuka pintu inkubator berulang kali dan mengganggu keseimbangan suhu dan kelembaban.
  • Bayi lazimnya diposisikan menggunakan gulungan handuk maupun popok kain untuk membuat batas-batas dimana mendukung bersarang dan gerakan anggota badan. Dipastikan wajah tetap bersih untuk menghindari mati lemas.
  • Prosedur operasi standar, daftar periksa, dan pedoman lain untuk menggunakan inkubator sanggup bervariasi tergantung pada institusi medis, tujuan inkubasi, jenis inkubator, dan kesehatan bayi. Oleh sebab itu, diskusikan hasil spesifik yang diharapkan dari penggunaan inkubator untuk bayi dengan penyedia layanan kesehatan bayi Anda. 

Setelah bayi beberapa hari dalam perawatan inkubator serta kondisinya sudah membaik serta memungkinkan untuk pulang, maka pasien diperbolehkan untuk pulang. Dengan bantuan alat inkubator yang dipasang pada bayi prematur maupun bayi dalam keadaan kurang sehat, sanggup hidup dengan sehat. 

Referensi:

  1. Mom Junction : incubator for babies : https://www.momjunction.com/articles/incubator-for-babies-types-reasons-how-they-work_00698250/ 
  2. First parenting : reasons why babies needs incubator : https://parenting.firstcry.com/articles/incubator-for-babies-why-are-they-important-for-nicu-babies/ 
  3. Healthline : incubator baby : https://www.healthline.com/health/baby/incubator-baby 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai