Albumin

Tubuh diisi oleh berbagai komponen yang membuatnya terus terjaga baik. Tidak terkecuali albumin. Apa itu albumin dan mengapa ia dibutuhkan tubuh manusia? Albumin adalah komponen protein utama yang terdapat dan berada dalam darah. Tugasnya lebih kepada kontrol tekanan osmotik darah. Jika albumin pasokannya kurang dalam tubuh kita, risiko kelainan dan penyakit pun menghampiri. Ini pengalaman yang harus dihindari.

Diproduksi di dalam hati, albumin adalah zat yang cukup banyak berada dalam darah. Itulah mengapa ia sangat penting. Ketika kadar albumin turun drastis tubuh akan secara spontan merasakan gejalanya: penyakit kuning, bengkak di beberapa bagian, lemas, berat badan turun, dll. Fungsi albumin, yang diproduksi oleh hati tetapi langsung disebar ke tubuh bersama aliran darah, tidak boleh disepelekan. Jika albumin kurang, maka tekanan osmotik akan gagal dikontrol, dan albumin berpindah, itu menyebabkan penyakit. Kadar albumin yang baik normalnya 3,4 hingga 4,7 gr/dL. 12 gram albumin tiap harinya, umumnya, dihasilkan oleh organ hati.

Lalu apa solusinya jika kekurangan protein albumin? Cairan albumin berupa infus akan diberikan. Di rumah sakit, umumnya albumin infus akan diinjeksikan ke dalam tubuh. Ini akan mengurangi syok akibat hipovolemia atau bahkan mengatasi hipoalbuminemia itu sendiri. Pemberian albumin infus dengan sendirinya menaikkan albumin darah.

Fungsi Albumin Pada Tubuh

Terdapat banyak fungsi albumin selain dari menjaga keseimbangan tekanan osmotik. Ia juga mengontrol jumlah asam-basa dalam tubuh kita. Albumin juga menjadi pusat pendistribusian. Apa sajakah yang diangkut oleh protein albumin?

Manfaat albumin dalam pendistribusian berkaitan dengan distribusi obat-obatan dengan jenis: warfarin, digoksin, dan lain-lain, serta mengangkut ion, bilirubin, mineral, hormon, dan asam lemak. Semuanya melalui saluran darah. Ia juga bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang menekan radikal bebas. Fungsi albumin terakhir adalah sebagai antikoagulan, dalam skala kecil. Manfaat albumin ini biasanya dirasakan oleh pasien hemodialisis.

Dosis

Kini, Anda sudah tahu apa itu albumin dan apa yang akan terjadi jika kekurangannya, bukan? Solusi satu-satunya untuk kekurangan albumin adalah menggunakan cairan infus. Ini hanya bisa didapatkan di rumah sakit di bawah pengawasan tenaga kesehatan seperti dokter. Sehingga jika mendapati gejala yang dirasakan, lebih baik jika secepatnya Anda ke rumah sakit dan meminta pertolongan.

Dosis cairan albumin akan diberikan oleh dokter sesuai dengan keadaan, usia, dan respons tubuh pasien.

Dosis pemberian albumin infus :

  • Pengobatan hipoalbuminemia: dewasa: 2 gram/kgBB per hari (dosis cairan albumin maksimal). Untuk larutan 5 %, kecepatan per menit 5ml. Untuk larutan 20% kecepatan infus per menit 1-2ml.
  • Pengobatan ARDS: ini adalah sindrom kelainan napas akut. 25 gram albumin infus diberikan tiap 8 jam. Infus berjalan selama 3 hari.
  • Pengobatan hiperbilirubinemia: 1 gram/kgBB. Untuk larutan 5 %, kecepatan infus per menit 5ml. Untuk larutan 20% kecepatan albumin infus per menit 1-2ml.
  • Pengobatan hipovolemik akut: anak: 1 gram/kgBB, Untuk larutan 5 %, kecepatan albumin infus per menit 5ml. Untuk larutan 20% kecepatan infus per menit 1-2ml. Dewasa: 25 gram. Ini dengan pemantauan lebih lanjut oleh dokter.

Indikasi Albumin

Arti albumin dalam tubuh sangat penting. Maka jangan sampai kekurangan albumin dalam darah. Jika sudah terjadi, Anda harus segera mendapatkan pertolongan berupa cairan albumin yang diinjeksikan melalui infus.

Indikasi albumin yaitu untuk mengobati hipoalbuminemia. Itu adalah penyakit yang terjadi karena kekurangan protein albumin dalam darah, sehingga tekanan osmotik tidak dapat dikontrol lagi. Selain dari itu, hiperbilirubinemia juga dapat diobati dengan albumin. Gangguan ini terkadang terjadi pada bayi dan karena itulah penting untuk segera dilakukan penanganan. Albumin adalah yang dapat menangani kasus lainnya juga. Indikasi albumin: solusi syok akut (hipovolemik) dan gangguan napas kronis.

Albumin

Penggunaan Albumin

Penggunaan obat albumin hanya diberikan oleh petugas medis, dokter dalam hal ini. Obat albumin dalam bentuk infus akan diinjeksikan ke pembuluh darah.

Sementara transfusi albumin diberikan, dokter akan terus memantau kondisi pasien. Biasanya pernapasan, tekanan darah, kinerja ginjal, dan denyut nadi yang akan terus dicek setiap saat kondisinya. Selama menjalani transfusi albumin, Anda direkomendasikan meminum cukup air putih agar tidak terkena dehidrasi. Gangguan ginjal pun tidak mengganggu. Dehidrasi ini dapat terjadi karena kadar albumin tinggi. Bila tidak diimbangi dengan meminum air putih maka juga akan menimbulkan gejala lainnya.

Efek Samping

Obat albumin memiliki efek samping. Normalnya: perut mual, flushing atau rasa panas yang dirasakan area leher dan wajah, demam, irama jantung cepat. Jika Anda merasakannya tidak perlu panik karena pemberian albumin tinggi memang memberi efek samping ringan.

Namun jika gejala tersebut tidak mau menghilang atau malah semakin kronis, beritahukan dokter Anda mengalami alergi obat. Efek samping berat yang terjadi dapat menyebabkan kulit berkeringat, cemas, nyeri, pusing dan kabur penglihatan, dll.

Interaksi Albumin

Kita telah melihat betapa penting arti albumin dalam tubuh. Akan tetapi dalam pemberian obat sendiri Anda tetap harus memperhatikan interaksinya dengan obat lain. Tentu saja, perlu memberitahu dokter Anda akan pengobatan yang sedang berjalan pada diri Anda sebelum pemberian albumin. Transfusi albumin akan berinteraksi dengan obat berjenis ACE inhibitor. Begitu pula jika digunakan dengan cairan steril lain, maka hemolisis (sel darah menjadi rusak) akan terjadi.

Peringatan!

Sebelum menggunakan cairan albumin, pastikan Anda memberi informasi lengkap kepada dokter terkait:

  • Kondisi alergi yang diderita.
  • Riwayat penyakit seperti pernah gagal jantung, anemia kronis, edema, hipertensi, hemofilia, dan lain sebagainya.
  • Pengobatan yang masih berlangsung entah itu produk herbal, suplemen, atau obat-obat jenis lain.
  • Sedang merencanakan kehamilan, ibu menyusui, atau bahkan hamil. Dosis protein albumin akan berbeda.
  • Jika terdapat reaksi alergi terhadap obat albumin.

Jaga selalu agar albumin berada di level yang semestinya. Jangan terlalu rendah namun juga jangan albumin tinggi.

Referensi

  1. Fresenius kidney care : what is albumin : https://www.freseniuskidneycare.com/thrive-central/what-is-albumin
  2. Drugs : Albumin human uses, side effects and warning : https://www.drugs.com/mtm/albumin-human.html
  3. healthline : Hypoalbuminemia : https://www.healthline.com/health/hypoalbuminemia
  4. MedicineNet : Albumin injection : https://www.medicinenet.com/albumin-injection/article.htm#which_drugs_or_supplements_interact_with_human_albumin
  5. NCBI : Physiology, Albumin : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459198/

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai