Memahami Penyebab ADHD

Memahami penyebab ADHD akan membantu Anda lebih memahami gejala anak Anda. Jika Anda merasa anak Anda mengidap ADHD, Anda bisa lebih obyektif dan memahami kesulitannya tanpa menyalahkan orang tua anak Anda. Anda bahkan dapat mengikuti kuis dua menit untuk mengetahui apakah Anda perlu menemui penyedia layanan kesehatan. Selain itu, Anda juga dapat belajar bagaimana mengelola emosi ketika anak Anda mengalami episode tersebut. Berikut beberapa tip yang dapat membantu Anda mengatasi respons emosional Anda.

Jika Anda memiliki anak yang didiagnosis menderita ADHD, Anda mungkin harus menghadapi berbagai konsekuensi negatif. Anak Anda mungkin telah mengembangkan perasaan penolakan atau apatis sebelum menerima diagnosis tersebut. Jika Anda adalah orang tua, Anda mungkin ingin mencari bantuan profesional. Ahli kesehatan mental dapat membantu Anda dan anak Anda mempelajari teknik dan sikap baru yang dapat membuat hidup Anda berdua lebih baik. Artikel ini akan membahas beberapa penyebab paling umum dari ADHD, dan cara mengatasinya.

Intoleransi makanan dan alergi mungkin menjadi penyebab ADHD. Misalnya, jika anak Anda memiliki alergi makanan atau intoleransi terhadap gluten, ia mungkin mengalami gejala ADHD. Sejumlah kecil anak-anak dengan ADHD dapat meredakan gejala ADHD dengan mengubah pola makan mereka. Selain itu, masih banyak kemungkinan penyebab ADHD lainnya. Anda mungkin berisiko terkena kelainan ini jika Anda melahirkan secara dini atau tanpa perlindungan, atau jika Anda mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan.

Penyebab ADHD tidak mudah ditemukan. Meskipun ada kemungkinan bahwa beberapa anak Anda mungkin menderita gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD) atau kondisi yang lebih serius, dokter harus mengesampingkan berbagai faktor lain sebelum diagnosis dapat ditegakkan. Ketika anak Anda didiagnosis menderita ADHD, perilaku, kesehatan, dan aktivitas anak Anda mungkin tidak normal untuk usianya. Beberapa guru dan majikan mungkin juga menganggap anak tersebut tidak termotivasi, malas, atau kurang berprestasi.

Faktor psikososial memainkan peran penting dalam perkembangan ADHD. Meskipun kondisi kehidupan anak dapat mempengaruhi tingkat keparahan gejala, struktur keluarga, konsumsi media yang tinggi, dan kurangnya rutinitas sehari-hari yang terstruktur dapat berkontribusi terhadap gangguan ini. Namun, penyebab biologis ADHD adalah gangguan metabolisme otak. Faktor genetik juga dapat berkontribusi terhadap timbulnya kelainan ini. Manifestasi fisik dari kelainan ini bergantung pada genetika yang mendasarinya.

Diagnosis ADHD harus dibuat oleh profesional kesehatan. Penting untuk mencari pengobatan sebelum anak Anda didiagnosis. Beberapa tanda depresi mungkin sama dengan gejala ADHD. Meskipun pengobatan dini adalah cara paling efektif untuk merawat anak Anda, jika Anda mencurigai anak Anda menderita depresi, Anda dapat berbicara dengan ahli kesehatan mental untuk mengembangkan rencana pengobatan yang cocok untuk seluruh keluarga. Selain berbicara dengan penyedia layanan kesehatan, Anda dan anak Anda juga harus mewaspadai tanda-tanda masalah perilaku.

Selain gejala fisik ADHD, kelainan ini mungkin sulit diatasi oleh orang tua. Untungnya, ada banyak pengobatan untuk ADHD. Jika Anda mencurigai anak Anda menderita ADHD, segera hubungi dokter Anda. Situs https://www.ctrip.co.th/
juga dapat memberikan Anda beberapa nasihat tentang pengobatan dan membantu Anda mengatasi masalah apa pun yang mungkin Anda dan anak Anda hadapi. Seorang profesional juga dapat membantu Anda memahami berbagai jenis perilaku yang dapat disebabkan oleh kondisi ini.

Jika anak Anda menunjukkan gejala ADHD, penting untuk mencari pengobatan sesegera mungkin. Seringkali pengobatan yang paling efektif adalah kombinasi terapi perilaku dan pengobatan. Perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak Anda dan keluarga Anda. Misalnya, jika anak Anda mudah tersinggung atau konsentrasinya buruk, terapi perilaku mungkin merupakan solusi paling efektif. Jika Anda mengalami gejala depresi, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

Alergi makanan dan intoleransi makanan dapat menyebabkan ADHD. Beberapa orang menderita intoleransi gluten, yang merupakan pemicu gejala ADHD. Dalam beberapa kasus, pola makan anak Anda mungkin menjadi penyebab ADHD-nya. Dalam kasus seperti ini, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Ada beberapa kekurangan nutrisi yang bisa menyebabkan anak menderita ADHD. Mereka perlu ditangani secepat mungkin. Dokter Anda dapat membantu Anda mengidentifikasi gejala-gejala ini dan menentukan pengobatan yang paling tepat.

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai