Kanker Paru-Paru

Penyakit kanker paru-paru adalah jenis kanker yang menyerang organ paru. Sayangnya, gejala awal kanker paru-paru dapat muncul terlambat, yaitu ketika tumor sudah terbentuk dengan baik.Tetapi ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi kanker paru, sehingga memungkinkan diagnosis dibuat sedini mungkin dan segera ditangani.

Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) tahun 2018, angka kejadian tertinggi kanker paru di Indonesia untuk laki laki yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.

Gejala kanker paru-paru

Penyebab kanker paru-paru

Kanker paru-paru dapat diderita oleh siapa saja yang memiliki paru-paru, bahkan cenderung meningkat pada orang yang tidak pernah merokok. Faktor resiko dari kanker paru yaitu merokok, gas radon dan riwayat keluarga dengan kanker paru. 

Etiologi lain dari kanker paru-paru, antara lain:

  • Merokok
  • Menghirup asap rokok orang lain 
  • Polusi udara, terutama pada daerah perkotaan
  • Terpapar zat-zat kimia berbahaya (zat karsinogen)
  • Kurangnya konsumsi beta karoten, selenium dan vitamin A
  • Terinfeksi human papillomavirus (HPV), seperti asma dan TBC
  • Genetik, terjadi mutasi dari beberapa gen yang berperan dalam pembentukan kanker paru-paru

Gejala kanker paru-paru

Gejala-gejala atau tanda-tanda yang muncul pada kanker paru-paru dapat dibagi berdasarkan sifat dan tingkatannya. Tingkatan dan gejala-gejala kanker paru-paru tersebut, antara lain:

Stadium awal kanker paru-paru

Pada stadium awal kanker paru-paru, ukuran tumor masih terlalu kecil sehingga tidak dapat menimbulkan gejala. Gejala muncul setelah ukuran tumor menjadi semakin besar, ini dapat menandakan pasien sudah dalam stadium lanjut. Gejala utama yang dapat muncul pada stadium awal kanker paru-paru pada sel kecil (SCLC) dan kanker sel non-kecil (NSCLC) adalah sama, yaitu:

  • Gangguan pernapasan
  • Lelah yang tidak biasa atau terus-menerus
  • Suara menjadi serak atau perubahan suara 
  • Batuk yang intensif dan akan tetap terus berlangsung  
  • Terdapat darah di dalam lendir dahak, yang keluar ketika batuk (hemoptisis)
  • Penurunan berat badan dan nafsu makan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
  • Dada menjadi sesak dan nyeri secara terus menerus, bahkan dapat bertambah buruk ketika batuk
  • Infeksi bronkial (bronkitis dan pneumonia) yang tetap berlangsung atau terus kambuh meskipun sudah mengkonsumsi antibiotik.

Stadium metastasis

Dalam bentuk lanjut, tumor awal dapat menyebar dan mencapai organ lain. Metastasis dapat menyebabkan gejala di area lain di tubuh, antara lain:

  • Otak, menyebabkan sakit kepala dan kebingungan
  • Tulang, menyebabkan nyeri pada lengan, tungkai, dan punggung
  • Hati, menyebabkan penyakit kuning, kehilangan nafsu makan, mual, kelelahan, demam, dan gatal-gatal.

Stadium Sindrom paraneoplastik 

Pada stadium lanjut ini, zat-zat tubuh dilepaskan oleh sel tumor sehingga akan memengaruhi fungsi organ atau jaringan lainnya. Beberapa gejala yang dapat muncul, diantaranya:

  • Nyeri tulang  
  • Sakit kepala 
  • Efusi pleura, cairan di paru-paru (pleuritis)
  • Sulit menelan, akibat kompresi dari esofagus (disfagia)
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan di atas tulang selangkang
  • Adanya cairan stagnan di antara 2 lapisan perikardium, selaput yang mengelilingi jantung (perikarditis)
  • Serangkaian manifestasi dengan pembengkakan pada wajah dan leher, sakit kepala, vena yang terlihat di bagian atas dada. Keadaan ini disebut “sindrom kompresi vena cava superior (SVCS)“, dan merupakan keadaan darurat medis.

Komplikasi kanker paru-paru

Gangguan hormonal pada darah (seperti kadar kalsium dan natrium), dapat disebabkan karena adanya pelepasan zat tertentu dari sel tumor dapat menimbulkan komplikasi, berupa komplikasi torakal, komplikasi ekstra torakal, atau kanker paru itu bermetastasis ke otak. Beberapa komplikasi kanker paru-paru yang dapat terjadi, seperti:

  • SIADH (ACIS)
  • Hiperkalsemia
  • Sindrom horner
  • Sindrom cushing 
  • Sindrom Lambert-Eaton
  • The degenerasi paraneoplastic cerebellar

Pemeriksaan kanker paru-paru

Seperti pada umumnya setiap pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda penyakit, serta apabila diperlukan dokter juga dapat melakukan tes tambahan.

Tes tambahan dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini, yaitu:

  • Biopsi
  • Tes pencitraan, seperti MRI, USG atau CT scan
  • Pemeriksaan sitologi sputum yang diikuti dengan bronkoskopi fleksibel
  • Radiologis, dapat menentukan lesi intratorakal bersifat jinak atau ganas, mengetahui ukuran tumor, kelenjar getah bening torakal, dan metastasis ke organ lain
  • PET (Positron Emission Tomography), dapat dibedakan antara tumor jinak dan ganas serta dapat menentukan staging penyakit dan letak lesi (sentral atau perifer).

Pengobatan kanker paru-paru

Tujuan pengobatan kanker paru adalah kuratif, paliatif dan suportif. Pengobatan kanker paru-paru dilakukan berdasarkan pada jenis, stadium kanker dan dapat juga ditambah dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami. 

Medis 

Pengobatan pada stadium awal kanker paru-paru sel non-kecil (NSCLC), dilakukan dengan melakukan terapi bedah  dan pada stadium III b dan IV dilakukan Combined Modality Therapy (gabungan radiasi, kemoterapi dan operasi). Kanker paru-paru pada sel kecil (SCLC), diobati dengan kombinasi kemoterapi dan radiasi

Non medis

Pengobatan kanker paru-paru juga ditambah dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami, seperti:

  • Minum teh hijau
  • Konsumsi bawah putih mentah
  • Minum air rebusan jahe, 2 kali sehari
  • Minum air rebusan daun sirsak, 2 kali sehari

Pencegahan kanker paru-paru 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kanker paru-paru dapat dicegah dengan melakukan:

  • Tidak merokok
  • Hindari gas radon 
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran 
  • Hindari menghirup asap rokok orang lain (secondhand smoker atau perokok pasif) 

Referensi:

  1. Repository.usu.ac.id: Kanker Paru: (http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25643/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y)
  2. Kompasina.com: Tumpas Kanker Paru-paru dengan Tanaman Herbal: (https://www.kompasiana.com/muricatax/57a5813f8d7a61cd0d371ac0/tumpas-kanker-paruparu-dengan-tanaman-herbal?page=all#sectionall)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *