Kolesterol
Definisi kolesterol
Kolesterol adalah suatu senyawa seperti zat lilin atau lemak (lipid) yang diproduksi secara alami oleh hati dan berfungsi untuk membentuk membran sel, hormon-hormon tertentu, serta vitamin D. Kolesterol dan trigliserida (jenis lipid lain) dibawa oleh lipoprotein melalui aliran darah. Lipoprotein adalah partikel yang dihasilkan dalam hati, terbuat dari lemak dan protein.
Jenis Lipoprotein
Ada 2 jenis lipoprotein, yaitu:
Lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat
Kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri, apabila kadar kolesterol LDL terlalu tinggi. Penumpukan tersebut dikenal dengan plak kolesterol, dimana plak ini dapat mempersempit pembuluh darah, membatasi aliran darah, dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Bahkan dapat menjadi penyebab serangan jantung dan stroke.
Lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau kolesterol baik
HDL bertugas untuk mengembalikan LDL kehati dan kemudian dikeluarkan dari tubuh. Kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah ketidakseimbangan kolesterol akibat tingginya kadar kolesterol LDL dan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, sehingga jantung akan kekurangan oksigen sebagai akibat dari terhambatnya aliran darah dalam pembuluh darah arteri.
Pada umumnya kolesterol tinggi atau dislipidemia tidak bergejala (“diam”), sehingga baru disadari ketika melakukan pemeriksaan rutin kesehatan (medical check-up) atau ketika sudah terjadi komplikasi yang serius. Sebaliknya, memiliki kadar kolesterol HDL yang sehat dapat membantu menurunkan risiko pembekuan darah, penyakit jantung, dan stroke.
Data Global Health Observatory (GHO) tahun 2018 menunjukkan prevalensi dislipidemia (kolesterol atau lemak (lipid) yang tidak normal di dalam darah) adalah sebesar 37% pada populasi laki-laki dan 40% pada populasi wanita dan dianggap bertanggung jawab terhadap 2,6 juta kematian serta menyebabkan 29,7 juta jiwa lainnya akan mengalami ketidakberdayaan setiap tahunnya. Di Indonesia, berdasarkan riset kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk Indonesia yang berusia ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal (berdasarkan NCEP ATP III, dengan kadar kolesterol ≥ 200 mg/dl) dimana penderita perempuan lebih banyak dari laki-laki dan penduduk perkotaan lebih banyak dari penduduk pedesaan. Data RISKESDAS juga menunjukkan 15.9 % populasi yang berusia ≥ 15 tahun mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi (≥ 190 mg/dl), 22.9 % kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl.
Penyebab kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi atau dislipidemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Diabetes
- Kurang berolahraga
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Merokok
- Hipotiroidisme (kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup)
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kolesterol tinggi, seperti hiperkolesterolemia (memiliki kadar kolesterol total di atas 300 mg / dL dan kadar LDL di atas 200 mg / dL).
- Makan makanan yang tidak sehat (konsumsi makanan yang kaya akan lemak jenuh dan kolesterol secara berlebih)
- Memiliki lingkaran pinggang yang besar (pria dengan lingkar pinggang ≥ 102 cm atau wanita dengan lingkar pinggang ≥ 89 cm
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akumulasi penumpukan kolesterol dan penumpukan lainnya pada dinding pembuluh darah yang bersifat berbahaya, karena penumpukan tersebut dapat menyebabkan gumpalan darah semakin bertambah serta membatasi aliran darah melalui arteri.
Aterosklerosis dapat menyebabkan banyak komplikasi, seperti:
- Batu empedu
- Hipertensi
- Nyeri dada (angina)
- Penyakit ginjal kronis
- Penyakit pembuluh darah perifer (berkurangnya aliran darah ke kaki akibat dari penyempitan pembuluh darah)
- Stroke
- Serangan Jantung
Diagnosa
Seperti penyakit lain pada umumnya, dokter akan memulai diagnosa dengan bertanya tentang gejala yang anda rasakan dan riwayat penyakit keluarga. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, seperti: pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh) dan pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh).
Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan cara pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan: kadar kolesterol total, kolesterol-LDL, kolesterol-HDL dan trigliserida plasma (suatu jenis lemak dalam darah).
Pengobatan kolesterol tinggi
Pengobatan atau penanganan kolesterol tinggi dapat dilakukan dengan cara medis dan non medis.
Non medis
Penanganan non medis dapat dilakukan dengan cara: kurangi asupan lemak total dan lemak jenuh, tingkatkan asupan lemak tak jenuh, tingkatkan asupan buah dan sayuran, serta berolahraga secara teratur.
Medis
Pengobatan medis dilakukan apabila setelah 6 minggu penanganan secara non medis tidak memberikan hasil yang diharapkan. Penangan medis dilakukan dengan pemberian obat penurun tingkat kolesterol oleh dokter. Jenis obat-obatan yang umumnya diberikan, antara lain: niacin, fibrat dan statin.
Pencegahan kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi dapat dicegah dengan cara:
- Tidak merokok
- Berolahraga teratur
- Jaga berat badan ideal
- Jangan konsumsi alkohol berlebihan
- Makan makanan bergizi cukup yang rendah kolesterol dan lemak hewani, serta tinggi serat.
- Berkonsultasi dengan dokter secara rutin, apabila dirasa perlu maka dapat juga melakukan tes kadar kolesterol
Referensi: Klikdokter: Kolesterol Tinggi (https://www.klikdokter.com/penyakit/kolesterol-tinggi)