Ekstasi

Ekstasi adalah obat sintetis dimana dikenal khususnya karena efek halusinogen dan stimulannya. Ekstasi adalah obat dimana sanggup memberikan efek perasaan peningkatan energi, kesenangan, kehangatan emosional, serta persepsi sensori. Ekstasi adalah obat terlarang di seluruh belahan dunia. Efek ekstasi sangatlah berbahaya bagi kesehatan. Obat tersebut dikonsumsi bagi sejumlah individu pada tahun terakhir ini. 

Efek utama dari pil ekstasi tersebut ada di otak pada neuron dimana memakai serotonin kimiawi dalam berkomunikasi dengan neuron lain. Sistem serotonin sangat penting dalam mengontrol suasana hati, agresi, aktivitas seksual, tidur, serta kepekaan terhadap rasa sakit. Kandungan kimiawi pil ekstasi adalah 3,4 methylenedioxymethamphetamine (MDMA). Itulah mengapa pil ekstasi disebut juga MDMA. MDMA adalah turunan dari amfetamin serta mempunyai tekstur dimana mirip dengan metamfetamin

MDMA adalah zat kimia dimana pertama kalinya dikembangkan pada tahun 1912 sebagai unsur farmasi dimana sanggup dipakai dalam produksi obat-obatan, serta disahkan pada tahun 1914. MDMA adalah zat dimana menjadi populer sebagai obat rekreasi selama tahun 1960-an hingga 1970-an ketika versi ekstasi tersebut. Ekstasi adalah obat dimana lazimnya tersedia dalam bentuk tablet maupun kapsul. Efek ekstasi sanggup bertahan mulai 3 hingga 6 jam setelah mengkonsumsinya. Pil ekstasi mempunyai bahasa gaul dimana dimilikinya berdasarkan nama obat, efek, serta penampilannya. 

Berikut istilah gaul dimana dimiliki oleh pil ekstasi:

  • Kacang polong,
  • Permen,
  • Pil bahagia,
  • Molly,
  • Hug drug, 
  • Makanan ringan, 
  • Esensi, dan masih banyak lagi.

Singkatnya efek ekstasi yang utama adalah sanggup membuat individu merasa kayak dipenuhi dengan energi serta sanggup menimbulkan halusinasi serta distorsi bidang visual. 

Jenis ekstasi

Ekstasi lazimnya dikonsumsi dalam bentuk tablet maupun kapsul, namun sanggup juga dikonsumsi dalam bentuk cairan.

Berikut adalah jenis ekstasi, yakni :

  • Tablet. Jenis ekstasi dalam bentuk tablet tersebut sering kali diproduksi dengan design grafis maupun logo komersial. 
  • Bubuk. Jenis ekstasi dimana dikenal dengan julukan khas molly sering dipakai untuk bentuk kristal MDMA yang seharusnya murni. Tetapi molly sering digabungkan dengan zat lain yakni katinon sintetis. 

Tidak seperti obat-obatan rekreasi lainnya yakni kokain serta nikotin dimana berasal dari tumbuhan, ekstasi disintesis dengan merubah tekstur molekul amfetamin. Karena cara produksinya, maka kemurnian sanggup bervariasi, serta unsur lain sanggup dengan gampang dikombinasikan ke dalam tablet yang sama. Bahan tambahan serta kontaminan ekstasi sering kali termasuk metamfetamin, kafein, efedrin, serta ketamine. 

Ekstasi adalah

Efek ekstasi

Ekstasi sanggup mempunyai sejumlah efek samping dimana tidak diinginkan, termuat hipertensi sementara, serta masalah dengan termoregulasi dimana sanggup menimbulkan suhu tubuh meningkat. Ketika individu menyalahgunakan ekstasi secara rutin, mereka sanggup mengembangkan toleransi terhadap substansi, hingga mereka membutuhkan takaran yang lebih besar dalam mencapai efek yang sama. Efek ekstasi sanggup menimbulkan ketidaknyamanan bagi penggunannya. Mereka akan mengalami sejumlah gejala dimana sangat mengganggu mereka serta sanggup mengancam jiwa mereka. 

Berikut sejumlah efek ekstasi bagi penggunanya, meliputi :

Efek tersebut sanggup berlangsung saat mereka selesai mengkonsumsinya maupun setelah beberapa jam. Barangkali masih ada sejumlah efek dimana tidak disebutkan diatas, yang sanggup disebabkan oleh overdosis MDMA. overdosis tersebut sanggup menimbulkan tekanan darah meningkat, hilangnya kesadaran. Dalam keadaan lebih serius, overdosis sanggup menyebabkan kematian. 

Bahaya ekstasi 

Ekstasi dimana mengandung molekul MDMA sanggup mempengaruhi otak dengan menguasai kegiatan neurotransmitter secara negatif. Tidak cuma itu, sel saraf dimana mengandung serotonin sanggup rusak dengan mengkonsumsi ekstasi, sekalipun dikonsumsi secara tidak rutin. Sayangnya, kerusakan tersebut tidak sanggup diubah. Akhirnya konsumsi ekstasi memperoleh pelepasan neurotransmitter penting, yakni noradrenalin. Peneliti menegaskan dengan percaya bahwa kehadiran kandungan tersebut sanggup menimbulkan tekanan darah meningkat serta ritme jantung tidak stabil. Maka dari itu mengkonsumsi ekstasi mempunya efek berbahaya bagi tubuh serta otak. 

Bahaya ekstasi tergantung pada sifatnya, dimana terkadang dinamakan obat rekreasi. Namun mengkonsumsi MDMA bukan rekreasional, unsur tersebut adalah molekul dimana dilarang oleh hukum karena sangat berbahaya dalam jangka pendek, menengah, serta panjang. Sangat disarankan untuk orang-orang introvert agar lebih menghindari obat tersebut, karena sanggup menghancurkan otak serta bagian tubuh lainnya. 

Referensi:

  1. Drugs.com : ecstasy : https://www.drugs.com/illicit/ecstasy.html 
  2. VeryWell Mind : what is ecstasy : https://www.verywellmind.com/what-is-ecstasy-22091 
  3. The Recovery Village : side effects of ecstasy : https://www.therecoveryvillage.com/ecstasy-mdma-addiction/side-effects/ 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai