Apa itu Informed Consent

Informed consent adalah sebuah proses penting yang diperlukan sebelum melaksanakan sebagian besar prosedur medis. Namun, sering kali banyak pasien mengalami kebingungan mengenai apa itu informed consent, informed choice, apa artinya, dan kapan diperlukan. Dalam pengaturan perawatan kesehatan, Lembar informed consent memungkinkan pasien untuk menentukan perawatan medisnya sendiri. Prosedur penting ini memungkinkan pasien untuk memutuskan perawatan mana yang akan lakukan atau tidak ingin terima. Selain itu, persetujuan ini akan menjadi dasar informasi bagi penyedia layanan kesehatan untuk memberikan perawatan bagi pasien. 

Apa itu Informed Consent?

Informed consent adalah ketika penyedia layanan kesehatan seperti dokter, perawat, atau profesional kesehatan lainnya melakukan penjelasan perawatan medis kepada pasien sebelum pasien menyetujuinya. Prosedur ini memungkinkan pasien untuk bertanya, menerima, atau menolak sebagian atau seluruh rencana suatu tindakan medis. Inform consent didasarkan pada premis moral dan hukum otonomi pasien: Pasien memiliki hak untuk membuat keputusan tentang kesehatan dan kondisi medis. Persetujuan dilakukan secara sukarela dan mendapatkan informasi apa saja mengenai perawatan dan untuk sebagian besar tes dan prosedur medis. Tidak adanya persetujuan atau penjelasan pasien sebelum melakukan tes atau prosedur pada pasien dapat dianggap suatu tindakan melanggar hukum. Untuk banyak jenis interaksi kesehatan misalnya, pemeriksaan fisik dengan dokter dilakukan dengan persetujuan tersirat. Untuk tes yang lebih invasif atau untuk tes atau suatu tindakan dengan risiko atau alternatif yang signifikan, pasien akan diminta untuk memberikan persetujuan eksplisit (tertulis). Pasien datang ke pusat medis dalam berbagai kondisi. Terdapat kondisi tertentu dimana ada  pengecualian untuk aturan di lembar inform consent. 

Pengecualian yang paling umum adalah sebagai berikut :

  • Keadaan darurat di mana perawatan medis diperlukan segera untuk mencegah bahaya serius atau tidak dapat diubah
  • Ketidakmampuan di mana seseorang tidak dapat memberikan izin (atau menolak izin) untuk pengujian atau perawatan

4 Prinsip Informed Consent

Dalam melaksanakan informed consent terdapat prinsip yang wajib dilaksanakan setiap tenaga medis.

Berikut 4 prinsip informed consent:

  • Pasien harus memiliki kapasitas atau kemampuan untuk membuat keputusan.
  • Penyedia layanan kesehatan harus mengungkapkan informasi apa saja tentang perawatan, tes, atau prosedur yang bersangkutan, termasuk manfaat dan risiko yang diharapkan, dan kemungkinan manfaat dan risiko akan terjadi.
  • Pasien harus mendapatkan pemahaman informasi yang relevan.
  • Pasien melakukan persetujuan secara sukarela tanpa paksaan.

Jenis prosedur apa yang memerlukan persetujuan berdasarkan informasi? 

Secara umum hampir semua perawatan medis membutuhkan tanda tangan di lembar informed consent. Persetujuan consent dilakukan secara lisan atau tertulis. 

Pada beberapa skenario inform concern dilakukan dalam hal – hal berikut: 

  • Kebanyakan operasi
  • Transfusi darah
  • Anestesi
  • Radiasi
  • Kemoterapi
  • Beberapa tes medis lanjutan, seperti biopsi
  • Kebanyakan vaksinasi
  • Beberapa tes darah, seperti tes HIV

Apa yang harus disertakan? 

Persetujuan pasien bukan satu – satunya isi dari suatu consent. Perjanjian persetujuan yang diinformasikan harus mencakup berbagai informasi mengenai pasien.

Berikut informasi yang tercakup dalam informed consent:

  • Diagnosis kondisi Anda
  • Nama dan tujuan pengobatan
  • Manfaat, risiko, dan prosedur alternatif
  • Manfaat dan resiko dari setiap alternatif

Dengan informasi ini, pasien dapat membuat pilihan terdidik tentang prosedur yang akan terima.

apa itu informed consent?

Kapasitas Pengambilan Keputusan

Kapasitas pengambilan keputusan sering disebut dengan istilah kompetensi hukum. Kapasitas pengambilan keputusan adalah kemampuan pasien dalam memahami dan mengambil keputusan medis yang akan diterima. Kapasitas pengambilan keputusan adalah salah satu komponen terpenting dari lembar inform consent. 

Komponen kapasitas pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

  • Kemampuan untuk memahami pilihan
  • Kemampuan untuk memahami konsekuensi dari memilih setiap opsi
  • Kemampuan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat pribadi dari setiap konsekuensi dan menghubungkannya dengan serangkaian nilai dan prioritas
  • Jika pasien tidak dapat melakukan semua komponen, anggota keluarga, wali, atau orang lain yang diatur dalam undang – undang) dapat bertindak sebagai “pengambil keputusan pengganti” dan membuat keputusan bagi pasien.

Memiliki kapasitas pengambilan keputusan tidak berarti bahwa pasien, akan selalu membuat keputusan yang “baik”, atau keputusan yang disetujui oleh dokter. Demikian pula, membuat keputusan “buruk” tidak berarti bahwa pasien, “tidak kompeten” atau tidak memiliki kapasitas pengambilan keputusan. Kapasitas pengambilan keputusan, atau kompetensi, berarti bahwa pasien dapat memahami dan menjelaskan opsi, implikasinya, dan memberikan alasan rasional mengapa pasien mengambil keputusan tertentu dibanding opsi yang lain. 

Mengapa Anda perlu menandatangani formulir persetujuan? 

Ketika penyedia layanan kesehatan merekomendasikan perawatan medis tertentu, tenaga kesehatan perlu mengetahui apakah pasien menyetujui semuanya, atau hanya sebagian saja. Sebelum prosedur, Pasien harus melengkapi dan menandatangani formulir persetujuan. Formulir ini adalah dokumen hukum yang menunjukkan partisipasi Anda dalam keputusan dan persetujuan Anda untuk menyelesaikan prosedur.Saat seorang pasien menandatangani formulir, itu berarti:

  • Pasien menyatakan telah menerima semua informasi yang relevan tentang prosedur dari penyedia layanan kesehatan Anda.
  • Pasien memahami informasi ini.
  • Pasien telah menggunakan informasi tersebut untuk menentukan apakah prosedur tersebut diinginkan atau tidak. Anda setuju, atau menyetujui, untuk mendapatkan beberapa atau semua opsi perawatan.
  • Setelah menandatangani formulir, penyedia layanan kesehatan dapat melanjutkan prosedur.

Jika seorang pasien tidak menginginkan prosedur atau perawatan, pasien berhak untuk tidak menandatangani formulir. Penyedia layanan kesehatan tidak memiliki hak untuk memberikan jenis perawatan tertentu jika pasien tidak menyetujuinya.

Dapatkah orang lain menandatangani formulir persetujuan atas nama Anda? 

Dalam beberapa kasus, orang lain dapat menandatangani formulir persetujuan untuk Anda. 

Skenario yang terjadi adalah sebagai berikut:

  • Anda belum cukup umur. Pada skenario ini orang tua atau wali harus memberikan persetujuan atas nama Anda. 
  • Anda ingin orang lain membuat keputusan. Dalam beberapa kasus pasien dapat meminta orang lain untuk mengambil keputusan medis baginya. Persetujuan diawal dapat dibuat sebelum menerima perawatan apapun. 
  • Anda tidak dapat memberikan persetujuan. Dalam kondisi penyakit tertentu, pasien memiliki hambatan untuk mengambil keputusan. Pada kasus seperti penyakit Alzheimer maka orang lain yang akan mengambilkan keputusan. 

Kapan informed consent tidak diperlukan?

Inform concern tidak selalu diperlukan dalam keadaan darurat. Dalam keadaan darurat, penyedia mungkin mencari kerabat darah terdekat untuk meminta persetujuan. Namun jika tidak ditemukan dan ketika kondisi pasien berada dalam situasi yang mengancam jiwa, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan prosedur penyelamatan jiwa yang diperlukan tanpa persetujuan. Informed choice berarti bahwa Anda membuat keputusan sukarela dan terdidik. Ini juga berarti bahwa penyedia layanan kesehatan Anda telah sepenuhnya menjelaskan prosedur medis, termasuk risiko dan manfaatnya. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang proses ini. Sebagai pasien, Anda memiliki hak untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang perawatan medis Anda dan apa yang terbaik untuk Anda.

Referensi :

  1. healthline : What You Need to Know About Informed Consent : https://www.healthline.com/health/informed-consent#bottom-line
  2. emedicinehealth : Informed Consent Form and Important : https://www.emedicinehealth.com/informed_consent/article_em.htm
  3. healthdirect : Informed consent : https://www.healthdirect.gov.au/informed-consent

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai