Loperamide

Diare adalah kondisi ketika kita mengeluarkan feses dalam bentuk cair dan tidak tertahankan. Itu seringkali sangat mengganggu dan sakit karena kita harus bolak-balik toilet. Frekuensi buang air yang terlalu sering ini juga membuat seseorang mudah dehidrasi. Membuat kita lemas. Solusinya adalah Loperamide. Obat yang sering disebut dengan Loperamid menjadi pengobatan paling mudah. Loperamide obat apa? Bagaimana penggunaannya? Adakah efek samping loperamide? Kita akan membahasnya dalam artikel.

Jadi, loperamide obat apa? Loperamide adalah pengobatan diare. Jenis obat ini paling ampuh mengatasi gejala diare. Yang paling terkenal merknya: loperamide imodium. Loperamide adalah solusi bagi masalah radang usus, serta pasien ileostomi. Pada pasien ileostomi, mekanisme kerja loperamid yaitu meminimalisasi jumlah cairan keluar. Sedangkan pada diare, mekanisme kerja loperamid: memadatkan feses dan memperlambat gerakan usus. Untuk gejala diare ringan, ini dapat mengatasinya. Namun untuk pembasmian bakteri penyebabnya, harus menggunakan jenis obat lain. Anda memerlukan saran dokter untuk dapat mengkonsumsi loperamide.

Dosis

Dokter akan memberikan dosis loperamid yang tepat sesuai dengan kondisi dan usia. Yang dimaksud dengan ini adalah aturan minum akan berbeda untuk anak dan dewasa, dan untuk ibu hamil.

Dosis loperamid untuk diare yang dianjurkan umumnya :

  • Kategori anak 6-8 tahun: dosis loperamid dengan ukuran 2mg. Dilanjut dengan 1 mg. Semua setelah BAB. Dosis maks. 4mg/hari.
  • Kategori anak 9-11 tahun: dosis loperamid dengan ukuran 2mg. Dilanjut dengan 1 mg. Semua setelah BAB. Dosis maks. 6mg/hari.
  • Kategori anak di atas 11 tahun dan dewasa: dosis loperamid 2mg diberikan. Dilanjut dengan 2 mg. Semua setelah BAB. Dosis maks. 16mg/hari.

Khusus: Ibu Hamil

Sementara ini, loperamid belum diketahui resikonya bagi ibu hamil. Jadi bukanlah hal yang salah jika Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan kejelasan dosis loperamide untuk ibu hamil yang tepat. Ini akan lebih baik untuk Anda menanyakan kemungkinan resiko mengkonsumsi loperamide hcl.

Loperamid masuk dalam kategori C yang artinya bisa jadi ada risiko namun bisa juga tidak. Karena itulah loperamide untuk ibu hamil adalah sesuatu yang perlu kejelasan medis lebih lanjut. Namun untuk ibu menyusui tidak boleh mengkonsumsinya karena obat akan terserap dan berada di dalam ASI.

Indikasi Loperamide

Tidak perlu diragukan lagi, indikasi Loperamide adalah mengobati diare. Diare bisa sangat mengganggu karena itulah harus segera diselesaikan. Mekanisme kerja loperamid: membuat feses menjadi padat dan memperlambat gerakan usus. Ini dapat mengatasi diare mendadak.

Indikasi loperamide juga untuk pengobatan diare yang diketahui terjadi karena pasien mengalami radang usus. Mekanisme kerja loperamid yaitu dengan meminimalisasi jumlah cairan keluar. Pasien ileostomi, penggantian anus dengan kantong feses pada dinding perut, juga termasuk indikasi loperamide.

Penggunaan yang Benar

Pada kemasan loperamide hydrochloride terdapat petunjuk penggunaan. Bacalah selalu dengan teliti. Atau, ikuti saran dokter Anda. Biasanya Anda akan diberikan loperamide imodium atau juga merk lopamid. Obat yang diberi nama lopamid ini juga mengandung loperamide untuk diare.

Apabila mendapatkan loperamid tablet, Anda harus menelan obat langsung dengan air. Tidak boleh menggerus dan mengunyah tablet. Ini dikarenakan efektivitas obat loperamid tablet berkurang. Selalu dibarengi dengan minum air, dan perbanyak frekuensi minum air putih. Diare menyebabkan tubuh berkurang elektrolitnya sehingga untuk mengganti air putih dibutuhkan.

Konsumsi loperamide hydrochloride sesuai dengan dosis yang ditetapkan dan jadwal. Lupa mengkonsumsi, segera minum obat apabila jadwal berikutnya tidak dekat. Namun abaikan jika sudah dekat waktu konsumsi loperamide hcl berikutnya. Hentikan pemakaian jika diare tidak ada perubahan dalam 2 hari, serta BAB menjadi berlendir dan berdarah. Segera temui dokter.

Loperamide adalah

Efek Samping

Dalam pengkonsumsian loperamide hcl akan ada dampaknya. Tidak masalah jika yang didapat masih termasuk normal. Beberapa bahkan tidak terlalu merasakannya. Efek samping loperamide yang perlu dikonsultasikan adalah jika bertahan lama dan makin kronis. Namun untuk efek samping loperamide, seperti: kelelahan, mual, sembelit, dan pusing, masih merupakan gejala yang normal kadang terjadi.

Jika Anda mengalami efek samping loperamide berlebih: diare tidak kunjung sembuh, pusing parah, palpitasi, sembelit parah, dan BAB berdarah, segera temui dokter kepercayaan Anda. Bisa jadi Anda terkena reaksi alergi terhadap obat ini. Mungkin juga harus diberikan obat jenis lain untuk mengobati kondisi Anda.

Hasil dari efek samping loperamide juga dapat dilihat dari kondisi kulit. Jika tiba-tiba bengkak, ruam merah menyebar, nyeri di kulit, area mata seperti terbakar, itu adalah beberapa tandanya.

Interaksi

Penggunaan obat loperamide memiliki batasan tertentu. Artinya, ia memiliki interaksi terhadap beberapa jenis obat. Selalu perhatikan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi bersama dengan loperamide.

Interaksi loperamide hcl terjadi jika diminum bersama cimetidine, ritonavir, dan ketoconazole. Ini dapat meningkatkan kandungan loperamid di darah yang bisa membahayakan. Namun penurunan kinerja loperamide hydrochloride dapat terjadi jika Anda mengonsumsi cholestyramine. Sebaiknya, hindari meminumnya bersamaan, atau tanya bagaimana sebaiknya kepada dokter Anda.

Interaksi obat loperamide juga terjadi pada obat ciclosporin, clarithromycin, dan clopidogrel. Gangguan jantung hingga efek samping yang jauh lebih fatal dapat terjadi. Karena itulah hindari pemakaian bersamaan.

Peringatan Sebelum Menggunakan

Sebelum Anda menggunakan loperamid tablet untuk menyembuhkan diare, ada baiknya menemui dokter untuk berkonsultasi. Pada saat berkonsultasi, informasikan pada dokter riwayat penyakit yang dimiliki. Ini termasuk glaukoma, HIV/AIDS, konstipasi, aritmia, dan penyakit hati. Begitu pula ketika Anda sedang memiliki jadwal pengobatan lain yang mengharuskan meminum suplemen, produk herbal, dan obat jenis lain. Jika sebelumnya Anda pernah menunjukkan gejala tidak cocok dengan loperamid tablet, maka jangan teruskan. Obat loperamide juga tidak boleh untuk anak usia 2 tahun kebawah.

Hindari alkohol, berkendara, maupun aktivitas yang berat. Loperamide hcl dapat membuat pusing kepala dan lemas. Untuk anda yang sedang program kehamilan, sedang hamil atau menyusui, disarankan memberitahu dokter. Ini agar dokter dapat memberikan dosis tersendiri atau mengambil pengobatan lain yang lebih aman.

Referensi

  1. WebMD : Loperamide oral : https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4789-4025/loperamide-oral/loperamide-oral/details
  2. Rx list : Imodium (loperamide hcl) : https://www.rxlist.com/imodium-drug.htm
  3. Medline Plus : Loperamide : https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682280.html
  4. Everyday Health : Loperamide (imodium) : https://www.everydayhealth.com/drugs/loperamide
  5. Good rx : what is loperamide : https://www.goodrx.com/loperamide/what-is

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai