Herpes Zoster
Penjelasan
Herpes zoster sering disebut penyakit kayap, cacar api atau cacar ular. Herpes zoster adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus ini merupakan virus yang sama yang menyebabkan cacar air dan merupakan bagian dari kelompok virus yang disebut virus herpes, virus penyebab herpes genital. Itu sebabnya, cacar api juga dikenal sebagai herpes zoster.
Setelah infeksi cacar air selesai, virus dapat hidup dalam sistem saraf selama bertahun-tahun sebelum diaktifkan kembali sebagai herpes zoster. Serupa dengan cacar air, penularan penyakit herpes zoster adalah melalui kontak fisik.
Penderita herpes zoster dapat menularkan virus tersebut kepada orang yang belum pernah diberikan vaksin cacar air, memiliki imun tubuh lemah atau yang belum pernah mengalami cacar air. Ketika seseorang terinfeksi virus varicella zoster, orang tersebut tidak akan mengalami penyakit herpes zoster melainkan akan mengalami cacar air.
Umumnya, penyakit herpes zoster hanya muncul di bagian kiri atau kanan badan (di salah satu daerah kulit), tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh lainnya, seperti leher, wajah, mata, dan sebagainya. Herpes zoster ditandai dengan munculnya bentuk ruam dan lentingan atau lepuhan yang berbentuk garis dan terasa sakit.
Penyakit herpes zoster tidak mengancam nyawa. Akan tetapi, dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang serius, misalnya neuralgia pasca herpes atau nyeri saraf.
Prevalensi herpes zoster dari 13 rumah sakit pendidikan di Indonesia sepanjang tahun 2011-2013 mencapai 2.232 kasus. Puncak kasus terjadi pada penderita berusia 45-64 tahun dengan jumlah 851 kasus atau 37,95% dari total kasus herpes zoster.
Penyebab herpes zoster
Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang berada di tubuh seseorang, yang sudah pernah terinfeksi cacar air. Penyakit herpes zoster dapat muncul pada anak-anak, tapi lebih umum pada orang dewasa, khususnya lansia. Hal ini disebabkan karena imun tubuh yang menurun akibat bertambah tuanya usia.
Virus varicella zoster yang tertidur pada tubuh seseorang dapat kembali aktif ketika imun tubuh menurun, stres, sedang menjalani kemoterapi atau ketika mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
Komplikasi
Penyakit herpes zoster yang tidak segera ditangani akan menimbulkan berbagai komplikasi yang serius, seperti:
Infeksi kulit
Infeksi bakteri pada kulit mungkin bisa berkembang dan menyebabkan infeksi pada kulit, apabila luka akibat herpes zoster tidak ditangani dengan tepat.
Kebutaan
Apabila rasa nyeri atau ruam yang terdapat pada mata tidak ditangani dengan tepat, akan dapat menimbulkan kerusakan mata permanen. Herpes zoster di dalam dan sekitar mata, disebut sebagai herpes zoster ophthalmic atau herpes zoster ophthalmicus.
Masalah saraf
Herpes zoster dapat menyebabkan peradangan pada otak, wajah lumpuh, dan masalah pendengaran atau keseimbangan. Kehilangan pendengaran atau nyeri intens pada salah satu telinga, pusing, atau kehilangan rasa pada lidah, dapat menjadi gejala dari sindrom Ramsay Hunt. Nama lain untuk sindrom ini adalah zoster geniculate, herpes zoster oticus, dan herpes geniculate ganglionitis.
Neuralgia postherpetic
Neuralgia postherpetic atau herpetic neuralgia adalah rasa nyeri yang terus berlangsung setelah terinfeksi herpes, rasa nyeri ini akan terus dirasakan hingga luka akibat herpes hilang.
Perempuan hamil juga dapat terkena herpes zoster, hal ini dapat menyebabkan cacat bawaan ke bayi yang dikandung. Obat anti-virus yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati herpes zoster dapat digunakan dengan aman selama kehamilan. Antihistamin juga dapat membantu mengurangi rasa gatal, dan acetaminophen (tylenol) dapat mengurangi rasa sakit. Mendapatkan vaksin cacar air sebelum kehamilan dapat menjadi langkah penting dalam melindungi anak Anda.
Gejala herpes zoster
Infeksi herpes zoster ditandai dengan munculnya ruam kulit merah dan lepuhan berisi cairan yang mudah pecah, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan terbakar. Herpes zoster umumnya muncul di satu sisi tubuh di area batang tubuh, leher, telinga atau wajah. Tetapi tidak menutup kemungkinan ruam dan lepuhan juga dapat muncul pada area tubuh lainnya.
Herpes zoster dapat bertahan antara 3-5 minggu, dari waktu awal virus varicella zoster aktif kembali. Dimana penderita mungkin akan merasa kesemutan, terbakar, mati rasa, atau gatal di area bawah kulit.
Dalam waktu sekitar 5 hari, ruam mulai muncul. Kelompok kecil lepuh yang mengalir dan berisi cairan dapat muncul beberapa hari kemudian di area yang sama. Penderita mungkin juga akan mengalami gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, atau kelelahan.
10 Hari kemudian, lepuh akan mengering dan membentuk keropeng. Keropeng akan hilang setelah beberapa minggu. Setelah keropeng hilang, beberapa orang akan terus mengalami rasa sakit (postherpetic neuralgia).
Diagnosa
Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (individu maupun keluarga), menanyakan gejala, dan melakukan pemeriksaan fisik pada area yang terdapat ruam dan lepuhan.
Apabila diperlukan dokter juga akan melakukan tes tambahan, dengan mengambil sampel kulit atau cairan dari lepuhan. Tes ini menggunakan swab steril untuk mengumpulkan sampel jaringan atau cairan, sampel kemudian dikirim ke laboratorium medis untuk mengkonfirmasi keberadaan virus. Laboratorium akan memberikan kode B02 untuk herpes zoster.
Pengobatan herpes zoster
Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk herpes zoster. Namun, pengobatan dengan obat antivirus untuk herpes zoster dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat oleh dokter (medis) dan non medis (herbal).
Medis
Obat antivirus yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah acyclovir (zovirax), valacyclovir (valtrex) dan famciclovir (famvir). Untuk mengurangi rasa nyeri yang berat, dokter mungkin meresepkan krim capsaicin, antikonvulsan (seperti neurontin), antidepresan trisiklik (seperti amitriptyline), obat anestesi (seperti lidocaine), obat yang mengandung narkotika (seperti codeine) dan injeksi (termasuk kortikosteroid dan anestesi lokal).
Herbal
Pengobatan alami untuk herpes zoster juga dapat menjadi pilihan. Antara lain dengan:
-
Air dingin
Air dingin dapat membantu mengontrol rasa sakit akibat luka yang timbul. Air dingin juga bisa meredakan sensasi gatal dan iritasi.
Kompres menggunakan air dingin di atas luka selama 20 menit, lalu angkat. Ulangi hingga rasa sakit yang dirasakan berkurang. Cara lain adalah dengan mandi atau berendam dalam air dingin selama beberapa menit, lalu tepuk-tepuk kulit untuk mengeringkannya. Jangan gunakan ice pack atau air yang suhunya terlalu dingin dan pastikan juga untuk selalu menggunakan handuk bersih agar virus tak sampai menular.
-
Oatmeal
Butiran gandumnya bersifat anti radang yang dapat membantu meredakan gatal serta sensasi panas, kandungan fenol dan antioksidannya dapat membantu mengurangi peradangan dan mengatasi gatal pada kulit, oatmeal juga mengandung sejenis lemak dan gula yang baik bagi kesehatan kulit sehingga dapat membantu mengatasi kulit kering bersisik dan membuat kulit terhidrasi (lebih lembab).
Digunakan dengan cara menyiapkan selembar kain tipis dan bersih serta oatmeal kering, tuang 3 sendok oatmeal ke dalam kain tersebut, lalu ikat oatmeal di dalam kain menyerupai bundel kecil, tampung air yang akan digunakan untuk mandi, masukkan bundel kain tersebut ke dalam bak mandi berisi air dan rendam selama kurang lebih 15 menit. Gunakan bundel oatmeal tersebut untuk menggosok bagian tubuh yang terkena eksim atau gunakan air bak mandi yang menjadi rendaman bundel oatmeal untuk membilas tubuh. Lakukan hingga gatal eksim mereda.
Oatmeal juga dapat digunakan dalam bentuk pasta yang terdiri dari campuran 1 sdm bubuk oatmeal dan air. Setelah pasta jadi, oleskan itu ke kulit yang dipenuhi ruam. Biarkan hingga kering, lalu bilas dengan air hangat. Ulangi beberapa kali sehari selama sedikitnya 1 minggu.
-
Lidah buaya
Zat anti radangnya dapat membantu menenangkan rasa gatal sekaligus sensasi panas pada kulit, sifat antimikrobanya dapat mencegah infeksi lebih lanjut pada kulit, lidah buaya juga dapat menghidrasi kulit dan menjaga agar tetap lembab.
Digunakan dengan cara mengambil ekstrak gel dari daun lidah buaya segar atau dengan mencampurkan beberapa tetes minyak vitamin E ke gel tersebut untuk menggandakan manfaatnya. Oleskan gel langsung ke kulit yang terkena, biarkan sampai kering dengan sendirinya, lalu bilas dengan air hangat. Oleskan 2 kali sehari selama beberapa minggu hingga gatal mereda.
-
Minyak kelapa
Mengandung vitamin K dan E serta asam laurat yang dapat meredakan gatal dan memberikan efek sejuk di kulit yang meradang. Selain itu, khasiat antijamur, antibakteri, dan antioksidan dari minyak kelapa juga sekaligus bekerja menghalau risiko infeksi.
Minyak kelapa murni digunakan dengan cara dioleskan langsung pada area kulit yang gatal beberapa kali sehari (lebih sering, lebih baik) untuk meredakan gatal dan dapat juga diminum atau dicampurkan pada makan 2-4 sendok makan setiap hari untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
-
Cuka apel
Cuka apel dapat membantu proses pengeringan luka dan menghilangkan gatal, karena cuka apel merupakan desinfektan alami yang juga bersifat antivirus.
Campurkan cuka apel dan air dengan perbandingan yang sama. Lalu, basahi kain katun dengan larutan tersebut, dan jadikan itu sebagai kompres. Diamkan kompresan cuka apel di atas luka hingga kain kering. Ulangi beberapa kali setiap harinya hingga lukanya sembuh sempurna. Larutan cuka apel ditambah dengan madu dapat juga diminum, dengan perbandingan masing-masing 1 sdt cuka apel dan madu ke dalam segelas air hangat. Minum 3 kali, setiap hari saat jam makan selama 1-2 minggu.
-
Bawang putih
Bawang putih bersifat antivirus yang sangat kuat. Selain dengan menyertakannya dalam makanan, bawang putih dapat juga dibuat dalam bentuk pasta yang terdiri dari 5 siung bawang putih. Aplikasikannya ke kulit, kemudian diamkan selama 5 menit, lalu bilas dengan air hangat. Lakukan beberapa kali sehari selama 1-2 minggu. Konsumsi secara langsung (mentah) merupakan cara paling baik, mengonsumsi 3-4 siung bawang putih mentah setiap hari atau minum 2 kapsul bawang putih bubuk (1000mg) sebanyak 2 kali per hari selama 1 minggu.
-
Madu
Madu dapat membantu pemulihan kesehatan kulit, membersihkan luka, meredakan rasa sakit dan iritasi.
Madu dapat langsung dioleskan ke perban lalu letakkan di atas kulit yang terinfeksi. Setelah beberapa jam, ganti perban dengan yang baru. Lakukan terus hingga kulit membaik. Madu juga dapat diminum, 1 sdm madu setiap hari untuk menambah imun tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan.
Pencegahan
Herpes zoster dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Vaksin varicella (varivax) telah menjadi imunisasi rutin pada anak-anak untuk mencegah cacar air. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk orang dewasa yang tidak pernah terkena cacar air. Meski tidak dapat menjamin 100% dapat terhindar dari herpes zoster, tetapi vaksin tersebut dapat mengurangi kemungkinan komplikasi dan keparahan penyakit.
Selain varivax, ada juga vaksin herpes zoster. Orang yang ingin mendapatkan vaksin ini punya dua pilihan, yaitu zostavax dan shingrix. Zostavax telah terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap herpes zoster selama kurang lebih 5 tahun, diberikan melalui suntikan tunggal (umumnya di lengan bagian atas). Shingrix adalah alternatif yang lebih disukai dari zostavax. Shingrix adalah vaksin tidak hidup yang terbuat dari komponen virus, dan diberikan dalam dua dosis, dengan 2-6 bulan di antara dosis.
Bagi penderita herpes zoster, pastikan ruam tetap bersih dan tertutup. Jangan menyentuh lecet dan cuci tangan sesering mungkin. Penderita juga harus menghindari berada di sekitar orang yang berisiko seperti wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Referensi:
- Hellosehat: Herpes Zoster (Cacar Api/Cacar Ular): https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/herpes-zoster-cacar-api-cacar-ular
- Honestdocs: Obat Alami Herpes Zoster Pada Kulit (Dompo): https://www.honestdocs.id/obat-alami-herpes-zoster-pada-kulit-dompo