Pemeriksaan Alkali Fosfatase

Pemeriksaan level alkali fosfatase (alkaline phosphatase) yang selanjutnya disebut pemeriksaan ALP adalah metode guna menakar level enzim alkali fosfatase dalam darah. Pemeriksaan ALP mencakup uji darah biasa dan sering kali menjadi pelengkap dari pemeriksaan darah rutin yang lain. Ketidaknormalan level ALP kerap memperlihatkan permasalahan yang terdapat di hati, kandung empedu maupun tulang. Tetapi, pemeriksaan ALP (alkaline phosphatase) juga dapat mengindikasikan kekurangan gizi, tumor/kanker ginjal, permasalahan usus, permasalahan pankreas, atau radang yang parah.

Rentang nilai ALP (alkaline phosphatase) normalnya akan berbeda antara orang satu dengan orang lainnya, berdasarkan pada usia, golongan darah, jenis kelamin, dan status kehamilan. Rentang nilai normal untuk level serum ALP adalah 20 sampai 140 IU/L. Namun, hasilnya mungkin saja berbeda antar laboratorium. Anak-anak mempunyai angka normal yang lebih banyak sebab tulang sedang tumbuh dengan begitu cepat, tapi bersamaan dengan pertambahan usia akan menurun. Langkah paling tepat untuk mencari tahu normal tidaknya level alkali fosfatase adalah dengan membicarakan hasilnya kepada dokter yang mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan dan kisaran nilai tertentu.

Alkali fosfatase adalah enzim yang berada di hampir keseluruhan anggota badan. Kegunaan ALP adalah mempermudah pemecahan protein dalam tubuh. ALP munculnya beragam, dilihat dari tempatnya berasal. Di antara produsen utama ALP adalah hati, tetapi ada pula yang diproduksi di tulang, usus, pankreas, dan ginjal. Bagi perempuan yang sedang mengandung, produksi ALP berada pada plasenta. ALP bisa merembes ke pembuluh darah apabila organ yang memproduksi mengalami kerusakan.

Pemeriksaan ALP/alkaline phosphatase adalah guna menentukan apakah hati dan kandung empedu bekerja secara baik atau mengetahui permasalahan tulang. Pemeriksaan level ALP adalah kesatuan dari pemeriksaan rutin hati dan kandung empedu. Tanda-tanda serupa penyakit kuning, sakit perut, mual, dan muntah akan menyebabkan dokter mencurigai terdapat permasalahan pada hati atau kandung empedu.

Pemeriksaan ALP dapat berguna untuk menunjukkan kelainan antara lain :

  • hepatitis (peradangan hati)
  • sirosis (jaringan parut pada hati)
  • kolesistitis (peradangan kandung empedu)
  • obstruksi saluran empedu (disebabkan oleh batu empedu, radang atau kanker)

Pemeriksaan ALP atau alkali fosfatase bisa jadi diperlukan ketika sedang meminum obat yang mampu merusakkan hati, semisal asetaminofen (Tylenol). Pengukuran alkali fosfatase adalah di antara metode yang ada guna menyelidiki permasalahan hati dan seringkali dilaksanakan beriringan dengan pengujian fungsi hati yang berlainan.

Alkaline Phosphatase (ALP) Level Test

Kegunaan pemeriksaan ALP/alkaline phosphatase adalah untuk mengetahui permasalahan tulang di antaranya :

  • Rakhitis, melemah atau melunaknya tulang di fase anak-anak yang seringkali ditimbulkan oleh ketidakcukupan vitamin D atau kalsium yang parah
  • Osteomalasia, melunaknya tulang di usia dewasa juga dikarenakan kurangnya vitamin D yang parah, atau sebab lainnya tubuh tidak bisa mengolah dan memanfaatkan vitamin D secara normal.
  • Penyakit tulang Paget, ketidaknormalan yang menimbulkan permasalahan gawat akibat tulang yang rusak dan tumbuh kembali.

Pemeriksaan ALP juga berguna untuk mempelajari kemunculan tumor/kanker, tumbuhnya tulang yang tak wajar atau ketidakcukupan vitamin D. Di sisi lain, kegunaan lain dari pengujian alkaline phosphatase adalah untuk memonitor perkembangan pengobatan dari situasi di atas.

Tes darah untuk pemeriksaan ALP akan rutin diterapkan. Bahkan, seringkali dikombinasikan dengan tes fungsi hati dan ginjal lain. Pasien mungkin perlu menjalani puasa 10 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan dan hanya diperbolehkan minum air. Tapi secara garis besar, tidak ada persiapan tertentu yang diperlukan. Kalau hasil pemeriksaan meragukan, dokter kemungkinan menyarankan pemeriksaan lanjutan. Level alkali fosfatase dapat terganggu oleh makanan maupun pengobatan yang tengah dikonsumsi. Karenanya perlu menginformasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang tengah diminum.

Perlakuan yang diberikan tenaga medis saat melakukan pemeriksaan ALP adalah dengan mengumpulkan sejumlah sampel darah dari lengan pasien. Tenaga medis akan mensterilkan kulit di lipatan siku memakai alkohol. Setelahnya, alat serupa karet gelang dipasangkan untuk mengumpulkan darah di pembuluh darah. Tenaga medis akan menyuntikkan jarum ke dalam vena untuk menarik darah menuju tabung kecil. Tindakannya berlangsung singkat dan hanya menimbulkan sedikit kesakitan atau tidak nyaman.

Hanya sedikit saja risiko yang didapat dari tes darah. Pasien akan merasakan memar di sekeliling tempat suntikan, tapi kondisi semacam ini masih bisa dicegah dengan menekan bagian yang luka. Adakalanya, flebitis (radang pembuluh darah) dapat terjadi. Jika terdapat komplikasi demikian, beri kompres hangat agar bengkaknya mereda. Apabila mempunyai kelainan perdarahan atau sedang meminum obat pengencer darah,maka beri tahukan pada dokter sebelum pemeriksaan.

Ketika hasil pemeriksaan ALP telah diketahui, dokter akan menginformasikan apa rencana berikutnya. Apabila didapati level ALP yang di atas normal, kemungkinan terdapat permasalahan pada hati atau kandung empedu. Bisa jadi terdapat penyakit hepatitis, sirosis, kanker hati, batu empedu, atau sumbatan saluran empedu. Tingginya level ALP juga bisa mengindikasikan permasalahan pada tulang, misalkan rakhitis, penyakit Paget, kanker tulang, atau kelenjar paratiroid yang begitu aktif. Terkadang, meningkatnya kadar ALP dapat mengisyaratkan gagal jantung, kanker ginjal, kanker lain, mononukleosis, atau infeksi bakteri. Sedikit dijumpai kadar ALP yang di bawah normal. Seandainya situasi ini terjadi, kemungkinan pertanda dari keadaan kurang gizi, yang bisa saja dikarenakan oleh penyakit celiac atau defisiensi suatu vitamin dan mineral.

Referensi 

  1. Lab Tests Online : Alkaline Phosphatase (ALP) : https://labtestsonline.org/tests/alkaline-phosphatase-alp
  2. Medline Plus : Alkaline Phosphatase : https://medlineplus.gov/lab-tests/alkaline-phosphatase/
  3. University of Rochester : Alkaline Phosphatase : https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=alkaline_phosphatase

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *