Sepsis

Apa Itu Sepsis?

Definisi sepsis adalah infeksi umum yang diakibatkan oleh bakteri. Sepsis juga seringkali disebut sebagai septikemia atau septicemia. Penyakit sepsis ini mengakibatkan peradangan yang signifikan. Penyakit sepsis sudah lama dikenal, sejak istilah septikemia (septicemia) ditemukan pada tahun 1837 oleh seorang dokter berkebangsaan Perancis, Pierre Piorry. Saat ini para ahli infeksiologi cenderung mengganti istilah septikemia dengan istilah bakteremia yang berhubungan dengan sepsis. Bakteremia memiliki arti sirkulasi bakteri dalam darah, sementara definisi sepsis adalah respon inflamasi umum, setelah infeksi parah. Syok sepsis adalah istilah yang kini masih dipakai oleh masyarakat umum maupun dokter.

Penguraian sepsis adalah sebagai berikut:

  • Bakteremia ditentukan oleh adanya bakteri yang terdapat dalam aliran darah. Ketika jumlahnya sedikit, mereka tersingkir berkat sistem kekebalan tubuh, yang merupakan keadaan yang paling sering terjadi. Dalam kasus ini, orang tersebut tidak memiliki gejala, tetapi terkadang mengalami demam ringan atau sedikit kelelahan sementara. Ketika bakteri terlalu banyak atau sistem imun seseorang berkurang (dengan pengobatan, penyakit, infeksi terhadap HIV misalnya atau defisiensi imun bawaan), atau kewalahan dengan jumlah, maka tubuh tidak mampu untuk menghilangkan penyebab sepsis.
  • Sepsis adalah reaksi inflamasi umum yang berlebihan yang terjadi sebagai respons terhadap infeksi yang parah.  
  • Syok sepsis (yang juga dapat terjadi dengan sepsis) terkait dengan pelepasan racun yang dikeluarkan oleh bakteri tertentu ke dalam darah. 

Penyebab Sepsis

Salah satu penyebab sepsis adalah terjadinya pelepasan bakteri berlebih. Pelepasan bakteri dalam darah dapat dihubungkan dengan situasi yang sepele dan situasi yang khusus. Pelepasan bakteri terjadi ketika menyikat gigi, perawatan gigi dan juga situasi yang lebih jarang terjadi seperti membersihkan luka, mengganti probe, pembedahan atau bahkan infeksi paru-paru, saluran kencing, osteo-artikular, pencernaan (khususnya di saluran empedu), kulit (luka terinfeksi, abses atau luka baring) atau endokarditis (infeksi katup jantung patologis), dll.

Tanda-tanda sepsis lazimnya muncul disebabkan adanya “benda asing” dalam tubuh. Beberapa contoh benda asing itu adalah prostesis sendi atau tulang, prostesis katup jantung, kateter vaskular, kateter saluran kemih atau pencernaan, kateter intubasi trakea (probe yang memungkinkan udara untuk memasuki bronkus).

Bakteri yang menumpuk di benda asing ini atau dalam fokus infeksi dilepaskan secara episodik ke dalam aliran darah. Semua bakteri dapat terlibat, termasuk yang tidak patogen (bakteri yang biasanya tidak menyebabkan infeksi) dan yang biasanya dibawa tubuh misalnya melalui kulit, jalur saluran pernapasan, atau saluran pencernaan. Jamur, seperti kandida meskipun jarang dapat mengakibatkan penyakit sepsis yang dinamakan fungemia, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah . 

Gejala Sepsis

Infeksi umum yang diakibatkan oleh sepsis akan menimbulkan sejumlah ciri-ciri sepsis. Gejala sepsis diantaranya yakni demam tinggi. Tetapi, kadang kala yang muncul malah sebaliknya, semacam penurunan suhu tubuh (hipotermia), kelelahan berat, dan seringkali dikaitkan dengan akselerasi jantung dan ritme pernapasan. Gejala sepsis disertai dengan menggigil, berkeringat, sakit perut, muntah, diare, dan bahkan kebingungan mental pada orang yang lebih tua dan lebih muda. Ciri-ciri sepsis semacam demam, menggigil, dan berkeringat seringkali muncul secara tiba-tiba.

Tanda-tanda sepsis lainnya bervariasi tergantung pada tempat infeksi dan komplikasi awal. Sepsis dapat dipersulit oleh syok sepsis. Terjadinya syok sepsis adalah ditandai dengan penurunan tekanan darah dan gangguan fungsi berbagai organ karena kurangnya suplai darah. Ketika suplai oksigen dalam darah tidak mencukupi, kulit menjadi dingin, berbintik-bintik, sianosis (warna kebiruan) terutama pada anggota gerak. 

Sepsis is

Diagnosis Sepsis

Diagnosa sepsis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan :

  • Uji hitung darah, tanda sepsis ditunjukkan oleh kadar sel darah putih yang begitu tinggi atau sebaliknya begitu rendah.
  • CRP (C Reactive Protein) dan prokalsitonin dalam darah merupakan bukti peradangan, tetapi peningkatannya tidak spesifik hanya dikarenakan oleh infeksi. Namun, pada tingkat yang rendah menunjukkan ketiadaan tanda-tanda sepsis.
  • Bakteremia diamati pada sampel darah yang menunjukkan adanya bakteri di dalam darah, bakteri kadang terlihat pada pemeriksaan langsung di bawah mikroskop. Sampel darah dibiakkan yang kemudian disebut kultur darah guna mengidentifikasi bakteri yang bertanggung jawab dan menentukan kepekaannya terhadap berbagai antibiotik. Kultur darah idealnya dilakukan segera setelah dicurigai adanya bakteremia dan sebelum mengonsumsi antibiotik yang dapat mempengaruhi hasil. Kultur darah tidak selalu dilakukan dan ini mempersulit interpretasi hasil. Sampel lain diambil dari titik masuk potensial untuk infeksi (dahak, urin, kateter, probe, luka) untuk mengidentifikasi bakteri dan menempatkannya dalam biakan.
  • Pemeriksaan radiologi, biologi atau kardiologi lainnya perlu diterapkan sebagai diagnosa sepsis guna mencari lokasi awal infeksi, lokasi infeksi sekunder dan untuk menilai tingkat keparahan infeksi dan syok serta dampaknya khususnya pada sistem kardiovaskular dan pernapasan.

Pengobatan Sepsis

Definisi sepsis adalah penyakit yang sangat serius dengan risiko kematian, terutama apabila ditemukan kejadian syok sepsis, komplikasi dari infeksi (septicemia) awal atau sekunder dan kerusakan organ penting yang dapat meninggalkan gejala sisa setelah infeksi sembuh. Risiko komplikasi tergantung pada daya tahan tubuh orang tersebut, kecepatan memulai pengobatan, adanya resistensi antibiotik. Perlu segera dikonsultasikan bila tanda-tanda infeksi tetap ada meskipun telah dilakukan pengobatan antibiotik, terutama terhadap orang yang rentan, menderita penyakit katup atau membawa benda asing.  Orang yang berisiko sebab sistem imun yang lemah atau pemakaian prostesis sendi atau katup harus mendapat perawatan antibiotik pencegahan sebelum perawatan gigi atau medis/bedah tertentu. Guna memastikan penyembuhan total dari fokus infeksi dan menghindari perkembangan bakteri yang kebal terhadap antibiotik, penting untuk menaati dosis dan durasi pengobatan. Serta, hanya minum antibiotik jika benar-benar diperlukan dan sesuai rekomendasi dokter.

Pengobatan penyakit sepsis wajib dilaksanakan di rumah sakit, lazimnya di unit perawatan intensif atau ICU. Pengobatan infeksi didasarkan pada antibiotik intravena, dimulai sesegera mungkin setelah kultur darah, tetapi tanpa menunggu hasilnya. Biasanya dua atau tiga antibiotik digabungkan, pilihan antibiotik didasarkan pada asal mula infeksi awal, kondisi subjek dan adanya patologi lain. Hasil kultur darah diperoleh dalam satu sampai tiga hari tergantung pada bakteri dan memungkinkan antibiotik untuk disesuaikan. Durasi terapi antibiotik adalah 7 sampai 14 hari atau lebih, tergantung pada negativasi kultur darah, kondisi klinis, demam, kuman, lokasi awal dan sekunder. Tempat di mana bakteri kemungkinan telah berkembang, semacam kateter harus dibuang, luka yang terbuka dibersihkan secara menyeluruh, dan abses dikeringkan.

Penatalaksanaan dan pemantauan sistem kardiovaskular, pernapasan, dan ginjal umumnya melibatkan pemberian cairan intravena untuk melawan syok sepsis dan memulihkan tekanan arteri normal serta menyediakan oksigen. Dalam kasus yang parah, ventilasi yang baik harus dipastikan dengan intubasi atau bahkan dengan mesin untuk membantu pernapasan. Kortikosteroid suntik diresepkan dalam beberapa kasus ketika tekanan darah tetap rendah meskipun telah diobati.

Referensi

  1. Healthline : Sepsis : https://www.healthline.com/health/sepsis
  2. World Health Organization : Sepsis : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sepsis
  3. Mayo Clinic : Sepsis : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sepsis/symptoms-causes/syc-20351214

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai