Hepatitis

Deskripsi

Hepatitis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis dan mengakibatkan peradangan pada bagian organ hati sehingga fungsi hati menjadi terganggu. Selain karena virus, hepatitis juga dapat disebabkan karena konsumsi obat-obatan tertentu, alkohol dan karena penyakit autoimun.

Peradangan hati dapat berakibat fatal bagi tubuh. Hati merupakan organ penting didalam tubuh, yang berfungsi untuk menetralisir dan menawar racun, memproduksi enzim, mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula protein (glikogen), mineral, vitamin dan zat lain. 

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, Indonesia merupakan negara kedua dengan wabah penyakit hepatitis B tertinggi di Asia Tenggara setelah Myanmar. Sedangkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018 sebesar 0,39% penduduk Indonesia menderita hepatitis. Kondisi ini menurun tiga kali lipat dibandingkan tahun 2013 (1,2%). 

Hepatitis

Hepatitis

Gejala hepatitis

                         

Penderita hepatitis ringan, pada umumnya tidak menunjukan gejala apapun sehingga banyak orang tidak menyadari bila mereka sudah terkena penyakit hepatitis. Gejala-gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis kronis, antara lain:

  • Buang air kecil atau besar yang tidak lazim
  • Demam 
  • Gatal
  • Gejala seperti flu
  • Kelelahan
  • Kulit dan bagian mata menguning (mungkin pertanda penyakit kuning)
  • Mual atau muntah
  • Menurunnya selera makan
  • Nyeri lambung 
  • Nyeri sendi atau otot
  • Perdarahan dalam
  • Perubahan mental (kurangnya konsentrasi atau koma)
  • Penurunan berat badan drastis yang tidak bisa dijelaskan 
  • Urin berwarna gelap
Gejala hepatitis

Gejala hepatitis

Penyebab dan pengobatan hepatitis berdasarkan tipenya

Hepatitis dapat dibagi menjadi beberapa tipe, dimana penyebab dan pengobatannya dapat berbeda-beda sesuai masing-masing tipe hepatitis. Pada dasarnya setiap diagnosa akan dimulai oleh dokter anda dengan menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, kemudian dilanjutkan dengan melakukan beberapa tindakan lanjutan seperti tes darah lengkap, Ultrasonografi dan biopsi. 

Jenis hepatitis, gejala dan pengobatannya:

Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit jangka pendek dan disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV), jenis hepatitis ini paling ringan jika dibandingkan jenis hepatitis lainnya. Virus masuk ke tubuh ketika kondisi imunitas menurun, dan ditularkan melalui konsumsi makanan dan minuman yang tercemar dan kontak langsung dengan penderita. HAV sendiri, tidak menimbulkan kerusakan pada hati. 

Gejala dapat dirasakan setelah seseorang terinfeksi dan mungkin ketika keadaan sudah kronis. Sakit kepala, mual atau muntah, dan terkadang warna kulit serta selaput mata menguning dapat menjadi pertanda seseorang sudah terinfeksi HAV

Pengobatan hepatitis A dapat dilakukan dengan beristirahat dengan cukup, perbanyak konsumsi cairan (air putih) dan perbanyak konsumsi makanan sehat dan bergizi. Apabila gejala masih berlanjut, segera berkonsultasi dengan dokter.

Hepatitis B

Penyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B (HBV), pada umumnya penularan terjadi pada masa kehamilan dan persalinan (diturunkan atau ditularkan oleh ibu ke bayinya).

Gejala khusus yang dapat dirasakan seperti timbulnya rasa sakit di abdomen (bagian perut atas) di sebelah kanan, muncul penyakit kuning (ikterus), dan urin yang berubah warna menjadi gelap atau pekat. 

Gejala dapat diringankan dengan penanganan yang tepat oleh dokter, pada sebagian kasus hepatitis B dapat sembuh sendiri tetapi untuk sebagian infeksi hepatitis B akut dapat berubah menjadi kronis. Pemberian obat antivirus hanya dapat mencegah berkembangnya virus, bukan menghilangkan virus tersebut). Penting bagi penderita hepatitis B untuk melakukan kontrol ke dokter secara teratur, agar dokter dapat mengetahui perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan yang diberikan. Transplantasi hati mungkin akan dianjurkan apabila organ hati sudah mengalami kerusakan parah.

Hepatitis C

Virus hepatitis C (HVC) adalah penyebab terjadinya hepatitis C. Hepatitis ini menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti berbagi peralatan pribadi dan penggunaan alat medis yang tidak steril. 

Sama seperti hepatitis B, hepatitis C dapat diobati dengan pemberian obat anti virus untuk mencegah penyebaran virus dan transplantasi hati dapat juga dianjurkan bila sudah terjadi komplikasi.

Hepatitis D (delta hepatitis)

Virus HDV menjadi penyebab terjadinya hepatitis D. Virus HDV memerlukan virus HBV agar dapat berkembang. Hepatitis ini jarang terjadi tetapi justru jenis paling berbahaya dibandingkan jenis hepatitis lainnya. 

Penularan dapat terjadi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. 

Gejala khusus yang dapat terjadi seperti merasa linglung dan mudah memar. 

Pengobatan hepatitis D dapat dilakukan dengan pemberian obat Interferon, obat anti virus dan transplantasi hati.

Karena HDV memerlukan HBV, maka pencegahannya dilakukan dengan melakukan vaksinasi untuk hepatitis B.

Hepatitis E

Hepatitis E adalah penyakit yang ditularkan bila seseorang mengkonsumsi air yang sudah tercemar oleh virus hepatitis E (HEV). 

Pada umumnya pengobatan dilakukan dengan melakukan terapi pemberian obat imunosupresi dan transplantasi hati.

Hepatitis non-virus 

Hancurnya sel-sel di dalam hati (hepatosit) dapat disebabkan oleh penggunaan  zat-zat beracun, konsumsi obat-obatan tertentu, dan konsumsi bahan kimia berbahaya secara berlebihan.

Hepatitis alkoholik

Hepatitis alkoholik merupakan peradangan yang terjadi di dalam hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol selama bertahun-tahun. Fungsi kerja hati dapat menurun akibat kandungan alkohol sehingga Anda lebih rentan terinfeksi virus hepatitis.

Gejala khusus yang dirasakan adalah mudah kehilangan fokus atau mengalami perubahan tingkah laku selama mengalami penyakit ini, hal ini disebabkan karena meningkatnya kadar toksin di dalam tubuh. 

Hepatitis autoimun

Hepatitis autoimun terjadi ketika sistem imun atau kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati, penyakit ini merupakan kelainan genetik yang berkembang akibat faktor lingkungan.

Hepatitis autoimun

Hepatitis autoimun

Komplikasi

Hepatitis dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Gagal ginjal
  • Fibrosis (pengerasan atau kerusakan jaringan hati)
  • Fulminant hepatitis B (kerusakan hati)

Gejala yang ditimbulkannya berupa kehilangan kesadaran, pembengkakan pada perut yang disebabkan akumulasi cairan, dan munculnya penyakit kuning.

  • Kanker hati
  • Sirosis (luka pada hati dan transplantasi jantung adalah satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan)

Pencegahan hepatitis 

Lebih baik mencegah daripada mengobati, kalimat tersebut seringkali kita dengar. Untuk itu marilah kita terapkan cara-cara dibawah ini untuk mencegah terinfeksi virus hepatitis.

  • Cuci tangan dengan baik dan benar
  • Gunakan alat kesehatan yang steril
  • Hindari konsumsi makanan mentah dan alkohol
  • Hindari berbagi menggunakan alat makan atau alat kebersihan dengan orang lain
  • Konsumsi air dan makanan bersih
  • Perbanyak istirahat
  • Tidak bergonta ganti pasangan (setia)
  • Vaksinasi hepatitis
  • Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain selama Anda memiliki infeksi aktif. 
Pencegahan hepatitis 

Pencegahan hepatitis

Referensi: Hello Sehat: Penyakit Hepatitis: (https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/gangguan-pencernaan/informasi-lengkap-seputar-penyakit-hepatitis-yang-wajib-anda-ketahui/)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *