Diet Vegetarian

Pendahuluan Diet Vegetarian 

Apa yang dimaksud pola diet vegetarian? Diet vegetarian berarti tidak memakan produk hewani apapun, termasuk semua jenis ikan dan unggas. Arti kata vegan adalah sebutan bagi orang-orang yang melakukan diet in dan hanya mengkonsumsi makanan vegetariani. Bagi vegetarian yang masih mengkonsumsi produk hewani seperti susu, telur atau turunannya disebut dengan ovo-lacto-vegetarian. Bagi orang-orang yang sepenuhnya menghindari semua produk hewani adalah jenis vegetarian murni atau vegan. Menu vegetarian adalah makanan yang berasal dari tanaman.

Manfaat Diet Vegetarian

Vegetarian diet dikatakan dapat menurunkan resiko penyakit jantung iskemik, hipertensi, diabetes tipe 2, obesitas, dan beberapa jenis kanker. Asupan rendah makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol, dan asupan tinggi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk kedelai yang kaya serat dan antioksidan merupakan komponen yang berkontribusi dalam mencegah penyakit kronis. Manfaat vegetarian adalah sebagai berikut:

  1. Pencegahan Kanker. Diet vegetarian dapat mencegah kanker. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menjadi vegetarian memiliki resiko 50% lebih rendah jika dibandingkan dengan non vegetarian. Dikarenakan menghindari makanan dengan produk hewani yang tinggi akan lemak dan serat, keuntungan vegetarian adalah dapat mencegah beberapa jenis kanker seperti kanker usus, kanker payudara, kanker prostat, dan lain-lain. Baru-baru ini ditemukan sebuah studi tentang hubungan antara konsumsi produk susu dengan peningkatan resiko kanker ovarium.
  2. Pencegahan Penyakit Jantung. Pola makan dari diet vegetarian dapat membantu mencegah penyakit jantung. Daging adalah sumber utama dari kolesterol dan lemak jenuh. Para vegan menghindari konsumsi daging yang dapat beresiko tinggi bagi sistem kardiovaskular mereka. Selain itu diet vegetarian dapat mencegah penyakit diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes memiliki resiko 2 hingga 4 kali lebih besar untuk menderita gangguan pada sistem kardiovaskular.
  3. Pengendalian Hipertensi. Sejak dahulu, ahli gizi selalu mengatakan bahwa mereka yang tidak memakan daging memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Menurut penelitian, dengan melakukan diet vegetarian selama 2 minggu cukup untuk menurunkan tekanan darah, terlepas dari kandungan natrium dalam makanan. 
  4. Pencegahan Penyakit Ginjal dan Batu Empedu. Diet kaya protein karena menghindari produk hewani, menginduksi eliminasi kalsium dan asam oksalat dalam urin dan urat-urat kita yang merupakan komponen dasar dari batu ginjal. Demikian pula dengan pembentukan batu empedu dan konsumsi kolesterol dan lemak dalam jumlah besar. Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan gagal ginjal dan menderita nyeri neuropatik yang mengikuti pola makan vegetarian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pembersihan kreatinin, kadar protein urin, kadar kolesterol, dan kadar glukosa darah setelah sekitar 1 tahun menjalani pola makan vegan.
  5. Pencegahan Osteoporosis. Produk hewani menyebabkan dekalsifikasi tulang, makan daging dapat meningkatkan resiko osteoporosis karena itu dikatakan bahwa diet vegan mampu mencegah osteoporosis. 
  6. Perbaikan Pada Penyakit Asma Bronkial. Menurut penelitian yang dilakukan di Swedia pada tahun 1985, penderita asma yang berhasil mempertahankan menu vegan pada kehidupan sehari-hari selama satu tahun mengalami penurunan dramatis dalam frekuensi dan tingkat keparahan serangan asma dan penggunaan obat-obatan. 
  7. Mencegah Penyakit Diabetes. Konsumsi banyak biji-bijian dan sayuran dapat melindungi manusia dari diabetes melalui serat dan magnesium yang lebih tinggi, karena kekurangan magnesium dapat mengganggu sinyal insulin. Daging dan ikan dapat mempengaruhi sekresi insulin dan resistensi insulin. Daging yang kaya akan lemak jenuhi terbukti dapat memicu apoptosis sel manusia. Asam lemak dari daging telah dikaitkan secara negatif terhadap sekresi insulin dan indeks disposisi (fungsi sel yang menghitung sensitivitas insulin). Selain mencegah, diet vegan juga baik dalam merawat penderita penyakit diabetes. Mereka yang melakukan diet vegan rendah lemak menunjukkan penurunan 28% dalam plasma glukosa dan penurunan berat badan secara signifikan lebih besar daripada penderita diabetes yang mengikuti diet diabetes tradisional.
  8. Mengontrol Berat Badan.  Produk nabati memiliki jumlah serat yang lebih tinggi dan kandungan kalori yang lebih rendah, membantu mengontrol berat badan.

Diet Vegetarian adalah

Kerugian Diet Vegetarian

Masalah yang sering ditemui dari menu diet vegetarian adalah kekhawatiran pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh manusia. Diet vegetarian mengurangi kandungan protein yang masuk ke dalam tubuh manusia. Akan tetapi tumbuhan memiliki vegetarian protein yang biasa dikenal dengan protein nabati. Bagi orang-orang yang tidak mengkonsumsi produk hewani akan mengalami kesulitan dalam memperoleh vitamin B12 yang diperlukan. Beberapa vegan dilaporkan mengalami defisiensi vitamin B12, karena itu disarankan untuk mengkonsumsi sumber makanan tambahan, seperti sereal yang diperkaya atau susu kedelai atau vitamin. Terutama bagi ibu hamil dan menyusui.

Kebutuhan nutrisi meningkat seiring dengan kehamilan. Menu diet vegetarian memang dapat dikatakan lengkap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan akan tetapi harus ditambah dengan konsumsi vitamin B12 dan vitamin D. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan diet vegetarian yang dilengkapi dengan asupan Vitamin B12 memiliki penurunan pada nyeri neuropati yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang mengkonsumsi suplemen. Beberapa dokter bahkan menyarankan untuk mengkonsumsi asam folat dan zat besi pada ibu hamil yang menjalani diet vegetarian. 

Referensi

  1. Geosalud :: Manfaat Diet Vegetarian: https://www.geosalud.com/nutricion/dieta-vegetariana/beneficios-dieta-vegetariana.html
  2. Nutrition & Diabetes: Diet Vegetarian, Perubahan Pada Pola Diet, dan Resiko Diabetes: https://www.nature.com/articles/s41387-018-0022-4
  3. PMC: Diet Vegetarian dan Resiko Diabetes: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6153574/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai