Narkolepsi
Pengertian Narkolepsi
Mungkin banyak yang bertanya ngantukan gejala penyakit apa? Salah satu contoh penyakit ngantuk berlebihan adalah narkolepsi. Narkolepsi merupakan gangguan tidur parah akibat rasa kantuk yang ekstrim dan serangan tidur mendadak. Penderita akan sulit bangun juga tetap sadar juga akan sulit menjaga konsentrasi karena sering mengantuk. Narkolepsi dapat disertai dengan hilangnya gangguan neurologis secara tiba-tiba (cataplexy). Narkolepsi disertai gangguan neurologis biasanya dikenal dengan narkolepsi tipe I sedangkan narkolepsi tanpa gangguan neurologis dikenal dengan narkolepsi tipe II. Belum ditemukan obat untuk penyakit ini, akan tetapi gejalanya bisa dikontrol dan diminimalisir menggunakan farmakologi dan pola hidup yang sehat.
Etiologi Narkolepsi
Penyebab ngantuk dari narkolepsi sering dikatakan bahwa narkolepsi disebabkan oleh hilangnya neuron penghasil orexins. Maka dari itu, penderita narkolepsi tipe I memiliki kadar hipokretin kimia rendah. Tingkat hipokretin yang lemah ini dapat menyebabkan gangguan neurologis. Para peneliti belum mengetahui sebab jelas matinya sel-sel penghasil hipokretin di otak tetapi diduga hal itu disebabkan oleh reaksi autoimun yang mungkin disebabkan oleh serangan yang dimediasi sel T pada neuron orexin. Sel T dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sel T helper CD4+ yang membantu mengeluarkan sitokinin dan membantu dalam respon imun aktif dan sel T pembunuh CD8+ yang mengeluarkan butiran sitotoksik untuk melisiskan target mereka. Penyebab kantuk karena narkolepsi adalah genetika yang cenderung berperan penting dalam perkembangan narkolepsi. Dari hasil penelitian narkolepsi juga memiliki kemungkinan hubungan dengan virus flu babi.
Hasil studi dari asosiasi genom mengatakan bahwa narkolepsi berhubungan dengan polimorfisme pada gen tambahan yang mempengaruhi respon sel CD4+ terhadap antigen yang menyebabkan genetika mempengaruhi penyebab dari narkolepsi. Menurut penelitian pendahuluan, polimorfisme nukleotida tunggal yang spesifik dan langka dalam gen TCR dapat sangat meningkatkan reaktivitas sel T terhadap fragmen neuropeptida orexin. Bagaimana polimorfisme dalam OX40L dapat berkontribusi pada narkolepsi tidak diketahui, tetapi ketidakseimbangan dalam substat sel T helper biasanya dapat diamati dalam gangguan autoimun.
Symptoms Narkolepsi
Penderita narkolepsi dapat memburuk hingga seumur hidup. Beberapa etiologi dari narkolepsi adalah sebagai berikut:
- Penyebab kantuk berlebihan pada siang atau malam, penderita narkolepsi dapat akan mengalami ngantuk kapanpun yang mengakibatkan penderita akan tidur dimanapun dan kapanpun. Penderita biasanya akan mengantuk berlebihan terlebih pada siang hari, mereka dapat merasa ngantuk terus menerus tidak lama setelah mereka bangun tidur. Narkolepsi dapat menyebabkan penurunan konsentrasi secara drastis karena mengakibatkan mudah capek dan ngantuk
- Gangguan neurologis secara tiba-tiba (cataplexy), gangguan ini dapat menyebabkan perubahan fisik mulai dari masalah saat bicara atau bahkan kelemahan total pada sebagian besar neuron yang dapat berlangsung selama beberapa menit. Kelumpuhan otot disebabkan oleh emosi yang kuat dan positif, cataplexy biasanya dimulai dari wajah dan leher kemudian menyebar ke batang tubuh dan anggota badan yang bahkan dapat membuat seseorang sadar namun tidak dapat berbicara atau bergerak selama beberapa waktu
- Kelumpuhan tidur, penderita biasanya mengalami kelumpuhan tidur selama beberapa waktu
- Gejala gangguan tidur lainnya, penderita narkolepsi biasanya memiliki gangguan tidur lainnya, seperti apnea tidur obstruktif (gangguan pada pernapasan), sindrom kaki gelisah, atau bahkan insomnia. Penderita akan mengalami kantuk berlebihan saat siang hari yang akibatnya bagi para siswa dapat menyebabkan tidur dikelas
Faktor Resiko Narkolepsi
Faktor resiko narkolepsi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu usia dan faktor genetika. Narkolepsi biasanya dimulai pada orang berusia 10 hingga 30 tahun. Selain itu orang dengan riwayat keluarga penderita narkolepsi memiliki kemungkinan 20 sampai 40 kali lebih tinggi menderita narkolepsi.
Komplikasi Narkolepsi
Orang pasti beranggapan bahwa penderita narkolepsi adalah orang yang malas. Prestasi di sekolah dan pada pekerjaan cenderung menurun dan perasaan yang intens dapat memicu terjadinya cataplexy, contohnya siswa tidur dikelas. Narkolepsi dapat menyebabkan kerusakan fisik terutama saat sedang mengendarai kendaraan. Penderita narkolepsi biasanya kelebihan berat badan dikarenakan metabolisme yang cenderung lambat. Dalam kasus yang jarang terjadi, penderita narkolepsi dari cedera otak yang merusak neuron orexin dan memunculkan gejala narkolepsi.
Diagnosis Narkolepsi
Mengetahui riwayat kesehatan adalah hal yang penting dalam mendiagnosa rasa ngantuk berlebihan karena narkolepsi. Narkolepsi dapat diidentifikasi menggunakan skala Epworth. Selain itu dapat dilakukan tes actigraphy dan polysomnography.
Tatalaksana Narkolepsi
Narkolepsi dapat diatasi dengan obat-obatan atau tanpa obat-obatan. Tanpa obat-obatan dapat dilakukan dengan cara tidur siang yang terjadwal selama 15 hingga 20 menit pada siang hari dikarenakan narkolepsi mengakibatkan rasa kantuk berat pada siang hari. Selain itu penggunaan kafein secara tepat merupakan salah satu cara mengurangi gejala narkolepsi. Dengan obat-obatan dapat digunakan modafinil, armodafinil, methylphenidate dan amphetamin.
Referensi :
- Mayo Clinic: Narkolepsi: https://www.mayoclinic.org/es-es/diseases-conditions/narcolepsy/symptoms-causes/syc-20375497
- Nature review neuroscience: Neurobiology Dasar Dari Narkolepsi: https://www.nature.com/articles/s41583-018-0097-x
- Cleveland Clinic: Narkolepsi: Diagnosa dan Penanganan: https://www.ccjm.org/content/85/12/959.long