Persiapan dan Cara Menjaga Kesehatan Saat Ibadah Haji

Ibadah haji adalah kewajiban yang harus dijalankan. Perjalanan rohani ini memang yang paling berat, pasalnya selama satu bulan para jamaah ibadah haji harus tinggal di dua kota yaitu Mekkah dan Madinah. Ini menjadi tantangan, karena terdapat banyak kegiatan fisik yang harus dijalankan selama menjalankannya. Apalagi ditambah dengan suhu di Arab Saudi yang kering dan jauh berbeda dengan suhu di Indonesia, sehingga hal ini terasa berat.

Tidak hanya itu, dalam ajaran Islam, salah satu syarat wajib melaksanakan ibadah haji adalah kemampuan jamaah. Ini tidak hanya menyangkut keuangan saja, tetapi juga fisik dan mental. Oleh karena itu, persiapan ibadah haji secara fisik sebelum naik haji perlu dilakukan bagi mereka yang sebentar lagi berangkat ke tanah suci. Tujuannya adalah agar kamu melaksanakan rangkaian ibadah haji yang termasuk dalam rukun Islam ini dengan lancar.

Ibadah haji adalah salah satu ritual penting dalam ajaran agama Islam. Dalam ibadah haji terdapat berbagai aktivitas yang membutuhkan kekuatan dan kesehatan fisik. Untuk itu setiap calon jamaah haji harus menjaga dan mempersiapkan kesehatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan haji sejak jauh hari sebelum berangkat ke tanah suci. Selain itu setiap jamaah harus mampu menjaga kesehatan dan melalui pemeriksaan kesehatan haji selama menjalankan rangkaian ibadah haji.  

Persiapan berangkat haji memerlukan waktu yang lama. Menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan kesehatan bagi peserta jamaah haji merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan haji, bertujuan agar seluruh rangkaian haji bisa berjalan dengan lancar. Menjaga agar tubuh dalam kondisi sehat dan prima, membuat jamaah lebih mampu beradaptasi dengan cuaca dan kondisi di Arab Saudi yang tentu berbeda dengan di Indonesia.

Persiapan kesehatan sebelum keberangkatan

Secara formal, persiapan ibadah haji dalam kesehatan untuk naik haji biasanya dimulai 2 tahun sebelum keberangkatan. Pemerintah telah menetapkan berbagai rangkaian persiapan ibadah haji. Para calon jamaah haji harus mengikuti seluruh rangkaian haji dan kegiatan persiapan berangkat haji ini. 

Berikut adalah beberapa persiapan terkait kesehatan sebelum berangkat ibadah haji:

  1. Buat catatan kesehatan pribadi. Catatan kesehatan sangat penting bagi calon jemaah saat pergi haji untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan selama beribadah. Catatan kesehatan ini bisa berisi jenis alergi yang dimiliki, penyakit bawaan yang dialami, serta obat-obatan apa saja yang dikonsumsi.
  2. Lakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan merupakan tahap wajib yang dilakukan calon jamaah haji. Ada 2 pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, yaitu pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan darah lengkap, tes kehamilan, rontgen, pemeriksaan urine, dan elektrokardiografi (EKG). Dalam proses pemeriksaan tersebut jamaah bisa menunjukkan catatan kesehatan yang dimiliki kepada dokter untuk mempermudah dilakukan pemeriksaan. Dengan begitu, dokter akan mengetahui kondisi kesehatan Anda dan bisa memberikan saran maupun bekal ilmu terkait pola aktivitas yang perlu dijaga, pantangan makanan, hingga resep obat-obatan yang mungkin perlu dibawa.
  3. Terapkan pola hidup sehat. Menerapkan pola hidup sehat perlu dilakukan sejak jauh hari sebelum keberangkatan. Tahapan haji terdiri dari beberapa aktivitas fisik yang mungkin berat bagi sebagian jamaah. Membiasakan diri untuk berolahraga sejak awal akan sangat membantu kelancaran saat pergi haji. Lakukan setidaknya olahraga ringan tetapi rutin, seperti jalan kaki atau bersepeda, selama 30 menit setiap hari. Selalu makan makanan yang  bergizi seimbang untuk menjaga berat badan. Kenaikan berat badan yang terlalu cepat bisa berbahaya bagi tubuh Anda. Selain itu bobot badan yang lebih berat juga bisa membuat lebih cepat lelah selama beribadah.
  4. Lakukan vaksinasi. Vaksinasi sebelum pergi haji merupakan salah satu syarat wajib. Vaksin meningokokus wajib dilakukan untuk menghindari wabah penyakit meningitis meningokokus yang pernah terjadi. Jamaah haji juga perlu menerima vaksin tambahan sebagai tahapan haji. Vaksin seperti vaksin influenza, vaksin hepatitis A, vaksin hepatitis B, serta vaksin tifoid dan pneumokokus wajib diberikan sebelum keberangkatan. Pemberian vaksin ini disarankan dilakukan 2–3 minggu sebelum keberangkatan dan paling lambat 10 hari sebelumnya.
  5. Persiapkan obat-obatan dan perawatan kulit. Dalam setiap penyelenggaraan haji, panitia tentu telah menyediakan berbagai obat – obatan sebagai wujud persiapan berangkat haji. Namun setiap jamaah hendaknya membawa obat dan perawatan kulit sendiri yang biasa digunakan. Pastikan membawa obat – obatan yang harus dikonsumsi secara rutin. Pastikan jumlah obat mencukupi waktu tinggal di sana. Selain obat, produk perawatan kulit juga perlu disiapkan mengingat cuaca di Arab Saudi yang sangat terik. Dianjurkan untuk selalu mengoleskan tabir surya dan pelembab kulit selama tinggal di sana. Oleh karena itu, jangan sampai lupa membawa kedua perawatan ini.
  6. Istirahat yang cukup. Faktanya, stres adalah salah satu kondisi yang banyak dirasakan oleh peserta saat melalui berbagai tahapan haji. Padahal, stres dapat membuat daya tahan tubuh berkurang. Stres secara tidak langsung membuat jamaah lebih mudah sakit. Pastikan semua kebutuhan telah siap satu minggu sebelum keberangkatan. Luangkan waktu untuk beristirahat dan menghindari stres. Selain kesehatan fisik, Anda juga harus mempersiapkan kesehatan mental.

hajj

Menjaga kesehatan selama ibadah haji

Setiba di tanah suci, tetap berhati-hati menjaga kesehatan. Ibadah haji memiliki berbagai tahapan haji, kegiatan yang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Tanpa tubuh yang sehat maka ibadah haji akan terganggu.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  1. Simpan obat-obatan pribadi Anda di tas yang mudah Anda raih. Sertakan pula surat keterangan dokter untuk berjaga-jaga apabila ada petugas bea cukai yang menanyakan obat-obatan tersebut.
  2. Banyak minum air putih. Cukupi kebutuhan air minum karena cuaca di sana lebih panas dan bisa membuat Anda dehidrasi.
  3. Gunakan krim yang mengandung tabir surya setiap beraktivitas. Ulangi pemakaian setiap 2 jam atau sehabis berwudhu.
  4. Selalu jaga kebersihan dengan cara sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
  5. Hindari berbagi alat-alat pribadi. Pastikan alat pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi tidak dipakai bergantian. Alat – alat pribadi tersebut memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui darah, seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
  6. Perhatikan makanan yang dikonsumsi. Hindari makan makanan yang terbuat dari susu mentah atau daging yang belum matang sempurna.
  7. Selalu periksa tanggal kadaluarsa makanan. Pastikan makanan yang dibeli masih layak untuk dikonsumsi. 
  8. Selalu gunakan masker. Penggunaan masker berguna untuk mencegah penularan penyakit, Anda juga disarankan untuk memakai masker selama beribadah, tutup mulut dan hidung ketika sedang batuk atau bersin, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta hindari kontak dengan hewan.

Dengan melakukan persiapan ibadah haji dan cara menjaga kesehatan saat ibadah haji, diharapkan Anda bisa menjalani ibadah dengan maksimal dan terhindar dari penyakit.

Hal yang perlu diperhatikan juga bila memang Anda merasakan suatu gejala kesehatan, seperti pilek dan flu, sesak napas, apa lagi demam selama berada di sana, konsultasikan dengan dokter dari penyelenggara rangkaian haji, sehingga Anda bisa mendapat pengobatan yang aman dan tepat.

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai