Katarak

Pemahaman katarak

Kata katarak menggambarkan perasaan melihat melalui air terjun dan berasal dari bahasa Latin cataracta, yang berarti air terjun. Penyakit mata katarak adalah gangguan penglihatan yang terjadi ketika lensa kristal kecil berbentuk oval ini di belakang pupil kehilangan fungsi transparansinya, lensa menjadi keruh akibat kurangnya sinar cahaya pada retina. Lensa mata atau kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, dan bekerja dengan mengubah kelengkungannya sehingga akan memfokuskan gambar menurut jarak dari objek yang diamati. Katarak dapat mempengaruhi pria dan wanita, terutama pada lansia. Hal ini disebabkan karena seiring dengan bertambahnya usia, struktur lensa akan zat alami protein di lensa akan berkurang dan berubah sehingga akan membentuk katarak.

Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik, tahun 2025 penduduk usia lanjut meningkat 414% dibandingkan tahun 1990. Masyarakat Indonesia juga cenderung menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penderita di daerah subtropis. Sebanyak 16%-22% penderita katarak dioperasi sebelum usia 56 tahun.

Mantan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, seperti diungkapkan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat bakti sosial operasi katarak gratis di RS Antam Medika, Jakarta Timur Senin 8 April 2019. Dikatakan, “jumlah penderita katarak di Indonesia 2,4 juta orang terus bertambah 1% setiap tahunnya dan yang sangat memprihatinkan banyak penderitanya di usia produktif. Penyebab utama kebutaan adalah katarak. Setiap tahunnya, jumlah operasi katarak yang dijalankan mencapai 80 ribu jiwa. Sedangkan jumlah tenaga medis ahli mata (ophthalmologist) di Indonesia baru mencapai 2.325 dokter.

apa itu Katarak

Jenis dan penyebab katarak

Katarak terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

Katarak kortikal 

Mayoritas katarak menyerang satu mata dibandingkan mata lainnya. Proses penuaan dapat menyebabkan pengerasan dan pengapuran di tepi lensa yang perlahan-lahan berkembang menuju pusat lensa. Jenis katarak ini terjadi di lapisan luar (korteks) lensa.

Katarak subkapsular posterior

Katarak ini terbentuk di kapsul belakang lensa dan dapat disebabkan karena beberapa faktor, yaitu:

  • Terpapar radiasi dosis tinggi
  • Memiliki penyakit-penyakit  tertentu, terutama diabetes
  • Konsumsi obat-obatan tertentu dengan dosis tinggi steroid, misalnya kortison 
  • Pernah menjalani operasi mata atau mengalami masalah mata tertentu, seperti miopia tinggi, glaukoma, dan ablasi retina.

Katarak traumatik

Janis ini terjadi sebagai akibat dari cedera mata yang merusak lensa, seperti pukulan, luka, paparan panas yang hebat dan luka bakar kimiawi.

Katarak kongenital

Meskipun jarang terjadi, tetapi katarak dapat dimulai ketika baru dilahirkan. Kondisi ini mungkin disebabkan karena penyakit bawaan (misalnya, trisomi 21) atau akibat penyakit menular dari ibu yang ditularkan ke janin selama kehamilan (seperti rubella, toksoplasmosis, herpes genital, atau sifilis).

Katarak juvenil 

Katarak ini merupakan katarak lembek yang terdapat pada anak-anak dan mulai terbentuk pada usia 3 bulan – 9 tahun, yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal lensa.

Faktor risiko katarak

Semua orang berisiko terkena  katarak karena faktor risiko utama adalah penuaan. Namun, resikonya lebih besar pada orang-orang tertentu, seperti:

  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Pernah mengalami trauma atau perawatan bedah mata
  • Memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita katarak 
  • Menderita penyakit tertentu selama beberapa tahun, seperti diabetes
  • Tinggal di dataran tinggi atau dekat dengan garis khatulistiwa (ekuator)
  • Menjalani terapi radiasi, pengobatan yang biasa digunakan untuk kanker
  • Paparan sinar ultraviolet dari matahari, sinar matahari dapat mengubah protein di lensa mata
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu panjang, misalnya  kortikosteroid 
  • Kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran (vitamin C, vitamin A, vitamin E, selenium, beta-karoten, lutein dan likopen).

Katarak

Gejala katarak

Gejala ringan katarak dapat ditandai dengan ketajaman penglihatan yang turun hingga membatasi aktivitas sehari-hari. Proses kehilangan penglihatan ini dapat terjadi secara perlahan bahkan selama beberapa tahun, namun terkadang kondisi tersebut juga dapat terjadi secara cepat (dalam beberapa bulan). Pada tahap awal katarak, pupil tidak lagi tampak hitam (melainkan abu-abu atau putih susu), kemudian berlanjut ke tahap berikutnya dimana penglihatan mungkin terbatas hanya pada persepsi cahaya.

Katarak tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi beberapa gejala lain yang dapat menandai dimulainya proses katarak, antara lain:

  • Silau, ketika mengemudi di malam hari
  • Penglihatan ganda atau silau, terutama dalam cahaya terang
  • Pemandangan dan persepsi warna yang semakin kurang jelas
  • Objek tampak seolah-olah berada di balik kabut putih. Penderita katarak akan menonjolkan miopi, sehingga mungkin perlu untuk memeriksa dan mengganti ukuran lensa kacamatanya. Namun, orang yang memakai lensa plus mungkin awalnya merasa bahwa penglihatan mereka membaik.

Katarak awalnya tidak memiliki gejala yang jelas, tetapi jika tidak diobati maka dapat menyebabkan kebutaan yang permanen.

Diagnosa katarak

Katarak umumnya terdeteksi selama pemeriksaan mata oleh dokter mata atau ketika terjadi perubahan kualitas penglihatan. Apabila ini terjadi maka penderita harus segera menemui dokter mata.

Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari gejala penyakit, apabila diperlukan dokter juga dapat melakukan tes tambahan atau tes penunjang.

Beberapa tes penunjang tersebut, diantaranya:

  • Tes ketajaman visual, bertujuan untuk mengukur ketajaman pandangan dalam membaca huruf pada sebuah bagan. 
  • Pemeriksaan retina mata. Tanda – tanda katarak pada lensa mata akan diperiksa dokter dengan menggunakan alat oftalmoskop.
  • Tes bayangan atau shadow test, bertujuan untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa dengan menggunakan sentolop dan loup.
  • Pemeriksaan slit-lamp, untuk melihat gangguan pada mata dengan lebih jelas dengan menggunakan mikroskop khusus yang dilengkapi cahaya untuk menerangi kornea mata, iris, lensa mata, dan jarak antara iris dan kornea mata.

Pengobatan katarak

Katarak hanya dapat diobati dengan tindakan pembedahan dan tidak dapat diobati dengan obat tetes mata atau sinar laser. Pada tahap awal katarak terbentuk dan gejalanya tidak terlalu mengganggu, penglihatan dapat diperbaiki dengan tindakan sederhana. Namun apabila katarak sudah memasuki tahap selanjutnya maka diperlukan tindakan pembedahan.

Tindakan mandiri untuk katarak tahap awal 

Beberapa tindakan mandiri di bawah ini dapat memperbaiki penglihatan, diantaranya:

  • Kenakan kacamata dengan lensa anti-reflektif untuk mengurangi silau
  • Sesuaikan lensa kacamata atau lensa kontak dengan ukuran yang diperlukan 
  • Memiliki penerangan yang cukup ketika melakukan aktivitas di dalam ruangan.

Operasi

Tidak ada perawatan yang dapat mengembalikan transparansi lensa yang buram. Katarak pada tahap yang lebih lanjut dan mengganggu kualitas hidup, diatasi dengan tindakan operasi pengangkatan isi lensa dan menggantinya dengan lensa sintetis. Tergantung pada kasusnya, lensa dapat memperbaiki miopia, hiperopia, astigmatisme, dan presbiopia. 

Operasi ini dilakukan pada orang yang tidak membaik sering mengalami masalah mata lainnya (degenerasi makula atau glaukoma) dan kepada orang yang menderita komplikasi bedah (infeksi, ablasi retina dan perdarahan), Pemulihan total akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan. Untuk beberapa katarak bawaan, pembedahan harus dilakukan dalam waktu beberapa minggu pertama setelah lahir agar penglihatan dapat berkembang dengan tepat.

Ada 2 jenis lensa buatan, yaitu:

  • Lensa kaku. Terbuat dari polimetil metakrilat (PMMA) serta dapat memperbaiki miopia dan hiperopia.
  • Lensa lembut (softlens), terbuat dari akrilik atau silikon. Lensa ini membuat penglihatan di malam hari menjadi lebih baik dan dapat memperbaiki astigmatisme, presbiopi, atau keduanya secara bersamaan. 

Pengobatan alami tahap awal katarak

Pengobatan katarak tahap awal juga dapat dilakukan tanpa tindakan operasi dan dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami, diantaranya:

  • Madu
  • Wortel
  • Pepaya
  • Gandum
  • Buah bilberry
  • Bawang putih utuh 
  • Jus atau sayur bayam
  • Air lemon yang ditambah jahe
  • Kacang almond yang telah direndam semalaman atau dapat juga dicampurkan dengan susu 

Pencegahan katarak

Beberapa tindakan dibawah ini dapat mencegah terjadinya katarak, antara lain:

  • Tidak merokok
  • Konsumsi buah, sayuran, multivitamin dan beta-karoten
  • Membatasi paparan gelombang mikro,sinar-X dan sinar infra merah 
  • Kontrol tingkat gula darah , tekanan darah, dan kolesterol (terutama pada penderita diabetes) 
  • Penderita penyakit menular harus mengobati infeksinya selama proses kehamilan (herpes genital, atau sifilis)
  • Lindungi mata dari sinar matahari, seperti mengenakan topi bertepi lebar dan kacamata hitam anti sinar UVA dan UVB. 

Referensi:

  1. SehatQ: Katarak: (https://www.sehatq.com/penyakit/katarak)
  2. AtlasEye: Operasi Katarak: (https://atlaseye.sg/id/perawatan/operasi-katarak)
  3. NakitaGrid.ID: Tanpa Biaya Mahal, Ini Sederet Obat Alami untuk Mengobati Katarak: (https://nakita.grid.id/read/021726556/tanpa-biaya-mahal-ini-sederet-obat-alami-untuk-mengobati-katarak?page=all)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *