Molluscum Kontagiosum

Molluscum contagiosum adalah penularan lazim pada selaput yang didapatkan oleh wabah. Penularan mengakibatkan tonjolan mini berwarna daging (papula) tumbuh di selaput dengan sentral kendur. Moluska sanggup terbentuk di mana saja di badan mencakup muka, leher, tangan, paha, abdomen, dan wilayah vital, sendiri atau berhimpun. Lesi langka dijumpai di tapak tangan atau tapak kaki. Penularan amat kerap terbentuk di wilayah beriklim panas dan lembab, terutama saat orang hidup dalam kondisi padat, namun sanggup terbentuk di mana pun di dunia. Disamping itu masyarakat sering tidak memahami contagious, maka dapat dijelaskan bahwa contagious artinya penyakit yang ditularkan melalui sentuhan yang didapati dari wabah. Namun dapat pula pengertian contagious adalah penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit menular ditularkan kepada orang lain, baik dengan kontak fisik dengan orang tersebut menderita penyakit, atau melalui kontak biasa dengan mereka sekresi atau benda disentuh.

Mayoritas masyarakat memiliki pemahaman mengenai molluscom kontagiosum adalah penularan selaput wabah yang lazim pada masa kanak-kanak yang mengakibatkan himpunan papula epidermis lokal yang dinamai moluska. Kanak-kanak berusia 1 hingga 10 tahun paling sering terkena. Ini ialah penularan selaput yang kecil dan jarang serius, tetapi sanggup amat parah pada seseorang dengan susunan imun yang rentan.

Gejala molluscum contagiosum

Diagnosa molluscum kontagiosum

Molluscum contagiosum gampang diketahui tanpa butuh menjalankan penelitian lebih lanjut. Cuma dengan memandang wujud bintit yang muncul pada selaput, ahli lazimnya telah bisa mendiagnosa kecacatan tersebut. Tak terdapat pengujian darah bagi moluskum kontagiosum. Ahli akan memeriksa lesi selaput dan menilai ciri guna membuat diagnosa yang sempurna. Bila korban tak yakin apakah lesi tersebut ialah lesi moluskum kontagiosum, ahli dapat menarik cairan dari lesi tertentu supaya dikirim ke laboratorium guna pemeriksaan mikroskopis.

Diagnosa molluscum contagiosum didasarkan pada penampilan lesi yang khas. Jika diagnosis masih dipertanyakan, dokter dapat memastikan diagnosis dengan biopsi selaput (pengangkatan beberapa selaput dari pasien guna penelitian diagnostik). Bila ada kekhawatiran tentang masalah kesehatan terkait, ahli sanggup meneliti kelainan yang melandasinya. Dengan didasari pengertian contagious adalah merupakan penyakit yang gampang ditularkan karena interaksi, maka diharapkan dapat membantu membuat diagnosa. Contagious artinya banyak sekali digunakan dokter untuk memberikan penjelasan kepada korban.

Penyebab molluscum kontagiosum

Bersesuaian dengan pengertian molluscum contagiosum adalah penularan selaput yang didapati oleh poxvirus. Wabah ini dijangkitkan dari individu ke individu melewati interaksi dengan selaput yang terdampak atau melewati interaksi seksual saat wilayah genital terpengaruh. Wabah pula sanggup berdiam hidup sementara pada permukaan tertentu. 

Kecacatan tersebut didapatkan oleh wabah yang sanggup dijangkitkan melewati interaksi sabut ke sabut. Pula sanggup tertular dengan memegang barang-barang yang telah terjangkiti wabah. Contohnya dengan bertukar handuk, flanel atau alat permainan lunak yang pernah dipakai oleh korban molluscum contagiosum. Ketika satu wilayah sabut terdampak, ruam sanggup memperluas ke wilayah lain di sabut. Tetapi mayoritas masyarakat telah kukuh (kuat) kepada wabah ini. Maka dikarenakan tersebut, mayoritas dari mereka yang berpegangan dengan individu yang terdampak tak mengembangkan molluscum contagiosum. Bila ditularkan ketika berinteraksi seks maka mollusca pertama yang timbul condong terletak di saput abdomen sisi bawah (abdomen) dan di sekeliling zakar, vagina atau bagian belakang (anus).

Gejala molluscum contagiosum

Papula molluscum contagiosum umumnya timbul di muka, batang badan dan tungkai kanak-kanak serta pada alat kemaluan, abdomen, dan paha sisi dalam orang besar. Lesi lazimnya bercorak serupa daging atau tonjolan bercorak merah muda (papula) dengan sisi pertengahan yang kendur.

Keadaan tersebut lazimnya mengakibatkan tonjolan :

  • Umumnya tak mendatangkan perasaan kesakitan tapi bisa gatal
  • Mini
  • Mempunyai cekungan pipit di pertengahan
  • Kuat, berwujud kubus dan bercorak daging pada awalnya
  • Menjadi lebih lembut seiring waktu
  • Dapat berubah menjadi merah dan mengering seiring waktu
  • Memiliki inti tengah dari bahan lilin berwarna putih

Molluscum contagiosum biasanya menghilang dengan sendirinya selama bulanan sampai bertahun-tahun bila mempunyai susunan imunitas yang sempurna . Jika menderita AIDS atau kondisi lain yang mempengaruhi susunan imunitas, molluscum contagiosum sanggup mengakibatkan cedera kronis yang meluas.

Penyembuhan molluscum contagiosum

Nasihat medis tak selalu diperlukan, dikarenakan kondisinya sanggup pulih dengan mandiri. Bila individu mempunyai lesi besar di wajah atau leher, keadaan saput yang ada, atau kekhawatiran tentang penyebaran virus, penyembuhan mungkin disarankan.

Berbagai pilihan penyembuhan :

  • Kuretase. Ini melibatkan pengikisan papula memakai kuret, peralatan berbentuk sendok dengan ujung yang tajam, kemungkinan dengan anestesi lokal.
  • Cryotherapy. Memakai semprotan cairan bertekanan untuk memperkukuh papula.
  • Diatermi. Menggunakan perangkat listrik yang dipanaskan untuk membakar mollusca dengan anestesi lokal.
  • Latihan laser. Memakai pancaran cahaya yang intens dan sempit guna memulihkan
  • Perawatan kimiawi. Dokter mencelupkan alat logam tajam ke podofilin atau fenol, lalu menusuk setiap molluca. Perawatan kimiawi dapat menyebabkan jaringan parut.

Jika dermatitis atau eksim berkembang di sekitar papula, dokter mungkin merekomendasikan krim hidrokortison, salep untuk menghilangkan rasa gatal, atau steroid topikal yang diresepkan. Ini diterapkan ke area dermatitis dan bukan ke papula. Molluscum kontagiosum tidak tetap aktif di dalam tubuh, dan tidak muncul kembali. Jika sudah hilang, kemungkinan tidak akan kembali, kecuali ada infeksi baru.

Referensi

  1. Cleveland Clinic : Molluscum Contagiosum: Diagnosis and Tests : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12175-molluscum-contagiosum/diagnosis-and-tests
  2. Patient : Molluscum Contagiosum : https://patient.info/childrens-health/viral-skin-infections-leaflet/molluscum-contagiosum
  3. WebMD : Molluscum Contagiosum : https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/molluscum-contagium
  4. MedicalNewsToday : What’s to know about molluscum contagiosum? : https://www.medicalnewstoday.com/articles/179609

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *