Daun Purik (Kratom)
Pemahaman Kratom
Kratom atau di Indonesia biasa dikenal dengan daun purik atau daun sapat yang memiliki nama ilmiah Mitragyna Speciosa . Daun kratom adalah tanaman tropis yang jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat daun kratom dapat digunakan sebagai obat. Kratom bisa diklasifikasikan sebagai salah satu jenis dari narkotika jika dipakai dengan dosis yang tidak tepat, maka dari itu, bagaimana hukum kratom di Indonesia? apakah kratom legal di Indonesia? Daun purik atau mitragyna di Indonesia legalitasnya masih dipertanyakan, ada beberapa negara yang melarang penggunaan kratom. Di Indonesia kebun kratom dapat ditemukan di kalimantan, terutama daerah Putussibau. Kratom memiliki banyak nama seperti daun sapat, daun purik, mitragyna, thang, biak, tom, dan lain-lain. Tanaman kratom biasanya dijual dalam bentuk kratom bubuk, kratom tea (teh kratom), daun kratom kering, dan lain-lain. Biasanya para penderita insomnia mengkonsumsi kratom agar bisa tidur nyenyak di malam hari.
Cara Kerja Kratom
Kratom memiliki sifat psikoaktif karena mengandung mitragynine dan 7-hydroxymitragynine yang bekerja karena sinyal yang digabungkan dengan protein dengan efek agonis parsial pada reseptor opioid dan efek antagonis pada reseptor stimulan. Efek agonis parsial yang pada reseptor opioid yang merupakan salah satu khasiat daun puri adalah dapat mengurangi resiko hipoventilasi jika terjadi overdosis.
Efek Merugikan dari Kratom
Penggunaan daun kratom dapat berbahaya jika dicampurkan dengan benzodiazepin, narkotika, dan asetaminofen. Efek samping yang biasanya muncul akibat penyalahgunaan kratom adalah mual, muntah, tremor, keringat yang berlebihan, jantung berdebar dengan kencang (takikardia), hipertensi dan peningkatan enzim kreatin fosfokinase. Kratom juga dapat menimbulkan gejala seperti penyakit kuning, hepatotoksisitas, hepatosplenomegali, bahkan kejang. Karena kratom memiliki zat psikoaktif, kratom memiliki efek candu sehingga jika pemakaiannya dihentikan dapat menimbulkan gejala kejang otot, nyeri otot, kesulitan tidur, dan rasa ingin mengkonsumsi kratom yang intens. Biasanya gejala ini dapat diatasi dengan buprenorfin untuk kejang dan nyeri otot. Sedangkan penelitian lain menunjukkan hasil yang baik jika para wanita pecandu kratom diatasi dengan clonidine dan hydroxyzine.
Kegunaan dari Kratom
Efek kratom jika dikonsumsi dalam dosis rendah dapat berguna sebagai stimulan dan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat berguna sebagai opioid (obat penghilang rasa sakit). Pengguna kratom tidak bisa dideteksi dengan pemeriksaan urin, keracunan obat atau overdosis maka dari itu perlu identifikasi cermat untuk pengguna kratom. Mitragyna juga dapat merangsang reseptor adrenergik yang yang memiliki beberapa manfaat seperti obat penenang, obat sakit otot, kelelahan, antidiabetes, antidiare, antileukimia, anoreksia, imunostimulan, obat tidur, dan obat pereda rasa sakit tanpa mengakibatkan hipoventilasi. Itu hanyalah sebagian dari 15 manfaat daun kratom. Kratom juga dapat bekerja sebagai obat adenosin dan dopamin. Maka dari itu jika anda penderita insomnia dan tidak ingin meminum obat tidur yang membuat jantung berdebar, mengkonsumsi teh kratom adalah salah satu cara cepat tidur malam.
Dosis Yang Tepat Untuk Mengkonsumsi Kratom
Dosis mengkonsumsi kratom untuk berbagai keluhan tentu berbeda, jika tanaman kratom dipakai sebagai stimulan maka dosis yang dipakai rendah yaitu 1-5 gram, untuk pengguna berat kratom yaitu sekitar lebih dari 3 gram, dan jika akan digunakan sebagai pengganti dari opioid biasanya dipakai sekitar 15 gram, tetapi ada banyak kasus ketika daun kratom digunakan sebagai pengganti opioid malah memunculkan reaksi overdosis.
Referensi
- Psychiatrist.com: Kratom ( Mitragyna speciosa) teman atau musuh: https://www.psychiatrist.com/pcc/addiction/substance-use-disorders/kratom-friend-or-foe/
- Cmaj: Kratom: https://www.cmaj.ca/content/191/40/E1105.long
- Frontiers: Keuntungan biokimia, diagnosis, dan evaluasi resiko kratom: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyt.2017.00062/full