Erythromycin

Erythromycin adalah antibiotik makrolida oral yang banyak dipakai sejak tahun 50an. Erythromycin adalah antibiotik yang mudah diasimilasi oleh sistem pencernaan di dalam tubuh. Akhiran mycin adalah istilah farmakologi pada segala antibiotik yang berasal dari jenis Streptomyces. Mengapa eritromycin menyandang akhiran mycin adalah berkaitan dengan sejarah penemuannya yang ditemukan pada tanah pekarangan. Sebagai agen antibakteri, fungsi eritromisin adalah juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk jenis antibiotik lainnya, khususnya yang berakhiran “cillin” karena adanya reaksi hipersensitif terhadap antibiotik tersebut.

Kegunaan erythromycin ditujukan bagi penangan sejumlah infeksi bakteri. Selain sebagai pengobatan, kegunaan erythromycin juga dapat ditujukan sebagai fungsi profilaksis. Kegunaan erythromycin sesuai dengan mekanisme kerja eritromisin, yaitu sebagai antibiotik eritromisin. Sebagai antibiotik eritromisin, mekanisme kerja eritromisin adalah menghentikan perkembangan mikroba. Perlu ditekankan bahwa sebagai antibiotik, indikasi eritromisin fokus pada infeksi bakteri. Klasifikasi sebagai antibiotik eritromisin golongan makrolida berdasarkan karakter yang dimiliki oleh erythromycin.

Klasifikasi eritromisin golongan makrolida karena eritromisin adalah antibiotik yang:

  • Berasal dari bakteri gram positif. Erythromycin berbeda dari penisilin yang berasal dari jamur maupun aminoglikosida yang berupa bakteri gram negatif.
  • Memiliki aktifitas kuat terhadap bakteri gram positif. Dengan fungsi sebagai antibiotik, golongan makrolida begitu kuat terhadap bakteri gram positif dan terbatas terhadap bakteri gram negatif. Hal ini yang membedakan golongan makrolida dengan aminoglikosida yang efektifitas utamanya terpusat pada bakteri gram negatif namun fungsinya kurang memadai dan begitu minim untuk bakteri gram positif. Meskipun penisilin juga memiliki karakter efektifitas utama pada bakteri gram positif, namun keunikan erithromycin sebagai makrolida dibandingkan dengan penisilin akan dijelaskan pada poin selanjutnya. Demikian pula untuk kekhasan kuinolon yang juga memiliki efektifitas yang kuat pada bakteri gram positif (bahkan juga kuat untuk bakteri gram negatif), kekhasan lain makrolida yang berbeda dari kuinolon akan disebutkan pada poin selanjutnya.    
  • Memiliki struktur cincin lakton. Golongan makrolida selalu dicirikan dengan ditemukannya struktur cincin lakton pada rumus molekul senyawa tersebut. Penamaan berupa makrolida merupakan salah satu penamaan untuk menyatakan bentuk struktur lakton.  
  • Memiliki spektrum yang luas. Sebagai golongan makrolida, erythromycin termasuk memiliki spektrum yang luas. Spektrum eritromisin lebih luas dibandingkan penisilin. Oleh sebab itu, eritromisin dapat menjadi alternatif terhadap penggunaan penisilin khususnya dalam kasus hipersensitifitas. Walaupun disebutkan bahwa penisilin memiliki spektrum yang luas, ini berarti bahwa spektrum erithromycin bahkan lebih luas lagi berdasarkan fungsi substitutif erithromycin terhadap penisilin. Makrolida merupakan golongan yang memiliki spektrum yang luas, tidak hanya memiliki efektifitas terhadap bakteri gram positif, namun juga terhadap bakteri gram negatif meskipun hanya beberapa jenis antibiotik dari golongan makrolida yang memiliki fungsi tersebut. Berbeda dengan golongan aminoglikosida yang pusat efektifitasnya ada pada bakteri gram negatif, namun begitu minim dan kurang memadai untuk penanganan bakteri gram positif. Walaupun golongan kuinolon memiliki efektifitas yang begitu kuat, baik untuk bakteri gram positif juga untuk bakteri gram negatif, namun fungsi makrolida tidak terbatas hanya sebagai agen antibakteri berupa antibiotik saja, namun juga memiliki fungsi sebagai antijamur, bahkan imunomodulator.

Indikasi eritromisin tidak untuk semua jenis infeksi, termasuk infeksi virus seperti flu. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan sediaan eritromisin yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan resistensi terhadap obat erythromycin di kemudian hari meskipun ditujukan untuk indikasi yang sesuai. Penggunaan sediaan eritromisin umumnya secara oral. Usahakan dalam mengkonsumsi eritromycin menggunakan dosis yang sesuai, misalnya dapat memanfaatkan bantuan gelas ukur 50 ml apabila diperlukan. Meskipun konsumsi dosis eritromisin sudah sesuai dengan resep dokter, namun pemakaian eritromycin dapat memiliki kemungkinan berupa efek samping eritromisin.

Kemungkinan efek samping eritromisin dari pemakaian obat erythromycin dari yang ringan hingga serius dapat berupa:   

erythromycin

Obat eritromisin merupakan contoh obat kaplet yang rasanya pahit. Dosis eritromisin dewasa bergantung pada keadaan kesehatan serta respons. Sedangkan dosis eritromisin anak disesuaikan pada umur serta bobot tubuh. Hati-hati dalam konsumsi obat eritromisin baik berupa dosis eritromisin dewasa maupun dosis eritromisin anak apabila timbul gejala misalnya pingsan atau sesak nafas.   

Jika anda mengkonsumsi erythromycin syrup, kocok terlebih dahulu sebelum diminum. Disarankan mengkonsumsi erythromycin syrup tidak menggunakan sendok makan biasa. Hal ini bertujuan untuk mengukur dosis erythromycin yang telah diresepkan oleh dokter untuk dikonsumsi. Misalnya Anda dapat menggunakan gelas ukur 50 ml, atau alat ukur dosis erythromycin lainnya yang sesuai dengan erythromycin dosage yang telah diresepkan oleh dokter. Sedangkan untuk contoh obat kaplet seperti erythromycin 500 mg sebaiknya jangan dikunyah. Wajib untuk melanjutkan konsumsi erythromycin dosage seperti yang telah diresepkan oleh dokter meskipun gejala infeksi sudah reda sampai dengan eritromisin dosis telah sempurna diselesaikan. Jangan pernah menghentikan kelanjutan konsumsi eritromisin dosis dengan inisiatif sendiri bila stok eritromisin tablet masih ada di rumah tanpa instruksi dari dokter.    

Pada sejumlah kasus infeksi, pemberian dosis eritromisin berupa erythromycin 500 mg dalam bentuk erythromycin stearate sangat efektif. Namun juga perlu diwaspadai bahwa penggunaan eritromisin tablet berupa erythromycin stearate dapat memicu risiko penyakit kuning

Referensi :

  1. WebMD: what is erythromycin; https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3959-15/erythromycin-oral/erythromycin-base-erythromycin-stearate-oral/details
  2. MedlinePlus: what is erythromycin; https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682381.html
  3. ScienceDirect: variations of the name erythromycin in Indonesia; https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/erythromycin-stearate

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai