Dehidrasi

Apa itu dehidrasi

Definisi dehidrasi arti dehidrasi secara sederhana adalah hilangnya air dari dalam badan. Arti dehidrasi lebih lanjut adalah pengurangan jumlah air yang berbahaya di dalam tubuh. Atau dengan kata lain, arti dehidrasi adalah pelepasan cairan badan yang berlebihan. Dehidrasi pada dasarnya bukan “penyakit”, dehidrasi merupakan kondisi fisiologis dengan akibat yang kurang amat penting. Kondisi fisiologis ini lalu muncul akibat penurunan cairan di dalam tubuh. Dehidrasi dapat karena kekurangan gizi, atau bahkan diare yang parah. Ada dua jenis dehidrasi, yaitu dehidrasi kehilangan air (hiperosmolar, baik karena peningkatan natrium atau glukosa) dan dehidrasi kehilangan garam dan air (hiponatremia). Cairan ini, dalam volume kurang dari umumnya, pada kejadian dehidrasi, sebagian besar terdiri dari air dan garam mineral. Dehidrasi sanggup terbentuk kepada siapapun, namun pengobatan tertentu perlu diberikan terhadap anak kecil dan lansia.

Mayoritas makalah dehidrasi yang menjelaskan apa itu dehidrasi. Meskipun demikian, terhadap sejumlah makalah dehidrasi tersebut terdapat berbagai macam pengertian mengenai apa itu dehidrasi. Pernahkah kita memikirkan apa itu dehidrasi? Dehidrasi adalah faktor penyebab kelelahan di berbagai macam olahraga. Dehidrasi mempengaruhi semua masyarakat di dunia. Seseorang sanggup mendapati dehidrasi rendah, dehidrasi sedang, atau dehidrasi berat disesuaikan terhadap seberapa banyak cairan yang lenyap dari kedalaman tubuh. Ancamannya bertambah serius ketika dehidrasi menyerang kanak-kanak dan lansia. Dehidrasi adalah sebuah fenomena yang disebut sanggup mempengaruhi mood dan kecerdasan. Dehidrasi ringan yang diakibatkan oleh olahraga sedang tanpa hipertermia serta efeknya terhadap fungsi kognitif wanita diselidiki. Meskipun demikian, di sejumlah penelitian makalah dehidrasi hal tersebut tidak dapat dibuktikan.

Ada banyak saran populer bahwa dehidrasi ringan adalah fenomena umum dengan pernyataan bahwa air adalah “obat yang benar-benar ajaib” dan delapan gelas sehari akan menaikkan energi, meningkatkan kinerja mental dan fisik serta membantu menurunkan berat badan. Terutama, negara-negara berkembang inilah yang paling terpengaruh. Diare, muntah, mulut kering adalah tanda dehidrasi yang nampak.

Diagnosa dehidrasi

Meyakinkan diagnosa dehidrasi sanggup berlandaskan pertanda dan ciri-ciri yang diperhatikan. Pribadi yang mendapati kecacatan dehidrasi mempunyai penekanan darah yang kecil, detak nadi yang kencang, pembuatan air kencing yang menurun dan berwarna kuning gelap. Disamping itu, pula sanggup melaksanakan penelitian darah guna memperhatikan tersedianya muatan elektrolit dalam badan yang merosot beserta manfaat ginjal jika dibutuhkan, dan penelitian air kencing guna memandang terdapatnya dehidrasi dan derajat dari kecacatan tersebut.

Selanjutnya, pula amat dominannya guna memastikan kecacatan yang mengakibatkan munculnya dehidrasi. Diagnosa dari kecacatan tersebut yang melandasi keadaan dehidrasi sanggup ditetapkan dengan pertanyaan medis dan penelitian fisik secara nyata yang keseluruhan dengan keresahan yang dipunyai oleh korban, serta penelitian pendukung terkhusus jika diperlukan

Penyebab dehidrasi

Kelepasan cairan tubuh setiap hari karena berpeluh, bernapas, buang air kecil dan besar serta melalui air mata dan air liur (ludah) adalah normal. Biasanya kehilangan cairan tubuh ini digantikan dengan minum cairan dan mengonsumsi makanan yang mengandung air. Jika kehilangan cairan tubuh terlalu banyak atau tidak minum dan makan cukup, maka Anda dapat mengalami dehidrasi. Penyebab dehidrasi adalah asupan cairan yang tidak mencukupi. Penyebab dehidrasi ini terjadi terutama ketika terkena berbagai tekanan termasuk olahraga, lingkungan yang panas atau dingin serta ketinggian. Dehidrasi pada bayi biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang sepanjang hari.

Tingkat dehidrasi adalah kira-kira sebanding dengan tingkat stres total yang dibebankan pada tubuh. Penyebab dehidrasi tampaknya dikendalikan oleh lebih dari satu faktor termasuk kebiasaan sosial yang memengaruhi apa yang dikonsumsi, kapasitas dan laju penyerapan cairan dari sistem gastrointestinal, tingkat hidrasi seluler yang melibatkan interaksi osmotik-vasopresin dengan sel atau struktur sensitif di sistem saraf pusat. Dapat pula bayi dehidrasi karena suatu penyakit.

Diare, akibat utama dehidrasi disebabkan oleh:

  • kurangnya kebersihan

  • malnutrisi, terutama yang berhubungan dengan makanan “kaya air”

  • kontak dan / atau hidrasi dengan air yang terkontaminasi

Bakteri dapat merupakan penyebab diare, seperti Campylobacter, Salmonella, Shigella atau bahkan E. Coli. Namun juga virus, seperti Rotavirus. Makhluk hayati ini, yang bertanggung jawab atas kondisi diarheic, dengan mudah ditransmisikan dari satu orang ke orang lain, terutama dengan penanganan atau bahkan dengan menelan air atau makanan yang terkontaminasi.

Orang yang terkena dehidrasi

Dehidrasi paling umum muncul di negara berkembang. Kenyataan ini berawal dari kurangnya akses air minum atau kurangnya kebersihan dasar. Kelaziman global yang berhubungan dengan patologi diare hampir 1,5 juta anak. Kondisi dehidrasi ini bisa mempengaruhi semua orang, tanpa memandang umur, gender, atau bahkan tempat tinggal mereka. Walaupun begitu, lansia serta anak-anak dan bayi adalah kelompok individu yang perlu diperhatikan dengan lebih perhatian. Bayi dehidrasi dapat terjadi dengan cepat. Dehidrasi pada bayi membutuhkan perhatian yang lebih. Bayi dehidrasi kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka konsumsi. Untuk alasan ini, penting untuk mewaspadai tanda bayi dehidrasi.

Tanda bayi dehidrasi antara lain:

  • Bermain lebih jarang dari biasanya

  • Lebih jarang buang air kecil

  • Mulut kering

  • Lebih sedikit air mata saat menangis

Bagi orang tua, kerap kali mereka lebih sukar menghidrasi diri dengan reguler, terutama pada waktu panas yang menyengat. Dehidrasi adalah dikaitkan dengan mortalitas, morbiditas dan kecacatan yang lebih tinggi pada orang tua. Untuk anak-anak, selama pertumbuhan, akibat dehidrasi lebih berbahaya daripada orang dewasa. Dalam pemahaman ini, meningkatkan hidrasi dalam kelompok orang-orang ini sangatlah penting. Apabila diare tidak langsung diobati, dapat berbahaya. Memang, hilangnya air dan garam mineral bisa mempunyai akibat yang serius pada fungsi tubuh (organ vital, otot, otak, dll.), dan terlebih lagi pada anak yang sedang tumbuh atau bahkan pada lansia, yang tubuhnya melemah. Untuk mencegah memburuknya dehidrasi, penting untuk melanjutkan hidrasi yang selaras, atau hampir 1,5 L air per hari.

Gejala dehidrasi

Berbagai pertanda dari dehidrasi meliputi :

  • Kurang perlu buang air kecil

  • Tidak adanya air mata

  • Lidah kering, bibir dan kulit kering

  • Kulit “keabu-abuan”

  • Depresi fontanel (bagian lunak tengkorak bayi)

Diare, muntah, merupakan tanda-tanda paling menonjol. Diare berhubungan dengan kondisi dehidrasi yang lazim pada anak-anak dan bayi. Di samping itu, mereka normalnya jarang dan berlangsung sebentar. Pada kejadian berbeda, ini wajib dipertimbangkan dengan seksama, untuk mencegah akibat yang lebih berbahaya.

Gejala berbeda yang juga dapat mengikuti kondisi diare ini: demam, kehilangan selera makan, mual, muntah, sakit perut atau kram perut. Munculnya darah dalam feses merupakan tanda dehidrasi serius, ini merupakan keadaan yang paling mengkhawatirkan. Minumlah cairan saat Anda merasakan tanda dehidrasi. Minum adalah sangat penting jika terdapat risiko tanda dehidrasi yang lebih serius, misalnya muntah, berkeringat atau diare.

Faktor risiko yang berhubungan dengan dehidrasi

Faktor bahaya dehidrasi adalah, tentu saja, hidrasi harian yang dianjurkan tidak mencukupi (sekitar 1,5 L air per hari). Namun juga kondisi gizi buruk, konsumsi makanan dan / atau air yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus yang bisa menyebabkan diare. Walaupun secara pribadi kekurangan hidrasi, penanganan dan rute oral merupakan dua jalur utama penularan bahaya diare.

Perawatan dan pencegahan dehidrasi

Dehidrasi berat adalah keadaan darurat medis. Penting untuk mengetahui cara mengenali keadaan dehidrasi berat dan apa yang harus dilakukan. Cara mengatasi dehidrasi sebenarnya mudah, tetapi bisa menjadi serius jika dibiarkan. Cara mengatasi dehidrasi adalah dengan mengisi kembali level cairan di dalam tubuh. Adalah penting sebagai cara mengatasi dehidrasi dengan menghindari minuman yang mengandung kafein.

Untuk membatasi bahaya penularan bakteri atau virus, oleh karena itu dianjurkan sekali untuk melakukan aturan kebersihan: cuci makanan dengan baik, cuci tangan dengan baik setelah ke toilet, jangan minum air apabila sudah tidak dapat diminum. Di samping itu, dianjurkan untuk minum antara 1,5 L dan 2 L air setiap hari. Anak di bawah umur 5 tahun harus mendapatkan banyak cairan untuk menghindari munculnya tanda dehidrasi. Anjuran ini berbeda-beda secara tertentu sesuai dengan praktik fisik dan olahraga seseorang, eksistensi patologi khusus yang mendasari atau bahkan waktu musiman. Penyakit ini ditangani terutama dengan rehidrasi. Untuk membatasi memburuknya kehilangan air dan garam mineral, dianjurkan untuk minum dan makan senormal mungkin.

Jika terdapat tanda bayi dehidrasi, sebaiknya hubungi dokter atau ke UGD. Perawatan dehidrasi pada bayi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisinya. Untuk pengobatan dehidrasi pada bayi, dokter biasanya memeriksa titik lunak yang cekung di tengkorak. Dalam kejadian bayi yang mengalami dehidrasi, lalu ada larutan rehidrasi oral, yang diresepkan untuk diare berat. Jika telah berkurang, dianjurkan untuk memberi makan anak sedikit demi sedikit, dengan susu formula atau makanan padat.

Bila gejala tetap berlanjut, penting untuk secepatnya menghubungi dokter. Namun juga bila nampak darah pada feses, bila diare diikuti demam dan suhu tubuh di atas 38,5°C. Dalam pengobatan dehidrasi seorang dokter akan menggunakan pemeriksaan fisik dan mental untuk mendiagnosis dehidrasi. Pada metode pengobatan dehidrasi tes darah sering digunakan untuk menguji fungsi ginjal dan untuk memeriksa kadar kalium, natrium dan elektrolit lainnya.

Referensi

  1. ScienceDirect : Understanding Clinical Dehydration and Its Treatment : https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1525861008001072

  2. PMC : Dehydration Influences Mood and Cognition: A Plausible Hypothesis? : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3257694/

  3. PubMed.gov : Problem : thirst, drinking behavior and involuntary dehydration : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1602937/

  4. WebMD : What is Dehydration? What Causes It? : https://www.webmd.com/a-to-z-guides/dehydration-adults#1

  5. Verywellfamily : Dehydration in Newborns and Infants : https://www.verywellfamily.com/dehydration-in-the-breastfed-infant-431631

  6. Healthy children.org : Signs of Dehydration in Infants and Children : https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/dehydration.aspx

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *