Penyakit Hepatitis

Penyakit hepatitis adalah penyakit peradangan organ hati. Penyakit hepatitis adalah salah satu penyakit yang menjadi ancaman kesehatan di dunia. Penyebab penyakit hepatitis adalah virus, sehingga sangat mudah untuk ditularkan dari orang satu ke orang lain. 

Hati adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting dan berfungsi sebagai proses metabolisme. Jika organ hati ini terinfeksi oleh virus, maka akan menyebabkan gangguan fungsi hati yang akan berakibat munculnya gangguan proses pencernaan hingga penyaringan racun dan zat-zat yang berbahaya di dalam tubuh.

Penyakit Hepatitis adalah

Jenis Hepatitis

Berikut adalah jenis-jenis hepatitis, yaitu :

  1. Hepatitis A. Jenis hepatitis ini merupakan hepatitis yang ringan, bersifat akut, dan bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala apapun. Jenis hepatitis ini biasanya menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A.  Kontak fisik dengan penderita hepatitis A juga bisa menyebabkan penularan penyakit ini. Selain itu, penularan juga bisa terjadi karena mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dan sanitasi lingkungan yang buruk.
  2. Hepatitis B. Jenis penyakit hepatitis B ini ada 2 macam yaitu jenis penyakit hepatitis B akut dan jenis penyakit hepatitis B kronik. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua jenis penyakit hepatitis B, yaitu : Penyakit hepatitis B akut. Jenis penyakit hepatitis ini ditularkan melalui persalinan dan intrauterin, melalui transfusi darah dengan penderita hepatitis B, jarum suntik yang tercemar, tao, dan transplantasi organ. Gejala yang muncul adalah lesu, nafsu makan menurun, demam, merasa nyeri pada perut sebelah kanan, dan urine yang berwarna seperti teh. Penyakit hepatitis B kronik. Jenis penyakit hepatitis B ini merupakan tahap lanjutan dari penyakit hepatitis B akut. Untuk pengobatan jenis penyakit adalah bersifat simtomatis yang artinya terapi pengobatan disesuaikan dengan gejala yang muncul. Ada 7 macam obat yang biasa digunakan dalam terapi penyakit hepatitis B kronik ini yaitu interferon alfa-2a, peginterferon alfa-2a, lamivudin, adefovir, entecavir, telbivudine, dan tenofovir. Jenis penyakit hepatitis B kronik ini harus segera mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat agar tidak berkembang menjadi sirosis hepatis dan hepatoma.
  3. Hepatitis C. Penyakit hepatitis C ini merupakan penyebab utama dari sirosis hati dan kanker hati. Masa inkubasi virus hepatitis C ini adalah 2 minggu sampai 24 minggu. Penularanya dapat melalui darah, cairan tubuh, jarum suntik, dan kecelakaan kerja terutama pada petugas kesehatan. Pengobatan hepatitis C ini dapat dilakukan dengan kombinasi obat pegylated interferon dan ribavirin.
  4. Hepatitis D. Jenis hepatitis ini jarang ditemukan, namun sangat berbahaya. Penyebabnya adalah virus hepatitis D atau biasa disebut sebagai virus delta. Virus delta ini berkembang biak didalam tubuh memerlukan virus hepatitis B. Oleh karena itu, jenis hepatitis ini sering ditemukan pada penderita hepatitis B. Vaksin yang digunakan untuk penyakit hepatitis D ini adalah vaksin untuk hepatitis B.
  5. Hepatitis E. Penyebab penyakit hepatitis E adalah virus hepatitis E. Masa inkubasi virus hepatitis E adalah 2 minggu sampai 9 minggu. Penularan virus hepatitis E adalah melalui fekal oral seperti hepatitis A. Gejala yang muncul pada penyakit hepatitis E adalah menyerupai gejala flu. Sampai saat ini belum ada antivirus untuk penyakit hepatitis E ini. Namun kita bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan, serta menjaga kebersihan makanan dan minuman yang akan kita konsumsi.
  6. Hepatitis alkoholik. Hepatitis alkoholik adalah jenis hepatitis yang disebabkan oleh minum minuman alkohol dalam jumlah yang berlebihan selama bertahun-tahun. Hepatitis alkoholik jarang menimbulkan gejala apapun meskipun pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit kuning mendadak dan gagal hati pada beberapa orang. Oleh karena itu, banyak alkoholik yang tidak menyadari kalau dirinya terkena penyakit hepatitis alkoholik. Jika penderita menghentikan kebiasaan minum, maka akan ada kemungkinan hati bisa pulih seperti sedia kala. Tetapi jika kebiasaan minum tidak dihentikan, maka akan berkembang menjadi sirosis hati, gagal hati, dan kanker hati
  7. Hepatitis autoimun. Hepatitis jenis ini adalah penyebab langka dari hepatitis jangka panjang dimana sistem kekebalan menyerang dan merusak hati. Akhirnya hati bisa menjadi sangat rusak dan berhenti bekerja. Perawatan untuk hepatitis jenis ini adalah melibatkan obat-obatan yang sangat efektif yang menekan sistem kekebalan dan mengurangi peradangan. Sampai saat ini belum diketahui penyebab hepatitis autoimun ini dan bagaimana cara mencegahnya. 

Semua jenis penyakit hepatitis di atas sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Jumlah kasus penyakit hepatitis di Indonesia juga cukup tinggi. Oleh karena itu kita harus mengenali gejala-gejala penyakit hepatitis dan langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah tertularnya virus hepatitis.

Gejala penyakit hepatitis

Sebagian penderita hepatitis bersifat asimtomatis. Namun demikian gejala umum yang muncul adalah sebagai berikut :

  • Sakit atau rasa tidak nyaman di dalam perut.
  • Air kencing berwarna gelap seperti teh pekat.
  • Selera makan menurun.
  • Demam.
  • Muncul warna kuning diseluruh tubuh.
  • Lesu.
  • Mual dan pusing.
  • Edema.
  • Nyeri persendian.
  • Warna tinja yang pucat.

Kiat pencegahan hepatitis

Beberapa langkah-langkah berikut bisa kita lakukan untuk mencegah penularan virus hepatitis ini. Langkah-langkah tersebut adalah :

  • Pencegahan hepatitis dengan vaksin. Salah satu kiat mencegah penularan hepatitis adalah dengan melakukan vaksin hepatitis. Namun, sampai saat ini baru tersedia vaksin untuk 2 macam hepatitis saja yaitu vaksin hepatitis A dan hepatitis B. Vaksin ini adalah pencegahan yang paling efektif. 
  • Rutin melakukan cuci tangan. Selain vaksin, kita juga harus membiasakan hidup bersih dengan cara rajin mencuci tangan. Kebiasaan cuci tangan ini kita lakukan saat sebelum dan sesudah makan, setelah dari kamar mandi, serta sebelum dan sesudah mengolah bahan makanan. Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun sehingga bisa mengurangi bahkan bisa menghilangkan virus yang menempel di tangan kita. 
  • Memakai kondom saat berhubungan seks. Bila pasangan atau keluarga dari pasangan memiliki riwayat hepatitis, maka sebaiknya sebelum melakukan hubungan seksual, pakailah kondom terlebih dahulu untuk mencegah penularan virus hepatitis.
  • Hindari berbagi jarum suntik. Pemakaian jarum suntik secara sembarangan akan bisa menularkan virus hepatitis. contohnya pada saat buat tato atau ketika memakai narkoba suntik, jarum suntiknya dipakai secara bersama-sama, sedangkan kondisi kesehatan seseorang itu berbeda-beda.
  • Tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama orang lain. Hindari berbagi alat kebersihan diri bersama orang lain, seperti berbagi sikat gigi, alat cukur, gunting kuku, dan alat pribadi lainnya. Hal ini bisa mencegah tertularnya virus hepatitis C.
  • Perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dapat menjadi rute penularan hepatitis. Salah satu jenis virus hepatitis yang sering ditularkan lewat makanan dan minuman adalah hepatitis E. Makanan yang mentah terutama kerang juga cenderung beresiko menularkan penyakit hepatitis. Berikut ini adalah tips memasak kerang tiram agar matang dan terhindar dari virus hepatitis, yaitu :
      • Masak kerang hingga cangkangnya terbuka.
      • Didihkan selama lima menit dan masak lagi selama sembilan menit.
      • Rebus tiram yang sudah dikupas selama tiga menit.
      • Goreng dalam minyak selama 10 menit dalam suhu 190,5 derajat celcius. 
      • Selalu gunakan sarung tangan pelindung saat membersihkan kerang mentah.
      • Pisahkan makanan laut mentah dengan makanan lainnya.
  • Menjaga kesehatan liver. Beberapa cara untuk menjaga kesehatan liver adalah :
      • Berhenti minum minuman beralkohol.
      • Berhenti merokok untuk mengurangi resiko hepatitis C.
      • Hindari konsumsi suplemen zat besi dan vitamin A secara berlebihan.
      • Berhati-hati saat menggunakan suplemen herbal.
      • Menjaga berat badan ideal.
  • Mencegah penularan penularan lewat transfusi darah. penerima donor darah dan transplantasi organ juga beresiko mengalami hepatitis terutama hepatitis B dan hepatitis C. Tetapi hal ini sudah diantisipasi oleh pihak PMI untuk melakukan screening darah yang diberikan oleh pendonor. 
  • Kenali riwayat kesehatan keluarga sendiri. dengan mencari tahu riwayat kesehatan keluarga sendiri terkait dengan hepatitis, maka kita akan lebih waspada dan menerapkan cara pencegahan menularnya virus hepatitis secara efektif.

Referensi :

  1. CDC : What is Viral Hepatitis? : https://www.cdc.gov/hepatitis/abc/index.htm
  2. Healthline : Hepatitis : https://www.healthline.com/health/hepatitis
  3. MedlinePlus : Hepatitis : https://medlineplus.gov/hepatitis.html
  4. WHO : Hepatitis : https://www.who.int/news-room/q-a-detail/hepatitis
  5. NHS : Hepatitis : https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis/
  6. Wikipedia : Hepatitis : https://en.wikipedia.org/wiki/Hepatitis

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai