Anoreksia

Apa itu anoreksia

Anoreksia adalah kekacauan asupan, yang dicirikan dengan pengurangan berat badan, pembatasan asupan, gugup bobot tubuh naik, dan kemauan teguh agar menjadi langsing. Mayoritas penderita anoreksia mempercayai diri mereka tambah bobot tubuh walaupun sebetulnya mereka ketidakcukupan bobot tubuh. 

Definisi anoreksia merupakan pengamatan kebiasaan makan, olahraga, dan karakter watak bisa memberikan indikasi anoreksia. Wanita dan pria yang mengalami kekacauan asupan ini terpaku pada wujud badan kurus dan kebiasaan asupan yang tidak wajar. Anoreksia nervosa dapat dipertukarkan dengan istilah anoreksia, yang mengacu pada rasa lapar sendiri dan kurang semangat melahap. 

Oleh sebab itu bisa dibilang pengertian anoreksia adalah kekacauan asupan psikologis dan berpotensi mati. Mayoritas orang yang mengalami ketidaknormalan asupan, lazimnya mengalami bobot tubuh yang amat rendah jika dibandingkan dengan tinggi dan tipe badan mereka.

Anoreksia dapat disebut dengan anoreksia nervosa adalah kekacauan asupan psikologis dan berpotensi mengancam nyawa. Mayoritas orang yang memiliki kekacauan amarah memiliki kecemasan yang teramat paking terhadap penambahan bobot tubuh, bahkan ketika mereka sebetulnya telah amat langsing.

Gejala anoreksia

Patofisiologi anoreksia

Patofisiologi anoreksia secara pasti masih belum diketahui. Beberapa konsep telah digunakan untuk menjelaskan patofisiologi anoreksia, mulai dari trait kepribadian, konsep genetik, maupun konsep lainnya. Penelitian berbasis komunitas menemukan bahwa gangguan ini bersifat multifaktorial dengan konsep patofisiologi anoreksia berpusat pada neurobiologi.

Penurunan fisiologis dalam asupan makanan terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Penurunan fisiologis akibat penuaan dan penurunan berat badan yang terkait mempengaruhi orang lanjut usia untuk mengembangkan malnutrisi energi protein.

Penyebab anoreksia

Beberapa penyebab anoreksia, antara lain :

  • Biologis. Walaupun tidak pasti gen mana yang berhubungan, berpotensi saja ada pengubahan genetik yang menciptakan sebagian orang berdampak amat tinggi terkena penyakit anoreksia. Sebagian orang berpotensi mempunyai kecondongan genetik ke arah kesempurnaan, kerentanan dan kerajinan. Semua tanda yang berhubungan dengan penyakit anoreksia.
  • Psikologis. Beberapa pasien anoreksia berpotensi mempunyai tanda watak obsesif, kompulsif yang membentuknya amat gampang agar tahan bertekun pada diet keras dan melupakan asupan mesti sedang lapar.
  • Lingkungan. Budaya barat modern menekankan ketipisan. Sukses dan berharga sering disamakan dengan kurus. Tekanan teman sebaya bisa membantu menyulut kemauan agar menjadi kurus. 

Penyakit anoreksia kerap terjadi pada perempuan, namun laki-laki semakin mengembangkan gangguan makan, mungkin terkait dengan tekanan kemasyarakatan yang naik. Telah dikatakan bahwa genetika memuat senjata dan lingkungan menarik pemicunya dalam gangguan makan. Oleh sebab itu dengan adanya tumpuan dari sekeliling, maka bisa disimpulkan akan terjadi unsur-unsur khusus yang menaikkan resiko penyakit anoreksia.

Beberapa faktor-faktor yang meningkatkan resiko anoreksia, antara lain :

  • Genetika. Pengubahan gen khusus bisa membentuk orang-orang khusus berdampak sangat tinggi terjangkit anoreksia
  • Diet dan kelaparan. Diet merupakan unsur dampak terjadinya kekacauan asupan. Ada fakta keras bahwa mayoritas gejala anoreksia sebenarnya adalah gejala kurangnya asupan. Kekurangan asupan mempengaruhi pikiran dan mempengaruhi pengubahan suasana hati, ketegangan dalam bersangka, kekhawatiran, dan kelemahan semangat melahap. 
  • Transisi. Perubahan keadaan dan tekanan emosi yang kerap dimiliki oleh kebanyakan orang.

Gejala anoreksia

Anoreksia nervosa adalah keadaan yang rumit, namun tanda utamanya biasanya adalah kesusutan bobot tubuh yang serius. Orang itu mungkin pula bersuara tentang kenaikan bobot tubuh, walaupun ukuran objektif, semisal BMI menggambarkan bahwa semua itu tidak benar.

Gejala anoreksia secara fisik, meliputi :

  • kekurangan kumpulan urat yang serius
  • keletihan dan kecapekan
  • Hipotensi atau tekanan darah
  • Pusing
  • Hipotermia atau suhu badan turun
  • Abdomen begah, sakit abdomen atau konstipasi
  • Selaput mati
  • lengan dan paha memerah
  • Alopecia atau rambut gugur
  • Kehilangan menstruasi atau periode yang amat langka
  • Infertilitas
  • Insomnia
  • Osteoporosis atau kehilangan kepadatan rangka
  • Kuku getas

Selain gejala anoreksia secara fisik, terdapat pula gejala-gejala anoreksia yang ditimbulkan oleh psikologis.

Beberapa gejala anoreksia secara psikologis, antara lain :

  • Ketakutan teramat tentang menjadi montok
  • Kerap menaksir dan membilang diri mereka sendiri
  • Psikosis dengan asupan
  • Berdusta tentang asupan makanan
  • Tidak makan atau menyangkal makan
  • Penolakan diri
  • Kurangnya amarah atau perasaan hati

Makanan dan makan yang dikaitkan dengan merasa bersalah. Mungkin sulit untuk berbicara dengan orang tersebut dengan kemungkinan masalahnya.

Pengobatan anoreksia

Sebagian besar orang mengalami anoreksia dan tidak mengetahui obat anoreksia yang tepat agar segera sembuh. Penderita anoreksia berpotensi tidak cukup makan, karena berharap menjadi sempurna bila bobot tubuh turun.

Beberapa macam yang bisa dijalankan untuk segera sembuh :

  • Tetapkan tujuan yang bisa dipenuhi. Tujuan terbesar tetap berpegang pada rencana perawatan yang sudah disarankan oleh dokter
  • Berlatih kebiasaan makan cerdas. Fokus pada pola asupan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. 
  • Pakailah pakaian yang disukai. Jangan coba menyembunyikan tubuh di balik pakaian, pilih pakaian yang nyaman.
  • Memanjakan diri. Hargai tubuh dan pikiran dengan aktivitas sederhana.
  • Mintalah dukungan emosional. Orang lain akan membantu untuk memulihkan merasa lebih baik. Misalkan dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman.
  • Bantu orang lain. Khawatir tentang makanan dan penurunan berat badan membutuhkan banyak waktu dan energi. Gunakan energi tersebut dengan membantu orang lain yang membutuhkan.
  • Istirahatkan pikiran. Seluruh organ dalam tubuh harus memiliki waktu istirahat, terutama otak karena merupakan pusat saraf yang mengendalikan tubuh. Oleh sebab itu istirahatkan pikiran agar tubuh menjadi lebih baik.

Selain dari pada beberapa aktivitas yang harus dilakukan, biasanya dokter juga akan memberikan obat anoreksia berupa suplemen. Dengan tujuan agar mendapatkan pola makanan yang sehat dan gizi dapat diperbaharui.

Referensi

  1. Hope : Anorexia Nervosa: Causes, Symptoms, Signs & Treatment Help : https://www.eatingdisorderhope.com/information/anorexia
  2. Mayo Clinic : Anorexia nervosa : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anorexia-nervosa/symptoms-causes/syc-20353591
  3. MedicalNewsToday : Anorexia nervosa: What you need to know : https://www.medicalnewstoday.com/articles/267432
  4. WebMD : Self-Care for Anorexia : https://www.webmd.com/mental-health/eating-disorders/anorexia-nervosa/self-care-anorexia#1

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *