Ruptur Perineum

Robekan vagina atau ruptur perineum adalah cedera pada jaringan di sekitar vagina dan rektum yang terjadi pada saat melahirkan. Ruptur perinium atau ruptur uteri terbagi dari empat tingkat robekan serviks dengan tingkat empat adalah robekan jalan lahir yang paling parah. 

Ruptur uteri dapat dilakukan secara terkendali untuk membantu proses persalinan. Episiotomi adalah prosedur yang dapat digunakan untuk memperlebar lubang vagina dengan cara yang terkendali.

Pengertian ruptur perineum

Ruptur perineum adalah robekan vagina bisa terjadi saat melahirkan. Disebut juga laserasi perineum adalah robekan jalan lahir pada jaringan kulit dan otot di sekitar vagina dan perineum saat melahirkan. Daerah perineum juga disebut perinium adalah ruang antara lubang vagina dan anus wanita.

Selama persalinan normal, kulit vagina akan melakukan persiapan persalinan dengan cara menipis. Bagian tubuh ini akan meregang sehingga dapat dilalui oleh kepala bayi tanpa trauma. Namun ruptur uteri bisa saja terjadi saat proses ini berlangsung.

Berikut beberapa alasan kenapa robekan vagina bisa terjadi :

  • Bayi besar.
  • Persalinan terjadi sangat cepat sehingga kulit belum sempat meregang dan menipis.
  • Penggunaan forsep selama persalinan.

Ruptur uteri saat melahirkan, juga disebut laserasi atau robekan perinium, terjadi ketika kepala bayi masuk melalui lubang vagina dan terlalu besar untuk diregangkan vagina atau kepala berukuran normal tetapi vagina tidak mudah meregang. Robekan jalan lahir ini umum terjadi pada saat terjadi persalinan. 

Robekan laserasi yang hanya melibatkan kulit di sekitar vagina biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Beberapa robekan serviks lebih luas dan membutuhkan perawatan. Perawat dan bidan akan melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki cedera yang terjadi selama persalinan.

Ruptur Perineum adalah

Berbahayakah ruptur perineum?

Robekan serviks yang terjadi pada saat persalinan memiliki beberapa tingkatan. Cedera yang dialami pun berbeda tergantung tingkat rupture uteri yang terjadi. 

Berikut tingkat robekan vagina : 

  • Robekan tingkat pertama : Rupture uteri yang paling ringan, cedera kecil ini melibatkan lapisan pertama jaringan di sekitar vagina dan area perineum.
  • Robekan tingkat dua : Cedera tingkat kedua ini sebenarnya adalah robekan yang paling sering terlihat saat melahirkan. Robekan sedikit lebih besar dan memanjang lebih dalam melalui kulit ke dalam jaringan otot vagina dan perineum.
  • Robekan derajat ketiga : Robekan derajat tiga memanjang dari vagina hingga anus. Jenis robekan ini melibatkan cedera pada kulit dan jaringan otot di daerah perineum, serta kerusakan pada otot sfingter anus. Otot-otot ini mengontrol pergerakan usus.
  • Robekan tingkat empat : Ini adalah jenis robekan yang paling jarang terjadi saat melahirkan. Membentang dari vagina, melalui daerah perineum dan otot sfingter anal dan ke dalam rektum, cedera ini adalah jenis robekan yang paling parah.

Apa perbedaan antara robekan dan episiotomi?

Episiotomi adalah pemotongan yang dilakukan oleh profesional kesehatan pada perineum dan dinding vagina untuk memberi lebih banyak ruang bagi bayi Anda untuk dilahirkan

Episiotomi dilakukan dengan persetujuan pasien.

Episiotomi hanya dilakukan jika bayi membutuhkan proses lahiran yang cepat. Proses ini seringkali diiringi dengan menjalani kelahiran instrumental dengan bantuan forcep atau vakum. Episiotomi juga dilakukan jika berisiko mengalami robekan perineum yang serius.

Penyebab ruptur perineum

Robekan perineum saat melahirkan dapat terjadi karena berbagai alasan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan robekan dapat meliputi:

  • Kelahiran pertama
  • Posisi bayi saat persalinan menghadap ke atas
  • Penggunaan forsep atau vakum selama persalinan
  • Bayi besar atau lebih dari 8 pon
  • Pernah melakukan episiotomi

Cara mengetahui jenis ruptur perineum

Setelah kelahiran bayi, para tenaga medis akan memeriksa vagina, perineum, dan rektum dengan cermat untuk melihat apakah terjadi robekan pada saat persalinan. Tenaga medis akan memberi tahu jika Anda membutuhkan perawatan tambahan atau jahitan. 

Jika saat persalinan mengalami ruptur uteri tingkat ketiga atau keempat, Anda akan dipindahkan ke ruang operasi di mana otot-otot akan diperbaiki. Proses ini membutuhkan anestesi epidural atau spinal, sehingga Anda memiliki pereda nyeri yang baik.

Perawatan dan perbaikan ruptur perineum

Perawatan robekan perineum tergantung pada tingkat keparahan cedera. Pada robekan tingkat pertama, mungkin tidak memerlukan jahitan. Pada robekan tingkat kedua, ketiga dan keempat, dokter akan memberikan jahitan untuk memperbaiki cedera. Setiap jahitan akan larut dengan sendirinya dalam waktu enam minggu. 

Dalam beberapa kasus yang paling parah, penyedia layanan kesehatan mungkin perlu memperbaiki cedera pada sfingter anal. Jahitan yang digunakan pada perawatan ini dilakukan dengan jahitan yang dapat larut. Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan meskipun robekan telah sembuh. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meringankan ketidaknyamanan ini. 

Berikut cara meringankan pasca terjadinya robekan perineum : 

  • Gunakan botol semprot untuk membersihkan diri setelah menggunakan kamar mandi.
  • Tepuk-tepuk areal bekas jahitan dengan lembut dibanding menyekanya 
  • Hindari sembelit dengan minum banyak air dan menggunakan pelunak feses.
  • Rumah sakit mungkin juga memberikan bantalan pendingin untuk dipakai dengan pembalut setelah melahirkan. Bantalan ini dapat membantu meringankan ketidaknyamanan pada ruptur perineum. 
  • Gunakan obat pereda nyeri yang diberikan oleh rumah sakit. Pastikan jenis obat apa yang bisa dan tidak bisa Anda konsumsi dapat berubah jika Anda menyusui.

Berapa lama robekan vagina untuk sembuh?

Kebanyakan wanita merasa lega dari rasa sakit yang disebabkan oleh robekan perineum dalam waktu sekitar dua minggu. Pada rupture uteri yang membutuhkan jahitan, luka akan sembuh dan jahitan akan larut dalam waktu enam minggu. Anda tidak perlu kembali ke rumah sakit untuk melakukan perawatan tambahan. Perhatikan bekas luka yang menjadi tanda infeksi.

Infeksi yang mungkin terjadi antara lain : 

  • Keputihan yang berbau busuk.
  • Demam.
  • Rasa sakit yang tidak hilang bahkan dengan obat-obatan.

Beberapa wanita mengalami rasa sakit saat berhubungan seks pasca menerima jahitan pada perineum. Konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi sakit ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Bisakah episiotomi mencegah terjadinya robekan vagina?

Episiotomi adalah prosedur dimana tenaga medis membuat sayatan dari tepi lubang vagina ke arah luar. Ini dimaksudkan untuk memperlebar bukaan secara terkendali.

Meskipun episiotomi memperlebar lubang vagina, proses ini tidak selalu mencegah terjadinya ruptur perineum. Episiotomi Bisa mencegah terjadinya robekan yang lebih parah. Selalu berdiskusi dengan tenaga kesehatan mengenai setiap prosedur yang akan dilakukan. 

Bisakah saya melahirkan normal setelah mengalami robekan perineum? 

Dalam kebanyakan kasus, mengalami ruptura uteri selama satu persalinan tidak berarti Anda akan robek lagi selama persalinan berikutnya. Sebagian besar ruptura uteri derajat kecil sembuh dengan baik dan tidak akan mengganggu proses persalinan berikutnya. Namun jika mengalami ruptura uteri derajat tiga dan empat maka akan beresiko terjadi robekan kembali pada persalinan selanjutnya. 

Risikonya biasanya cukup rendah sehingga persalinan normal masih dapat dilakukan pada persalinan dalam beberapa kasus, penyedia layanan kesehatan mungkin akan menyarankan persalinan dengan operasi caesar (C-section) untuk mencegah robekan terjadi kembali.

Referensi :

  1. Cleveland Clinic : Vaginal Tears During Childbirth : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21212-vaginal-tears-during-childbirth
  2. babycenter : Perineal tears : https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/perineal-tears_1451354
  3. RCOG : Perineal tears during childbirth : https://www.rcog.org.uk/en/patients/tears/tears-childbirth/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai