Flu pada Anak

Pilek dan flu merupakan infeksi yang begitu menyebar pada saluran pernapasan bagian atas (hidung, mulut, faring, laring). Disebut pula sebagai IVRS (infeksi saluran pernapasan atas). Walaupun gejala keduanya mirip, namun flu lebih buruk, khususnya untuk anak kurang dari 2 tahun. Pada dasarnya, batuk pilek anak bukan penyakit ganas. Namun perlu diwaspadai, bahwa demam batuk pilek pada anak balita dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi serta rawat inap. Batuk pilek pada anak bayi serta balita bisa terjadi 8 sampai 10 kali dalam setahun. Sementara batuk pilek pada anak pra sekolah bisa 9 kali setahun. Flu pada anak TK sekitar 12 kali setahun. Sakit flu dan batuk semakin berkurang seiring meningkatnya kekebalan. Flu pada anak remaja serta dewasa hanya sekitar 2 atau 4 kali dalam setahun.

Gejala pilek dan flu

Gejala pilek pada anak berupa:

  • Hidung mampet
  • Hidung meler banyak
  • Bersin-bersin
  • Radang tenggorokan
  • Batuk
  • Demam ringan (38,5 C atau kurang)

Gejala flu pada anak berupa:

  • Begitu lesu
  • Hidung meler
  • Pusing
  • Nyeri dada
  • Batuk kering serta radang tenggorokan
  • Menggigil juga gemetar
  • Nyeri otot bisa akut
  • Mendadak demam (di atas 38,5 C)

Pilek berlangsung 3 hingga 5 hari, sementara flu bisa berlangsung 1 hingga 2 minggu. Demam batuk pilek pada anak sekitar 38-39 C banyak terjadi pada anak kecil dibandingkan anak yang lebih besar serta remaja.

Penyebab

Pilek dan flu disebabkan oleh virus influenza, yang banyak terjadi sekitar bulan November hingga April. Lebih dari 200 virus bisa menimbulkan flu Yang paling sering yaitu rhinovirus. Di samping itu juga ada virus pernafasan RSV serta parainfluenza yang mengakibatkan 20% kasus batuk dan flu. Virus ini lebih ganas dibandingkan rhinovirus. Batuk pilek anak yang disebabkan oleh virus tersebut dapat mengakibatkan infeksi parah, seperti pneumonia. Tentu saja sakit flu dan batuk menular dari partikel sekresi pasien yang terserang virus tersebut. 

Diagnosa

Diagnosa batuk pilek pada balita atau bapil pada anak batuk pilek harus oportunistik alih-alih beruntun (misalnya, pernapasan serta detak jantung diperiksa waktu anak tenang), serta tersusun dalam melakukan pemeriksaan yang paling tidak membuat rewel terlebih dulu. Bila anak batuk pilek disertai demam dan berliur, pemeriksaan tenggorokan jangan dilakukan. Setidaknya dalam memeriksa batuk pilek pada balita ataupun bapil pada anak batuk pilek, perawat harus mencatat suhu, khususnya untuk anak batuk pilek disertai demam. Untuk memeriksa batuk pilek pada balita ataupun bapil pada anak batuk pilek juga perlu mengukur detak jantung, laju respirasi, serta waktu pengisian kapiler, terlebih bagi anak demam batuk pilek. Pemeriksaan total anak demam batuk pilek perlu mencurigai ruam yang tidak memucat, bintik-bintik di kulit, tangan serta kaki dingin, nyeri otot ekstrim, pusing, leher kaku maupun mudah marah. Setiap indikasi distres saluran nafas atas (batuk dan flu, stridor, saliva, sakit tenggorokan, nafas anak cepat saat batuk) maupun distres saluran nafas bawah (nafas anak cepat saat batuk cenderung sesak atau batuk saat tidur pada anak sehingga mengakibatkan apnea) harus diperiksa secepatnya.     

Flu dan Pilek pada anak yaitu

Pengobatan

Karena pilek serta flu disebabkan karena virus, antibiotik tidak mempan mengobatinya. Kecuali ada komplikasi, perawatan serta tips singkat berikut umumnya efektif, sehingga pilek dan flu sembuh sendiri, tanpa penanganan serius. Sebaliknya, bila anak Anda sakit demam atau jika ia mengeluh sakit (radang tenggorokan, pusing, nyeri otot, dll), Anda bisa meminumkannya asetaminofen (Tylenol, Tempra, dll) atau ibuprofen (Advil, Motrin, dll.) menurut gejala serta berdasarkan dosis yang dianjurkan tergantung berat badan anak. Jangan minumkan ibuprofen untuk bayi di bawah 6 bulan, serta jangan pernah memberikan asam asetilsalisilat (ASA), contohnya Aspirin, untuk anak maupun remaja.

Tips perawatan efektif

  • Jangan meminumkan obat batuk serta pilek yang dijual bebas (sirup, dekongestan, atau semacamnya) untuk anak Anda bila mereka kurang dari 6 tahun, kecuali dokter Anda menyarankan sebaliknya. Obat-obatan ini menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Contohnya, dengan menekan batuk, mereka bisa mengakibatkan sekresi menumpuk pada bronkus serta paru-paru. Selanjutnya mereka akan memperburuk masalah pernapasan. Di samping itu, tidak begitu manjur serta pemakaian berlebihan bisa menimbulkan keracunan.
  • Pakaikan anak Anda dengan pakaian yang ringan, terutama apabila ia demam, serta pertahankan temperatur ruangan kira-kira 20 C.
  • Berikan kegiatan yang tenang. Anak Anda tidak harus di tempat tidur seharian, namun mereka harus beristirahat.
  • Minumkan ia cairan sesering mungkin (misalnya air putih, susu, sup). Kaldu ayam, yang dikenal manjur di masa lalu, kini direkomendasikan kembali. Karena tinggi sistein, kaldu ayam meringankan hidung meler.
  • Bila anak Anda tidak nafsu makan, berikan makanan dengan porsi kecil lima atau enam kali sehari. Beri makanan bernutrisi, lembut yang mudah ditelan, yang merupakan kesukaan mereka.
  • Bila anak Anda di atas 4 tahun, Anda bisa memberinya permen keras bebas gula serta lozenges yang mengandung madu, obat herbal (contohnya peppermint, lemon balm, thyme, sage, lime, hisop) atau pektin. Ini bisa meringankan radang tenggorokan.
  • Anda pun dapat memberi anak Anda sesendok madu sebelum tidur. Sebuah penelitian sederhana membuktikan jika madu manjur untuk mengurangi radang tenggorokan. Tapi, jangan memberikan madu untuk anak kurang dari 1 tahun karena risiko botulisme pada bayi, penyakit langka yang bisa berakibat serius.

Referensi :

  1. Nursing in practice: Diagnosis of colds and flu in children : https://www.nursinginpractice.com/clinical/diagnosis-and-management-of-colds-and-flu-in-children/
  2. WebMD: Diagnosis of colds and flu in children : https://www.webmd.com/cold-and-flu/cold-guide/children_colds#1
  3. Pregnancy birth & baby: Diagnosis of colds and flu in children : https://www.pregnancybirthbaby.org.au/colds-and-flu-in-babies-and-children

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai