Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung adalah penyakit yang ditandai dengan rasa nyeri dan terbakar di bagian dada yang disebabkan karena naiknya asam lambung (refluks asam) hingga ke kerongkongan, peristiwa ini disebut juga regurgitasi asam atau refluks gastroesofagus. Seseorang dinyatakan menderita gastroesophageal reflux disease (GERD) apabila gejala refluks asam tersebut terjadi lebih dari dua kali seminggu.

GERD adalah penyakit kronik yang bisa mengakibatkan kanker kerongkongan atau kanker lambung dan dapat menyerang siapa saja (termasuk bayi). Di Indonesia diperkirakan ada 4 juta orang menderita GERD.

Penyakit Asam Lambung

Penyakit Asam Lambung

Penyebab 

                           

Naiknya asam lambung (refluks asam) terjadi karena pita otot melingkar di ujung kerongkongan tidak dapat mengencang atau menutup dengan benar, sehingga cairan pencernaan dan isi lain dari perut dapat naik ke kerongkongan.

Beberapa faktor dibawah ini juga dapat menjadi pemicu penyakit asam lambung, yaitu:

  • Stres
  • Obesitas
  • Merokok
  • Hernia hiatal
  • Makan dalam porsi besar
  • Memiliki gangguan pada jaringan ikat
  • Langsung berbaring atau tidur setelah makan
  • Minum jenis minuman tertentu, seperti soda, kopi, atau alkohol
  • Menderita sindrom iritasi usus besar (Irritable bowel syndrome (IBS))
  • Asma (beberapa terapi asma dan obat asma dapat memicu asam lambung)
  • Menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen
  • Makan jenis makanan tertentu, seperti makanan dengan kadar lemak yang tinggi,  gorengan, makanan pedas, cokelat, jeruk, bawang, daun mint, nanas, dan tomat
  • Kehamilan 

Kehamilan dapat menyebabkan penyakit asam lambung karena perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan otot-otot di kerongkongan lebih sering rileks dan janin yang sedang tumbuh juga dapat menekan perut

Penyebab Penyakit Asam Lambung

Penyebab Penyakit Asam Lambung

Gejala asam lambung 

Beberapa gejala yang sering dirasakan penderita penyakit asam lambung, antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Munculnya bau tidak sedap pada napas
  • Munculnya rasa asam dan pahit di kerongkongan dan mulut
  • Masalah di pernapasan (batuk kronis atau asma)
  • Sulit tidur
  • Sesak nafas
  • Sering bersendawa 
  • Sulit menelan
  • Suara menjadi serak
  • Sering buang angin (kentut)
  • Rasa terbakar di dada atau nyeri bagian ulu hati dan dapat menyebar ke arah leher (maag)

Bayi juga dapat terpapar asam lambung. Sekitar 2/3 bayi berusia 4 bulan dan 10% bayi berusia 1 tahun memiliki gejala GERD. Gejala yang umumnya terdapat pada bayi yang menderita asam lambung, adalah:

  • Cegukan
  • Batuk atau pneumonia berulang
  • Emosional setelah disusui
  • Kesulitan menelan
  • Sulit diberikan makan
  • Sering tersedak 
  • Sering muntah atau muntah
  • Melengkungkan punggung selama atau setelah menyusui
  • Penurunan berat badan atau pertumbuhan yang buruk
Gejala asam lambung 

Gejala asam lambung

Komplikasi

GERD adalah jenis refluks asam kronis yang dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi penyakit yang dapat disebabkan oleh GERD, adalah:

  • Kanker kerongkongan
  • Radang kerongkongan (esophagitis)
  • Masalah pernafasan (contohnya: asma dan batuk kronis)
  • Masalah di gigi (contohnya: erosi email gigi dan penyakit gusi)
  • Striktur esofagus (kerongkongan menyempit atau mengencang)
  • Barrett’s esophagus (perubahan permanen pada lapisan esofagus)

Diagnosis penyakit asam lambung

Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dimulai oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Tindakan lanjutan juga mungkin akan dilakukan oleh dokter, antara lain:

Endoskopi atas

Dilakukan dengan cara memasukkan tabung fleksibel dan kamera kecil melalui kerongkongan, untuk memeriksa dan mengumpulkan jaringan sampel (biopsi) serta untuk mendeteksi kondisi barret esophagus.

Manometry esofagus

Dilakukan dengan cara memasukkan tabung fleksibel ke kerongkongan untuk mengukur kekuatan otot kerongkongan (esofagus).

Pemantauan (pengukuran) PH esofagus

Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan monitor ke kerongkongan, tes ini untuk mengetahui kapan dan bagaimana asam lambung masuk ke kerongkongan, dan naik kembali melewati kerongkongan.

Tes pencitraan

Rontgen (X-ray) bagian atas sistem pencernaan dilakukan setelah minum larutan barium, tes ini untuk melihat gambaran keseluruhan mengenai kondisi kerongkongan, lambung, dan usus bagian atas.

Diagnosis penyakit asam lambung

Diagnosis penyakit asam lambung

Pengobatan asam lambung 

Pengobatan yang dapat dilakukan atau disarankan oleh dokter untuk mengatasi asam lambung, antara lain:

Non medis

Perubahan gaya hidup akan sangat membantu mengatasi GERD. Gaya hidup yang akan sangat membantu, antara lain:

  • Berlatih teknik relaksasi
  • Turunkan berat badan berlebih
  • Kunyah permen karet setelah makan
  • Hindari atau berhenti merokok
  • Hindari mengenakan pakaian ketat
  • Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu GERD
  • Hindari berbaring setelah makan (beri jeda minimal 2-3 jam)
  • Konsumsi obat yang dianjurkan dan diresepkan oleh dokter
  • Makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan
  • Pilihlah makanan yang tepat dan sehat (buah dan sayuran)
  • Posisikan kepala lebih tinggi 20 sentimeter dari badan ketika berbaring

Medis

Beberapa tindakan akan diberikan atau dianjurkan oleh dokter, antara lain:

Obat-obatan

Pemberian obat-obatan yang dapat meringankan gejala penyakit asam lambung

Tindakan operasi 

Beberapa tindakan operasi yang dapat dilakukan dokter: 

  • Endoskopi

Tindakan ini dilakukan untuk mengencangkan katup kerongkongan

  • Fundoplication

Tujuannya untuk mencegah naiknya asam lambung dengan cara mengencangkan otot pada katup kerongkongan.

  • LINX

Tindakan ini bertujuan  untuk membantu memperkuat kerja katup kerongkongan agar tertutup, dilakukan dengan cara memasang cincin yang dililit pada bagian persimpangan antara perut dan kerongkongan.

Mencegah penyakit asam lambung

Penyakit asam lambung dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara dibawah ini, seperti:

  • Jaga berat badan ideal
  • Jangan makan terlalu dekat dengan waktu tidur
  • Makan dalam porsi lebih kecil tetapi lebih sering
  • Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu timbulnya GERD
  • Usahakan untuk tidak langsung berbaring setelah makan (berikan jarak minimal 3 jam)
  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat terutama di bagian perut karena dapat menekan katup kerongkongan bagian bawah.

Referensi:

Wikipedia: Penyakit Asam Lambung: (https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_asam_lambung)

Hello Sehat: GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): (https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gerd-adalah-penyakit-asam-lambung/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *