Lisinopril

Pemahaman Lisinopril

Lisinopril adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE) yang banyak digunakan sebagai obat hipertensi dan gagal jantung. Seperti penghambat enzim konversi angiotensin lainnya, obat lisinopril menghambat konversi angiotensin I, molekul yang relatif tidak aktif, menjadi angiotensin II yang merupakan mediator utama vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) dan ekspansi volume yang diinduksi oleh sistem renin-angiotensin. Selain digunakan sebagai obat hipertensi dan gagal jantung, lisinopril juga digunakan untuk meningkatkan kelangsungan hidup setelah infark miokard akut. 

Keunggulan Lisinopril

Jika dibandingkan dengan enzim konversi angiotensin lain seperti enalapril dan captopril, lisinopril memiliki 3 keunggulan, yaitu:

  • Memiliki jangka waktu yang panjang,
  • Bersifat hidrofilik,
  • Tidak dipecah oleh hati.

Lisinopril telah disetujui oleh organisasi Food and Drug Administration (FDA) untuk obat hipertensi bagi orang dewasa dan anak-anak, juga sebagai obat tambahan bagi pengobatan gagal jantung.

Dosis Yang Disarankan

Lisinopril juga dapat terkandung dalam noperten, tensinop dan interpril yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah lisinopril 5 mg dan lisinopril 10 mg atau noperten 10 mg setiap harinya yang disesuaikan dengan respon dari toleransi dan tekanan darah dari tubuh setiap orang. Dosis untuk para penderita hipertensi adalah sekitar 20 mg sampai dengan 40 mg sekali sehari, dengan dosis maksimum 80 mg setiap hari. 

Lisinopril adalah

Efek Samping Lisinopril

Lisinopril juga tersedia dengan kombinasi hidroklorotiazid yang umumnya memiliki efek samping lisinopril seperti pusing, kelelahan, sakit kepala, batuk, gangguan pencernaan dan ruam kulit. Selain itu juga dapat menyebabkan hiperkalemia, angioedema, hipotensi, dan insufisiensi ginjal.

Hepatotoksisitas Akibat Lisinopril

Jika dibandingkan dengan plasebo, tingkat serum aminotransferase pada lisinopril obat yang relatif rendah yang bersifat sementara dan jarang memerlukan penyesuaian pada dosisnya. Efek samping lisinopril yang parah dan sering dilaporkan adalah cedera hati. Berbeda dengan pola kolestatik dari penghambat enzim konversi angiotensin lainnya, pola peningkatan enzim bersifat hepatoseluler. Beberapa kasus dilaporkan dengan tanda-tanda gagal hati akut dan kematian akibat komplikasi dengan skor kemungkinan B yang berarti ada kemungkinan tetapi jarang menyebabkan cedera hati yang tampak secara klinis. Sediaan lisinopril cukup penting bagi penderita hipertensi.

Referensi :

  1. Statpearls: Lisinopril: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482230/
  2. Drugs and Lactation Database: Lisinopril: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501006/
  3. LiverTox: Lisinopril: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548860/ 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai