Digoxin
Digoxin adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi gagal jantung pada anak – anak dan dewasa serta mengobati jenis detak jantung yang tidak beraturan atau aritmia. Digoxin bekerja dengan menghambat aktivitas enzim (ATPase) yang mengontrol pergerakan kalsium, natrium, dan kalium ke dalam otot jantung, yang mampu mengurangi kontraksi atau ketegangan otot jantung sehingga membuat irama jantung yang tetap dan kuat. Digoxin adalah obat yang termasuk kelas glikosida jantung serta golongan obat antiaritmia, dikenal pula dengan nama merk dagang lanoxin.
Indikasi Digoxin
Indikasi digoxin adalah mengobati kondisi gagal jantung serta aritmia seperti fibrilasi atrium kronis. Fungsi obat digoxin juga mampu mempertahankan kemampuan jantung anda untuk berjalan atau berolahraga sekaligus memperkuat jantung. Sediaan digoxin berupa digoxin tablet oral dan digoxin injeksi.Sebagai jenis obat generik dan kelas glikosida jantung, indikasi digoxin juga dapat membantu mengatasi denyut jantung yang tidak teratur dengan cara mengurangi ketegangan jantung sehingga denyut jantung yang teratur dapat dipertahankan.
Kontra Indikasi Digoxin
Fungsi obat digoxin bisa jadi membahayakan mereka yang berada dalam kondisi – kondisi sebagai berikut :
- Penderita fibrilasi ventrikel. Obat digoxin tidak dapat diberikan bagi mereka yang mengalami fibrilasi ventrikel karena digoxin justru memperparah kondisinya.
- Penderita wolff- parkinson – white. Penderita wolff- parkinson – white beresiko mengalami denyut jantung yang tidak beraturan, digoxin justru dapat meningkatkan resiko tersebut.
- Penderita sinus node dan AV. Digoxin dapat menyebabkan denyut jantung yang rendah serta blok jantung lengkap pada penderita sinus dan AV (blok atrioventrikular). Untuk itu sebelum penggunaan digoxin penderita harus menggunakan alat pacu jantung.
- Penderita gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri. Penderita dengan gagal jantung jenis ini tidak diperkenankan menggunakan terapi digoxin karena dapat meningkatkan resiko efek samping seperti nyeri dada dan sesak nafas.
- Orang beresiko aritmia ventrikel selama kardioversi listrik. Jika anda akan menjalani kardioversi listrik maka penggunaan digoxin harus dihentikan selama 1 – 2 hari sebelum prosedur dilakukan untuk mencegah masalah pada irama jantung.
- Penderita Miokarditis. Jika anda memiliki gejala miokarditis maka dilarang untuk menggunakan digoxin karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah serta memicu peradangan.
- Orang dengan gangguan ginjal. Walaupun sebagian besar digoxin mampu dibersihkan ginjal, namun pada penderita gangguan ginjal, kadar digoxin dapat menumpuk di tingkat yang membahayakan karena kondisi ginjal yang terganggu.
- Penderita Hipotiroidisme. Penderita kekurangan hormon tiroid rentan dengan digoxin sehingga dosisnya dapat dikurangi.
- Orang dengan ketidakseimbangan elektrolit. Jika anda tergolong orang yang sedang memiliki kadar kalium yang rendah atau kekurangan kalium, digoxin dapat lebih aktif di dalam tubuh sehingga dapat memicu efek samping yang serius yakni hipokalemia. Kondisi hypokalemia adalah sebuah keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan mineral potasium atau kalium yang salah satunya dapat diperparah oleh efek pengobatan dengan digoxin.
Dosis Digoxin
Obat digoxin adalah obat resep yang harus diminum dengan resep dokter sebelum ataupun sesudah makan, dan jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anda.
Berikut dosis digoxin yang dianjurkan disesuaikan dengan kondisi kesehatan terutama keadaan ginjal masing-masing individu :
- Dosis digoxin permulaan biasanya 0,0625 – 0,25 mg setiap hari sesuai usia dan kondisi ginjal.
- Obat digoxin umumnya dapat dieliminasi ginjal sehingga dosis untuk penderita masalah ginjal sebaiknya dikurangi.
- Dosis dapat ditingkatkan setiap dua minggu untuk respon yang diinginkan.
Dosis untuk penderita gagal jantung ringan/sedang usia 18 tahun ke atas (dosis dewasa) :
- Dosis total digoxin tablet adalah antara 10 – 15 mcg per kilogram berat badan dengan aturan 3 kali minum dalam sehari.
- Untuk dosis pemeliharaan biasanya bersifat individual disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, kondisi medis serta obat lain yang anda konsumsi. Dosis pemeliharaan biasanya hanya diminum sekali dalam satu hari.
- Dosis permulaan yang sama dapat diberikan bagi pasien fibrilasi atrium dewasa.
- Dosis untuk remaja (11 – 17 tahun) dapat diberlakukan serupa.
Dosis anak ( 5 – 10 tahun)
- Dosis total adalah 20–45 mcg per kilogram (kg) berat badan dibagi dan diminum 3 kali sehari.
- Belum ada dosis tepat dan efektif untuk anak di bawah usia tersebut
Keseluruhan dosis digoxin diminum separuh dari dosis permulaan terlebih dahulu, untuk kemudian meminum setengah dari dosis sisa pada 6 – 8 jam kemudian.
Dosis sediaan digoxin berupa digoxin injeksi
- Untuk dosis digoxin injeksi bagi usia diatas 10 tahun, dosis yang disarankan yaitu antara 8 – 12 mcg/ kilogram berat badan.
Efek Samping Digoxin
Secara umum digoxin tablet menyebabkan rasa kantuk, diare atau sakit kepala, selain efek samping digoxin yang umum terjadi, juga terdapat efek samping digoxin yang lebih serius dan perlu diwaspadai antara lain :
- Reaksi alergi. Tanda yang meliputi ruam kemerahan, gatal-gatal, bengkak di areal mata dan bibir serta kesulitan bernafas.
- Gangguan penglihatan. Gangguan dapat ditandai penglihatan kabur atau mata berkunang-kunang.
- Perubahan mental. Dapat berupa gelisah dan tidak mampu berpikir jernih, halusinasi hingga depresi.
- Gangguan Neurologis. Sakit kepala, halusinasi, pingsan atau tanda-tanda mengalami kebingungan.
- Masalah pada pencernaan. Mual, muntah, diare, sakit perut.
- Gangguan irama jantung. Dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat dan tidak teratur.
- Gejala tidak biasa. Pendarahan dan memar yang tidak bisa dijelaskan.
- Penurunan stamina. Kelemahan dan kelelahan yang tidak biasa.
Efek keracunan digoxin
Pengobatan berkelanjutan dengan menggunakan digoxin dapat menjadi salah satu pemicu keracunan digoxin dan merupakan efek samping digoxin yang paling serius. Efek keracunan dapat menyebabkan terjadinya hiperkalemia atau kelebihan kalium. Sebaliknya pada kondisi kekurangan kalium atau hipokalemia, toksisitas digoxin justru memburuk sebab digoxin umumnya memiliki keterkaitan dengan pompa ATPase lokasi yang sama dengan kalium. Hypokalemia adalah sebuah kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan mineral kalium sebagai pendukung kelistrikan jantung, digoxin dapat dengan lebih mudah mengikat ke pompa ATPase serta memberikan efek penghambatan. Untuk itu penggunaan suplemen kalium yang umumnya digunakan pada gejala hipokalemia harus dikonsultasikan apabila digoxin digunakan dalam pengobatan anda, namun sebaiknya anda tidak menggunakan suplemen kalium jika mengkonsumsi digoxin menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Referensi :
- WebMD : Digoxin : https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4358/digoxin-oral/details
- Healthline : Digoxin, Oral Tablet “ : https://www.healthline.com/health/digoxin-oral-tablet
- MedicineNet : Digoxin: https://www.medicinenet.com/digoxin/article.htm#what_is_digoxin_and_how_does_it_work
- Healio : Digoxin Toxicity Topic Review :
- https://www.healio.com/cardiology/learn-the-heart/cardiology-review/topic-reviews/digoxin-toxicity#:~:text=