Keladi Tikus (RODENT TUBER)
Keladi tikus yang nama lain dari keladi tikus adalah typhonium flagelliforme Lodd merupakan tumbuhan herbal dari famili Araceae. Tumbuhan keladi tikus ini mempunyai peluang medis yang besar serta sanggup memulihkan tumor ganas secara ampuh. Akan tetapi, derajat variasi genetik yang kecil membatasi investigasi ciri-ciri yang diinginkan. Mutasi genetik yang kecil pada keladi tikus utamanya diakibatkan oleh sistem genitalnya yang tunggal. Pengembangan vegetatif umumnya dikerjakan melalui pembelahan umbi-umbian. Oleh sebab itu, radiasi energi tertinggi di semesta sudah dilakukan pada tumbuhan keladi tikus dengan di dalam kaca demi menaikkan variasi genetiknya. Maksud pengkajian ini adalah mengulas keragaman genetik karakteristik baru typhonium flagelliforme dampak sinar gamma (MV1) generasi pertama yang dibangunkan memakai suatu metode analisis DNA dalam menjelaskan fenomena biologis (RAPD) berlabel tak teratur. 14 sampel DNA variasi diselidiki dengan 14 primer RAPD.
Hasil pengkajian menyatakan bahwa dari 123 pita DNA terdapat 67 polimorfisme antar mutan. Typhonium flagelliforme adalah tanaman herbal dari keluarga araceae yang mempunyai manfaat daun keladi tikus sebagai obat herbal anti kanker yaitu tumor ganas payudara, ovarium, leukemia, serta organ pernapasan. Komposisi tumbuhan keladi tikus adalah alkaloid, steroid, flavonoid serta glikosida. Riset telah menyatakan efektivitas obat herbal anti kanker sehingga kajian di dalam yang hidup selanjutnya bermaksud untuk mencari tahu kegiatan pencegahan kemoterapi terhadap tumor ganas melalui kajian lanjutan hidup hewan, waktu suatu patogen meluas sampai menimbulkan gejala, timbulnya tumor, kuantitas dan parameter tumor, beban tumor, intensitas auto fluoresensi serta pertimbangan ilmu anatomi mikroskopis. Kesimpulannya menunjukkan bahwa ekstrak nama lain dari keladi tikus yaitu typhonium flagelliforme bisa berperan sebagai kanker kemopreventif untuk pencegahan kanker payudara.
Bahan dan metode
Nama lain keladi tikus disebut typhonium flagelliforme merupakan tumbuhan dari keluarga Araceae. Manfaat daun keladi tikus ini adalah sebagai tumbuhan anti kanker. Penjelasan tentang beragamnya genetik keladi di Indonesia belum tersedia, padahal penjelasan genetik sangat berguna demi perbanyakan keladi tikus sebagai obat herbal. Dalam kajian tersebut, varietas genetik dan jeda genetik tiga varietas keladi tikus yang dibudidayakan di Indonesia yaitu Bogor, Pekalongan serta Medan diteliti melalui penanda molekuler RAPD lantas dari hasil tersebut diterima dengan perangkat lunak NTsys, serta diketahui bahwa dari 16 primer yang dipakai dalam kajian tersebut terdapat 12 primer yang berciri polimorfik dengan detail 83 pita DNA yang didapat serta 31 didalamnya berciri polimorfik.
Penyelidikan kluster keladi dari ketiga varietas itu dibagi menjadi dua yaitu pertama keladi tikus Bogor dan Medan dan yang kedua keladi tikus Pekalongan. Dalam perhitungan matematikanya terdapat keserupaan terbesar yaitu 0,87 antara keladi tikus Pekalongan dengan Medan dan keserupaan terkecil yaitu 0,81 antara keladi Bogor dengan Pekalongan, dan dari ketiga varietas keladi tikus tersebut, varietas Bogor sungguh tidak serupa.
Manfaat bagi kesehatan serta cara pemakaiannya
Bersumber pada suatu penelitian yang membuktikan manfaat daun keladi tikus dari sejumlah negara dan daerah, typhonium flagelliforme atau nama lain dari keladi tikus ini sanggup mengobati kelainan-kelainan sebagai berikut:
- Kerak pada bekas luka. Umbi keladi dihancurkan seperlunya lalu dilekatkan pada bagian luka.
- Frambusia yang merupakan infeksi tropis pada kulit, tulang dan sendi yang disebabkan oleh bakteri spiroset Treponema pallidum pertenue. Umbi keladi dihancurkan agak halus lalu dilekatkan pada kulit.
- Kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, rektum, kanker hati, kanker prostat, ginjal, leher rahim, kanker tenggorokan, kanker tulang, kanker otak, limpa, leukemia, empedu dan pankreas. Tumbuhan anti kanker ini direndam sebanyak 3 batang kurang lebih 50 gram selama setengah jam, cuci bersih, tumbuk halus, remas kainnya, campurkan madu setengah sendok, aduk lalu minum. Minum 3 kali setiap harinya. Jus harus langsung diminum, tidak disimpan.
- Menawarkan racun obat: Umbi keladi sebesar ujung jari dicuci dengan air matang lalu digeprek dan makan. Dapat dikonsumsi beberapa kali dalam setiap harinya.
Yang perlu diperhatikan :
- Wanita sedang mengandung dilarang mengkonsumsi tumbuhan keladi tikus ini.
- Tumbuhan anti kanker dihancurkan menggunakan blender bukan digugurkan.
- Apabila merasa gatal pada tangan, cuci tangan menggunakan air gula.
- Sewaktu menghancurkan umbi keladi jangan sampai terkena mata.
- Air sari keladi tikus jangan disimpan, harap dikonsumsi langsung
- Keladi tikus obat kanker ini tidak gampang busuk kalau basah,jadi simpanlah di lemari pendingin dengan memasukkan ke dalam kertas serta dibungkus plastik
- Konsumsi keladi tikus obat kanker ini ketika perut belum terisi apapun, dan minumlah satu jam sebelum makan.
- Apabila baru melakukan pembedahan sebaiknya konsumsi keladi tikus obat kanker 2 minggu kemudian.
- Reaksi dua hari awal konsumsi akan terasa kurang nyaman, diare ringan, lemas serta kotoran berwarna hitam.
- Terkadang penderita muntah atau mual jadi ada baiknya kurangi dosis setelah lama minum keladi tikus, berhenti hingga gejala hilang dan minum lebih banyak, atau kurangi dosis.
Referensi
- Indianjournals : Cancer Chemopreventive effect of Rodent Ruber against DMBA-Induced Rats Breast Tumor : https://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:rjpt&volume=13&issue=12&article=028
- Sciencedirect : Genetic Variation of the First Generation of Rodent Tuber (Typhonium flagelliforme Lodd.) Mutants Based on RAPD Molecular Markers : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S197830191630081X
- Knepublishing : Analysis of Genetic Diversity of Indonesia Rodent Tuber (Typhonium flagelliforme Lodd.) Cultivars Based on RAPD Marker : https://knepublishing.com/index.php/Kne-Life/article/view/133/1330
- Ajournals : Anti Cancer Activity of Rodent Tuber (Typhonium Flagelliforme (Lodd.) Blume on Human Breast Cancer T47D Cells : https://www.arjournals.org/index.php/ijpm/article/view/302
- Bsi.international : Keladi Tikus : https://www.bsi.international/BSIclassic/keladi_tikus.php