Cacar Air

Cacar air atau varisella (chickenpox) merupakan salah satu dari 3 tipe cacar (cacar ular, dan cacar api atau cacar monyet). Cacar air adalah infeksi virus yang menyebabkan rasa gatal di kulit, dan ditandai dengan munculnya bintik merah yang gatal dan berisi cairan di seluruh tubuh. Penyakit cacar air sangat menular dan menyebar sangat cepat terutama kepada anak-anak, orang yang belum pernah terkena, belum divaksinasi, memiliki imunitas rendah, konsumsi steroid dan beraktivitas atau tinggal disekitar anak-anak. 

Seseorang akan memiliki kekebalan tubuh apabila ia sudah pernah mengalami infeksi cacar air sebelumnya atau sudah pernah divaksin, sehingga sangat jarang bagi seseorang mengalami infeksi cacar air lebih dari sekali. Gejala yang akan dialami oleh seseorang yang pernah terinfeksi cacar juga akan lebih ringan, seperti tidak demam dan ruam yang muncul juga lebih sedikit.

Cacar Air

Cacar Air

Gejala 


Gejala akan umumnya muncul antara 7-21 hari setelah seseorang terinfeksi cacar air dan akan sembuh setelah 5-10 hari. Pada penderita dewasa, gejala cacar air umumnya akan lebih berat. Ruam dan rasa gatal  merupakan gejala yang paling umum terjadi, gejala lain yang dapat muncul adalah demam, gatal, sakit kepala dan menurunnya selera makan.

Sejak pertama kali terinfeksi, penderita dapat menyebarkan virus selama lebih dari 48 jam sebelum ruam muncul, dan penderita akan tetap dapat menularkan virus sampai semua bintiknya kering, pecah, berkerak dan akhirnya jatuh.

Siklus infeksi cacar air, setelah ruam muncul dan sebelum seseorang yang terinfeksi pulih. Yaitu:

  • Munculnya bintik merah atau merah muda di seluruh tubuh
  • Bintik akan terisi cairan dan dapat pecah serta dapat menyebar di tubuh
  • Setelah pecah, bintik akan mengering kemudian berubah menjadi kerak dan akhirnya jatuh.

Segera berkonsultasi dengan dokter apabila ruam disertai dengan pusing atau sesak napas, ruam menyebar ke mata, dan ruam menjadi sangat merah, lunak, serta terasa hangat. Kondisi ini dapat menandakan infeksi bakteri sekunder atau adanya infeksi lain.

Penyebab dan komplikasi 

Penyebab dan komplikasi

Penyebab dan komplikasi 

Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), menular dengan cara kontak langsung terhadap ruam cacar air, atau dengan penyebaran melalui air liur dan udara saat seseorang terinfeksi batuk atau bersin. 

Komplikasi yang dapat terjadi apabila infeksi cacar air tidak segera ditangani adalah dehidrasi, kekurangan sel darah, peradangan otak dan infeksi bakteri pada kulit, jaringan yang lembut, tulang, serta pada sendi atau jaringan darah.

Komplikasi pada perempuan hamil, dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk, ukuran kepala kecil, masalah mata dan cacat intelektual. VZV pneumonia atau infeksi bakteri pada kulit, persendian, dan tulang adalah komplikasi yang lebih umum diderita bayi, orang tua, wanita hamil dan orang dengan imunitas tubuh yang lemah.

Diagnosa dan pengobatan Cacar air

Diagnosa dan pengobatan Cacar air

Diagnosa dan pengobatan

Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dimulai oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik cacar air akan dilakukan pada ruam yang muncul. Apabila diperlukan, dokter akan melakukan tes lanjutan atau tes laboratorium (seperti tes darah atau sampel kultur dari cairan ruam).

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara medis maupun non-medis

Medis

Obat-obatan yang mungkin akan diberikan oleh dokter untuk mengobati cacar air, antara lain:

  • Obat antivirus untuk mengatasi komplikasi dari virus atau berisiko terhadap efek samping. Obat antivirus ini tidak menyembuhkan cacar air, tetapi membuat gejalanya tidak terlalu parah dengan memperlambat aktivitas virus. Ini akan memungkinkan sistem imunitas meningkat dengan cepat.
  • Obat antihistamin atau salep topikal, untuk meringankan rasa gatal
  • Parasetamol dapat mengurangi rasa sakit untuk mengurangi sakit dan ketidaknyamanan pada tubuh.

Non medis

Melakukan beberapa hal dibawah ini secara mandiri, juga dapat meringankan gejala dan mengobati cacar air. Antara lain dengan melakukan:

  • Potong kuku
  • Oleskan lotion (handbody) tanpa aroma
  • Minum banyak cairan sehingga tidak dehidrasi
  • Gunakan pakaian yang longgar, ringan dan lembut
  • Setelah selesai mandi (pada saat pengeringan), lakukan gerakan menepuk (jangan digosok)
  • Pakai sarung tangan saat malam hari, untuk menghindari menggaruk bintik cacar

Herbal

Pengobatan alami juga dapat dilakukan untuk membantu menghilangkan bekas cacar, terutama di bagian kaki, antara lain:

  • Baking soda

Baking soda dapat meringankan gatal pada kulit. Dilakukan dengan cara mengoleskan larutan baking soda ke area kulit yang gatal, baking soda juga dapat digunakan untuk berendam di bak mandi.

  • Cuka apel

Cuka apel dapat membantu mengatasi rasa gatal pada ruam atau bintik cacar. Cara penggunaannya, encerkan 1 sendok makan cuka apel ke dalam secangkir air kemudian oleskan larutan cuka apel ke area kulit yang terdapat ruam atau bintik cacar. Jangan mengoleskan larutan cuka apel pada bintik cacar yang telah terbuka atau pada area kulit yang terluka, hal ini dapat menyebabkan infeksi.

  • Calamine lotion

Untuk meredakan rasa gatal, hati-hati jangan sampai bintik cacarnya tergaruk karena ini bisa memicu infeksi. Sayangnya efek calamine lotion ini tidak bertahan lama dan akan hilang ketika calamine lotion ini mengering. Untuk itu, sebaiknya oleskan terus calamine lotion ini ketika kulit mulai terasa gatal lagi.

  • Madu

Digunakan untuk menambah imunitas tubuh, madu dapat langsung diminum dan madu juga dapat dioleskan ke area kulit yang terdapat ruam atau bintik cacar untuk meringankan rasa gatal sekaligus menenangkan kulit. 

  • Oatmeal

Dapat meredakan rasa gatal akibat gejala cacar air, karena mengandung saponen yang berfungsi sebagai bahan pembersih alami yang ramah terhadap semua jenis kulit. Cara penggunaannya: hancurkan 1 gelas oatmeal hingga menjadi bubuk, kemudian letakkan dalam bak mandi, biarkan selama minimal 15 menit (hingga airnya berubah menjadi keruh atau putih susu) dan berendam selama beberapa menit.

Sangat disarankan bagi penderita cacar air untuk tetap di rumah sampai benar-benar sembuh. Hal ini untuk mencegah penularan kepada orang lain.

Pencegahan cacar air

Pencegahan cacar air

Pencegahan cacar air

Vaksin cacar air atau vaksin varicella dilakukan 2 kali dan dapat mencegah cacar air. Anak-anak  harus mendapatkan suntikan ketika mereka berusia antara 12-15 bulan dan diulangi ketika berusia usia 4-6 tahun. Orang yang tidak dapat menerima vaksin atau belum pernah divaksin dapat mencoba menghindari virus dengan membatasi kontak dengan orang yang terinfeksi. 

Referensi:

  1. SehatQ: Cacar Air: (https://www.sehatq.com/penyakit/cacar-air)
  2. HonestDoc: Cara Mengobati Cacar Air Agar Sembuh Tuntas Tanpa Bekas: (https://www.honestdocs.id/cara-mengobati-cacar-air)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *