Pengobatan Asma

Asma adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Hingga kini belum ditemukan cara menyembuhkan asma agar tidak kambuh lagi. Upaya yang banyak dilakukan adalah mencari tahu pemicu utama terjadinya asma. Dan setelah pemicunya diketahui, sebisa mungkin hindari pemicu tersebut agar asma tidak lagi kambuh. Hal tersebut memang bukanlah cara menyembuhkan asma agar tidak kambuh lagi, melainkan hanya pencegahannya saja.

Dalam perkembangannya, upaya tersebut tidak dapat seterusnya dilakukan. Untuk itu, pasien tetap memerlukan obat asma atau obat sesak nafas ketika penyakit asmanya kambuh sewaktu-waktu. Obat asma atau obat sesak nafas dibutuhkan guna meringankan dan meredakan gejala asma yang acap kali muncul. Pengobatan asma secara tepat bergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, gejala, pemicu, dan respons terhadap obat. Obat asma yang efektif, termasuk yang direkomendasikan oleh American Lung Association , tidak tersedia tanpa resep. Faktanya, obat untuk asma yang tersedia meski tanpa resep umumnya tidak dianjurkan. Karenanya, penting untuk menanyakan kepada dokter mengenai resep obat sesak nafas terbaik bagi masing-masing pasien.

Dengan mengetahui berbagai macam pengobatan asma yang tersedia, pasien bersama-sama dengan dokter akan mudah untuk menentukan obat untuk asma apa yang sesuai bagi pasien tersebut. Pengetahuan tentang beragam pengobatan asma tidak terbatas pada jenisnya, melainkan juga cara kerja serta efek samping yang mungkin timbul.  Jenis obat untuk sesak nafas ada bermacam-macam. Obat untuk sesak nafas ada yang berbentuk tablet atau sirup yang siap minum,cairan, suntikan, dan ada pula yang penggunaannya dihirup. Kebanyakan orang memakai obat untuk asma yang dihirup atau obat asma semprot, dengan bantuan alat inhaler dan nebulizer. Hal ini dikarenakan obat asma inhaler dan nebulizer mampu masuk jauh ke dalam paru-paru. Serta, keduanya secara efektif bekerja dengan cepat dan berlaku untuk jangka panjang.

Inhaler

Alat yang digenggam dan mudah dibawa ke mana saja ini merupakan alat yang fungsinya untuk memompa obat asma semprot agar dapat masuk ke paru-paru. Cara penggunaan obat asma inhaler adalah dengan menekan alat kemudian menghirup obat yang keluar.

Macam-macam inhaler ada dua, yaitu :

  • Inhaler dosis terukur. Inhaler yang dapat menghitung jumlah dosis yang digunakan. Inhaler jenis ini menggunakan tabung aerosol yang dimasukkan ke dalam corong plastik untuk mengeluarkan obat asma semprot dalam waktu yang singkat.
  • Inhaler bubuk kering. Inhaler khusus yang akan mengeluarkan obat asma inhaler dalam bentuk bubuk kering, sehingga penderita akan menghirup bubuk tersebut.

Dari macam-macam inhaler tersebut, penggunaannya harus dilakukan dengan benar supaya inhaler mampu bekerja secara efektif. Akan tetapi, diketahui kebanyakan pengguna inhaler masih belum dapat menggunakan alat tersebut dengan benar. Untuk itu, disarankan agar menanyakan cara penggunaannya kepada petugas kesehatan. Atau, mintalah rekomendasi tentang spacer atau holding chamber, yaitu alat yang menempel pada inhaler agar lebih mudah digunakan dan membantu lebih banyak obat untuk sesak nafas agar mencapai paru-paru. Bila perlu, tanyakan pula tentang penggunaan inhaler yang digerakkan oleh napas, yang secara otomatis melepaskan obat saat pasien menarik napas.

Nebulizer

Nebulizer adalah mesin dengan pipa yang cara kerjanya mengubah obat asma berbentuk cair menjadi kabut asap yang dapat dihirup. Nebulizer adalah pilihan bagi siapa saja yang mengalami kesulitan menggunakan inhaler asma. Untuk menerima obatnya, kenakan corong nebulizer atau sungkup muka, lalu hirup kabut secara perlahan. Biasanya diperlukan waktu antara 5 dan 10 menit untuk menghirup obat dari nebulizer. Sisi negatifnya adalah mesin membutuhkan sumber daya dan kurang portabel dibandingkan inhaler.

Pada dasarnya pengobatan asma terbagi menjadi dua kategori, yaitu obat pengontrol asma jangka panjang dan obat untuk asma pertolongan cepat.

Cara Pengobatan Asma

Obat Pengontrol Asma Jangka Panjang (Controller)

Obat-obatan pengontrol asma jangka panjang mampu mengendalikan gejala asma. Obat ini perlu diminum setiap hari sebagai cara menyembuhkan asma agar tidak kambuh lagi.

Terdapat beberapa macam obat pengontrol asma jangka panjang :

  • Kortikosteroid inhalasi, yang mampu menghambat dan mengurangi pembesaran saluran nafas. Obat ini pun mampu menurunkan jumlah lendir di paru-paru. Kortikosteroid inhalasi merupakan obat pengontrol asma jangka panjang yang paling efektif di antara obat-obatan lain. Kortikosteroid tidak sama dengan steroid anabolik yang dikonsumsi oleh beberapa atlet dan dilarang di banyak pertandingan atletik.
  • Agonis beta kerja panjang, merupakan obat yang dihirup guna memperlebar saluran udara dengan merilekskan otot polos di sekitar saluran udara. Penggunaan obat jenis ini harus selalu digunakan bersamaan dengan kortikosteroid hirup.
  • Kombinasi obat hirup, mengandung kortikosteroid hirup dan agonis beta kerja panjang. Obat ini merupakan solusi bagi pasien yang membutuhkan kedua jenis obat tersebut agar lebih mudah untuk mendapatkan manfaat keduanya.
  • Biologis, adalah suntikan atau infus yang diberikan setiap beberapa minggu. Obat asma yang disuntikkan ini bekerja dengan menargetkan sel atau protein dalam tubuh untuk mencegah peradangan saluran napas. Perawatan ini bisa sangat mahal dan biasanya hanya diresepkan jika obat asma lain tidak mampu mengendalikan asma.
  • Pengubah leukotrien, yang tersedia dalam bentuk pil atau cairan. Jenis obat yang juga terdapat dalam sediaan obat asma tablet ini mengurangi pembengkakan di dalam saluran udara dan melemaskan otot polos.
  • Cromolyn sodium, adalah obat non-steroid yang dihirup. Obat ini mencegah saluran udara membengkak saat bersentuhan dengan pemicu asma.
  • Teofilin, hadir dalam sediaan tablet, kapsul, larutan dan sirup siap minum. Obat ini membantu membuka saluran udara dengan mengendurkan otot polos.
  • Kortikosteroid oral, dipergunakan dalam bentuk obat asma tablet atau cairan. Obat ini mungkin diresepkan untuk pengobatan serangan asma yang tidak merespon obat asma lainnya. Terkadang juga digunakan sebagai terapi jangka panjang untuk beberapa orang dengan asma berat. Sama halnya dengan kortikosteroid inhalasi, hanya saja cara penggunaannya diminum secara oral.

Obat Asma Pertolongan Cepat (Reliever)

Reliever adalah obat pereda gejala asma yang bekerja secara cepat ketika sewaktu-waktu terjadi serangan asma. Cara kerja reliever adalah dengan merilekskan ketegangan otot-otot di area saluran nafas, supaya tetap terbuka sehingga udara dapat mengalir dengan lancar. Penggunaan obat jenis reliever adalah kapan saja dan secepatnya saat asma mulai menyerang. Ketika penggunaan obat ini melebihi dua hari dalam seminggu, maka perlu dikonsultasikan dengan dokter, barangkali diperlukan perubahan dalam perawatan penyakit asma yang diderita.

Berikut adalah yang termasuk dalam jenis obat asma pertolongan cepat:

  • Agonis beta kerja pendek, merupakan obat asma jenis hirup yang mampu bekerja cepat untuk mengurangi gejala asma. Obat-obatan ini mengendurkan otot polos di sekitar saluran udara. Obat-obatan ini adalah pilihan pertama untuk meredakan gejala asma dengan cepat.
  • Antagonis muskarinik kerja panjang (LAMA) atau antikolinergik, yaitu obat yang dihirup tetapi bekerja lebih lambat daripada obat agonis beta kerja pendek. Obat ini juga mampu mengontrol dan menghilangkan gejala asma. Obat-obatan ini membuka saluran udara dengan mengendurkan otot polos di sekitar saluran udara dan mengurangi produksi lendir.
  • Kombinasi obat-obatan pereda cepat mengandung antikolinergik dan agonis beta kerja pendek. Kombinasi ini datang sebagai inhaler atau nebulizer untuk penghirupan.
  • Kortikosteroid oral, jenis obat asma yang diminum semacam obat asma tablet dan sirup, tidak hanya bisa digunakan sebagai obat pengontrol jangka panjang, tetapi juga sebagai pengobatan asma secara cepat. Perbedaannya biasanya ada pada dosis yang diberikan. Dosis untuk pengobatan akan lebih banyak daripada dosis pencegahan. Obat jenis ini termasuk prednison dan metilprednisolon yang mengurangi pembengkakan pada saluran nafas..

Prosedur lain yang disebut termoplasti bronkial mungkin ditawarkan sebagai pengobatan untuk asma yang parah. Prosedur yang melibatkan tindakan pembedahan ini begitu efektif dan aman. Pasien akan dibius atau ditidurkan menggunakan anestesi umum selama termoplasti bronkial. Kemudian, tabung yang tipis dan fleksibel dimasukkan ke dalam tenggorokan hingga mencapai paru-paru. Lalu, udara panas akan disemburkan pada otot di sekitar saluran udara untuk membantu menghentikan penyempitan otot, sehingga asma tidak lagi menyerang. Selain itu, pencegahan dan pengobatan asma juga dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjauhi asap rokok dan polusi, serta mengurangi stress. Jangan lupa untuk meminum obat yang telah diresepkan secara teratur, serta kenali keadaan darurat asma.

Referensi:

  1. Healthline : Asthma Medications : https://www.healthline.com/health/asthma-medication-and-drugs
  2. Asthma and Allergy Foundation of America : Asthma Treatment : https://www.aafa.org/asthma-treatment/
  3. WebMD : Asthma Treatments : https://www.webmd.com/asthma/asthma-treatments
  4. Mayo Clinic : Asthma medications: Know your options : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/in-depth/asthma-medications/art-20045557
  5. NHS : Asthma : https://www.nhs.uk/conditions/asthma/treatment/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai