Kanker Payudara
Penjelasan
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Kanker payudara atau carcinoma mammae adalah kanker yang berkembang di sel payudara pria maupun wanita, tetapi paling sering diderita oleh wanita. Umumnya, kanker terdapat di lobul (saluran payudara) dan duktus payudara. Lobulus adalah kelenjar yang menghasilkan susu, sedangkan duktus adalah saluran yang menghubungkan lobul dengan puting susu. Kanker juga dapat terjadi pada jaringan lemak atau jaringan ikat fibrosa di dalam payudara.
Sel-sel kanker yang tidak terkontrol dapat menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar ketiak. Kelenjar getah bening adalah jalur utama yang membantu sel-sel kanker bergerak ke bagian lain dari tubuh, sehingga dapat menyebar ke organ tubuh lain.
Pertumbuhan sel-sel kanker dapat menyebabkan adanya benjolan yang disebut sebagai tumor. Benjolan di payudara ini pada awalnya berukuran kecil dan terdapat di daerah kelenjar atau saluran yang menghasilkan susu yang dapat berkembang ke daerah puting dan jaringan payudara lainnya. Apabila ukurannya sudah cukup besar, terkadang benjolan tersebut dapat diraba dan tidak terasa sakit.
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit kanker cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2019 menyatakan, angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.
SADARI adalah metode untuk mendeteksi kanker payudara yang dapat dilakukan oleh para wanita secara mandiri. Rutin melakukan SADARI dapat membantu melindungi diri dari kanker payudara. Pengobatan sedari dini dapat memperbesar kemungkinan untuk sembuh, untuk itu apabila ditemukan adanya benjolan di payudara segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab kanker payudara
Penyebab utama kanker payudara adalah mutasi genetik. Mutasi menyebabkan sel-sel payudara tumbuh secara abnormal. Sel-sel payudara yang mengalami mutasi akan membelah diri lebih cepat dibandingkan sel normal, sehingga akan terus menumpuk dan membentuk benjolan.Hingga saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan terjadinya mutasi gen tersebut. Faktor-faktor dibawah ini diduga dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara, antara lain:
Gaya hidup
Kelebihan berat badan (obesitas), konsumsi alkohol dan nikotin berlebihan dapat menambah risiko kanker payudara.
Hormon dan obat hormon
Paparan estrogen dan terapi penggantian hormon atau hormone replacement therapy (HRT) dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Jenis kelamin
Kanker payudara lebih sering menyerang wanita daripada pria.
Keturunan atau genetik
Memiliki keluarga kandung dengan riwayat kanker yang sama akan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker juga. Hal ini berhubungan dengan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.
Masalah pada payudara
Pernah mengalami masalah di payudara, seperti benjolan payudara dan hiperplasia atipikal (peningkatan jaringan payudara abnormal) juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker.
Memiliki jaringan payudara yang padat berarti memiliki lebih banyak jaringan kelenjar produksi susu dan jaringan pendukung (stroma) yang mengelilingi kelenjar. Payudara padat sangat umum ditemukan, dan bukan berarti tidak normal.
Menstruasi dini
Diyakini bahwa fungsi hormon akan terganggu apabila seorang wanita mendapatkan menstruasi pertamanya sebelum umur 12 tahun.
Pil kontrasepsi
Konsumsi pil KB dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
Riwayat kanker payudara
Pernah menderita kanker payudara di salah satu bagian payudara, dapat meningkatkan kemungkinan untuk kembali menderita kanker payudara di bagian payudara yang lain.
Paparan radiasi
Anak-anak atau remaja yang pernah menjalani terapi radiasi di dada, dapat menambah risiko terkena kanker payudara.
Tidak pernah hamil
Wanita yang tidak pernah hamil atau melahirkan sebelum waktunya, akan memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Usia
Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita yang berusia 50 tahun keatas atau sedang mengalami menopause, memiliki resiko yang lebih besar.
Usia menopause
Wanita yang memulai proses menopausenya setelah usia 55 tahun, lebih cenderung terserang kanker payudara.
Umur saat melahirkan anak pertama
Hamil dan melahirkan anak pertama di atas umur 30 tahun, juga dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
Gejala kanker payudara
Pada tahap awal, kanker payudara mungkin tidak menyebabkan gejala apa pun. Gejala yang terlihat dapat berbeda-beda, sesuai dengan jenis kankernya. Banyak dari gejala tersebut yang sama tetapi ada juga yang berbeda. Gejala yang umumnya dapat dilihat adalah:
- Nyeri payudara
- Kemerahan pada payudara
- Munculnya benjolan pada payudara
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara
- Keluar cairan bening atau darah dari puting
- Kulit payudara atau puting yang mengelupas
- Puting susu yang melesak (cekung ke dalam)
- Pembengkakan pada seluruh bagian payudara
- Pori-pori kulit payudara yang membesar, seperti kulit jeruk
- Perubahan pada tekstur kulit payudara, seperti adanya lekukan atau lesung
- Penebalan jaringan payudara yang terasa berbeda dengan jaringan di sekitarnya
Tipe kanker payudara
Ada beberapa tipe kanker payudara, namun ada 2 kategori utama yang sering dijumpai. Yaitu:
kanker invasif
Kanker invasif adalah kondisi kanker yang telah menyebar dari saluran payudara atau kelenjar ke bagian lain payudara. Tipe ini dapat dibagi kembali menjadi beberapa jenis, diantara:
Karsinoma lobular invasif atau invasive lobular carcinoma (ILC)
ILC pertama kali berkembang di lobulus payudara dan telah menyerang atau menyebar ke jaringan di sekitarnya.
Karsinoma duktal invasif atau invasive ductal carcinoma (IDC)
IDC adalah jenis kanker payudara yang paling umum dijumpai. Kanker payudara IDC dimulai pada saluran ASI dan kemudian menyerang jaringan terdekat di payudara, kemudian kanker dapat mulai menyebar ke organ dan jaringan terdekat lainnya.
Kanker non invasif
Kanker non invasif adalah jenis kanker payudara yang belum menyebar dari jaringan asli dan merupakan tipe kanker yang jarang dijumpai. Jenis kanker payudara yang termasuk dalam tipe ini, adalah :
Karsinoma duktal in situ atau ductal carcinoma in situ (DCIS).
Karsinoma duktal in situ adalah kondisi dimana sel-sel kanker terbatas pada saluran di payudara dan belum menyerang jaringan payudara di sekitarnya.
Karsinoma lobular in situ (neoplasia lobular ) atau lobular carcinoma in situ (LCIS).
Karsinoma lobular in situ adalah kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil susu di payudara, dimana sel-sel kanker belum menyerang atau menyebar ke jaringan di sekitarnya.
Beberapa jenis kanker payudara lainnya
Beberapa jenis kanker lainnya yang kurang umum dijumpai, adalah:
Kanker payudara pria
Pria memiliki jaringan payudara seperti wanita ini berarti pria juga dapat terkena kanker payudara, tetapi kasusnya sangat jarang terjadi. Kanker payudara yang pria dapatkan sama seriusnya dengan kanker payudara wanita dan memiliki gejala yang sama.
Angiosarkoma.
Kanker yang tumbuh di pembuluh darah atau pembuluh getah bening di payudara.
Paget puting susu atau penyakit paget pada payudara.
Kanker payudara ini dimulai pada saluran puting, tetapi akan mulai memengaruhi kulit dan areola puting ketika ia tumbuh.
Tumor phyllodes.
Kanker payudara ini sangat langka dan tumbuh di jaringan ikat payudara. Sebagian besar tumor ini jinak, tetapi ada pula yang bersifat kanker.
Radang kanker payudara atau Inflammatory breast cancer (IBC)
IBC adalah jenis kanker payudara yang jarang namun agresif dan dapat berkembang dengan cepat. Dimana sel-sel memblokir kelenjar getah bening di dekat payudara, sehingga pembuluh getah bening di payudara tidak dapat mengalir dengan baik. IBC menyebabkan payudara membengkak, merah, dan terasa sangat hangat, payudara juga mungkin akan terlihat berbintik-bintik dan tebal, seperti kulit jeruk.
Kanker payudara triple-negative (TNBC)
TNBC dapat tumbuh dan menyebar lebih cepat jenis kanker payudara lainnya. Penderita TNBC tidak memiliki protein yang mendorong pertumbuhan kanker payudara (HER2).
Seseorang dikatakan memiliki TNBC apabila ia tidak memiliki reseptor estrogen (reseptor pada sel yang mengikat, atau menempel, pada hormon estrogen), apabila tumor memiliki reseptor estrogen (estrogen dapat merangsang kanker untuk tumbuh), dan apabila tidak memiliki reseptor progesteron (sel yang mengikat hormon progesteron). Tumor yang memiliki reseptor progesteron dapat merangsang kanker untuk tumbuh.
Kanker payudara metastatik (metastase) atau kanker payudara stadium 4
Kanker payudara stadium 4 merupakan stadium lanjut dari kanker payudara. Hal ini berarti kanker payudara telah menyebar dari payudara ke bagian lain dari tubuh, seperti tulang, paru-paru, atau hati.
Stadium kanker payudara
Berdasarkan ukuran tumor, kanker payudara dapat dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah:
Tahapan 0
Tahap 0 atau tahap DCIS, dimana sel-sel kanker masih terbatas pada saluran di payudara dan belum menyebar ke jaringan terdekat.
Kanker payudara stadium 1
Stadium 1 terdiri dari:
Tahap 1A
Tumor primer selebar maksimal 2 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Tahap 1B
Kanker terdapat di kelenjar getah bening dan di area sekitarnya, tetapi tidak ditemukan adanya tumor di payudara atau tumor lebih kecil dari 2 cm.
Kanker payudara stadium 2
Stadium 2 terdiri dari:
Tahap 2A
Tumor berukuran maksimal 2 cm dan telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di dekatnya, atau tumor berukuran antara 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Tahap 2B
Tumor berukuran antara 2-5 cm dan telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening aksila (ketiak), atau tumor berukuran lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Kanker payudara stadium 3
Stadium 3 terdiri dari:
Tahap 3A
Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm dan kanker telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening aksila atau kelenjar tulang payudara.
Kanker telah menyebar ke 4-9 kelenjar getah bening aksila atau telah memperbesar kelenjar getah bening mammae internal, dan tumor primer bisa berukuran berapa saja.
Tahap 3B
Tumor telah menginvasi dinding dada atau kulit, tetapi mungkin belum menginvasi hingga ke 9 area kelenjar getah bening lainnya.
Tahap 3C
Ditemukan kanker di minimal 10 area kelenjar getah bening aksila, kelenjar getah bening di dekat tulang selangka, atau di kelenjar susu internal.
Kanker payudara stadium 4
Kanker payudara stadium 4 dapat memiliki tumor dalam ukuran apa pun dan sel kankernya telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya atau ke bagian lain dari tubuh, seperti tulang, paru-paru, atau hati.
Komplikasi
Kanker payudara yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
Hiperkalsemia
Hiperkalsemia adalah kelebihan kalsium dalam darah yang disebabkan oleh pengikisan tulang. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit, seperti batu ginjal, irama jantung tidak teratur, bingung, sering lupa, dan koma.
Penyebaran sel kanker ke tulang
Penderita dapat merasakan gejala nyeri tulang, penipisan dan kelemahan tulang sampai terjadi patah tulang.
Penyebaran sel kanker ke sumsum tulang belakang
Kondisi ini bisa menyebabkan kompresi (penekanan) di sumsum tulang belakang. Gejalanya berupa nyeri pada punggung atau leher, rasa kebas atau kesemutan, dan kesulitan berjalan.
Diagnosa
Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (individu maupun keluarga), menanyakan gejala yang dirasakan, dan melakukan pemeriksaan fisik payudara.
Dokter juga akan melakukan tes tambahan untuk membantu mendiagnosis kanker payudara. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker di dalam tubuh. Apabila ada, maka tujuan selanjutnya adalah untuk mengetahui ukuran, tipe kanker (kanker invasif atau non invasif), apakah kanker melibatkan kelenjar getah bening dan apakah kanker telah menyebar ke jaringan atau organ disekitarnya.
Beberapa jenis tes tambahan yang mungkin akan dilakukan oleh dokter selain tes darah lengkap, adalah:
Mamografi
Mamografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah. Digunakan untuk mendeteksi dini keberadaan kanker payudara, tipe dan ukuran kanker. Mamografi terbukti dapat mengurangi angka kematian akibat kanker payudara.
Ultrasonografi
USG payudara dapat mendeteksi apakah benjolan berisi cairan atau padat (kista). USG payudara dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jaringan yang jauh di dalam payudara.
Biopsi
Apabila tes mammogram dan ultrasound tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan kanker di dalam payudara, dokter dapat melakukan tes biopsi payudara. Biopsi payudara adalah prosedur untuk mengambil sampel jaringan pada payudara atau di bagian lain yang mencurigakan untuk diuji. Sampel ini kemudian diperiksa di bawah mikroskop.
MRI payudara
Tes ini dilakukan untuk melihat struktur jaringan payudara dengan lebih detail.
Pengobatan
Pengobatan dan perawatan kanker payudara akan didasari pada kondisi pasien, tingkat (stadium kanker), dan sudah berapa lama kanker tersebut diderita. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara melakukan beberapa hal, antara lain:
Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat menyerang mutasi dalam sel kanker secara spesifik, sehingga pertumbuhannya dapat dihambat. Contoh obat yang dapat diberikan oleh dokter adalah herceptin (trastuzumab), obat ini dapat menghambat produksi protein HER2 tubuh dan mencegah tumbuhnya sel kanker payudara.
Operasi
Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan dokter untuk mengangkat tumor payudara, adalah:
Lumpektomi
Operasi ini mengangkat benjolan payudara dan jaringan di sekitarnya (penderita masih memiliki payudara yang utuh).
Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan seluruh payudara. Mastektomi ganda berarti pengangkatan kedua payudara.
Contralateral prophylactic mastectomy
Meskipun kanker payudara hanya terjadi pada salah satu bagian payudara, dokter mungkin merekomendasikan pengangkatan bagian payudara yang lainnya. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke payudara yang sehat dan mengurangi risiko terkena kanker payudara kembali.
Sentinel node biopsy
Prosedur ini merupakan pengangkatan beberapa kelenjar getah bening yang terpapar sel kanker, kemudian kelenjar getah bening ini akan diuji. Apabila tidak ditemukan kanker, maka operasi tambahan untuk menghilangkan lebih banyak kelenjar getah bening tidak diperlukan.
Axillary lymph node dissection
Jika kelenjar getah bening yang dikeluarkan selama biopsi kelenjar sentinel mengandung sel kanker, dokter dapat mengangkat kelenjar getah bening tambahan dengan melakukan prosedur ini.
Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Terapi ini disarankan untuk penderita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara kembali atau apabila kanker dapat menyebar ke organ tubuh lain. Efek samping kemoterapi meliputi mual dan muntah, rambut rontok, rasa letih, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.
Metode kemoterapi terkadang dilakukan terlebih lebih dulu sebelum operasi. Tujuannya adalah mengecilkan ukuran tumor sehingga lebih mudah diangkat.
Terapi penghambat hormon
Terapi penghambat hormon (hormone-blocking therapy) merupakan pengobatan kanker payudara yang merespons terhadap hormon. Tipe kanker ini disebut estrogen receptor positive dan progesterone receptor positive.
Estrogen dan progesteron, merupakan 2 hormon yang terdapat pada wanita. Hormon ini dapat merangsang pertumbuhan tumor kanker payudara. Terapi hormon bekerja dengan menghambat produksi hormon-hormon ini di tubuh, atau dengan memblokir reseptor hormon pada sel-sel kanker. Tindakan ini dapat membantu memperlambat, bahkan mungkin menghentikan pertumbuhan kanker.
Terapi hormon dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi agar kemungkinan terkena kanker payudara kembali dapat diminimumkan dan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke organ tubuh lain.
Terapi tertarget
Terapi tertarget atau targeted drug therapy, dilakukan dengan pemberian obat pada sel-sel kanker secara spesifik.
Terapi radiasi (radioterapi)
Terapi radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar berenergi tinggi dengan cara memasukkan zat radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy). Terapi dilakukan dengan durasi yang bervariasi dari beberapa hari sampai 6 minggu, digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh pasien.
Terapi radiasi dianjurkan bagi orang yang mengalami kanker payudara stadium lanjut yang telah menjalani mastektomi, atau menyebar ke kelenjar getah bening. Efek sampingnya meliputi rasa lelah, warna kulit manjadi merah seperti terbakar matahari, dan jaringan payudara membengkak.
Pencegahan kanker payudara
Belum ada metode pencegahan kanker payudara secara pasti. Tetapi melakukan beberapa hal dibawah ini, dipercaya dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara. Antara lain:
- Kelola stres
- Tidak merokok
- Olah raga teratur
- Jaga berat badan ideal
- Makan makan bergizi yang seimbang
- Batasi konsumsi minuman beralkohol
- Kurangi dosis dan durasi penggunaan obat terapi hormon
- Menyusui buah hati, menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara
- Lakukan SADARI secara rutin
Referensi
- SehatQ: Kanker Payudara https://www.sehatq.com/penyakit/kanker-payudara
- Mayo Clinic: Breast cancer: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-cancer/symptoms-causes/syc-20352470