Kolesterol Tinggi

Pemahaman

Pengertian kolesterol yaitu zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel dan membuat hormon tertentu kemudian dibawa ke seluruh tubuh oleh aliran darah, jumlah kecilnya saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Pengertian penyakit kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia ialah jika didapati terlalu banyak kolesterol dalam darah.

Bertentangan dengan kepercayaan populer, pola makan yang buruk hanyalah salah satu faktor penyebab tingkat kolesterol naik menjadi berlipat ganda. Diantaranya yaitu yang bergantung pada kebiasaan keseharian dan yang berada di luar kendali kita.

Kadar kolesterol tinggi yang tercatat di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM dan Puskesmas yang sudah menggunakan sistem informasi surveilans PTM menurut jenis kelamin, pada laki-laki sebesar 48% sedangkan pada perempuan 54.3% dan menurut umur sebagian besar penderita ada pada kelompok umur >60 tahun sebesar 58.7% (p2ptm Kemkes, 2016). Salah satu pemicu hiperlipidemia yaitu kelebihan berat badan, prevalensi obesitas di Indonesia adalah 26,6% dari jumlah penduduk Indonesia berusia diatas 15 tahun (Riskesdas, 2013).

Etiologi kolesterol tinggi

Ada banyak hal yang dapat memicu kondisi ini (bisa dari faktor biologis atau lainnya).

  • Dari gaya hidup, antara lain:
  • Merokok
  • Kelebihan berat badan
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Diet kaya lemak jenuh dan asam lemak trans dan pola makan umum yang buruk, dimana tidak memiliki variasi.

Penyebab yang tidak dapat diubah, contohnya:

  • Bertambahnya umur
  • Jenis kelamin, laki-laki
  • Riwayat keluarga, seperti hiperkolesterolemia familial

Prognosis dan gejala kolesterol tinggi

Resiko kolesterol tinggi yang dibawa dalam aliran darah dapat membentuk timbunan lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah. Seiring waktu, mereka membentuk plak yang dapat merusak dan menyumbat arteri (terutama arteri yang mensuplai jantung, otak dan anggota tubuh). Proses ini disebut aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang dapat menyebabkan angina (sakit dada), serangan jantung atau stroke.

Anda mungkin mengamati gejala komplikasi kolesterol (hiperkolesterolemia). Pertanda kolesterol tinggi menyebabkan nyeri dada dan di betis akibat penyempitan arteri yang membawa darah ke kaki.

Gejala kolestrol tinggi biasanya tidak jelas, ini adalah gangguan “diam” seperti hipertensi yang tidak memberikan tanda peringatan. Kebanyakan orang mengetahui masalahnya setelah melakukan tes darah selain pemeriksaan fisik rutin. Mereka sering mengetahui bahwa mereka juga memiliki hipertensi.

Anamnesis kolesterol tinggi

Seperti pada umumnya diagnosis akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda penyakit. Apabila diperlukan dokter juga dapat melakukan tes tambahan.

Dokter akan menanyakan pertanyaan tentang diet dan memeriksa pemicu lain yang dapat mempengaruhi pasien terhadap penyakit jantung atau pembuluh darah. Bagi orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun, disarankan untuk melakukan penilaian lipid biologis lengkap  secara teratur. Hasil tes darah akan mencakup 3 tingkatan: tingkat LDL, HDL dan trigliserida. Dianjurkan untuk mengulangi tes ini setiap 5 tahun jika tidak ada kelainan atau lebih sering jika faktor risiko lain muncul dan atas saran dokter.

Pengertian HDL yaitu kolesterol baik, sedangkan pengertian LDL merupakan yang jahat (tinggi). Kepanjangan HDL, High Density Lipoprotein. Kepanjangan LDL, Low Density Lipoprotein. Semakin HDL tinggi maka akan sebaik bagus untuk kesehatan, HDL kolesterol tinggi artinya semakin banyak pelindung dari penyakit jantung.

Pencegahan dan pengobatan kolesterol tinggi

Menjaga kadar kolesterol yang sehat adalah cara yang baik untuk menjaga jantung. Anda mungkin akan senang mengetahui bahwa ada banyak cara untuk menurunkan kolesterol, beberapa perubahan kecil pada pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara signifikan.

Saran berikut dapat memandu langkah pertama untuk memulai terapi kolesterol tinggi (pengobatan) dan sekaligus mencegah hiperkolesterolemia, diantaranya:

  • Jaga berat badan yang ideal
  • Lakukan diet, contohnya diet Mediterania, Portofolio atau DASH
  • Tingkatkan aktivitas fisik, lakukan aerobik sedang hingga berat setidaknya 150 menit per minggu
  • Konsumsi makanan sehat rendah lemak jenuh dan kolesterol,  berbagai macam sayuran, biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan
  • Batasi konsumsi alkohol menjadi tidak lebih dari 2 minuman per hari atau tidak lebih dari 3 minuman pada acara-acara khusus atau maksimal 10 minuman per minggu untuk wanita. Pria meminum maksimal 3 minuman per hari atau tidak lebih dari 4 minuman pada acara-acara khusus atau maksimal 15 minuman per minggu.

Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung atau pembuluh darah harus segera memulai pengobatan dan menerapkan saran untuk perubahan gaya hidup. Mereka yang berisiko sedang atau rendah harus memulai perubahan gaya hidup terlebih dahulu. Obat dapat ditambahkan jika target kadar kolesterol tidak tercapai setelah beberapa bulan atau jika penyebab tambahan diamati.

Obat-obatan ini telah terbukti mengurangi risiko penyumbatan total pada arteri dan mengobati masalah tentang kolesterol dengan menurunkan kolesterol jahat atau meningkatkan yang baik, serta harus digunakan sebagai tambahan untuk perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Pengobatan kolesterol tinggi termasuk:

  • Niacin
  • Fibrat, seperti fenofibrate dan gemfibrozil
  • Inhibitor penyerapan kolesterol, misalnya ezetimibe
  • Resin, contohnya kolestiramin, kolestipol, colesevelam
  • Penghambat PCSK9, contohnya alirocumab dan evolocumab
  • Statin, misalnya atorvastatin, rosuvastatin, pravastatin, simvastatin.

Beberapa orang berpikir tidak ada gunanya mengubah kebiasaan mereka jika sudah pernah mengalami serangan jantung atau stroke di masa lalu, tetapi itu tidak benar. Menurunkan kolesterol sangat penting untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Saat ini, orang dengan penyakit jantung atau penyakit pembuluh darah diobati dengan statin, meskipun kadar kolesterol mereka dalam kisaran normal. Tubuh terus menerus membuat kolesterol, jadi harus terus minum obat dan melakukan perubahan gaya hidup yang disarankan dokter untuk mencegah peningkatan kolesterol darah.

Referensi

  1. JNPH Volume 6 No. 2 (Oktober 2018): Analisis Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) pada Pengkonsumsian Produk Minuman Herbal  “X” Kota Bengkulu Tahun 2017: (http://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=5972903&view=documentsgs)
  2. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016: Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Remaja Obes di Kabupaten Minahasa: (https://media.neliti.com/media/publications/61034-ID-prevalensi-hiperkolesterolemia-pada-rema.pdf)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *