Penebalan Dinding Rahim

Rahim adalah organ penting pada wanita. Organ dimana janin akan tumbuh setelah proses pembuahan hingga kelahiran. Selain memiliki fungsi yang luar biasa, rahim juga memiliki berbagai resiko penyakit yang dapat menyerang kapan saja. Salah satu penyakit yang menyerang rahim adalah penebalan dinding rahim.

Penebalan dinding rahim adalah salah satu penyakit yang menyebabkan perubahan bentuk dan karakter pada sistem reproduksi wanita.Secara ilmiah penebalan dinding rahim disebut juga hiperplasia endometrium. Ciri-ciri terjadinya penebalan dinding rahim adalah terjadinya pendarahan dari vagina atau perubahan pola menstruasi yang dapat disebabkan oleh berbagai hal.

Struktur endometrium

Endometrium adalah dinding bagian dalam rahim yang terdiri dari epitel prismatik berlapis tunggal dengan atau tanpa silia (tergantung pada seberapa jauh siklus menstruasi) dan lamina basalnya, kelenjar uterus, dan jaringan ikat khusus kaya sel (stroma) yang mengandung banyak pasokan pembuluh darah. Salah satunya mengenali arteri spiral (cabang ujung arteri uterina serta sistem aliran keluar vena.

Fungsi endometrium

Organ reproduksi wanita memiliki struktur yang sangat kompleks dan setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda. Yang pertama adalah uterus yang memiliki fungsi utama sebagai tempat embrio tumbuh, melindungi janin dari gangguan selama masa kehamilan, termasuk berperan aktif pada proses kelahiran bayi pada saat cukup bulan.

Uterus secara anatomi merupakan organ berongga berbentuk buah pir, berotot, dengan dinding berlapis yang terdiri dari tunika serosa luar, perimetrium, tunika muskularis tebal, miometrium , dan tunika mukosa bagian dalam, endometrium. 

Endometrium adalah lapisan tempat implantasi atau tempat menempelnya janin terjadi pasca proses pembuahan. Akibat adanya aktivitas pelepasan hormon seksual lapisan endometrium mengalami perubahan morfologis dan fungsional yang terjadi secara periodik. Dengan tidak adanya pengaruh hormonal periodik, yaitu sebelum pubertas atau setelah menopause, jaringan ini memiliki morfologi dan ketebalan endometrium yang konstan. 

Setelah haid pertama, rahim pada setiap siklus menstruasi mempersiapkan diri untuk menerima oosit yang telah dibuahi. Ini terjadi melalui proliferasi dan diferensiasi endometrium. Proliferasi adalah fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan. 

Jika tidak terjadi proses pembuahan yang menyebabkan implantasi tidak terjadi, lapisan fungsional (terluar) dari endometrium terlepas dan dikeluarkan, proses inilah yang menyebabkan menstruasi. Namun pada saat implantasi terjadi sel berkembang didalam rahim dan pada hari keempat sampai ketujuh telah memiliki bentuk berongga yang disebut sebagai blastokista.

Blastokista adalah sel bulat berongga, berisi cairan. Dikarenakan blastokista adalah embrio yang telah memiliki banyak sel, maka dokter dapat mengamati secara kasatmata. Biasanya terletak di bagian atas rahim pada sisi yang sama dengan tempat ovarium melepaskan sel telur. Hal ini terjadi antara hari ke-4 sampai ke-7 fertilisasi. Blastokista baru benar-benar tertanam dalam rahim pada hari ke-10. Sedangkan kumpulan sel di lapisan terluar blastokista disebut dengan sel-sel villi. Sel-sel villi adalah cikal bakal terbentuknya plasenta pada janin setelah terbentuk sempurna. Kemudian lapisan rahim akan tumbuh di sekitar blastokista dan menutupinya

Apa itu hiperplasia endometrium

Hiperplasia endometrium adalah sebuah kelainan pada sistem reproduksi wanita dimana lapisan rahim (endometrium) menjadi sangat tebal karena memiliki terlalu banyak sel (hiperplasia). Hiperplasia endometrium adalah kelainan yang meningkatkan resiko terjadinya kanker endometrium yang merupakan sejenis kanker rahim.

Penyebab hiperplasia endometrium

Penebalan endometrium berhubungan dengan ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron (estrogen terlalu banyak, tidak cukup progesteron). Penyebab dari ketidakseimbangan hormon ini disebabkan oleh berbagai sumber. Menurut hasil penelitian, obesitas , sindrom ovarium polikistik atau bahkan diabetes dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon yang menjadi penyebab hiperplasia endometrium. Ketika wanita memasuki fase menopause dan melakukan terapi hormon khusus estrogen kemungkinan terjadi penebalan dinding rahim mungkin saja terjadi.

Hiperplasia endometrium bersifat pra kanker karena memiliki resiko berkembang menjadi kanker endometrium. Hiperplasia endometrium dapat muncul di berbagai usia tetapi umumnya terjadi setelah fase menopause. Hiperplasia endometrium tidaklah berbahaya jika dapat segera dideteksi. Konsultasi dengan dokter perlu dilakukan sesegera mungkin ketika telah muncul gejala. 

Tingkat terjangkitnya hiperplasia endometrium

Hiperplasia endometrium jarang terjadi. Berdasarkan penelitian, hiperplasia terjadi pada 133 dari 100.000 wanita.

Golongan paling beresiko hiperplasia endometrium

Ketidakseimbangan hormon menjadi pemicu utama terjadinya hiperplasia endometrium. Inilah yang menyebabkan wanita perimenopause atau menopause lebih mungkin mengalami hiperplasia endometrium. Wanita pada usia dibawah 35 tahun memiliki resiko lebih kecil mengalami  hiperplasia endometrium. Selain pada fase menopause, faktor pemicu penebalan rahim bisa terjadi pada berbagai kondisi kesehatan lainnya.

Berikut golongan yang rentan mengalami hiperplasia endometrium : 

  1. Wanita yang melakukan perawatan kanker payudara tertentu ( tamoxifen ). Perawatan kanker payudara pada beberapa kasus mempengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron pada tubuh sehingga dapat memicu penebalan pada dinding rahim.
  2. Penderita diabetes. Pada penderita diabetes beberapa fungsi organ tubuh menjadi terganggu termasuk proses pembentukan hormon dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan diabetes menjadi salah satu pemicu terjadinya hiperplasia.
  3. Wanita yang menstruasi terlalu dini atau fase menopause terlambat. Keterlambatan atau terlalu cepat mengalami menstruasi menjadi tanda adanya kelainan pada produksi hormon estrogen dan hormon progesteron.
  4. Memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium, rahim atau kanker usus besar. DNA dan riwayat penyakit keluarga ada kalanya mempengaruhi ketahanan keturunan selanjutnya dalam menghadapi penyakit. Penebalan dinding rahim pun mungkin saja berasal dari faktor genetik.
  5. Wanita yang melakukan terapi hormon.
  6. Wanita yang tidak pernah hamil, riwayat panjang haid tidak teratur atau tidak ada, Sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau penyakit kandungan lainnya tentu akan mengganggu fungsi organ reproduksi lainnya termasuk endometrium.
  7. Penderita obesitas. Seperti yang telah diketahui secara umum, obesitas menyebabkan kinerja organ tubuh menjadi lebih berat. Hal ini juga berlaku pada kinerja organ reproduksi. 

penebalan dinding rahim adalah

Jenis hiperplasia endometrium

Dokter mengklasifikasikan hiperplasia endometrium berdasarkan jenis perubahan sel pada lapisan endometrium. 

Jenis hiperplasia endometrium meliputi :

  1. Hiperplasia endometrium sederhana (tanpa atipia): Pada jenis hiperplasia endometrium ini, sel pada lapisan yang mengalami penebalan tampak normal yang tidak cenderung menjadi kanker. Pada jenis hiperplasia endometrium ini, pasien dapat kembali normal tanpa melakukan pengobatan. Pada beberapa kasus memang masih dibutuhkan terapi hormon untuk menghilangkan gejala hiperplasia. 
  2. Hiperplasia endometrium atipikal sederhana atau kompleks: Pada jenis hiperplasia endometrium ini sel telah mengalami perubahan yang drastis dan mengarah kepada kanker. Maka pasien memerlukan pengobatan lebih lanjut. 

Penyebab hiperplasia endometrium

Wanita yang mengembangkan hiperplasia endometrium menghasilkan terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesteron. Kedua hormon tersebut berperan dalam menstruasi dan kehamilan. Selama ovulasi , estrogen mengental endometrium, sementara progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar progesteron turun. Penurunan progesteron memicu rahim untuk melepaskan lapisannya sebagai periode menstruasi.

Wanita yang mengalami hiperplasia endometrium menghasilkan sedikit, bahkan terkadang tidak menghasilkan  progesteron. Akibatnya, rahim tidak melepaskan lapisan endometrium yang menyebabkan lapisan tersebut menebal. 

Pada penderita obesitas, diketahui bahwa tubuh pasien memproduksi hormon estrogen berlebihan. Jaringan adiposa (penyimpanan lemak di perut dan tubuh) dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen. Inilah mengapa penderita obesitas menjadi salah golongan yang rentan mengalami penebalan dinding rahim. 

Gejala hiperplasia endometrium

Munculnya hiperplasia endometrium ditandai dengan perdarahan abnormal pada wanita pascamenopause dari premenopause yang terjadi diantara periode menstruasi. Gejala Hiperplasia endometrium lainnya adalah siklus menstruasi yang terlalu lama dan berat ( menorrhagia ) juga dapat menunjukkan penebalan lapisan rahim . Selain itu gejala Hiperplasia endometrium adalah munculnya keputihan dan nyeri di perut bagian bawah. 

Pencegahan hiperplasia endometrium

Tidak ada cara nyata untuk mencegah penebalan endometrium itu sendiri. Yang paling memungkinkan adalah membatasi resiko lanjutan seperti kanker endometrium. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga berat badan yang sehat. Berdasarkan penelitian kanker endometrium lebih sering terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan. Hiperplasia endometrium adalah penyakit yang bisa diatasi jika ditangani sejak dini dan tanpa penundaan.

Pengobatan hiperplasia endometrium

Perawatan bervariasi tergantung penyebabnya. Usia pasien, ketebalan endometrium, dan jenis hiperplasia membantu dokter membuat diagnosis. Dalam beberapa kasus, pengobatan sederhana berbasis progestogen mungkin cukup untuk memperbaiki hiperplasia endometrium. Perawatan bedah terutama digunakan dalam kasus-kasus yang berisiko kanker terutama pada wanita pascamenopause.

Referensi :

  1. Notre Famille : Epaississement de l’endomètre : https://www.notrefamille.com/sante/encyclopedie-sante/epaississement-de-lendometre-15670 
  2. Human Embryology : Role and functional anatomy of the endometrium : http://www.embryology.ch/anglais/gnidation/role01.html 
  3. Cleveland Clinic : Endometrial Hyperplasia : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16569-atypical-endometrial-hyperplasia#:~:text=Endometrial%20hyperplasia%20thickens%20the%20uterus,occur%20during%20or%20after%20menopause

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai