Manfaat dan Resiko Radiologi

Penanganan berbagai penyakit terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Radiologi adalah salah satu teknologi yang membantu dunia kesehatan. Dengan adanya radiology, berbagai kondisi organ didalam tubuh dapat diketahui tanpa melakukan pembedahan. 

Pengertian radiology

Radiologi adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan energi radiasi dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Bidang ini dapat dibagi menjadi dua bidang besar – radiodiagnostik dan radiologi intervensi. Radiodiagnostik adalah pemanfaatan radiasi pengion dengan pesawat sinar-X untuk tujuan diagnostik.

Dalam hal diagnostik, radiologi berperan dalam memberikan citra untuk mengindikasi penyakit dan menentukan kualitas pelaksanaan teknis pengobatan. Radiologi berfungsi sebagai pencari informasi gambar yang relevan untuk mengevaluasi dan akhirnya mendukung diagnosis yang baik.

Sejarah radiologi

Bekerja di laboratorium gelap di Würzburg di Jerman pada tahun 1895, Wilhelm Conrad Röntgen memperhatikan bahwa layar yang dicat dengan bahan fluoresen di ruangan yang sama, tetapi beberapa meter dari tabung sinar katoda yang telah diberi energi dan dibuat kedap cahaya, mulai berpendar .

Röntgen menyadari bahwa layar merespons produksi sinar tak dikenal di dekatnya yang ditransmisikan tanpa terlihat melalui ruangan yang disebutnya “sinar-X”. Gambar radiografi mulai dibuat, dimulai sebagai semburan radiasi pengion dan menyebabkan gambar kontras pada selembar film. Radiografi adalah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gamma) untuk membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Saat ini pelaksanaan radiografi dilakukan di ruang rontgen untuk menghindari radiasi mengenai orang lain yang beresiko.

Teknik radiologi

Radiografi adalah salah satu cara untuk menganalisa bagian dalam tubuh tanpa melalui pembedahan. Sebuah gambar radiologi konvensional dihasilkan oleh kombinasi radiasi pengion dan cahaya yang mengenai permukaan fotosensitif. Hasil radiasi melalui alat rontgen tersebut kemudian menghasilkan citra laten yang selanjutnya diproses menjadi hasil rontgen.

Penggunaan radiologi konvensional di ruang rontgen seperti alat rontgen relatif murah dan kemungkinan untuk mendapatkan hasil gambar radiografi yang hampir sama dengan menggunakan mesin mobile atau portable (misalnya, mamografi). Kekurangannya adalah terbatasnya kisaran densitas yang dapat ditunjukkan dan penggunaan radiasi pengion.

manfaat dan resiko radiologi adalah

Prosedur Radiologi Diagnostik

Radiodiagnostik adalah salah satu cara mendapatkan data medis yang tepat, terutama ada organ yang berada di dalam tubuh. Ada beberapa metode radiologi berbeda untuk mendapatkan gambar untuk membantu menyaring, mendiagnosis, atau memantau kondisi medis. 

Beberapa prosedur radiologi diagnostik adalah sebagai berikut: 

  • Sinar X. Sinar-X atau radiografi polos sering dilakukan untuk melihat tulang, dada, atau perut. Dengan sinar-X, struktur yang lebih padat, seperti tulang, tampak putih (buram) sedangkan area berisi udara (seperti paru-paru) tampak hitam. Sebagian besar struktur tubuh berwarna abu-abu di antara keduanya. Sinar-X dapat digunakan sendiri untuk mendiagnosis kondisi seperti patah tulang, beberapa pneumonia, atau obstruksi usus. Penggunaan sinar-X memiliki batasan ketika mendiagnosis area di mana beberapa struktur tumpang tindih (misalnya, tulang selangka, jantung, dan paru-paru di sisi kiri dada). 
  • Tomografi Terkomputasi (CT). Computed axial tomography (CAT scan atau CT scan) menggunakan serangkaian sinar-X ditambah komputer untuk menghasilkan gambar penampang bagian dalam tubuh. CT memiliki kelebihan dalam hal detail dibanding sinar-X sehingga mampu memberikan gambaran pada area jaringan yang tumpang tindih. Melalui pemindaian CT, kelainan yang lebih kecil dapat terdeteksi daripada saat menggunakan sinar-X. CT scan menggunakan pewarna kontras yang dapat lebih meningkatkan visualisasi di beberapa area, seperti saluran pencernaan. 
  • Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI). Pencitraan resonansi magnetik adalah pencitraan dengan menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Berbeda dengan CT yang berfungsi baik saat mengevaluasi tulang dan pembuluh darah, MRI memiliki kelebihan dalam mengevaluasi jaringan lunak, seperti otak, sumsum tulang belakang, saraf, otot, tendon, dan jaringan payudara. Pasien yang mengalami gangguan otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi saat ini telah lebih mudah didiagnosis melalui teknologi MRI. Saat ini dokter dapat mendiagnosis multiple sclerosis dengan MRI. Selain memiliki keunggulan dalam mendiagnosis jaringan lunak, MRI juga tidak menggunakan radiasi pengion, jenis radiasi yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama pada anak-anak. Salah satu batasan dalam penggunaan MRI adalah tidak boleh digunakan pada orang yang memiliki logam di tubuhnya.
  • USG. Ultrasonografi menggunakan gelombang suara (energi akustik) untuk menghasilkan gambar bergerak dari suatu bagian tubuh. Metode radiologi ini paling umum digunakan untuk memeriksa janin selama kehamilan. Selain memeriksa janin, USG sangat membantu dengan beberapa kondisi medis. USG payudara sering digunakan untuk membedakan kista payudara dari massa. Selain itu ultrasonografi jantung ( ekokardiogram ) dapat digunakan untuk mengevaluasi katup jantung, gerakan jantung, perikardium (lapisan jantung), dan banyak lagi. Secara umum USG hanya mampu membedakan kontras jaringan berupa massa padat dan massa berisi cairan. Ultrasonografi tidak melibatkan radiasi, dan oleh karena itu aman untuk kehamilan. Ultrasonografi sulit digunakan saat tidak terdapat kontras dalam kepadatan jaringan.
  • Fluoroskopi. Metode radiologi fluoroskopi menggunakan sinar-X secara real time untuk membuat gambar bergerak dari tubuh. Penggunaan fluoroskopi ini sangat penting ketika dokter membutuhkan data pergerakan nyata tubuh pasien. Misalnya, fluoroskopi dapat digunakan untuk mencatat perubahan aliran kontras pada persendian yang terkait dengan gerakan yang berbeda. Fluoroskopi juga digunakan untuk memantau perkembangan pemasangan alat pacu jantung. 

Efek Samping dan Kontraindikasi

Beberapa teknik radiologi menggunakan radiasi pengion seperti pada sinar-X dan CT scan. Penggunaan radiasi pengion ini diyakini mengakibatkan kerusakan DNA dan dapat meningkatkan resiko kanker. Penggunaan sinar-X menjadi lebih mengkhawatirkan terutama pada anak. Dalam prosedur radiologi, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat pencitraan dan mempertimbangkan kemungkinan alternatif jika tersedia.

Prosedur sebelum melakukan radiologi

Berkonsultasi dengan dokter diperlukan terutama dalam memiliki teknik radiologi yang tepat. Penggunaan USG atau MRI terkadang telah mencukupi kebutuhan diagnostik sehingga penggunaan radiasi pengion tidak diperlukan. Pada penggunaan terhadap anak – anak, pasien berhak bertanya apakah mesin CT telah dikalibrasi untuk anak – anak. Perbedaan standar penggunaan antara dewasa dan anak perlu dilakukan untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan. Seperti halnya bidang kedokteran lainnya, meluangkan waktu untuk memahami manfaat dan keterbatasan teknik pencitraan diagnostik atau terapeutik yang Anda jalani sangat penting untuk mendapatkan kualitas perawatan kesehatan yang layak.

Referensi :

  1. Verywellhealth : What Is Radiology? https://www.verywellhealth.com/what-is-radiology-5085100 
  2. Insideradiology : About Radiology  https://www.insideradiology.com.au/about-radiology/types/
  3. News-medical : What is Radiology?  https://www.news-medical.net/health/What-is-Radiology.aspx

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai