Hipokalemia

Apa itu hipokalemia

Hipokalemia adalah gangguan elektrolit yang umum dalam praktik klinis. Hipokalemia dapat ditoleransi dengan baik oleh orang-orang dalam kondisi kesehatan yang baik tetapi dapat mengancam jiwa jika parah. Pada pasien kelainan jantung yang mendasari, hipokalemia meningkatkan mortalitas dan morbiditas.

Sebagian besar orang hanya memahami pengertian hipokalemia adalah keadaan saat badan kelemahan kalium atau potasium. Keadaan ini bisa dimiliki siapa saja, dominan pasien cirit atau disorientasi. Penanganan hipokalemia penting secepatnya dijalankan supaya menghalang kerumitan parah, contoh kekacauan jantung. Hipokalemia yang melambangkan tingkat kalium naik yang tidak wajar. Unsur kalium amat perlu agar banyak proses dalam badan manusia, tetapi yang sangat perlu ialah komunikasi saraf dan pergerakan urat. 

Patofisiologi hipokalemia

Patofisiologi hipokalemia melambangkan penatalaksanaan klinis yang seharusnya ditentukan sebab yang mendasari dan menurunkan kekacauan primer. Ulasan tersebut bertujuan untuk menginformasikan tentang patofisiologi hipokalemia dan pengobatan hipokalemia yang tepat. Hipokalemia mempengaruhi berbagai sistem. Pada otot, flaksiditas dan kelemahan bisa ditunjukkan dan bisa menimbulkan kelemahan otot pernapasan

Patofisiologi hipokalemia yang utama :

  • Penyakit hipokalemia sering terjadi dan umumnya terbatas, namun kondisi tersebut bisa mengancam jiwa.
  • Memahami dasar distribusi kalium di dalam badan ialah langkah pertama dalam diagnosa hipokalemia.
  • Tingkat insulin, aktivitas adrenergik bisa menggeser distribusi internal.
  • Kehilangan ekstrarenal, seperti cirit atau keringat banyak umumnya jelas.
  • Kehilangan ion, ginjal sering kali merupakan efek samping terapi.
  • Pengobatan hipokalemia yang berhasil membutuhkan penyebab utama ditetapkan dan masalah yang melandasinya seharusnya ditangani.

Diagnosa hipokalemia

Biasanya dokter membutuhkan pengujian darah agar bisa mendiagnosa hipokalemia. Dokter akan mengutarakan tentang sejarah kesehatan dan keadaan apapun yang dimiliki penderita. Agar menemukan tingkat kalium yang dimiliki penderita, lazimnya dokter akan menjalankan pengujian urin. Sebab kalium turun terkadang bisa mempengaruhi menekan darah.

Riwayat, pengobatan, dan evaluasi volume ekstraseluler dengan pemeriksaan klinis yang cermat amat perlu dalam proses diagnostik hipokalemia. Jika pada tahap ini, diagnosis etiologi tidak ditegakkan, kimia kemih serta keadaan asam basa akan mengarahkan kita ke arah diagnosis yang tepat.

Penyebab hipokalemia

Penyebab hipokalemia sangat lazim ialah kelepasan kalium yang terlalu banyak dalam urin sebab obat resep yang menaikan buang air kecil. Pula disebut sebagai pil air atau diuretik, macam obat ini kerap diberikan untuk orang yang mempunyai dorongan darah tinggi atau penyakit hati. Kalium sedikit dapat menjadi penyebab hipokalemia sebab tidak memperoleh kecukupan kalium dalam asupan. Muntahan dan cirit pula dapat menyebabkan kelenyapan kalium yang terlalu banyak dari terusan pencernaan.

Berbagai penyebab hipokalemia :

  • Pemakaian alkohol yang terlalu banyak
  • Penyakit ginjal menahun
  • Ketoasidosis diabetik
  • Diare
  • Penghilang retensi air
  • Pemakaian pencahar yang terlalu banyak
  • Berkeringat Terlalu banyak
  • Ketidakcukupan asam folat
  • Beberapa penggunaan antibiotik
  • Muntah

Gejala hipokalemia

Gejala hipokalemia mempengaruhi cara sel neuromuskuler melepaskan energi dan kemudian meregenerasi energi agar bisa menyala kembali. Saat tingkat kalium turun, sel tidak bisa berepolarisasi dan tidak bisa menyala berulang kali, serta urat dan saraf mungkin tidak berfungsi secara normal.

Berbagai gejala hipokalemia :

  • Ketidakstabilan urat
  • Perih urat
  • Kram urat
  • Jantung berdegup

Bila mendapati hipokalemia yang cuma bersifat sementara, berpotensi tidak akan berasa gejala apapun. Setelah tingkat kalium turun dibawah tingkat tertentu. Hipokalemia bisa mempengaruhi ginjal. Dalam kasus yang parah, kelemahan urat dapat menyebabkan kelumpuhan dan kemungkinan gagal napas.

Pengobatan hipokalemia

Setelah dokter menentukan kasus yang melandasi yang mengakibatkan hipokalemia, maka dapat merekomendasikan pengobatan hipokalemia yang sesuai. Misalkan, bila seseorang mempunyai hipokalemia efek muntahan yang berlarut-larut maka diperlukan obat muntah yang tepat untuk menjadi pengobatan hipokalemia tersebut.

Jika hipokalemia seseorang parah atau menyebabkan kasus urat, dokter berpotensi akan membuat resep suplemen kalium tambahan agar segera merespons sebagai pengobatan hipokalemia. Pengobatan hipokalemia yang berupa suplemen seringkali dalam bentuk tablet, tetapi pengiriman intravena mungkin diperlukan jika hipokalemia parah.

Referensi 

  1. Study : What Is Hypokalemia? – Definition, Causes, Symptoms & Treatment : https://study.com/academy/lesson/what-is-hypokalemia-definition-causes-symptoms-treatment.html
  2. NatureReviewsNephrology : Pathophysiology and management of hypokalemia: a clinical perspective : https://www.nature.com/articles/nrneph.2010.175
  3. WebMD : What is Hypokalemia? : https://www.webmd.com/digestive-disorders/hypokalemia#2-4
  4. Mayo Clinic : Low potassium (hypokalemia) : https://www.mayoclinic.org/symptoms/low-potassium/basics/causes/sym-20050632
  5. MedicineNet : Low Potassium (Hypokalemia): Causes and Treatment : https://www.medicinenet.com/low_potassium_hypokalemia/article.htm
  6. MedicalNewsToday : What to know about hypokalemia : https://www.medicalnewstoday.com/articles/324245

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *