Gula Rafinasi

Mulanya gula dihasilkan dari tebu di India, dan prosesnya sudah meluas dari India ke belahan dunia lainnya. Dalam proses pembuatan gula rafinasi secara kimia, gula adalah senyawa gula dapur dimana boleh dipecah menggunakan air dalam larutan di bawah pH 7 demi menghasilkan gula monosakarida serta gula buah seperti sukrosa + H2O → glukosa + fruktosa. Di Selandia baru, gula murni diahlikan oleh New Zealand Sugar Company Ltd. dari gula tebu didatangkan dari Australia, Kuba serta Fiji. Metode empat tahapan proses pembuatan gula rafinasi dikerjakan, namun dari Maret 1996 tiga tahap utama sudah dikerjakan. 

Hasil gula rafinasi dimanfaatkan dalam sejumlah komoditas macam macam gula misal gula murni, sirup, gula tetes, gula merah halus, kopi kristal, gula 1A, gula kastor serta gula cair dengan kuantitas glukosa, fruktosa dan kotoran benda tak hidup yang beragam. Istilah gula yang dipakai dalam sehari-hari merujuk pada gula dapur yang dihasilkan dari gula tebu atau beet dan diproses secara kimiawi. Sukrosa merupakan personel dari golongan senyawa yang lazimnya diketahui sebagai gula, yang bermuat sampai sepuluh bagian karbohidrat yang tak boleh dipecah dengan air. 

Pada proses pembuatan gula rafinasi merupakan mode tak mencampurkan dengan bahan lain alias memurnikan, memisahkan sukrosa dari elemen sumber tumbuhan awalnya tanpa diputihkan yang terjadi dalam sejumlah fase yaitu : 

  • Tebu dihancurkan di antara rol untuk mengekstrak sarinya.
  • Jus yang diekstraksi disaring dan diuapkan, kemudian dimurnikan lebih lanjut dengan penyaringan dan perebusan untuk menghilangkan molase dan pewarna.
  • Kristal-kristal tersebut dipintal dalam mesin pemisah dan diuapkan.
  • Pada titik ini gula yang tidak dimurnikan (juga disebut turbinado atau gula yang tidak diolah) selesai diproduksi. Itu dikemas dan dikirim ke toko untuk dibeli. Gula pasir putih berlanjut ke penyulingan di mana ia dicuci, disaring dan semua bahan non-gula dibuang. Gula rafinasi selanjutnya diolah menjadi bentuk butiran, dikeringkan dan dikemas.

Macam macam gula

Gula komplemen sudah menjadi perhatian karena merupakan bahan yang perlu dijauhi dalam hidangan modern. Hampir seluruh warga Amerika Serikat mengkonsumsi kurang lebih 17 sendok teh gula tiap hari dan biasanya ada dalam hidangan olahan jadi komposisi gula tidak disadari. Seluruh gula tersebut barangkali menjadi aspek utama pada sejumlah kelainan serius mencakup kelainan kardiovaskular dan kencing manis. Gula rafinasi mempunyai banyak istilah tak serupa, sehingga menjadi susah untuk diketahui banyaknya komposisi gula pada suatu hidangan. Sepanjang proses pembuatan gula rafinasi, gula diberikan dalam hidangan guna membuat rasa, tekstur, serta lama penyimpanan menjadi lebih kuat. 

Umumnya gula yang ditambahkan berupa campuran gula sederhana misal sukrosa, glukosa maupun fruktosa. Macam macam gula lainnya contoh galaktosa, laktosa serta maltosa tak sering ditemukan. Terdapat syarat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan mengenai kuantitas gula tambahan yang dimuat dalam suatu hidangan maupun minuman dalam label fakta nutrisi, dan label ini juga harus memberikan persen nilai harian. Disamping itu, gula serta sirup bahan satu-satunya misal gula pasir serta sirup maple mempunyai label fakta nutrisi yang sedikit tak serupa dan khusus produk tersebut, labelnya akan memberi persen nilai harian gula tambahan. 

Gula mempunyai banyak tipenya, walaupun umumnya yang diketahui hanya gula meja, gula kristal rafinasi berwarna putih yang biasa dipakai dalam hidangan. Jenis gula tersebut dikenal dengan sukrosa dan memuat gula bit atau tebu. Sukrosa juga terdapat dalam tumbuhan lain, berbarengan dengan glukosa serta fruktosa dimana sebetulnya tersedia pada setiap tumbuhan sebab gula dan oksigen merupakan komoditas proses anabolisme. Akan tetapi berbeda dengan gula bit serta tebu, tumbuhan lain tidak memproduksi sukrosa dalam kuantitas yang pas untuk digunakan. 

Jenis gula lainnya meliputi :

  • Fruktosa: ditemukan dalam buah-buahan dan madu
  • Galaktosa: ditemukan dalam susu dan produk susu
  • Glukosa: ditemukan dalam madu, buah-buahan dan sayuran
  • Laktosa: ditemukan dalam susu, terbuat dari glukosa dan galaktosa
  • Maltosa: ditemukan di barley
  • Sukrosa: terdiri dari glukosa dan fruktosa dan ditemukan pada tumbuhan
  • Xylose: ditemukan di kayu atau jerami pun boleh didapat dari madu, buah-buahan (seperti kurma dan kelapa), dan getah pohon. 

Pengertian molase dalam produksi gula pasir ini secara teknis bukanlah gula murni; dimana merupakan sirup hitam yang ampuh sebagai produk sampingan dari saat gula diekstraksi dari bit atau tebu. Gula putih hampir tidak mengandung pengertian molase, tetapi gula merah atau gula “mentah” mengandung beberapa pengertian molase yang juga dapat membuat gula merah menjadi lebih lengket dan, tentu saja, menghasilkan warna cokelat yang lebih gelap.

Gula kristal rafinasi terutama gula putih, sanggup dihasilkan bentuk butiran tidak sama. Sejumlah jenis gula yang lazim adalah :

  • Icing: kristal sangat kecil yang cepat larut dalam cairan atau dapat digunakan untuk menghias makanan penutup, seperti gula penganan
  • Kastor: kristal lebih besar dari lapisan gula
  • Butiran: gula meja dasar, dengan kristal yang lebih besar dari kastor atau lapisan gula
  • Pengawetan: gula sangat kasar digunakan sebagai bahan pengawet dalam selai dan manisan sejenis

Gula Rafinasi adalah

Manfaat gula

Disamping kegunaan gula untuk masak, tebu juga dikenal dalam etanol yaitu yang memproduksi lebih sedikit pancaran gas rumah kaca daripada bahan bakar bensin. Hal tersebut merupakan pabrik besar di Brasil, yang memanfaatkan etanol sebagai bahan bakar. Riset membuktikan bahwa etanol yang berbahan dasar gula lebih berlimpah energi sampai 800% dibanding etanol berbahan dasar jagung. Tebu yang transformasi via genetik menawarkan kemampuan bahan bakar yang lebih banyak namun ada rasa cemas mengenai resiko pemakaian gula sebagai bahan bakar dimana mencakup penebangan pohon di hutan, hak pertani serta inflasi biaya makanan, gula serta bahan pokok lainnya. 

Kalau etanol berbahan dasar gula tidak digemari, barangkali boleh diteruskan oleh mikroba pemakan gula. Jenis mikroorganisme yang dimaksud adalah Rhodoferax ferrireducens mengkonsumsi gula dan melepaskan elektron dalam prosesnya lalu menghasilkan energi. Mikroorganisme spesial ini menciptakan lebih banyak energi dibanding upaya lain pada sel bahan bakar mikroba dan berpotensi memakan bahan limbah atau senyawa gula organik. Etanol merupakan alkohol adalah sebuah fakta, serta kandungan gula di dalamnya merupakan bagian penting dari seluruh alkohol.

Resiko konsumsi gula bagi kesehatan

Semua gula diproduksi dengan menyarikan gula maupun tumbuhan tebu. Melalui penyesuaian pada proses penjernihan, kristalisasi, gula dikeringkan juga jenis level pengertian molase, macam macam gula boleh diproduksi. Gula dengan macam macam ukuran kristal menawarkan ciri unik yang dilihat dari fungsinya sehingga menjadikan gula tepat untuk sejumlah hidangan serta minuman. Rona pada gula utamanya didasarkan pada kuantitas pengertian molase yang tersisa maupun dilebihkan ke kristal, sehingga menyediakan rasa yang enak serta mengganti kelembaban. Proses panas gula pun boleh mengganti rona serta rasa pada gula. Sejumlah macam macam gula cuma dipakai oleh pabrik makanan serta tidak ditemukan di swalayan.

Glukosa serta fruktosa biasanya ditemukan bersama namun mempunyai dampak yang tak serupa pada badan. Glukosa sanggup diolah oleh nyaris tiap sel pada badan, sedangkan fruktosa nyaris hanya diolah di liver. Efek mengancam pemakaian gula tinggi sudah banyak dilakukan penelitiannya, dimana mencakup ketahanan hormon yang mengendalikan kadar gula dalam darah, kelainan liver berlemak serta diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, hindari konsumsi segala jenis gula yang berlebih. Gula sanggup diidentifikasi dari rasanya yang manis, berbeda dengan rasa lainnya yaitu pahit, asam, serta asin. 

Rasa manis sangat menggugah selera dan menimbulkan rasa nikmat serta rasa manis juga boleh memberi signal bila suatu hidangan aman untuk dimakan. Penyelidik binatang serta tumbuhan memberi masukan untuk mencokot sedikit tanaman liar guna mengetahui bila beracun atau tidak. Rasa getir yang dimilikinya bisa jadi menandakan tumbuhan tersebut beracun, serta bila mempunyai rasa manis barangkali merupakan tumbuhan pemikat tawon, serangga serta binatang yang mendukung penyerbukan, juga gula menawarkan energi penting untuk tumbuhan.

Bagi badan manusia, glukosa berkhasiat dalam pernapasan sel sehingga sering dikenal dengan gula darah sebab berpindah via darah serta berpencar melewati cell membrane. Namun, demi mendapat glukosa juga fruktosa, badan perlu membelah sel yang didukung oleh enzim pada usus halus. Selama gula menyediakan energi pada sel manusia, pada hakikatnya gula masih nihil dimana memberi stimulan cepat dari tenaga yang gampang diolah. Karbohidrat, protein, vitamin juga mineral sangat jarang ditemukan rasa manis sehingga sangat baik untuk diet sehat sebab gula berlebih pada badan tidak akan berfungsi sebagai energi melainkan lemak. Kegemukan yang pastinya boleh menjadi penyebab makan gula berlebih bisa menaikkan resiko kencing manis tipe 2. 

Di samping itu, takaran gula darah yang besar mengakibatkan badan menghasilkan gula lebih banyak sehingga bisa menghancurkan organ pencernaan lalu merintangi jalan protein darah. Terdapat berbagai tipe kencing manis, kepelikan kelainan ini berpeluang serius jadi menjadikan alasan untuk mengkonsumsi sedikit gula. Terakhir, perhatikan kondisi gigi. Gula adalah dampak pertama gigi berlubang. Glikoprotein dari gula melekat pada gigi dan menjadi magnet bagi bakteri. Bakteri memakan fruktosa dalam gula dan memproduksi asam laktat sebagai produk sampingan. Asam laktat dapat berkontribusi pada kerusakan enamel gigi dan pembentukan gigi berlubang.

Referensi :

  1. Nzic.org : Sugar refining : https://nzic.org.nz/app/uploads/2017/10/6E.pdf
  2. Imperialsugar : Refined sugar vs raw sugar : https://www.imperialsugar.com/sugar-101/refined-sugar-vs-raw-sugar
  3. Healthline : 56 different names of sugar : https://www.healthline.com/nutrition/56-different-names-for-sugar
  4. Sugar.org : Types of sugar : https://www.sugar.org/sugar/types/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai