Lidah buaya

Apa itu lidah buaya?

Tanaman lidah buaya sudah populer serta dipakai untuk berabad-abad sebab manfaat lidah buaya dalam kesehatan, kecantikan, penyembuhan serta pemeliharaan kulit. Lidah buaya adalah flora yang punya segudang manfaat guna memelihara kesehatan, bisa bagi pemakaian internal atau eksternal. Guna mendayagunakan khasiat kesehatan lidah buaya, dipakailah lateks kuning yang diambil dari susunan eksternal daun serta gel lidah buaya, jernih serta berupa cairan pekat, disarikan dari sisi internal daun lidah buaya. Aloe vera asli tersusun atas asam salisilat yang mempunyai karakter anti-radang serta antibakteri. Karakter inilah yang memungkinkan diproduksinya sabun lidah buaya yang dilengkapi dengan Saponin, yaitu unsur pada sabun lidah buaya yang menyusun kira-kira 3% aloe vera gel asli serta mempunyai karakter pembersih serta antiseptik. 

Nama populer: lidah buaya, gel lidah buaya, sari lidah buaya, konsentrat lidah buaya, getah lidah buaya.

Nama botani : Aloe vera atau Aloe barbadensis, Aloe Ferox serta sejumlah jenis berbeda dari suku botani Aloe, keluarga Liliaceae atau aloeaceae.

Nama Inggris : Aloe, Cape Aloe, Aloe Gel, Aloe Juice, Aloe Concentrate, Aloe Latex. Macam-macam jenis lidah buaya termasuk dalam kelompok sekulen. Jenis lidah buaya yang paling banyak yaitu Aloe barbadensis miller. 

Tempat hidup serta galur: dipercaya jika sumber lidah buaya berawal dari Mesir atau Timur Tengah, namun flora ini sudah didomestikasi serta dikembangkan dari lama menjangkau berbagai tempat di wilayah tropis serta di wilayah panas global di Afrika, di India di Asia, Karibia, Amerika Selatan, Meksiko, Amerika Serikat wilayah selatan, dll. Pada wilayah berbeda secara global, ia bertebar umum berupa tanaman hias. Pohon lidah buaya mempunyai daun dengan bentuk segitiga tebal, disertai pinggiran bergerigi dan bunga lidah buaya bentuknya silinder kuning. 

Semua manfaat lidah buaya

2000 warsa silam, para ahli Yunani memandang tanaman lidah buaya berupa obat manjur dunia. Lidah buaya adalah hasil hayati yang sekarang kian waktu banyak dipakai untuk kosmetik. Di samping itu, tumbuhan lidah buaya sudah dipakai dalam banyak kebutuhan pada pengobatan kulit. Hantaran gluthatione S-transferase serta pencegahan perangsang perkembangan kanker dari phorbol mysteric acetate pun sudah disiarkan yang menyajikan potensi khasiat pemakaian gel lidah buaya untuk kemoprevensi kanker. 

Penyembuhan Pada medikasi, khasiat lidah buaya berguna :

  • Mengurangi konstipasi terkadang.
  • Mengatasi herpes kelamin.
  • Meringankan ancaman nyeri yang berkaitan dengan lichen planus.
  • Mengatasi psoriasis.
  • Mengakselerasi pemulihan luka bakar.
  • Mengatasi kolitis ulserativa. 
  • Mengatasi cedera, kontaminasi serta iritasi di kulit.
  • Mengatasi dermatitis efek samping metode radiasi.
  • Mereduksi plak gigi.
  • Mereduksi tingkat gula di penyintas kencing manis.

Aloe mengeluarkan dua substansi yang begitu berlainan dengan penampakannya serta karakter pengobatannya. Perlu guna memperjelas perbedaannya. Lateks, getah kuning serta getir yang terdapat pada saluran kecil bungkus kayu, berisi 20% sampai 40% antranoid (khususnya aloin), partikel yang memiliki kekuatan laksatif yang besar. Lateks bisa mengakibatkan masalah di kulit serta selaput lendir.

Gel lidah buaya, tersusun atas cairan pekat jernih yang terdapat pada jantung daun lidah buaya yang lebar, mempunyai karakter emolien yang besar (yang menghaluskan serta memuluskan membran). Lidah buaya populer dipakai pada kosmetik serta pengobatan kulit. Dapat pula dikonsumsi oral dari dalam, sebagai wujud tablet maupun sarinya (larutan berisi minimal 50%gel).

Bagaimana cara menggunakan lidah buaya :

  • Lidah buaya sisi eksternal, untuk wajah serta kulit. Usapkan gel lidah buaya langsung pada area yang teriritasi serta lakukan selama waktu rutin bila dibutuhkan. Gel lidah buaya dipakai pada insiden-insiden herpes kelamin, lichen planus, iritasi kulit ringan, cedera bakar (tingkat pertama serta kedua) inflamasi sejuk, kontaminasi serta impetigo. Selain menambah jumlah kolagen, aloe vera gel asli pun mengganti susunan kolagen serta menaikkan derajat hubungan antar kolagen. “Natural” atau dalam pot kecil? Bila hendak memakai gel lidah buaya di kulit, bisa memakai gel pasaran maupun bila muncul luka ringan, tumbuhan domestik. Lalu penting mengiris sebatang daun serta memencetnya. Cairan pekat jernih (kehijauan) yang muncul merupakan gel lidah buaya.
  • Lidah buaya dari dalam. Bila mengalami konstipasi ekstrak 50 mg sampai 200 mg getah lidah buaya sebelum tidur. Awali menggunakan takaran sedikit serta tambah tergantung keperluan, sebab kekuatan laksatif bisa muncul untuk takaran yang begitu beragam, tergantung pasien.

Perhatikan : Layaknya seluruh obat pencuci perut yang menstimulasi, lateks aloe wajib ada bagi insiden konstipasi parah serta terkadang, serta tidak diperkenankan dipakai tanpa jeda. Pada masalah kencing manis. Walaupun kemanjuran gel lidah buaya selaku unsur hipoglikemik belum dimengerti secara gamblang, umumnya disarankan guna mengkonsumsi 1 sdt disajikan, dua kali sehari, sebelum makan.

Waspada: penanganan bagi kencing manis bisa menimbulkan dampak gawat. Saat awal penanganan yang mempengaruhi jumlah glukosa darah Anda, Anda perlu mengamati gula darah Anda secara begitu seksama. Anda pun bisa menginfokan dokter Anda. jadi dokter bisa, bila dibutuhkan, mengevaluasi takaran resep hipoglikemik medis.

Sejarah lidah buaya

Mulai Mesopotamia lama (1750 SM) sampai Yunani Kristen permulaan, melintasi Mesir para Firaun – julukan bangsa Mesir untuk lidah buaya adalah “tumbuhan kekal”, kami mengerti kegunaan gel lidah buaya guna menangani kontaminasi kulit, serta berdasarkan karakter laksatif lateksnya. Produk aloe vera sudah dipakai dalam objek penyembuhan pada sejumlah peradaban dalam ribuan warsa: Yunani, Mesir, India, Meksiko, Jepang serta Cina. Permaisuri Mesir, Nefertiti serta Cleopatra, memakai produk aloe vera dalam kosmetik harian mereka. Iskandar Agung serta Christopher Columbus memakai daun lidah buaya guna menyembuhkan cedera pasukan. Dipercaya jika bangsa Spanyol-lah yang mendatangkan tumbuhan lidah buaya awalnya menuju Amerika.

Literatur awal tumbuhan lidah buaya untuk Bahasa Inggris yaitu versi John Goodyew di warsa 1655. Di warsa 1820, farmakope pemerintah Amerika Serikat menjelaskan karakter laksatif lidah buaya, sebagai unsur dari sejumlah produk obat-obatan yang diuraikan dengan detail. Di warsa 1935, saat sejumlah dokter memanfaatkannya guna menangani cedera bakar yang ditimbulkan dari radiasi rontgen, ketertarikan akan pemakaian topikal gel lidah buaya mencuat lagi, yang lalu menciptakan inovasi yang menakjubkan pada ranah produk, tata rias serta pengobatan kulit.

15 jenis lidah buaya mempunyai manfaat menyembuhkan : 

  • Aloe arborescens,paling populer di Jepang, Portugal serta Brazil
  • Aloe succotrina, Aloe curacao, Aloe capiensis serta Aloe forex, yang dengan sederhana dipakai pada produksi sari yang berbahan dasar lateks (aloe farmasi), namun gelnya pun bisa dimanfaatkan.

Various Benefits of Aloe Vera for the Face

Penelitian lidah buaya

Nama ilmiah lidah buaya adalah dari bahasa Arab “Alloeh” (artinya “unsur getir yang bercahaya”), sementara “vera” dari Bahasa Latin (artinya “benar”). Walaupun banyak petunjuk pemakaiannya, penelitian terukur dibutuhkan guna memastikan manfaat lidah buaya yang sesungguhnya.

Gel lidah buaya diusapkan secara topikal :

  • Konstipasi. Aloe lateks yang diminum sepertinya merupakan laksatif perangsang yang hebat, karena terdapat antranoid, maupun antrakuinon (khususnya aloin maupun barbaloin). Paduan lidah buaya bersama celandine serta psyllium sepertinya menambah kadar feses bagi pasien yang mengalami konstipasi serius, daripada pada golongan plasebo (Odes).Fraksi E, yang ESCOP serta WHO menyetujui keampuhan lateks lidah buaya guna mengatasi konstipasi terkadang.
  • Cedera bakar. Para peneliti dari meta-analisis yang diluncurkan di warsa 2007 (4 penelitian medis, 371 bahasan keseluruhan) menemukan jika menggunakan eksternal aloe bisa mendorong penambahan pemulihan cedera bakar tingkat pertama serta kedua. Para peneliti tersebut menegaskan, namun, informasi yang mereka miliki kurang seragam guna menyusun aturan perawatan yang manjur.

Dua percobaan ilmiah perbandingan diluncurkan sesudah meta-analisis tersebut. Pada sebuah kejadian, salep yang berisi sari kering lidah buaya gel agak mempercepat masa pemulihan atas tingkat kedua cedera bakar, daripada salep yang berisi argentum sulfadiazin. Pada sisi berbeda, gel lidah buaya lebih manjur dibandingkan gel plasebo, namun sedikit manjur daripada salep yang berisi 1% kortison untuk mengatasi terik surya yang ditransmisikan dengan percobaan. Aloe vera asli sudah dibahas mempunyai fungsi perawatan bagi dampak radiasi di kulit. Penelitian ilmiah berbeda yang diluncurkan di warsa 2012, memperlihatkan bila mengusapkan salep lidah buaya serta minyak zaitun (dua kali sehari dalam 6 pekan) menambah pruritus untuk penderita yang mengalami cedera bakar yang ditimbulkan dari gas mustard. Akibat tersebut sama seperti yang didapat menggunakan salep betametason 0,1%.

  • Lichen planus. Ia merupakan kelainan kekebalan tubuh yang wujudnya berupa luka di kulit serta selaput lendir. Pada 3 eksperimen (semuanya 152 subjek), gel lidah buaya lebih manjur dibandingkan plasebo untuk mereduksi tanda di sukarelawan. Belakangan, obat kumur berbahan lidah buaya (tiga kali sehari untuk 12 pekan) atau gel yang berbahan lidah buaya teruji menurunkan kemungkinan nyeri yang berhubungan tentang lichen planus daripada pada golongan plasebo. Atau komunitas yang ditangani menggunakan 0,1% triamcinolone acetonide
  • Rambut genital. Dua percobaan ilmiah tersembunyi rangkap dijalankan oleh para ilmuwan yang sama untuk 180 laki-laki yang menderita herpes kemaluan. Salep yang berisi 0,5% sari lidah buaya dengan nyata lebih manjur dibandingkan plasebo untuk mempercepat pemulihan luka yang diakibatkan oleh serangan virus herpes, namun mutu langkah pada penelitian ini menyisakan hal yang dikehendaki. Laporan ilmiah membuktikan jika masa pemulihan menggunakan salep sari lidah buaya yaitu 5 hari, daripada menggunakan grup plasebo 12 hari.
  • Psoriasis. Dua uji yang dicoba di warsa 1996 serta 2005 menunjukkan reaksi yang berlawanan saat menyandingkan pengaruh salep lidah buaya serta salep plasebo. Suatu pengamatan perbandingan yang lebih akhir (2010) mengikutkan 80 orang penderita psoriasis ringan sampai sedang. Salep yang berisi 70% lidah buaya cukup lebih manjur dibandingkan salep yang berisi 0,1% triamcinolone acetonide, perawatan biasa, untuk meringankan keseriusan luka. Jaminan hidup peserta naik sebanding pada 2 golongan.
  • Luka berbeda, kontaminasi serta inflamasi kulit. Lidah buaya menghadang jalan siklooksigenase serta menurunkan pembentukan prostaglandin E2 dari asam arakidonat. Walau gel lidah buaya punya citra yang begitu mujarab atas karakter penyembuhan kulitnya, begitu jarang laporan ilmiah yang pasti serta stabil ditemukan. Saat penelitian awal, yang jarang punya mutu langkah penelitian yang berkualitas, lidah buaya sudah teruji berkhasiat untuk menyembuhkan.

Berbagai khasiat yang terkandung di dalam lidah buaya :

  • Parakeratosis seboroik (inflamasi kulit kepala dinamai pula “topi”)
  • Sariawan
  • luka kulit yang dikarenakan oleh pajanan pekerjaan maupun pengujian
  • Koreng 
  • Nyeri serta jaringan parut selepas operasi wasir
  • Kulit kering. Pemakaian salep yang berisi lidah buaya (0,10% sampai 0,50%) sepertinya menaikkan, minimal separuh, kelembaban kulit (Dal’Belo SE + ref 15)

Plak gigi serta inflamasi gusi. Setabung pasta gigi yang berbahan lidah buaya dipakai selama sebulan sama saja efeknya untuk plak gigi serta inflamasi gusi dengan pasta gigi fluoride umumnya. Justru, saat 2012, percobaan berbeda menunjukkan berkurangnya plak gigi karena penggunaan yang berlangsung lebih panjang (24 pekan), daripada pasta gigi biasa.

Eksim akibat dari metode radiasi. Di permulaan 1800-an, daun lidah buaya dipakai berupa laksatif di Amerika Serikat, namun di pertengahan 1930-an, transisi muncul saat pohon lidah buaya terbukti dipakai dalam menyembuhkan eksim radiasi serius. Sebab data dari hasil klinis yang baik mulai warsa 1990-an, segudang pakar sudah membudayakan tradisi menganjurkan gel lidah buaya guna menghindari eksim yang diakibatkan dari metode radiasi. Tapi, laporan percobaan ilmiah yang lebih aktual buruk. Sejumlah pembuat pembahasan yang diluncurkan di warsa 2004 serta 2005 mengemukakan jika lidah buaya bisa berkhasiat serta aman pada hal ini, sedangkan pendapat lain menyebut jika gel lidah buaya sia-sia. Seluruhnya sependapat, betapa, jika penelitian yang lebih positif serta lebih luas diperlukan.

Pada laporan yang diluncurkan di warsa 2007, pengaruh gel lidah buaya disandingkan dengan salep percobaan (menurut fosfolipid anionik) untuk 45 anak yang mengalami eksim efek metode radioterapi. Gel lidah buaya tidak manjur daripada salep percobaan. Sementara, meminum gel lidah buaya dari dalam kurang manjur dibandingkan plasebo untuk meringankan mucositis akibat metode radioterapi pada penderita. Mucosistis merupakan inflamasi selaput mulut serta tenggorokan yang biasanya disebabkan oleh metode radiasi serta kemoterapi. Biasanya kebal dari pengobatan biasa.

Gel lidah buaya oral

Diabetes diketahui lidah buaya pada tumbuhan yang berdasarkan terapi kuno India (Ayurveda) mempunyai karakter hipoglikemik dengan kata lain anti-diabetes. Terdapat pemakaian obat herbal yang sama di Meksiko serta penyembuhan kuno Arab. Rangkuman yang diluncurkan di warsa 2010 menyajikan hasil yang positif. Lima dari 7 penelitian ilmiah yang diamati membuktikan jika gel lidah buaya bisa mengurangi jumlah gula darah untuk penderita kencing manis atau gejala diabetes. Namun mereka menyebutkan jika penelitian itu tidak sempurna serta, contohnya, suatu penelitian penting mempunyai kelemahan langkah penelitian yang berarti.

Pada sejumlah penelitian ini, fungsi lidah buaya untuk tingkat kolesterol serta trigliserida darah pun dibuktikan. Laporannya bertentangan disini. Di warsa 2012, suatu penelitian ilmiah menunjukkan jika meminum kapsul yang berisi lidah buaya (300 mg) mengurangi jumlah glukosa serta kolesterol (kolesterol keseluruhan serta kolesterol LDL) untuk penderita diabetes tipe 2, disandingkan pada grup plasebo.

Sebab khasiat emolien gel, para ilmuwan mencobanya dengan diminum untuk penderita usus. Suatu penelitian double-blind, terkendali plasebo diberikan untuk 44 penderita dengan kolitis ulserativa ringan hingga sedang. Laporan percobaan membuktikan jika meminum 200 ml gel lidah buaya setiap hari dalam 4 pekan lebih manjur dibandingkan plasebo guna menyembuhkan kesehatan pasien. Tapi, suatu penelitian untuk mata pelajaran refraktori dalam penyembuhan umum bagi sindrom iritasi usus tidak pasti.

Tindakan Pencegahan

Peringatan : 

  • Getah. Layaknya seluruh obat laksatif perangsang, lateks lidah perlu diberikan pada insiden konstipasi serius serta terkadang, serta tidak diperkenankan dipakai tanpa henti. Untuk waktu lama, obat laksatif antranoid misalnya lateks lidah buaya bisa mengakibatkan polip usus, yang menambah ancaman kanker kolorektal. Pemakaian lama untuk lateks lidah bisa mengakibatkan gagal ginjal akut.
  • Gel. Bisa juga gel itu berisi sisa lateks serta mempunyai fungsi laksatif. Sediaan gel bermutu rendah bisa memuat emodin, unsur yang bisa mengakibatkan sensitivitas akan surya.
  • Cedera yang terkontaminasi. Laporan penelitian pertama yang dicoba di warsa 1991 pada 21 perempuan penderita cedera operasi yang terkontaminasi membuktikan jika pemakaian lidah buaya bisa tidak digunakan dalam menangani cedera serius terkontaminasi.

Kontraindikasi

Kontraindikasi untuk insiden hipersensitivitas yang ditemukan pada bunga lidah buaya. Layaknya seluruh obat laksatif perangsang, lateks lidah buaya bukanlah pengobatan untuk sakit perut yang dipahami sebabnya, kehamilan, sumbatan usus, infeksi usus parah, infeksi usus buntu, maag, gangguan ginjal, kelainan jantung, mual maupun muntah.

Efek samping 

  • Lateks bisa mengakibatkan nyeri perut serta kejang, diare, kehilangan kalium, albuminuria, hematuria (darah pada urin) serta pengurangan bobot tubuh. Terus-terusan pemakaian lateks pada takaran banyak (1g/hari serta di atasnya) bisa membahayakan liver serta ginjal.
  • Gel tidak mengakibatkan dampak buruk yang berarti untuk takaran yang ditemukan pada percobaan ilmiah.

Interaksi 

Dengan herbal atau suplemen

Lidah buaya berisi 75 zat aktif: vitamin, mineral, enzim, gula, lignin, saponin, asam salisilat, serta asam amino.

  • Getah. Fungsinya yaitu peningkatan untuk tumbuhan atau tambahan lain yang langkahnya berupa laksatif maupun yang mengurangi jumlah kalium serta glukosa.
  • Gel. Fungsi hipoglikemiknya bisa diberikan pada tumbuhan maupun tambahan lain yang caranya sama.

Pengobatan

  • Getah. Fungsinya di samping obat-obatan yang fungsinya berupa laksatif maupun yang mengurangi jumlah kalium serta glukosa (contohnya digoksin, obat anti-diabetes, diuretik, warfarin).
  • Gel. Fungsi hipoglikemik gel lidah buaya di luar dari glyburide (Diabeta), obat anti-diabetes. Fungsi ini pun dapat diberikan untuk obat yang berfungsi sebagai hipoglikemik.

Referensi

  1. NCBI : Aloe vera is : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2763764/
  2. MedicalNewsToday : Aloe vera is : https://www.medicalnewstoday.com/articles/265800
  3. Mayo Clinic : Aloe : https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-aloe/art-20362267
  4. WebMD : Aloe Vera : https://www.webmd.com/diet/supplement-guide-aloe-vera#1
  5. EVERYDAYHEALTH : Aloe Vera 101: What It’s Good for, Its Proposed Benefits, and Its Possible Side Effects : https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/diet/aloe-vera-benefits-risks-uses-more/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai