Tifus

Pemahaman 

Pada umumnya banyak orang beranggapan bahwa penyakit tifus (riketsia) dan penyakit tipes (demam tifoid) adalah penyakit yang sama, tetapi pada awal abad ke-19 para ilmuwan menetapkan bahwa keduanya merupakan 2 infeksi yang berbeda. Penyakit tipes dan penyakit tifus disebabkan oleh bakteri dan memiliki gejala yang hampir sama. Namun pada tipes, gejala cenderung disertai dengan diare atau konstipasi.

Penyakit tipes, disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri S.typhi menyebar melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi serta akibat ketiadaan sumber air bersih dan fasilitas sanitasi yang buruk. Penularan juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan seseorang yang sudah terinfeksi bakteri Salmonella typhi, hal ini umumnya terjadi di negara berkembang. 

Sedangkan penyakit tifus disebabkan oleh infeksi bakteri riketsia, yang ditularkan melalui gigitan serangga (contohnya: tungau dan kutu). Seperti penyakit tifus, risiko tinggi penularan penyakit tifus terjadi di tempat-tempat yang kebersihannya kurang terjaga. 

Tifus

Penyebab tifus

Berdasarkan penyebabnya, penyakit tifus (riketsia) dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:

Murine typhus

Tifus ini ditularkan pada manusia melalui gigitan hewan yang sudah terinfeksi oleh bakteri, misalnya tikus yang sudah digigit oleh kutu jenis kutu pinjal. 

Epidemic typhus

Tifus ini menular lewat kutu pada pada tubuh manusia dan hewan. Epidemic typhus sering terjadi dan menyebar di lingkungan atau kondisi tempat tinggal yang padat. 

Scrub typhus

Tifus ini menyebar melalui gigitan tungau yang terinfeksi oleh bakteri, terutama di daerah pedesaan di Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, India, dan Australia bagian Utara.

Gejala tifus

                     

Gejala akan tifus akan timbul antara 1-2 minggu setelah tubuh terinfeksi. Beberapa gejalanya adalah:

  • Diare
  • Demam tinggi
  • Muntah
  • Nyeri otot 
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Timbul ruam
  • Merasa kebingungan
  • Nafsu makan menurun
  • Mudah lelah dan kelelahan

Komplikasi, diagnosa dan pengobatan tifus

Meskipun komplikasi serius jarang terjadi, tifus tetap dapat menyebabkan:

  • Radang paru-paru
  • Delusi, halusinasi, psikosis paranoid
  • Infeksi ginjal atau kandung kemih
  • Infeksi pada endokardium atau pada lapisan bagian dalam jantung (endokarditis)
  • Perdarahan (perforasi) usus dan menyebabkan infeksi aliran darah (sepsis)
  • Peradangan pada otak (meningitis)
  • Peradangan di dalam pankreas yang terjadi secara tiba-tiba (pankreatitis)
  • Peradangan atau inflamasi pada otot jantung (miokarditis atau miokardium)

Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dimulai oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Untuk penyakit tifus, dokter juga akan melakukan tes darah.

Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan pemberian antibiotik oleh dokter, sesuai dengan kondisi fisik penderita.

pengobatan tifus

Pencegahan

Penyakit tifus dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara dibawah ini, yaitu:

  • Biasakan pola hidup bersih
  • Jaga kebersihan lingkungan
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang sakit
  • Konsumsi minuman dan makanan yang bersih dan sehat
  • Sediakan fasilitas sanitasi dan mandi-cuci-kakus yang layak
  • Hindari menyentuh wajah kecuali baru saja mencuci tangan
  • Biasakan cuci tangan dengan baik dan benar. Terutama setelah bepergian, sebelum atau sesudah makan dan setelah dari toilet.
  • Jika sedang sakit, hindari berinteraksi dengan orang lain, sering-seringlah cuci tangan, dan jangan menyiapkan atau menyajikan makanan
  • Melakukan vaksin tifoid

Vaksin tifoid dibagi menjadi 2 jenis:

Vaksin tifoid yang tidak aktif 

Vaksin ini diperuntukan untuk anak-anak diatas usia 2 tahun, diberikan dengan cara disuntikan dan dapat diulangi setiap 2 tahun sekali. Memerlukan waktu 2 minggu untuk vaksin ini bekerja, setelah disuntikan.

Vaksin tifoid hidup

Vaksin ini diperuntukan untuk anak-anak diatas usia 6 tahun, diberikan secara oral dan dapat diulangi setiap 5 tahun sekali. Memerlukan waktu 1 minggu untuk vaksin ini bekerja, setelah diberikan.

Referensi

  1. SehatQ: Penyakit Tipes dan Penyakit Tifus: Namanya Serupa, Tapi Tidak Sama: https://www.sehatq.com/artikel/penyakit-tipes-dan-penyakit-tifus-namanya-serupa-tapi-tidak-sama
  2. Kontan.co.id: Ini gejala penyakit tifus yang harus Anda ketahui: https://kesehatan.kontan.co.id/news/ini-gejala-penyakit-tifus-yang-harus-anda-ketahui

 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *