Hipoksia

Apa itu hipoksia

Hipoksia adalah oksigen yang tak mencukupi dibandingkan dengan keperluan rangkaian organ. Sebelum beroleh digunakan di kedalaman organ, oksigen merupakan elemen yang semestinya disediakan melalui pernapasan, dibawa kedalam saluran darah dan kemudian didistribusikan ke berbagai rangkaian. Ketika badan tak mempunyai kecukupan oksigen, sanggup mendapati hipoksemia atau hipoksia. Perihal tersebut keadaan yang beresiko. Tanpa oksigen, pikiran, jantung , dan anggota tubuh lainnya berlaku hancur cuman sebagian menit sesudah gejala diawali. Kebanyakan orang memiliki pengertian hipoksia ialah sebutan medis yang dipakai agar merujuk pada ketidakcukupan suplai oksigen ke rangkaian organ. Lokal atau normal, hipoksia membutuhkan penatalaksanaan medis yang memadai supaya menghindari terbentuknya kerumitan.

Normalnya, oksigen yang didapat melewati aktivitas bernapas akan dibawa oleh darah dari peparu menghantar ke jantung. Jantung seterusnya akan menggenjot darah yang melimpah oksigen ke segenap jaringan organ melewati saluran darah. Para ahli lazimnya membabarkan penjelasan mengenai definisi hipoksia adalah keadaan menurunnya tingkat oksigen di jaringan dan rangkaian. Dampaknya, jaringan dan rangkaian yang terdapat di sekujur sisi organ tak sanggup berguna dengan lumrah. Hipoksia melambangkan ialah suplai oksigen yang tak mencukupi dibandingkan dengan keperluan rangkaian organ. Sebelum sanggup digunakan di kedalaman organ, oksigen merupakan elemen yang mesti disediakan melalui pernafasan.

Gejala hipoksia

Diagnosa hipoksia

Supaya mendiagnosa penyakit hipoksia ahli akan menjalankan penelitian fisik guna mendengar jantung dan peparu. Penyimpangan pada anggota tubuh tersebut sanggup membentuk tanda oksigen darah menurun. 

Tes yang dipakai bagi mendiagnosa penyakit hipoksia :

  • Pulse oximetry : Sebuah penapis yang menyelipkan jari agar menilai oksigen dalam darah. Oksimetri nadi tak menimbulkan sensasi kesakitan dan noninvasif.
  • Tes gas darah arteri : Jarum digunakan supaya membawa contoh darah dari arteri guna menilai tingkat oksigen dalam darah
  • Pengujian pernafasan : Perkara tersebut akan berpotensi melibatkan pernafasan ke kedalaman liang yang terkait ke penghitung atau enjin lain

Sambil menjalankan penelitian, ahli akan menjalankan tindakan awalan agar menyeimbangkan keadaan korban. Ahli pula akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesempurnaan korban sebelum mendapatkan diagnosa penyakit hipoksia.

Penyebab hipoksia

Suatu penyerbuan asma yang serius, atau flare, sanggup mengakibatkan penyakit hipoksia pada seorang dewasa dan kanak-kanak. Selama penyerbuan, terusan udara mengecil, sehingga susah agar memasukkan udara ke peparu . Batuk supaya menjernihkan peparu memakai sangat kebanyakan oksigen dan sanggup memberatkan sindrom. Sesuai dengan definisi hipoksia yang melambangkan kelainan keadaan tingkat oksigen, maka penyakit hipoksia pula sanggup terjadi dampak kerusakan peparu dampak trauma. Penyebab hipoksia bisa diperoleh dari kecilnya tingkat oksigen di daerah sekitar, terdapatnya kecacatan atau kekacauan pada peparu dan terusan pernafasan atau dikarenakan dampak samping obat.

Berbagai perihal yang membentuk penyebab hipoksia :

  • Kecacatan peparu semisal kecacatan paru obstruktif kronik, emfisema, bronkitis, pneumonia, dan edema paru
  • Obat perih keras atau obat lain yang menangguhkan pernafasan
  • Persoalan jantung
  • Anemia
  • Keracunan sianida

Pencegahan penyakit hipoksia

Metode terbagus agar menghindar hipoksia adalah dengan mengendalikan asma. Menghindari hipoksia ialah pengetahuan dasar bahwa semua residen anestesi diajarkan secara ekstensif. Pencegahan penyakit hipoksia secara paradoksnya ialah semakin canggihnya mesin anestesi, semakin banyak dokter yang terbuai ke dalam rasa aman yang palsu.

Mencegah hipoksia adalah proses yang rumit namun logis. Begitu seseorang menyesuaikan aliran oksigen dengan kondisi pasien tertentu seperti usia, berat badan, penyakit penyerta dan pembedahan, berbagai tingkat stimulasi pembedahan, seluruh proses penyampaian aliran oksigen yang diperlukan, menjadi mudah dipahami.

Beberapa hal merupakan pencegahan hipoksia :

  • Pakai Obat asma secara teratur
  • Menjalankan praktik pernafasan
  • Jalankan pola hidup sempurna dan kebiasaan asupan benar
  • Jalankan penelitian secara teratur

Gejala hipoksia

Masing korban hipoksia sanggup mendapati gejala hipoksia yang bermacam-macam. Gejala hipoksia dapat timbul mendadak dan merosot dengan gesit atau mengembangbiak secara lamban. Gejala hipoksia memiliki intensitasnya bervariasi dari ringan sampai berat. 

Berbagai gejala hipoksia akut umumnya :

  • Sesak napas
  • Pernapasan kencang
  • Degup jantung kencang

Berbagai gejala hipoksia serius :

  • Ketidakmampuan bagi berkomunikasi
  • Kebingungan
  • Kemungkinan koma atau kematian
  • Gejala terkait lainnya yang mungkin ada

Dalam sebagian perkara penyakit hipoksia dapat timbul tanpa menunjukkan tanda-tanda hipoksia atau gejala apapun. Hipoksia yang tanpa menunjukkan tanda-tanda hipoksia disebut happy hipoksia. Namun, sebagian besar orang yang melakukan pemeriksaan sudah muncul beberapa tanda-tanda hipoksia. Meskipun tanda-tanda hipoksia tersebut masih muncul dengan tingkat rendah.

Pengobatan hipoksia

Jika hasil pengujian hipoksia menunjukkan bahwa korban menderita hipoksia, maka ahli biasanya merekomendasikan memakai oksigen tambahan. Pengobatan hipoksia bermaksud agar memulihkan penyediaan oksigen ke jaringan dan rangkaian, sehingga bagian-bagian tubuh bisa berjalan dengan benar dan tak terwujud keguguran rangkaian. Pengobatan hipoksia pula dimaksudkan agar menyelesaikan penyebab yang mendasari.

Metode pengobatan hipoksia :

  • Oksigen. Penyerahan oksigen bermaksud agar menaikkan tingkat oksigen di kedalaman badan korban
  • Ramu-ramuan. Selain ramuan, tindakan hipoksia pula dijalankan guna menyembuhkan penyebab hipoksia. Ahli lazimnya menyerahkan berbagai ramu-ramuan seperti inhaler, kortikosteroid yang dapat menurunkan pembengkakan di peparu, antibiotik agar menyembuhkan penularan kuman, dan ramuan anti kejang
  • Imunisasi. Seseorang boleh mendapatkan vaksinasi flu secara teratur dan jadwal vaksinasi untuk pneumonia dan pertusis atau batuk rejan
  • Berhenti merokok. Jika seseorang berhenti merokok dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mengobati kondisi tersebut dan mengurangi keparahan gejala. Berhenti merokok juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantunya melawan potensi infeksi
  • Terapi rehabilitasi paru. Perawatan ini melibatkan pelatihan individu tentang cara terbaik untuk bernapas ketika paru-paru rusak. Ini mengurangi penurunan fungsi paru-paru dan meningkatkan kemampuan seseorang untuk olahraga.

Referensi

  1. Cleveland Clinic : Hypoxemia: Diagnosis and Tests : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17727-hypoxemia/diagnosis-and-tests#
  2. WebMD : Hypoxia and Hypoxemia : https://www.webmd.com/asthma/guide/hypoxia-hypoxemia
  3. EJA : Preventing hypoxia : https://journals.lww.com/ejanaesthesiology/fulltext/2016/04000/preventing_hypoxia.17.aspx
  4. MedicineNet : Hypoxia and Hypoxemia (Low Blood Oxygen) : https://www.medicinenet.com/hypoxia_and_hypoxemia/article.htm
  5. MedicalNewsToday : What to know about COPD hypoxia : https://www.medicalnewstoday.com/articles/316136

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *