Asbestosis

Asbestosis adalah kecacatan peparu yang didapati oleh sorotan serabut asbes dalam waktu kelamaan. Ciri-ciri asbestosis lazimnya baru timbul tahunan sesudah pribadi yang tersorot serat asbes. Sedangkan pengertian dari asbes ialah tipe mineral yang lazimnya dipakai guna atap gedung. Bila tetap dalam keadaan bagus, asbes tak beresiko bagi kebugaran. Tapi jika telah bobrok, asbes sanggup melepaskan abu lembut yang memuat serat asbes. Abu yang memuat serat asbes lemah terhisap oleh manusia. Bila hingga terhisap. serat asbes sanggup mengakibatkan keruntuhan secara berkala terhadap peparu dan memunculkan berbagai pertanda, contohnya sesak napas. Penyakit asbestosis adalah kecacatan peparu menahun yang didapati oleh menghisap serabut asbes. Sorotan serabut tersebut dalam waktu kelamaan sanggup mengakibatkan rangkaian goresan terhadap peparu dan kesesakan bernapas.

Ciri-ciri penyakit asbestosis sanggup kira-kira dari rendah hingga gawat, dan lazimnya tak timbul hingga tahunan sesudah berkelanjutan tersorot. Sedangkan secara landasannya asbes melambangkan barang galian natural yang kekokohannya kepada suam dan karat. Perihal tersebut dipakai secara meluas di waktu lampau kedalaman barang serupa pemisahan, pengikat dan sebagian ubin. Mayoritas masyarakat dengan penyakit asbestosis memperolehnya ketika menjalankan pekerjaan. Masa kini, tanggapan diproses secara akurat. Memperoleh kecacatan ini amat tak berpotensi bila menyertai cara keamanan wilayah kerja. Penyembuhan berpusat kepada menurunkan pertanda kecacatan.

Diagnosa asbestosis

Ahli akan mengajukan pertanyaan mengenai ciri-ciri yang didapati oleh korban, sejarah kecacatan, dan apakah korban bekerja yang membentuk kelemahan tersorot abu asbes. Sesudah itu, ahli akan menjalankan penelitian fisik, tercakup penelitian fisik terhadap dada. Bila korban mendapati ciri-ciri tersebut, dominannya bila korban berpotensi sudah tersorot asbes, korban mesti mendatangi ahli guna diagnosa. Ahli akan mengawali dengan penelitian fisik dan lantas menjalankan pengalihan pencitraan peparu. Perihal tersebut berpotensi diawali dengan rontgen dada guna meneliti cairan di peparu korban, yang sanggup memusnahkan pneumonia.

Korban berpotensi pula memperoleh CT scan guna memperoleh ilustrasi peparu yang amat terang. Ahli pula sanggup menjalankan pengujian kegunaan guna memastikan seberapa bagus peparu korban berkinerja. Bila ahli menduga korban berpotensi mempunyai tipe kanker yang terhubung dengan sorotan asbes, serupa kanker paru-paru, para ahli pula sanggup melaksanakan biopsi. Biopsi menyangkut pengambilan rangkaian guna diteliti di dasar mikroskop. Pengalihan berpotensi menggambarkan rangkaian peparu memadat, yang berpotensi melambangkan watak rangkaian goresan yang diakibatkan oleh penyakit asbestosis. Tapi, biopsi sanggup memastikan apakah rangkaian yang memadat tersebut berwatak kanker.

Penyebab asbestosis

Bila korban tersorot abu asbes tahap atas dalam periode berkepanjangan, sebagian serabut di udara sanggup menempel di kedalaman alveoli korban. Saku sempit di kedalaman peparu letak oksigen dialihkan ke karbondioksida dalam darah. Serabut asbes mengeksitasi dan rangkaian goresan peparu, mengakibatkan peparu membentuk keras. Perihal tersebut mewujudkan kesusahan bernapas. Ketika kecacatan itu bertumbuh, kian berlebihan rangkaian peparu membentuk kesan cedera. Penghujungnya, susunan peparu membentuk amat keras sehingga tak sanggup berkontraksi dan bertumbuh secara wajar. Merokok kelihatannya menaikkan dampak serabut asbes di peparu, kerap kali mengakibatkan pertumbuhan kecacatan yang amat gesit.

Kecacatan tersebut terbentuk ketika pribadi tak sengaja menghisap abu yang memuat serabut secara berkelanjutan. Serabut itu kemudian terjebak di kedalaman saku udara dalam peparu dan mewujudkan susunan goresan, sehingga peparu membentuk keras.

Gejala asbestosis

Sesuai dengan pemahaman mengenai asbestosis adalah keadaan peparu gawat yang diakibatkan oleh sorotan waktu berkelamaan terhadap asbes. Menghisap serabut sejauh tahunan dampaknya mengakibatkan susunan goresan terhadap peparu. Berbagai gejala asbestosis mencakup :

  • Sesak pernapasan
  • Batuk berkelanjutan
  • Mengi
  • Kecapekan gawat
  • Perih di dada atau di bahu
  • Terhadap perkara yang selanjutnya, ujung jemari yang meradang
Asbestosis

Pengobatan asbestosis

Masa kini, tak tersedia ramuan guna mengakhiri keruntuhan dampak kecacatan asbes. Dipotensikan guna mengecilkan kecacatan dan menurunkan gejalanya. Disaat korban mendapati kesakitan asbestosis, peparu dan urat disekeliling peparu korban mesti berkinerja kuat guna bernapas.Dominannya guna mendorong badan sebugar-bugarnya sehingga korban mempunyai tenaga yang diperlukan guna bernafas. Perihal tersebut tercakup memahami pelatihan pernapasan, asupan dengan benar dan menjauhi perihal-perihal yang akan mengakibatkan amat berlebihan kebobrokan peparu. Berbagai penyembuhan dominan bagi penyakit asbestosis mencakup :

  • Menghindari asbes, mengakhiri sorotan

  • Berhenti merokok. Bila korban mempunyai kesakitan asbestosis dan merokok, korban berdampakamat tinggi mendapati amat berlebihan kebobrokan peparu dan barah paru

  • Menyertai kegiatan pelatihan atau pemulihan peparu di dasar pemantauan ahli

  • Memahami mengenai asupan sempurna dan bergizi

  • Membasuh tangan dengan betul. Guna mengecilkan bahaya terdampak penularan wabah pernapasan, yakinkan guna membasuh tangan dengan amat teliti memakai cara membasuh dengan betul

  • Memperoleh vaksinasi guna memberontak flu dan pneumonia. Bila korban telah terjangkit kecacatan peparu, terdampak flu sanggup membentuk perasaan kesakitan yang gawat.

  • Memakai oksigen yang dikhususkan. Ahli berpotensi meminta perihal itu bila tahapan oksigen dalam darah merosot

  • Membersihkan cairan di paru ketika diperlukan

  • Memperoleh pencakokan peparu, dalam sebagian perkara

Referensi

  1. Mesothelioma : Asbestosis : https://mesothelioma.net/asbestosis/

  2. Mayo Clinic : Asbestosis : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asbestosis/symptoms-causes/syc-20354637

  3. NHS : Asbestosis : https://www.nhs.uk/conditions/asbestosis/

  4. BREATHE the lung association : Asbestosis : https://www.lung.ca/lung-health/lung-disease/asbestosis/treatment

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *