Gendang Telinga Pecah

Gendang telinga runtuh sanggup terbentuk secepat kilat dan tak terduga. Sebelumnya, seseorang yang mendapati gendang kupingnya runtuh, akan mendengar gemuruh yang kencang diikuti perasaan kesakitan berlebihan pada telinga bagian dalam. Rasa sakit tersebut lazimnya akan berangsur menghilang. Adakalanya, beberapa orang bahkan tidak merasakan gejala apapun, sehingga tak mengetahui kalau gendang telinganya runtuh.

Gendang telinga melambangkan selaput atau membran ramping pada saluran telinga yang membatasi kuping luar dengan telinga dalam. Selaput tipis itu mempunyai nama lain membran timpani. Gendang telinga pecah sama artinya dengan membran timpani mengalami robekan atau terkoyak sehingga menjadi berlubang. Karenanya, kelainan ini disebut pula sebagai gendang telinga berliang atau perforasi selaput timpani.

Selaput gendang mengemban dua tugas pokok. Kesatu adalah bertindak dalam mengumpulkan vibrasi gelombang suara dari luar, lalu vibrasi-vibrasi tadi dijadikan impuls saraf yang menghantarkan bunyi yang ditangkap dari saluran telinga menuju otak. Kedua, bertugas sebagai penghalang saluran telinga supaya tidak ada bakteri, zat asing, atau air masuk telinga bagian dalam. Karena selalu terlindungi, telinga bagian dalam merupakan area yang steril. Namun, kalau pelindungnya rusak/berlubang, bakteri akan mampu memasuki area telinga dalam lalu menimbulkan infeksi yang bernama otitis media.

Mengingat pentingnya tugas dari gendang telinga, maka dapat diperkirakan kalau organ ini rusak sudah semestinya akan menimbulkan komplikasi lain yang cukup serius. Kerumitan yang sanggup timbul adalah penularan telinga dalam dan ketidaknormalan kegunaan pendengaran. Sebagian kejadian gendang kuping runtuh ada yang membutuhkan tindakan operatif, tetapi ada pula yang sembuh sendiri, terutama kalau penderita mampu menjaga telinganya dengan baik. Pemulihan gendang telinga yang pecah umumnya membutuhkan waktu beberapa bulan jika tanpa pengobatan. Penderita sedapat mungkin melindungi telinganya dengan cara mengeluarkan air dari telinga, dan kerap memakai penutup telinga untuk menghalangi air masuk telinga. Dengan begitu, telinga dalam situasi yang senantiasa kering serta tidak akan terinfeksi.

Penyebab Gendang Telinga Pecah

Sejumlah faktor telah dianggap selaku penyebab berlubangnya gendang telinga. Infeksi telinga merupakan salah satu di antaranya yang paling banyak dijumpai. Telinga bagian dalam atau tengah yang terinfeksi memproduksi cairan yang semakin lama akan menumpuk dan membuat telinga tersumbat. Sumbatan di telinga itu isinya campuran dari cairan dan nanah, sehingga nantinya menjadikan telinga berair atau telinga bernanah.

Telinga tersumbat maka lama akan terus bertambah dan mendesak gendang telinga hingga telinga keluar cairan. Karena terus mendapat desakan, gendang telinga pun menjadi rusak atau berlubang. Hal ini yang akan membuat telinga penderita tertekan dan kesakitan, sampai kemungkinan besar telinga keluar cairan atau bahkan telinga bernanah.

Gendang telinga pecah bisa mengenai siapa saja, terutama anak-anak yang belum mengerti bahayanya mencolokkan barang-barang atau mainan kecil ke dalam saluran telinga mereka. Anak-anak merupakan usia rentan dan lebih sering mengalami gendang telinga pecah tersebab saluran telinga yang sempit dan jaringannya lebih sensitif. Akan tetapi, orang dewasa pun bukan tidak mungkin bisa mengalaminya, apalagi yang sering menggunakan korek telinga biasanya dapat menusuk gendang telinga tanpa disengaja. Benda yang amat kecil sekalipun, jika dimasukkan terlalu jauh ke saluran telinga dalam berisiko memecahkan gendang telinga.

Di samping itu, terdapat kasus tertentu di mana gendang telinga pecah karena barotrauma. Kejadian ini dimaksudkan atas perbedaan tekanan yang terlampau jauh antara kondisi di dalam dengan di luar telinga. Contoh nyata dari kasus ini adalah situasi saat pesawat lepas landas atau mendarat yang membuat tekanan udara di dalam kabin bertambah atau berkurang. Begitu pun yang selalu dirasakan oleh orang-orang yang melakukan scuba diving. Lalu, cedera pada kepala atau hantaman yang mengenai telinga juga memungkinkan memecahkan gendang telinga. Ditambah lagi, penyebab lainnya bisa karena trauma akustik yaitu akibat dari bunyi yang muncul tiba-tiba dan teramat keras, seperti bunyi ledakan atau musik yang begitu lantang.

Ada pula penyebab yang kurang umum ditemukan kejadiannya yaitu karena terkena jarum suntik telinga. Jarum suntik telinga dipergunakan oleh dokter untuk melaksanakan prosedur atau sebuah cara mengeluarkan air dari telinga, serta untuk membilas kotoran atau benda asing yang mungkin membuat telinga tersumbat. Jarum suntik telinga tersebut kalau tidak sengaja mengenai gendang telinga juga dapat menjadikannya berlubang. Ada lagi penyebab yang jarang timbul, tetapi berasal dari dalam telinga, yakni adanya gangguan pada tabung Eustachian atau tabung pengontrol tekanan di telinga dalam.

Gejala Gendang Telinga Pecah

Meskipun sebagian orang merasakan kesakitan sewaktu gendang telinganya pecah, tetapi ada pula sebagian orang yang bahkan tidak menyadari dan tidak mendapatkan gejala dari berlubangnya gendang telinga. Kebanyakan dari mereka akan menjumpai dokter setelah merasa aneh dan tidak nyaman dengan telinganya. Keanehan yang mungkin dirasakan di antaranya adalah perasaan seperti ada udara yang keluar melewati telinga sewaktu membuang ingusnya.

Secara garis besar, gejala gendang telinga pecah yang banyak dirasakan penderita muncul dalam bentuk kesakitan dari telinga dalam di mana intensitasnya bisa menetap atau naik-turun. Lalu, ada pula yang mendapati telinganya berdengung, infeksi pada telinga dalam, pusing, hingga hilangnya kemampuan mendengar. Kalau memang ditemukan infeksi, penderita akan mendapati telinga keluar cairan, entah dalam bentuk telinga berair, telinga bernanah, atau telinga berdarah. Seandainya terjadi kegawatan, semisal telinga berdarah, kesakitan luar biasa, pendengaran hilang total, atau pusing hingga muntah-muntah, maka penderita harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Komplikasi Gendang Telinga Pecah

Begitu pentingnya tugas selaput gendang bagi telinga dalam aktivitas mendengar, maka rusaknya organ ini tentu menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan pendengaran. Penderita dengan gendang telinga berlubang, bisa dipastikan fungsi pendengarannya akan menurun. Akan tetapi, tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena ketidaknormalan tersebut hanya berlangsung sampai gendang telinga kembali utuh.

Kemudian, berdasarkan tugas pokok yang kedua, gendang telinga bertindak dalam perlindungan telinga bagian dalam. Selaput tipis ini, selain membatasi telinga luar dan telinga dalam, juga bertugas menghalangi bakteri, zat asing, maupun air masuk telinga. Kalau terdapat perpecahan pada selaput gendang, bakteri akan masuk dan menimbulkan infeksi di telinga bagian dalam. Infeksi yang berkelanjutan akan bertambah parah dan berakibat pada memburuknya pendengaran atau bahkan akan menghilang secara total.

Komplikasi lain dari terkoyaknya gendang telinga ini adalah berkembangnya kista kulit yang dinamakan kolesteatoma. Penyakit ini berawal ketika telinga tersumbat kotoran dari saluran telinga lalu terbawa sampai telinga bagian dalam. Kista yang tumbuh dapat melukai tulang telinga di area tengah dan memperburuk permasalahan yang sudah ada.

Broken Eardrums

Diagnosis Gendang Telinga Pecah

Kalau pasien mengatakan sudah mengalami serangkaian gejala yang mengarah pada gendang telinga pecah, dokter akan bersiap untuk pelaksanaan otoskopi. Otoskopi merupakan pemeriksaan bagian telinga dengan memakai alat bernama otoskop. Alat ini memungkinkan untuk mengamati telinga bagian dalam karena sudah dilengkapi dengan cahaya. Dengan begitu, dokter akan mampu mencari tahu adanya perforasi pada selaput timpani.

Adakalanya, dokter perlu mengawali prosedur dengan cara mengeluarkan air dari telinga terlebih dulu kalau telinga bagian dalam pasien dipenuhi cairan. Atau, jika telinga tersumbat kotoran, dokter akan memberi obat telinga berbentuk tetes guna membersihkannya. Di samping itu, biasanya sampel cairan dibutuhkan untuk mendeteksi adanya infeksi, apabila telinga keluar cairan. Kadang, otoskop akan dipasangi bola karet yang berguna untuk menghembuskan udara. Gendang telinga yang normal atau tidak berlubang akan bergerak saat terkena hembusan udara. Sebaliknya, jika tidak ada pergerakan maka dapat disimpulkan kalau gendang telinga pecah.

Setelah menegakkan diagnosis atas berlubangnya gendang telinga, dokter juga perlu mencari tahu sejauh mana efek kerusakannya. Pemeriksaan akan dilakukan memakai garpu tala atau tes audiologi, yaitu mendengarkan serentetan nada lewat headphone. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi seberapa besar pengaruh kerusakan gendang telinga terhadap pendengaran pasien. Apabila terbukti ada gangguan, biasanya hanya berlangsung sementara. Pasien akan dapat mendengar secara normal setelah gendang telinga kembali normal.

Pengobatan Gendang Telinga Pecah

Pada dasarnya tidak diperlukan pengobatan secara khusus pada gendang telinga pecah, karena adanya kemampuan untuk pulih dengan sendirinya. Normalnya, gendang telinga akan kembali utuh dalam waktu tiga bulan. Selama selang waktu tersebut, dokter mungkin hanya memberi resep antibiotik guna menangkal atau menyembuhkan infeksi, andaikan sudah terjadi. Antibiotik yang biasa diresepkan bisa saja obat telinga berbentuk oral atau obat telinga berbentuk tetes. Seandainya pasien mendapat kesakitan pada gendang telinga yang pecah, maka obat penghilang nyeri semacam asetaminofen atau ibuprofen wajib ditambahkan. Untuk penderita sendiri, sedapat mungkin mempertahankan telinga dalam suasana hangat guna mengurangi ketidaknyamanan.

Jika dirasa gendang telinga tak lekas kembali normal, maka perlu rujukan ke spesialis THT agar selaput yang berlubang bisa ditambal. Pada sejumlah kasus tertentu, semisal perforasinya cukup besar, robekan mencapai bagian tepi, atau terdapat infeksi yang lumayan parah, maka tindakan operatif patut diterapkan. Tindakan operatif lazimnya berlangsung selama beberapa jam. Dokter akan menambalkan gendang telinga buatan yang dibentuk dari sayatan jaringan milik pasien sendiri.

Tindakan operatif yang bermaksud memperbaiki perpecahan gendang telinga biasanya tidak membawa permasalahan serius. Jika setelah pembedahan pasien akan mendapati telinganya berdengung, tidak mampu mendengar, atau tidak mampu menggerakkan otot-otot wajah, maka hal tersebut masih dianggap normal. Seiring berjalannya waktu, keadaan tersebut akan berangsur-angsur membaik. Walaupun begitu, ditemukan sejumlah risiko lain yang mesti diwaspadai, misal telinga berdarah, telinga berair, atau infeksi pada luka yang dapat menimbulkan nyeri. Kalau mendapati hal-hal seperti itu harus segera dikonsultasikan ke dokter.

Setelah gendang telinga kembali utuh, penderita tetap sebisa mungkin menjaga telinganya selalu dalam kondisi kering. Topi kepala atau penutup telinga anti air masih harus digunakan sewaktu mandi untuk menghambat air masuk telinga. Berenang atau menyelam belum diperbolehkan sampai dokter menyatakan betul-betul pulih.

Pencegahan Gendang Telinga Pecah

Supaya terelakkan dari gendang telinga pecah, maka sebisa mungkin jauhkan benda apa pun dari saluran telinga, meskipun bertujuan untuk membersihkannya. Kemudian, apabila terjadi infeksi pada telinga, maka harus dilakukan pengobatan. Penderita tidak disarankan untuk melakukan pengobatan sendiri apabila mendapati telinga bernanah atau telinga berdarah. Apalagi jika mengobatinya memakai obat telinga tetes yang dijual secara bebas, selain atas petunjuk dari dokter. Karena jika ternyata gendang telinga pecah, larutan dari obat telinga tetes tersebut dapat masuk lebih jauh ke telinga dalam yang selanjutnya akan menyebabkan persoalan semakin gawat.

Langkah penting lain dalam mencegah kerusakan pada gendang telinga adalah dengan melindungi telinga dalam masa penerbangan. Jika bisa diusahakan, hindarkan mengikuti penerbangan saat menderita flu atau alergi yang menyebabkan hidung atau telinga tersumbat. Selagi pesawat lepas landas dan mendarat, telinga harus dilindungi dengan penutup telinga untuk menyeimbangkan tekanan.

Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah pentingnya mempertahankan telinga agar selalu kering saat gendang telinga pecah. Karena infeksi akan mudah terjadi apabila air masuk telinga. Untuk itu, penderita harus memakai penutup telinga.

Referensi 

  1. Healthline : Eardrum Rupture : https://www.healthline.com/health/ruptured-eardrum#_noHeaderPrefixedContent
  2. myDr : Eardrum Perforation : http://www.mydr.com.au/hearing-health/eardrum-perforation/
  3. Mayo Clinic : Ruptured Eardrum (Perforated Eardrum) : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ruptured-eardrum/symptoms-causes/syc-20351879
  4. Kids Health : Eardrum Injuries : https://kidshealth.org/en/parents/eardrums.html
  5. NHS : Perforated Eardrum : https://www.nhs.uk/conditions/perforated-eardrum/surgery/
  6. MedicalNewsToday : What to Know About A Ruptured Eardrum : https://www.medicalnewstoday.com/articles/325543#ear-infection

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *