Indra Penciuman

Alat indra pada manusia disebut juga sebagai panca indra. Hal ini dikarenakan alat indra manusia terdiri dari lima bagian, yaitu indra penglihatan yaitu mata, indra pendengar yaitu telinga, indra penciuman yaitu hidung, indra pengecap yaitu lidah, dan indra peraba yaitu kulit.Masing-masing memiliki fungsi pentingnya sendiri-sendiri.  Hidung adalah alat indra untuk penciuman atau indra pembau yang memiliki fungsi untuk merespon rangsangan bau.Selain itu hidung juga berfungsi sebagai pembersih saluran napas dan membantu saat merasakan makanan dan minuman.

Pada indra penciuman ada beberapa struktur, yaitu:

  • Sel-sel penyokong atau sel-sel epitel
  • Sel-sel pembau atau sel olfaktori yang berupa sel saraf sebagai reseptor. saraf olfaktori adalah saraf pertama dari 12 saraf kranial.Saraf olfaktori sangat peka terhadap rangsangan zat kimia dan dapat mengenali lebih dari satu triliun aroma.

Ujung saraf olfaktori pada celah penciuman ini akan mentransfer bau ke otak. Penciuman orthonasal menangkap bau di udara saat kita bernafas melalui bagian depan hidung. Cara kerja indra penciuman yang lain adalah retronasal, yaitu cara kerja indra penciuman bagian belakang hidung kita. contohnya disaat kita makan dan mengunyah, kita akan mencium aroma dari makanan yang kita kunyah tadi. 

Penyakit pada alat indra penciuman

Jika kita mengalami penyakit pada alat indra penciuman,maka kemampuan untuk mendeteksi bau disekitar kita akan terganggu sehingga kita tidak bisa mencium bau dengan baik. Biasanya kondisi ini terjadi karena ada saraf olfaktori yang bermasalah. Terdapat 4 jenis penyakit pada alat indra penciuman, yaitu :

Hiposmia. 

Hiposmia adalah penyakit pada alat indra penciuman dimana terjadi gangguan penciuman yang menyebabkan penurunan kemampuan hidung untuk mendeteksi adanya bau.  Faktor-faktor yang bisa menyebabkan hiposmia adalah : Alergi, Cedera kepala, Infeksi saluran nafas, Polip hidung, Septum hidung yang bengkok, Sinusitis kronis. Penggunaan obat-obatan seperti ampicilin, loratadine, atau amitriptyline. Faktor lain yang bisa memicu hiposmia adalah kebiasaan pada gaya hidup seperti kebiasaan merokok ataupun penggunaan obat-obatan terlarang. KIta harus waspada jika gangguan penciuman hiposmia muncul, karena bisa jadi, gangguan hiposmia adalah merupakan pertanda bahwa kita sedang menderita obesitas, parkinson, atau tekanan darah tinggi. Biasanya penderita parkinson mengalami gejala penurunan fungsi hidung, sehingga penderita parkinson akan lebih sulit mendeteksi adanya bau.

Parosmia. 

Parosmia bisa juga disebut sebagai gangguan hidung dimana fungsi hidung salah mengenali bau. Dalam hal ini seseorang bisa mendeteksi adanya bau, tetapi orang tersebut salah mengenali sesuatu yang dideteksi baunya tadi. Misalnya, wewangian yang sebenarnya tidak cukup bau diartikan sebagai bau yang tidak menyenangkan. Biasanya respon bau penderita parosmia menggambarkan sebagian bau yang mereka hirup adalah tidak enak. Gangguan penciuman parosmia biasanya disebabkan oleh beberapa hal yaitu : Kerusakan pada neuron penerima indera penciuman, cedera kepala, flu, terpapar racun, dan gangguan pada sistem saraf dan sinus.                                                                                                                                                                       

Anosmia. 

Anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mendeteksi bau. Dalam hal ini penderita sama sekali tidak bisa mencium bau apapun. Biasanya hal ini disebabkan oleh cedera pada otak, kondisi hidung, ataupun bawaan dari lahir. Nah, ketika kita flu, kita akan mengalami penurunan fungsi sensor bau. Tetapi penurunan fungsi sensor bau tersebut akan bersifat sementara. Jika penurunan fungsi sensor bau tidak kunjung membaik, segeralah konsultasi ke dokter. 

Indra Penciuman adalah

Cara meningkatkan fungsi indra penciuman

Menurunnya indra penciuman akan berakibat buruk bagi kita karena kita tidak bisa mendeteksi bau terutama bau yang menandakan bahaya buat kita. Contohnya, kita tidak bisa membedakan atau bahkan tidak bisa mencium bau gas atau bau makanan basi.  Agar indra penciuman kita tetap dalam kondisi sehat dan berfungsi dengan baik, berikut cara-cara meningkatkan fungsi indra penciuman, yaitu : 

  • Cukupi kebutuhan zat besi setiap hari. Zat besi bisa membantu ketajaman fungsi hidung untuk mencium bebauan.Kita bisa mendapatkan zat besi dari makanan seperti sayuran hijau, salmon, tuna kerang, daging sapi, dan kacang-kacangan.
  • Perhatikan kebiasaan makan anda. Kebiasaan makan yang kurang baik dapat mempengaruhi fungsi indra penciuman. Nah untuk mengasah fungsi indra penciuman, pastikan makan saat hidung sedang berfungsi dengan baik yaitu disaat kita lapar. Cobalah menghirup aroma makanannya terlebih dahulu sebelum memulai makan dan resapi benar dari mana aroma tersebut berasal. Contoh apakah aroma makanan tersebut berasal dari kayu manis, atau cengkeh.
  •  Berhenti merokok dan hindari asap kendaraan. Merokok adalah kebiasaan yang merugikan diri sendiri serta lingkungan sekitar. Asap rokok bisa mengacaukan sistem kerja reseptor yang ada di hidung. Dalam jangka panjang, saraf olfaktori yang ada di belakang hidung sebagai pencium bau bisa rusak permanen. Selain asap rokok, asap kendaraan juga harus kita hindari. Juhi orang yang sedang merokok dan gunakan selalu masker hidung saat bepergian keluar. 
  • Olahraga rutin pagi hari. Biasakan melakukan olahraga sederhana selama 30 menit, seperti jalan santai, jalan cepat, atau lari. Olahraga pagi akan berdampak lebih baik karena bisa memberikan pasokan udara yang lebih segar dan bersih, yang ikut memelihara kebaikan fungsi hidung dalam proses menghirup udara.
  • Hindari bau menyengat dan bahan pengawet. Bau sampah dan parfum yang menyengat dan terlalu lama kita menghirup baunya akan bisa mempengaruhi kesehatan hidung, bahkan bisa menyebabkan sakit kepala berat, pusing, hingga mual. Akan lebih baik dan aman jika kita menghirup aroma yang lebih menenangkan, seperti minyak aromaterapi peppermint, atau kayu manis, yang bisa meningkatkan rangsangan saraf hidung menjadi lebih tajam.

Cara menyembuhkan indera penciuman yang hilang

Seperti yang sudah saya ulas diatas, kehilangan fungsi indra penciuman akan bisa berakibat fatal bagi kita. Berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba untuk menyembuhkan indera penciuman yang hilang, yaitu :

  • Membersihkan hidung bagian dalam. Membersihkan hidung bagian dalam dengan air garam diyakini bisa membantu mengembalikan penciuman. Tetapi hal ini hanya bisa dilakukan untuk anosmia yang disebabkan oleh infeksi atau alergi.
  • Terapi penciuman. Cara mengobati indra penciuman yang hilang secara alami dapat dilakukan dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan respon indera penciuman. 
  • Bawang putih. Bawang putih mempunyai sifat anti inflamasi yang kuat dari ricinoleic penyusun aktif dalam bawang putih bisa berfungsi mengurangi pembengkakan dan peradangan di dalam saluran hidung. Adanya sifat anti bakteri bisa membersihkan endapan dahak dari saluran hidung dan juga memudahkan pernafasan dengan memperlebar saluran hidung. Hancurkan 4 sampai 5 bawang putih dan tambahkan ke dalam secangkir air mendidih. Rebus selama 2 menit dan tambahkan sedikit garam. Minum ramuan tersebut saat masih panas sebanyak 2 kali sehari untuk mengembalikan indera penciuman yang telah hilang.
  • Lemon. Lemon mengandung tinggi vitamin C, antioksidan, dan bersifat antimikroba yang kuat sehingga bisa berperan penting dalam mengobati infeksi yang menyebabkan timbunan lendir berlebihan di saluran hidung berair dan tersumbat.
  • Daun mint. Daun mint mengandung mentol bioaktif bisa sebagai antimikroba dan anti inflamasi yang berperan penting meredakan gejala batuk dan flu yang menyebabkan hidung tersumbat, tenggorokan, dan rongga dada. Rebus 10 sampai 15 daun mint dalam secangkir air. Saring dan minum campuran tersebut setelah dicampur dengan 1 sendok madu. Minum ramuan ini selagi hangat

Referensi :

  • Wikipedia : Sense of smell : https://en.wikipedia.org/wiki/Sense_of_smell
  • Dana Foundation : The Senses: Smell and Taste :https://www.dana.org/article/the-senses-smell-and-taste/
  • Alimentarium : The Senses Smell :https://www.alimentarium.org/en/knowledge/senses-%E2%80%93-smell
  • NIH : Smell Disorders : https://www.nidcd.nih.gov/health/smell-disorders
  • Fifth Sense : Psychology and Smell : https://www.fifthsense.org.uk/psychology-and-smell/
  • Discover Magazine : The Sense of Smell in Humans is More Powerful Than We Think : https://www.discovermagazine.com/mind/the-sense-of-smell-in-humans-is-more-powerful-than-we-think

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai