Multitasking

Di kantor, seringkali Anda dikejar dengan permintaan mendesak yang datang dari segala arah. Melakukan multitasking menjadi alternatif terbaik yang terlintas dipikiran Anda saat itu.  Namun, pada kenyataannya, multitasking sering kali tidak efisien dan bahkan meningkatkan stres pada dunia kerja serta efek negatif lainnya.  

Pengertian multitasking

Multitasking adalah menjalankan tugas gAnda, atau menjalankan lebih dari satu aktivitas dalam waktu yang sama. Contoh multitasking dalam kehidupan manusia sehari hari adalah “makan sambil membaca”. Makan dan membaca adalah dua kegiatan yang berbeda, namun jika dilakukan secara bergantian tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu beberapa orang memilih melakukannya secara bersamaan sehingga dapat mempersingkat waktu.

Contoh multitasking yang lain adalah menulis email sambil menjawab telepon, atau menyelesaikan file penting sambil browsing di internet. Berbagai kegiatan tersebut merupakan contoh multitasking yang sering dilakukan di kantor. 

Manfaat multitasking

Karena multitasking adalah kemampuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, mempersingkat waktu adalah manfaat multitasking yang mungkin Anda rasakan dan bisa dikatakan satu satunya manfaat multitasking yang ada. Hal ini disebabkan kinerja otak pada saat melakukan multitasking menjadi semakin berat dan tentunya membuat Anda lebih mudah tertekan serta memberikan efek negatif lainya. 

Produktivitas yang meningkat pada saat melakukan multitasking sebenarnya adalah semu, karena seringkali disertai berbagai kesalahan kecil yang disebabkan kurangnya ketelitian. Kesalahan ringan namun dalam jumlah banyak tentunya membutuhkan waktu extra untuk memperbaikinya yang menyebabkan produktivitas menurun. 

Multitasking menurunkan produktivitas

Multitasking sepertinya cara yang bagus untuk menyelesaikan banyak hal sekaligus. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa otak kita tidak sebaik yang kita pikirkan dalam menangani banyak tugas. Faktanya, beberapa peneliti menyarankan bahwa multitasking sebenarnya dapat menyebabkan produktivitas menurun sebanyak 40%.

Pada kenyataannya, Anda hanya dapat melakukan satu hal dalam satu waktu. Lebih buruk lagi, ketika Anda diinterupsi dalam suatu pekerjaan, dibutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya. Hal ini disebabkan karena setelah setiap terjadi interupsi, diperlukan 3 hingga 5 menit untuk memfokuskan kembali. Saat Anda diganggu 5 atau 10 kali selama menjalankan tugas, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya! Belum lagi pekerjaan Anda lebih cenderung mengandung kesalahan.

Menurunnya produktivitas disebabkan karena berkurangnya fokus pada saat bekerja. Fokus dapat didefinisikan sebagai kemampuan konsentrasi pada tingkat kepekaan suatu objek tanpa menambahkan hal lainnya yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan kualitas konsentrasi Anda. Pada saat berada dalam kondisi fokus maka kita telah menyingkirkan segala pengaruh yang mengganggu perhatian kita pada suatu subyek tertentu

Penelitian telah menunjukkan bahwa beralih dari satu tugas ke tugas berikutnya berdampak serius pada produktivitas. Orang yang melakukan banyak tugas memiliki lebih banyak masalah dalam menghilangkan gangguan kerja daripada orang yang fokus pada satu tugas pada satu waktu. Selain itu, melakukan banyak hal sekaligus dapat merusak kemampuan kognitif 

manfaat multitasking

Multitasking menurunkan kemampuan kognitif

Bahaya multitasking beban otak menjadi berat, karena stres berlebihan, mengkonsumsi lebih banyak energi dan karena itu menjadi lebih cepat lelah. Kadar kortisol (hormon stres) dan adrenalin meningkat, yang akan menyebabkan sulit berkonsentrasi, pikiran bingung, dan agresi yang lebih besar. Lebih buruk lagi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa melakukan beberapa hal pada waktu yang sama merusak kemampuan kognitif dan menurunkan IQ hingga 10 poin !

IQ, kependekan dari intelligence quotient, adalah ukuran kemampuan penalaran seseorang. Singkatnya, ini diharapkan untuk mengukur seberapa baik seseorang dapat menggunakan informasi dan logika untuk menjawab pertanyaan atau membuat prediksi. Di dunia kerja tes IQ digunakan untuk mengukur memori jangka pendek dan panjang. Perusahaan juga mengukur seberapa baik orang dapat memecahkan teka-teki dan mengingat informasi yang telah mereka dengar dan seberapa cepat. Melalui tes IQ perusahaan akan mengetahui kemampuan kognitif dari para karyawannya.

Multitasking penyebab gangguan kesehatan

Tak hanya membuat Anda kewalahan dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, multitasking juga memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa dampak lain dari multitasking terhadap kesehatan:

  • Memicu stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan multitasking dapat mengganggu kesehatan mental para pekerja kantoran dan pelajar. Orang yang sering melakukan multitasking cenderung lebih sering stres dan merasa cemas. Hal ini dikarenakan multitasking dapat membuat hasil pekerjaan kantor atau tugas sekolah menjadi kurang baik kualitasnya atau justru tak kunjung selesai karena terlalu lama menghabiskan waktu untuk melakukan semua pekerjaan sekaligus.
  • Meningkatkan tekanan darah. Ada penelitian yang menyatakan bahwa multitasking dapat berpengaruh pada kinerja jantung dan tekanan darah. Ketika melakukan multitasking, tubuh akan bekerja ekstra dan mengeluarkan lebih banyak hormon stres. Hal ini dapat memicu hipertensi, detak jantung, dan rasa cemas.
  • Meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Multitasking juga bisa menimbulkan bahaya, misalnya saat Anda berkendara atau berjalan kaki sambil melakukan kegiatan lain, seperti berbicara di telepon atau mengetik pesan singkat. Hal ini membuat Anda tidak fokus untuk memperhatikan lingkungan sekitar sehingga meningkatkan risiko kecelakaan

Mengurangi efek negatif multitasking

Jadi, bagaimana kita dapat melindungi diri kita sendiri dari bahaya multitasking ini dalam lingkungan profesional yang memaksa kita untuk berpindah-pindah tugas? Meskipun tidak ada perbaikan cepat, beberapa tip dapat membantu. 

Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan focus dan menghindari multitasking:

  • Kurangi gangguan. Matikan TV, letakkan ponsel Anda dan keluar dari akun email Anda. Kurangi waktu menatap layar tidak penting selama dua hari dan lihat berapa banyak lagi yang Anda selesaikan tanpa gangguan kerja.
  • Rencanakan pekerjaan berdasarkan energi Anda. Gunakan waktu pagi untuk menyelesaikan pekerjaan penting dan menghindari kondisi sulit konsentrasi penuh. Pindahkan tugas-tugas ringan di sore hari. Tugas seperti memeriksa kotak masuk Anda atau pengarsipan tidak membutuhkan energi konsentrasi untuk menyelesaikannya.
  • Singkirkan itu dari pikiranmu. Terlalu banyak catatan mental membuat pikiran menjadi berantakan. berbagai pekerjaan yang belum terselesaikan akan habiskan energi untuk dipikirkan. Simpan semua yang ada di otak Anda dalam buku catatan sehingga Anda dapat bekerja dengan lebih rileks. 
  • Latih otak Anda. Keterampilan apa pun yang berharga membutuhkan latihan. Belajar untuk fokus tidak berbeda. Investasikan waktu untuk menguasai pelatihan perhatian, kesadaran atau jenis meditasi lainnya. Ini adalah cara yang bagus untuk berlatih menjinakkan gangguan kerja dan meningkatkan fokus.

Mengurang multitasking akan memberikan manfaat yang besar bagi Anda. Anda akan bekerja dengan lebih produktif, rileks, bahkan kecerdasaan Anda akan meningkat. Jadi mulailah dari sekarang!  

Referensi :

  1. Cleveland Clinic : Why Multitasking Doesn’t Work : https://health.clevelandclinic.org/science-clear-multitasking-doesnt-work/
  2. Verywell mind : How Multitasking Affects Productivity and Brain Health : https://www.verywellmind.com/multitasking-2795003
  3. Mayo Clinic : Multitasking isn’t working for me. How can I focus my attention and improve my concentration? : https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/expert-answers/how-to-focus/faq-20058383

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai